Judul asal:
متن سفينة النجا في ما يجب على العبد لمولاه
Penulis: Syaikh Salim bin Samir
Al-Hadrami
Daftar
Isi
Pengantar
Rukun
Islam
Rukun
iman
Wudhu
Tayammum
Najis
Haid
dan Nifas
Shalat
Jamak
Shalat
Khutbah
Jum’at
Mengurus
Jenazah
Zakat
Puasa
Penutup
(Khotimah)
PENGANTAR
متن سفينة النجا في اصول الدين والفقه للشيخ العالم
الفاضل : سالم بن سمير الحضرمي على مذهب الامام الشافعي
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين ، وبه نستعين على أمور الدنيا
والدين ،وصلى الله وسلم على سيدنا محمد خاتم النبيين ،واله وصحبه أجمعين ، ولاحول ولا
قوة إلا بالله العلي العظيم ،
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji hanya kepada Allah Tuhan
semesta alam, dan kepadaNya jualah kita memohon pertolongan atas segala perkara
dunia dan akhirat. Dan shalawat serta salamNya semoga selalu tercurah kepada
baginda Nabi Besar Muhammad SAW Penutup para nabi, juga terhadap keluarga,
sahabat sekalian. Dan tiada daya upaya kecuali dengan pertolongan Allah Yang
Maha Tinggi lagi Maha Perkasa.
Rukun Islam ada lima perkara, yaitu:
فصل أركان الإسلام
(فصل) أركان الإسلام خمسة : شهادة أن لاإله إلاالله وأن
محمد رسول الله وإقام الصلاة ، وإيتاء الزكاة , و صوم رمضان ، وحج البيت من استطاع
إليه سبيلا .
1. Bersaksi bahwa tiada ada tuhan
yang haq kecuali Alloh Subhaanahu wa Ta'aala dan Nabi Muhammad Sholalloohu
'Alayhi wa Sallam adalah utusanNya.
2. Mendirikan sholat (lima waktu).
3. Menunaikan zakat.
4. Puasa Romadhan.
5. Ibadah haji ke baitullah bagi
yang telah mampu melaksanakannya.
فصل أركان الإيمان
(فصل ) أركان الإيمان ستة: أن تؤمن بالله ، وملائكته،
وكتبه ، وباليوم الآخر ، وبالقدر خيره وشره من الله تعالى .
Rukun iman ada enam, yaitu:
1. Beriman kepada Alloh Subhaanahu
wa Ta'aala.
2. Beriman kepada sekalian Mala’ikat
3. Beriman dengan segala kitab-kitab
suci.
4. Beriman dengan sekalian
Rosul-rosul.
5. Beriman dengan hari kiamat.
6. Beriman dengan ketentuan baik dan
buruknya dari Alloh Subhaanahu wa Ta'aala.
PENGERTIAN LAFADZ LAILAHA ILLALLAH
(فصل ) ومعنى لاإله إلاالله : لامعبود بحق في الوجود إلا
الله .
Adapun arti “La ilaha illah”, yaitu:
Tidak ada Tuhan yang berhak disembah dalam kenyataan selain Alloh.
Tanda-tanda Baligh (Dewasa)
(فصل ) علامات البلوغ ثلاث : تمام خمس عشرة سنه في الذكروالأنثى
، والاحتلام في الذكر والأنثى لتسع سنين ، و الحيض في الأنثى لتسع سنين
.
Adapun tanda-tanda balig (mencapai
usia remaja) seseorang ada tiga, yaitu:
1. Berumur seorang laki-laki atau
perempuan lima belas tahun.
2. Bermimpi (junub) terhadap
laki-laki dan perempuan ketika melewati sembilan tahun.
3. Keluar darah haidh sesudah
berumur sembilan tahun .
Bersuci Memakai Batu
(فصل) شروط إجزاء الحَجَرْ ثمانية: أن يكون بثلاثة أحجار
، وأن ينقي المحل ، وأن لا يجف النجس ، ولا ينتقل ، ولا يطرأ عليه آخر ، ولا يجاوز
صفحته وحشفته ، ولا يصيبه ماء ، وأن تكون الأحجار طاهرة.
Syarat boleh menggunakan batu untuk
beristinja ada delapan, yaitu:
1. Menggunakan tiga batu.
2. Mensucikan tempat keluar najis
dengan batu tersebut.
3. Najis tersebut tidak kering.
4. Najis tersebut tidak berpindah.
5. Tempat istinja tersebut tidak
terkena benda yang lain sekalipun tidak najis.
6. Najis tersebut tidak berpindah
tempat istinja (lubang kemaluan belakang dan kepala kemaluan depan) .
7. Najis tersebut tidak terkena air
.
8. Batu tersebut suci.
Fardhu dan Rukun Wudhu
(فصل ) فروض الوضوء ستة: الأول:النية ، الثاني : غسل الوجه
، الثالث: غسل اليدين مع المرفقين ، الرابع : مسح شيء من الرأس ، الخامس : غسل الرجلين
مع الكعبين ، السادس :الترتيب .
Rukun wudhu ada enam, yaitu:
1. Niat.
2. Membasuh muka
3. Membasuh kedua tangan serta siku.
4. Menyapu sebagian kepala.
5. Membasuh kedua kaki serta buku
lali.
6. Tertib.
)فصل) أسباب التيمم ثلاثة: فقد الماء ، والمرض ، والاحتياج
إليه لعطش حيوان محترم .
غير المحترم ستة : تارك الصلاة والزاني المحصن
والمرتد والكافر الحربي والكلب العقور والخنزير .
)فصل ) شروط التيمم عشرة: أن يكون بتراب وان يكون التراب
طاهرا وأن لا يكون مستعملا ولا يخالطه دقيق ونحوه وأن يقصده وأن يمسح وجهه ويديه بضربتين
وأن يزيل النجاسة أولا وأن يجتهد في القبلة قبله وأن يكون التيمم بعد دخول الوقت وأن
يتيمم لكل فرض .
)فصل) فروض التيمم خمسة : الأول : نقل التراب ، الثاني
: النية ، الثالث : مسح الوجه ، الرابع : مسح اليدين إلى المرفقين ، الخامس : الترتيب
بين المسحتين .
)فصل) مبطلات التيمم أربعة : ما أبطل الوضوء والردة وتوهم
الماء إن تيمم لفقده والشك .
)فصل ) الذي يظهر من النجاسة ثلاثة : الخمر إذا تخللت
بنفسها . وجلد الميتة إذا دبغ وما صارا حيوانا .
)فصل) النجاسة ثلاثه : مغلظة ومخففة ومتوسطة . المغلظة
: نجاسة الكلب والخنزير وفرع أحدهما . والمخففة : بول الصبي الذي لم يطعم غير اللبن
ولم يبلغ الحولين. والمتوسطة : سائر النجاسات.
)فصل ) المغلظة : تطهر بسبع غسلات بعد إزالة عينها ،إحداهن
بتراب . والمخففة : تطهر برش الماء عليها مع الغلبة وإزالة عينها
.
والمتوسطة تنقسم إلى قسمين: عينية وحكميه . العينية
: التي لها لون وريح وطعم فلا بد من إزالة لونها وريحها وطعمها . والحكمية : التي لا
لون لها ولا ريح ولاطعم لها يكفيك جري الماء عليها .
)فصل) أقل الحيض : يوم وليله وغالبة ستة أوسبع وأكثره
خمسة عشرة يوما بلياليها . أقل الطهر بين الحيضتين خمسة عشرة يوما وغالبه أربعة وعشرون
يوما أو ثلاثة وعشرون يوما ولاحد لأكثرة .أقل النفاس مجة وغالبة أربعون يوما وأكثرة
ستون يوما.
)فصل ) أعذار الصلاة اثنان : النوم والنسيان
.
)فصل) شروط الصلاة ثمانية : طهارة الحدثين والطهارة عن
النجاسة في الثوب والبدن والمكان وستر العورة واستقبال القبلة ودخول الوقت والعلم بفريضتة
وأن لايعتقد فرضا من فروضها سنة واجتناب المبطلات .
الأحداث اثنان : أصغر وأكبر . فالأصغر ماأوجب الوضوء
. والأكبر ماأوجب الغسل *
العورات أربع : عورة الرجل مطلقا والأمة في الصلاة
ما بين السرة والركبة .
Sebab-Sebab Tayammum
Sebab – Sebab yang membolehkan
tayammum ada tiga hal, yaitu:
1- Tidak ada air untuk berwudhu`.
2- Ada penyakit yang mengakibatkan
tidak boleh memakai air.
3- Ada air hanya sekedar mencukupi
kebutuhan minum manusia atau binatang yang Muhtaram (dihormati).
Adapun Non-Muhtaram ada enam macam,
yaitu:
1- Orang yang meninggalkan sholat
wajib.
2- Kafir Harbiy (yang boleh di
bunuh).
3- Murtad.
4- Penzina dalam keadaan Ihshan
(orang yang sudah ber’aqad nikah yang sah).
5- Anjing yang menyalak (tidak
menta`ati pemiliknya atau tidak boleh dipelihara).
6- Babi.
Syarat–Syarat Tayammum
Syarat–Syarat mengerjakan tayammum
ada sepuluh, yaitu:
1- Bertayammum dengan tanah.
2- Menggunakan tanah yang suci tidak
terkena najis.
3- Tidak pernah di pakai sebelumnya
(untuk tayammaum yang fardhu).
4- Murni dari campuran yang lain
seperti tepung dan seumpamanya.
5- Mengqoshod atau menghendaki
(berniat) bahwa sapuan dengan tanah tersebut untuk di jadikan tayammum.
6- Masuk waktu shalat fardhu
tersebut, sebelum tayammum.
7- Bertayammum tiap kali sholat
fardhu tiba.
8- Berhati – hati dan bersungguh –
sungguh dalam mencari arah qiblat sebelum memulai tayammum.
9- Menyapu muka dan dua tangannya
dengan dua kali mengusap tanah tayammum secara masing – masing (terpisah).
10- Menghilangkan segala najis di
badan terlebih dahulu.
Fardhu dan Rukun Tayammum
Rukun-rukun tayammum ada lima,
yaitu:
1. Memindah debu.
2. Niat.
3. Mengusap wajah.
4. Mengusap kedua belah tangan
sampai siku.
5. Tertib antara dua usapan.
Pembatal Tayammum
Perkara yang membatalkan tayammum
ada tiga, yaitu:
1. Semua yang membatalkan wudhu’.
2. Murtad.
3. Ragu-ragu terdapatnya air,
apabila dia bertayammum karena tidak ada air.
Benda Najis yang Bisa Suci
Perkara yang menjadi suci dari yang
asalnya najis ada tiga, yaitu:
1. Khamar (air yang diperah dari anggur)
apabila telah menjadi cuka.
2. Kulit binatang yang disamak.
3. Semua najis yang telah berubah
menjadi binatang.
Macam-macam Najis
Macam macam najis ada tiga, yaitu:
1. Najis besar (Mughallazoh), yaitu
Anjing, Babi atau yang lahir dari salah satunya.
2. Najis ringan (Mukhaffafah), yaitu
air kencing bayi yang tidak makan, selain susu dari ibunya, dan umurnya belum
sampai dua tahun.
3. Najis sedang (Mutawassithoh),
yaitu semua najis selain dua yang diatas.
Cara Membasuh Najis
Cara menyucikan najis-najis:
Najis besar (Mughallazoh),
menyucikannya dengan membasuh sebanyak tujuh kali, salah satunya menggunakan
debu, setelah hilang ‘ayin (benda) yang najis.
Najis ringan (Mukhaffafah),
menyucikannya dengan memercikkan air secara menyeluruh dan menghilangkan ‘ayin
yang najis.
Najis sedang (Mutawassithoh) terbagi
dua bagian, yaitu:
1. 'Ainiyyah yaitu najis yang masih
nampak warna, bau, atau rasanya, maka cara menyucikan najis ini dengan
menghilangkan sifat najis yang masih ada.
2. Hukmiyyah, yaitu najis yang tidak
nampak warna, bau dan rasanya, maka cara menyucikan najis ini cukup dengan
mengalirkan air pada benda yang terkena najis tersebut.
Masa Haid
Darah haid yang keluar paling
sedikit sehari semalam, namun pada umumnya selama enam atau tujuh hari, dan
tidak akan lebih dari 15 hari.
Masa Suci Antara Dua Haid
Paling sedikit masa suci antara dua
haid adalah 15 hari, namun pada umumnya 24 atau 23 hari, dan tidak terbatas
untuk masa sucinya.
Masa Nifas
Paling sedikit masa nifas adalah
sekejap, pada umumnya 40 hari, dan tidak akan melebihi dari 60 hari.
Udzurnya Shalat
Udzur sholat ada dua:
1. Tidur .
2. Lupa.
Syarat Shalat
Syarat sah shalat ada delapan,
yaitu:
1. Suci dari hadats besar dan kecil.
2. Suci pakaian, badan dan tempat
dari najis.
3. Menutup aurat.
4. Menghadap kiblat.
5. Masuk waktu sholat.
6. Mengetahui rukun-rukan sholat.
7. Tidak meyakini bahwa diantara
rukun-rukun sholat adalah sunnahnya
8. Menjauhi semua yang membatalkan
sholat.
Hadats
Macam-macam hadats: Hadats ada dua
macam, yaitu: Kecil dan Besar.
Hadats kecil adalah hadats yang
mewajibkan seseorang untuk berwudhu’, sedangkan hadats besar adalah hadats yang
mewajibkan seseorang untuk mandi.
Aurat
Macam macam aurat: Aurat ada empat
macam, yaitu:
1. Aurat semua laki-laki (merdeka
atau budak) dan budak perempuan ketika sholat, yaitu antara pusar dan lutut.
2. Aurat perempuan merdeka ketika
sholat, yaitu seluruh badan kecuali muka dan telapak tangan.
3. Aurat perempuan merdeka dan budak
terhadap laki-laki yang ajnabi (bukan mahram / muhrim), yaitu seluruh badan.
4. Aurat perempuan merdeka dan budak
terhadap laki-laki muhrimnya dan perempuan, yaitu antara pusar dan lutut.
)فصل ) أركان الصلاة سبعة عشر : الأول النية ،الثاني تكبيرة
الإحرام ، الثالث القيام على القادر في الفرض ،الرابع قراءة الفاتحة ، الخامس الركوع
، السادس الطمأنينة فية ، السابع الإعتدال ،الثامن الطمأنينة فيه ، التاسع السجود مرتين
،العاشر الطمأنينة فية ، الحادي عشر الجلوس بين السجدتين ، الثاني عشر الطمأنينة فية
،الثالث عشر التشهد الأخير ،الرابع عشر القعود فيه ،الخامس عشر : الصلاة على النبي
صلى الله عليه وسلم ،السادس عشر السلام ،السابع عشر الترتيب .
)فصل) النيه ثلاث درجات : إن كانت الصلاة فرضا وجب قصد
الفعل والتعيين والفرضية وإن كانت نافلة مؤقتة كراتبة او ذات سبب وجب قصد الفعل والتعيين
، وان كانت نافلة مطلقة وجب قصد الفعل فقط .
الفعل :أصلي والتعيين: ظهرا أو عصرا و الفرضية
: فرضا .
)فصل) شروط تكبيرة الإحرام : ستة عشرة أن تقع حالة القيام
في الفرض وأن تكون بالعربيه وأن تكون بلفظ الجلالة وبلفظ أكبر والترتيب بين اللفظتين
وأن لايمد همزة الجلالة وعدم مد باء أكبر وأن لا يشدد الباء وأن لايزيد واواً ساكنة
أو متحركة بين الكلمتين ، وأن لايزيد واوا قبل الجلالة وأن لايقف بين كلمتي التكبير
وقفة طويلة ولا قصيرة ، وأن يسمع نفسة جميع حروفها ودخول الوقت في المؤقت وإيقاعها
حال الإستقبال وأن لا يخل بحرف من حروفها وتأخير تكبيرة المأموم عن تكبيرة الإمام.
)فصل ) شروط الفاتحة عشرة : الترتيب والموالاة ومراعاة
تشديداتها وأن لا يسكت سكتة طويلة ولا قصيرة يقصد قطع القراءة وقراءة كل آياتها ومنها
البسملة وعدم اللحن المخل بالمعنى وأن تكون حالة القيام في الفرض ، وأن يسمع نفسة القراءة
وأن لا يتخللها ذكر أجنبي .
)فصل) تشديدات الفاتحة أربع عشرة : بسم الله فوق اللام
، الرَّحمن فوق الراء ، الرَّحيم فوق الراء ، الحمد لله فوق لام الجلالة ، ربُّ العالمين
فوق الباء ، الرَّحمن فوق الراء ،مالك يوم الدِّين فوق الدال ، إيَّاك نعبد فوق الياء
، إيَّاك نستعين فوق الياء ، اهدنا الصِّراط المستقيم فوق الصاد ، صراط الَّذين فوق
اللام ، أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضَّالِّين فوق الضاد واللام . (فصل) يسن
رفع اليدين في أربعة مواضع: عند تكبيرة الإحرام وعند الركوع وعند الإعتدال وعند القيام
من التشهد الأول .
)فصل) شروط السجود سبعة : أن يسجد على سبعة أعضاء وأن
تكون جبهته مكشوفة والتحامل برأسة وعدم الهوى لغيره وأن لايسجد على شيء يتحرك بحركته
وارتفاع أسافلة على أعالية والطمأنينة فية.
)خاتمة) أعضاء السجود سبعة : الجبهة وبطون الكفين والركبتان
وبطون الأصابع والرجلين.
)فصل) تشديدات التشهد إحدى وعشرون : خمس في أكمله وستة
عشر في أقلة : التحيات على التاء والياء المباركات الصلوات على الصاد ، الطيبات على
الطاء والياء ، لله على لام الجلالة ، السلام على السين ، عليك أيها النبي على الياء
والنون والياء ، ورحمه الله على لام الجلاله ، وبركاته السلام على السين ، علينا وعلى
عباد الله على لام الجلاله ، الصالحين على الصاد، أشهد أن لاإله على لام ألف ،إلا الله
على لام ألف ولام الجلاله، وأشهدأن على النون ، محمدا رسول الله على ميم محمدا وعلى
الراء وعلى لام الجلاله.
)فصل ) تشديدات أقل الصلاة على النبي أربع : اللهم على
اللام والميم ، صل على اللام ، على محمد على الميم .
)فصل) أقل السلام : السلام عليكم تشديد السلام على السين
.
Rukun dan Fardhu Shalat
Rukun sholat ada tujuh belas, yaitu:
1. Niat.
2. Takbirotul ihrom (mengucapkan
“Allahuakbar).
3. Berdiri bagi yang mampu.
4. Membaca fatihah.
5. Ruku’ (membungkukkan badan).
6. Thuma’ninah (diam sebentar) waktu
ruku’.
7. I’tidal (berdiri setelah ruku’).
8. Thuma’ninah (diam sebentar waktu
i’tidal).
9. Sujud dua kali.
10. Thuma’ninah (diam sebentar waktu
sujud).
11. Duduk diantara dua sujud.
12. Thuma’ninah (diam sebentar
ketika duduk).
13. Tasyahud akhir (membaca
kalimat-kalimat yang tertentu).
14. Duduk diwaktu tasyahud.
15. Sholawat (kepada nabi).
16. Salam (kepada nabi).
17. Tertib (berurutan sesuai urutannya).
Tingkatan Niat
Niat itu ada tiga derajat, yaitu:
1. Jika sholat yang dikerjakan
fardhu, diwajibkanlah niat qasdul fi’li (mengerjakan shalat tersebut), ta’yin
(nama sholat yang dikerjakan) dan fardhiyah (kefardhuannya).
2. Jika sholat yang dikerjakan sunnah
yang mempunyai waktu atau mempunyai sebab, diwajibkanlah niat mengerjakan
sholat tersebut dan nama sholat yang dikerjakan seperti sunah Rowatib (sebelum
dan sesudah fardhu-fardhu).
3. Jika sholat yang dikerjakan
sunnah Mutlaq (tanpa sebab), diwajibkanlah niat mengerjakan sholat tersebut
saja.
Yang dimaksud dengan qasdul fi’li
adalah aku beniat sembahyang (menyenghajanya), dan yang dimaksud ta’yin adalah
seperti dzuhur atau asar, adapun fardhiyah adalah niat fardhu.
Syarat Takbiratul Ihram
Syarat takbirotul ihrom ada enam
belas, yaitu:
1. Mengucapkan takbirotul ihrom
tersebut ketika berdiri (jika sholat tersebut fardhu).
2. Mengucapkannya dengan bahasa
Arab.
3. Menggunakan lafal “Allah”.
4. Menggunakan lafal “Akbar”.
5. Berurutan antara dua lafal tersebut.
6. Tidak memanjangkan huruf “Hamzah”
dari lafal “Allah”.
7. Tidak memanjangkan huruf “Ba”
dari lafal “Akbar”.
8. Tidak mentaysdidkan
(mendobelkan/mengulang) huruf “Ba” tersebut.
9. Tidak menambah huruf “Waw”
berbaris atau tidak antara dua kalimat tersebut.
10. Tidak menambah huruf “Waw”
sebelum lafal “Allah”.
11. Tidak berhenti antara dua
kalimat sekalipun sebentar.
12. Mendengarkan dua kalimat
tersebut.
13. Masuk waktu sholat tersebut jika
mempuyai waktu.
14. Mengucapkan takbirotul ihrom
tersebut ketika menghadap qiblat.
15. Tidak tersalah dalam mengucapkan
salah satu dari huruf kalimat tersebut.
16. Takbirotul ihrom ma’mum sesudah
takbiratul ihrom dari imam.
Syarat Membaca Al-Fatihah
Syarat-syarat sah membaca surat
al-Fatihah ada sepuluh, yaitu:
1. Tertib (yaitu membaca surat
al-Fatihah sesuai urutan ayatnya).
2. Muwalat (yaitu membaca surat
al-Fatihah dengan tanpa terputus).
3. Memperhatikan makhroj huruf
(tempat keluar huruf) serta tempat-tempat tasydid.
4. Tidak lama terputus antara
ayat-ayat al-Fatihah ataupun terputus sebentar dengan niat memutuskan bacaan.
5. Membaca semua ayat al-Fatihah.
6. Basmalah termasuk ayat dari
al-fatihah.
7. Tidak menggunakan lahan (lagu)
yang dapat merubah makna.
8. Memabaca surat al-Fatihah dalam
keaadaan berdiri ketika sholat fardhu.
9. Mendengar surat al-Fatihah yang
dibaca.
10. Tidak terhalang oleh dzikir yang
lain.
Tasydid Al-fatihah
Tempat-tempat tasydid dalam surah
al-fatihah ada empat belas, yaitu:
1. Tasydid huruf “Lam” jalalah pada
lafal (الله ).
2. Tasydid huruf “Ra’” pada lafal ((
الرّحمن .
3. Tasydid huruf “Ra’” pada lapal ( الرّحيم).
4. Tasydid “Lam” jalalah pada lafal
( الحمد لله).
5. Tasydid huruf “Ba’” pada kalimat
(ربّ العالمين ).
6. Tasydid huruf “Ra’” pada lafal (الرّحمن ).
7. Tasydid huruf “Ra’” pada lafal ( الرّحيم).
8. Tasydid huruf “Dal” pada lafal (الدّين ).
9. Tasydid huruf “Ya’” pada kalimat إيّاك نعبد) ).
10. Tasydid huruf “Ya” pada kalimat
(وإيّاك نستعين ).
11. Tasydid huruf “Shad” pada
kalimat ( اهدنا الصّراط المستقيم).
12. Tasydid huruf “Lam” pada kalimat
(صراط الّذين ).
13. Tasydid “Dhad” pada kalimat (ولا الضالين).
14. Tasydid huruf “Lam” pada kalimat
(ولا الضالين).
Tempat yang disunatkan Mengangkat
Kedua Tangan
Tempat disunatkan mengangkat tangan
ketika shalat ada empat, yaitu:
1. Ketika takbiratul ihram.
2. Ketika Ruku’.
3. Ketika bangkit dari Ruku’
(I’tidal).
4. Ketika bangkit dari tashahud
awal.
Syarat Sujud
Syarat sah sujud ada tujuh, yaitu:
1. Sujud dengan tujuh anggota.
2. Dahi terbuka (jangan ada yang
menutupi dahi).
3. Menekan sekedar berat kepala.
4. Tidak ada maksud lain kecuali
sujud.
5. Tidak sujud ketempat yang
bergerak jika ia bergerak.
6. Meninggikan bagian punggung dan
merendahkan bagian kepala.
7. Thuma’ninah pada sujud.
Anggota Sujud
Penutup:
Ketika seseorang sujud anggota tubuh
yang wajib di letakkan di tempat sujud ada tujuh, yaitu:
1. Dahi.
2. Bagian dalam dari telapak tangan
kanan.
3. Bagian dalam dari telapak tangan
kiri.
4. Lutut kaki yang kanan.
5. Lutut kaki yang kiri.
6. Bagian dalam jari-jari kanan.
7. Bagian dalam jari-jari kiri.
Tasydid Tahiyat (Tasyahud)
Dalam kalimat tasyahud terdapat dua
puluh satu harakah (baris) tasydid, enam belas di antaranya terletak di kalimat
tasyahud yang wajib di baca, dan lima yang tersisa dalam kalimat yang
menyempurnakan tasyahud (yang sunah dibaca), yaitu:
1. “Attahiyyat”: harakah tasydid
terletak di huruf “Ta’”.
2. “Attahiyyat”: harakah tasydid
terletak di huruf “Ya’”.
3. “Almubarakatusshalawat”: harakah
tasydid di huruf “Shad”.
4. “Atthayyibaat”: harakah tasydid
di huruf “Tha’”.
5. “Atthayyibaat”: harakah tasydid
di huruf “ya’”.
6. “Lillaah”: harakah tasydid di
“Lam” jalalah.
7. “Assalaam”: di huruf “Sin”.
8. “A’laika ayyuhannabiyyu”: di
huruf “Ya’”.
9. “A’laika ayyuhannabiyyu”: di
huruf “Nun”.
10. “A’laika ayyuhannabiyyu”: di
huruf “Ya’”.
11. “Warohmatullaah”: di “Lam”
jalalah.
12. “Wabarakatuh, assalaam”: di
huruf “Sin”.
13. “Alainaa wa’alaa I’baadillah”:
di “Lam” jalalah.
14. “Asshalihiin”: di huruf shad.
15. “Asyhaduallaa”: di “Lam alif”.
16. “Ilaha Illallaah”: di “Lam
alif”.
17. “Illallaah”: di “Lam” jalalah.
18. “Waasyhaduanna”: di huruf “Nun”.
19. “Muhammadarrasulullaah”: di
huruf “Mim”.
20. “Muhammadarrasulullaah”: di
huruf “Ra’”.
21. “Muhammadarrasulullaah”: di
huruf “Lam” jalalah.
Tasydid Sholawat
Sekurang-kurang kalimat shalawat
nabi yang memenuhi standar kewajiban di tasyahud akhir adalah Alloohumma
sholliy ’alaa Muhammad.
(Adapun).harakat tasydid yang ada di
kalimat shalawat nabi tersebut ada di huruf “Lam” dan “Mim” di lafal
“Allahumma”. Dan di huruf “Lam” di lafal “Shalli”. Dan di huruf “Mim” di
Muhammad.
Mengucapkan Salam
Sekurang-kurang salam yang memenuhi
standar kewajiban di tasyahud akhir adalah Assalaamu’alaikum. Adapun Harakat
tasydid yang ada di kalimat tersebut terletak di huruf “Sin”.
)فصل) أوقات الصلاة خمس: أول وقت الظهر زوال الشمس ، وآخره
مصير ظل الشيء مثله غير ظل الإستواء ، وأول وقت العصر إذا صار ظل كل شيء مثلة وزاد
قليلا ، وآخره غروب الشمس . وأول وقت المغرب غروب الشمس وآخره غروب الشفق الأحمر ،
وآخره طلوع الفجر الصادق وآخره طلوع الشمس .
الأشفاق ثلاثة : أحمر وأصفر وأبيض .الأحمر مغرب
ولأصفر والأبيض عشاء . ويندب تأخير صلاه العشاء إلى أن يغيب الشفق الأحمر والأبيض
(فصل ) تحرم الصلاة التي ليس لها سبب متقدم ولا مقارن في خمسة أوقات : عند طلوع الشمس
حتى ترتفع قدر رمح وعند الإستواء في غير يوم الجمعة حتى تزول ، وعند الإصفرار حتى تطلع
الشمس وبعد صلاة العصر حتى تغرب .
)فصل) سكتات الصلاة ستة : بين تكبيرة الإحرام ودعاء الإفتتاح
والتعوذ، وبين الفاتحة والتعوذ، وبين آخر الفاتحة وآمين ، وبين آمين والسوره ، وبين
السورة والركوع .
)فصل) الأركان التي تلزمه فيها الطمأنينة أربعة : الركوع
والإعتدال والسجود والجلوس بين السجدتين .
الطمأنينة هي : سكون بعد حركة بحيث يستقر كل عضو
محله بقدر سبحان الله .
)فصل) أسباب سجود السهو أربعة :الأول ترك بعض من أبعاض
الصلاة أو بعض البعض ، الثاني فعل مايبطل عمده ولايبطل سهوه إذا فعله ناسيا ، الثالث
نقل ركن قولي إلى غير محله ، الرابع إيقاع ركن فعلي مع احتمال الزيادة
.
)فصل) أبعاض الصلاة سبعة : التشهد الأول وقعوده والصلاه
على النبي صلى الله عليه وسلم فيه ، والصلاه على الآل التشهد الأخير، والقنوت ،والصلاة
على النبي صلى الله علية وسلم وآله فيه.
)فصل) تبطل الصلاة بأربع عشرة خصلة : بالحدث وبوقوع النجاسة
إن لم تلق حالا من غير حمل ، وانكشاف العورة إن لم تستر حالا، والنطق بحرفين أو حرف
مفهم عمدا ، وبالمفطر عمدا ، والأكل الكثير ناسيا ،أوثلاث حركات متواليات ولو سهوا
والوثبة الفاحشة والضربة المفرطة ، وزيادة ركن فعلي عمدا ، والتقدم على إمامه بركنين
فعليين ، والتخلف بهما بغير عذر ، ونية قطع الصلاة ، وتعليق قطعها بشيء والتردد في
قطعها .
Waktu-waktu Shalat
1. Waktu shalat dzuhur:
Dimulai dari tergelincirnya matahari
dari tengah-tengah langit kearah barat dan berakhir ketika bayangan suatu benda
menyamai ukuran panjangnya dengan benda tersebut.
2. Waktu salat Ashar:
Dimulai ketika bayangan dari suatu
benda melebihi ukuran panjang dari benda tersebut dan berakhir ketika matahari
terbenam.
3. Waktu shalat Magrib:
Berawal ketika matahari terbenam dan
berakhir dengan hilangnya sinar merah yang muncul setelah matahari terbenam.
4. Waktu shalat Isya
Diawali dengan hilangnya sinar merah
yang muncul setelah matahari terbenam dan berakhir dengan terbitnya fajar
shadiq. Yang di maksud dengan Fajar shadiq adalah sinar yang membentang dari
arah timur membentuk garis horizontal dari selatan ke utara.
5 Waktu shalat Shubuh:
Di mulai dari timbulnya fajar shadiq
dan berakhir dengan terbitnya matahari.
Warna sinar matahari yang muncul
setelah matahari terbenam ada tiga, yaitu:
Sinar merah, kuning dan putih. Sinar
merah muncul ketika magrib sedangkan sinar kuning dan putih muncul di waktu
Isya.
Disunnahkan untuk menunda atau
mangakhirkan shalat Isya sampai hilangnya sinar kuning dan putih.
Waktu Haram Mengerjakan Shalat
Shalat itu haram manakala tidak ada
mempunyai sebab terdahulu atau sebab yang bersamaan (maksudnya tanpa ada sebab
sama sekaliseperti sunat mutlaq) dalam beberapa waktu, yaitu:
1. Ketika terbit matahari sampai
naik sekira-kira sama dengan ukuran tongkat atau tombak.
2. Ketika matahari berada tepat
ditengah tengah langit sampai bergeser kecuali hari Jum’at.
3. Ketika matahari kemerah-merahan
sampai tenggelam.
4. Sesudah shalat Shubuh sampai
terbit matahari.
5. Sesudah shalat Asar sampai
matahari terbenam.
Diam yang Disunnahkan
Tempat saktah (berhenti dari
membaca) pada waktu shalat ada enam tempat, yaitu:
1. Antara takbiratul ihram dan do’a
iftitah (doa pembuka sesudah takbiratul ihram).
2. Antara doa iftitah dan ta’awudz
(mengucapkan perlindungan dengan Allah SWT dari setan yang terkutuk).
3. Antara ta’awudz dan membaca
fatihah.
4. Antara akhir fatihah dan ta’min
(mengucapkan amin).
5. Antara ta’min dan membaca surat
(qur’an).
6. Antara membaca surat dan ruku’.
Semua tersebut dengan kadar tasbih
(bacaan subhanallah), kecuali antara ta’min dan membaca surat, disunahkan bagi
imam memanjangkan saktah dengan kadar membaca fatihah.
Rukun yang Wajib Tuma'ninah
Rukun-rukun yang diwajibkan
didalamnya tuma’ninah ada empat, yaitu:
1. Ketika ruku’.
2. Ketika i’tidal.
3. Ketika sujud.
4. Ketika duduk antara dua sujud.
Tuma’ninah adalah diam sesudah
gerakan sebelumnya, sekira-kira semua anggota badan tetap (tidak bergerak)
dengan kadar tasbih (membaca subhanallah).
Sebab Sujud Sahwi
Sebab sujud sahwi ada empat, yaitu:
1. Meninggalkan sebagian dari
ab’adhus shalat (pekerjaan sunnah dalam shalat yang buruk jika seseorang
meniggalkannya).
2. Mengerjakan sesuatu yang
membatalkan (padahal ia lupa), jika dikerjakan dengan sengaja dan tidak
membatalkan jika ia lupa.
3. Memindahkan rukun qauli (yang
diucapkan) kebukan tempatnya.
4. Mengerjakan rukun Fi’li (yang
diperbuat) dengan kemungkinan kelebihan.
Sunnah Ab'ad dalam Shalat
Ab’adusshalah ada enam, yaitu:
1. Tasyahud awal
2. Duduk tasyahud awal.
3. Shalawat untuk nabi Muhammad SAW
ketika tasyahud awal.
4. Shalawat untuk keluarga nabi
ketika tasyahud akhir.
5. Do’a qunut.
6. Berdiri untuk do’a qunut.
7. Shalawat dan Salam untuk nabi
Muhammad SAW, keluarga dan sahabat ketika do’a qunut.
Pembatal Shalat
Perkara yang membatalkan shalat ada
empat belas, yaitu:
1. Berhadats (seperti kencing dan
buang air besar).
2. Terkena najis, jika tidak
dihilangkan seketika, tanpa dipegang atau diangkat (dengan tangan atau
selainnya).
3. Terbuka aurat, jika tidak
dihilangkan seketikas.
4. Mengucapkan dua huruf atau satu
huruf yang dapat difaham.
5. Mengerjakan sesuatu yang
membatalkan puasa dengn sengaja.
6. Makan yang banyak sekalipun lupa.
7. Bergerak dengan tiga gerakan
berturut-turut sekalipun lupa.
8. Melompat yang luas.
9. Memukul yang keras.
10. Menambah rukun fi’li dengan
sengaja.
11. Mendahului imam dengan dua rukun
fi’li dengan sengaja.
12. Terlambat denga dua rukun fi’li
tanpa udzur.
13. Niat yang membatalkan shalat.
14. Mensyaratkan berhenti shalat
dengan sesuatu dan ragu dalam memberhentikannya.
)فصل) الذي يلزم فية نية الإمامة أربع : الجمعة والمعاداة
والمنذورة جماعة والمتقدمة في المطر .
)فصل) شروط القدوة أحد عشر : أن لايعلم بطلان صلاة إمامة
بحدث أو غيرة , وأن لايعتقد وجوب قضائها عليه وأن لا يكون مأموما ولا أميا وأن لايتقدم
علية في الموقف وأن يعلم انتقالات إمامة وأن يجتمعا في مسجد أو في ثلثمائة ذراع تقريبا
وأن ينوي القدوة أو الجماعة وأن يتوافق نظم صلاتيهما وأن لا يخالفه في سنة فاحشة المخالفة
وأن يتابعة .
)فصل) صور القدوة تسع تصح في خمس : قدوة رجل برجل وقدوة
امرأه برجل وقدوة خنثى برجل وقدوة امرأة بخنثى وقدوة امرأة بامرأة ، وتبطل في أربع
: قدوة رجل بامرأة وقدوة رجل بخنثى
)فصل) شروط جمع التقديم أربعة : البداءة بالأولى ونية
الجمع والموالاة بينهما ودوام العذر .
)فصل) شروط جمع التأخير إثنان : نية التأخير وقد بقي من
وقت الأولى مايسعها ودوام العذر إلى تمام الثانية .
)فصل) شروط القصر سبعة : أن يكون سفره مرحلتين وأن يكون
مباحا والعلم بجواز القصر ونيه القصر عند الإحرام وأن لايقتدي بمتم في جزء من صلاتة
.
)فصل) شروط الجمعة ستة : أن تكون كلها في وقت الظهر وأن
تقام في خطة البلد وأن تصلي جماعة وأن يكونوا أربعين أحرارا ذكورا بالغين مستوطنين
وأن لا تسبقها ولا تقارنها جمعة في تلك البلد وأن يتقدمها خطبتان . (فصل)أركان الخطبتين
خمسة: حمد الله فيهما والصلاة على النبي صلى الله علية وسلم فيهما والوصية بالتقوى
فيهما وقراءة آية من القرآن في أحداهما والدعاء للمؤمنين والمؤمنات في الأخيرة
.
)فصل) شروط الخطبتين عشرة : الطهارة عن الحدثين الأصغر
والأكبر والطهارة عن النجاسة في الثوب والبدن والمكان وستر العورة والقيام على القادر
والجلوس بينهما فوق طمأنينة الصلاة والموالاة بينهما وبين الصلاة وأن تكون بالعربية
وأن يسمعها أربعون وأن تكون كلها في وقت الظهر (فصل)الذي يلزم للميت أربع خصال : غسلة
وتكفينة والصلاة علية ودفنه .
)فصل)أقل الغسل : تعميم بدنه بالماء. وأكمله أن يغسل سوأتيه
وأن يزيل القذر من أنفه وأن يوضئه وأن يدلك بدنه بالسدر وأن يصب الماء عليه ثلاثا.
)فصل) أقل الكفن : ثوب يعمه.، وأكمله للرجال ثلاث لفائف
، وللمرأة قميص وخمار وإزار ولفافتان .
)فصل) أركان صلاة الجنازة سبعة :الأول النية ،الثاني أربع
تكبيرات ، الثالث القيام على القادر ، الرابع قراءة الفاتحة ،الخامس الصلاة على النبي
صلى الله علية وسلم بعد الثانية،السادس الدعاء للميت بعد الثالثة ،السابع السلام (فصل)أقل
الدفن : حفرة تكتم رائحته وتحرسه من السباع .وأكمله قامة وبسطة، ويوضع خده على التراب
ويجب توجيهه إلى القبلة .
)فصل) ينبش الميت لأربع خصال : للغسل إذا لم يتغير ولتوجيهه
إلى القبلة وللمال إذا دفن معه ، والمرأة إذا دفن جنينها وأمكنت حياته
.
)فصل) الإستعانات أربع خصال : مباحة وخلاف الأولى ومكروهه
وواجبة فالمباحة هي تقريب الماء ، وخلاف الأولى هي صب الماء على نحو المتوضئ ،والمكروهه
هي لمن يغسل أعضاءه ، والواجبة هي للمريض عند العجز. (فصل) الأموال التي تلزم فيها
الزكاة ستة أنواع: النعم والنقدان والمعشرات وأموال التجارة ، وواجبها ربع عشر قيمة
عروض التجارة والركاز والمعدن.
Kapan Niat Jadi Imam itu Wajib
Diwajibkan bagi seorang imam berniat
menjadi imam terdapat dalam empat shalat, yaitu:
1- Menjadi Imam jumat
2- Menjadi imam dalam shalat i'adah
(mengulangi shalat).
3- Menjadi imam shalat nazar
berjama`ah
4- Menjadi imam shalat jamak taqdim
sebab hujan
Syarat Jadi Makmum
Syarat – Syarat ma`mum mengikut imam
ada sebelas perkara, yaitu:
1- Tidak mengetahui batal nya shalat
imam dengan sebab hadats atau yang lain nya.
2- Tidak meyakinkan bahwa imam wajib
mengqadha` shalat tersebut.
3- Seorang imam tidak menjadi ma`mum
.
4- Seorang imam tidak ummi (harus
baik bacaanya).
5- Ma`mum tidak melebihi tempat
berdiri imam.
6- Harus mengetahui gerak gerik
perpindahan perbuatan shalat imam.
7- Berada dalam satu masjid (tempat)
atau berada dalam jarak kurang lebih tiga ratus hasta.
8- Ma`mum berniat mengikut imam atau
niat jama`ah.
9- Shalat imam dan ma`mum harus sama
cara dan kaifiyatnya
10- Ma`mum tidak menyelahi imam
dalam perbuata sunnah yang sangat berlainan atau berbeda sekali.
11- Ma`mum harus mengikuti perbuatan
imam.
Syarat Sah Shalat Berjamaah
Ada lima golongan orang–orang yang
sah dalam berjamaah, yaitu:
1- Laki –laki bermakmum pada laki –
laki.
2- Perempuan bermakmum pada laki –
laki.
3- Banci bermakmum pada laki – laki.
4- Perempuan bermakmum pada banci.
5- Perempuan bermakmum pada
perempuan.
Yang Tidak Sah Shalat Berjamaah
Ada empat golongan orang – orang
yang tidak sah dalam berjamaah, yaitu:
1- Laki – laki mengikut perempuan.
2- Laki – laki mengikut banci.
3- Banci mengikut perempuan.
4- Banci mengikut banci.
Syarat Jamak Taqdim
Ada empat, syarat sah jamak taqdim
(menggabung dua shalat diwaktu yang pertama), yaitu:
1- Di mulai dari shalat yang
pertama.
2- Niat jamak (mengumpulkan dua
shalat sekali gus).
3- Berturut – turut.
4- Udzurnya terus menerus.
Syarat Jamak Ta'khir
Ada dua syarat jamak takhir, yaitu:
1- Niat ta’khir (pada waktu shalat
pertama walaupun masih tersisa waktunya sekedar lamanya waktu mengerjakan
shalat tersebut).
2- Udzurnya terus menerus sampai
selesai waktu shalat kedua.
Syarat Shalat Qashar
Ada tujuh syarat qasar, yaitu:
1- Jauh perjalanan dengan dua
marhalah atau lebih (80,640 km atau perjalanan sehari semalam).
2- Perjalanan yang di lakukan adalah
safar mubah (bukan perlayaran yang didasari niat mengerja maksiat ).
3- Mengetahui hukum kebolehan qasar.
4- Niat qasar ketika takbiratul
`ihram.
5- Shalat yang di qasar adalah
shalat ruba`iyah (tidak kurang dari empat rak`aat).
6- Perjalanan terus menerus sampai
selesai shalat tersebut.
7- Tidak mengikuti dengan orang yang
itmam (shalat yang tidak di qasar) dalam sebagian shalat nya.
Syarat Shalat Jum’at
Syarat sah shalat Jum’at ada enam,
yaitu:
1. Khutbah dan shalat Jum’at
dilaksanakan pada waktu Dzuhur.
2. Kegiatan Jum’at tersebut
dilakukan dalam batas desa.
3. Dilaksanakan secara berjamaah.
4. Jamaah Jum’at minimal berjumlah
empat puluh (40) laki-laki merdeka, baligh dan penduduk asli daerah tersebut.
5. Dilaksanakan secara tertib, yaitu
dengan khutbah terlebih dahulu, disusul dengan shalat Jum’aK.
Rukun Khutbah Jum’at
Rukun khutbah Jum’at ada lima,
yaitu:
1. Mengucapkan “الحمد لله” dalam dua
khutbah tersebut.
2. Bershalawat kepada Nabi Muhammad
SAW dalam dua khutbah tersebut.
3. Berwasiat ketaqwaan kepada jamaah
Jum’at dalam dua khutbah Jum’at tersebut.
4. Membaca ayat al-qur’an dalam
salah satu khutbah.
5. Mendo’akan seluruh umat muslim
pada akhir khutbah.
Syarat Khutbah Jum’at
Syarat sah khutbah jum’at ada
sepuluh, yaitu:
1. Bersih dari hadats kecil (seperti
kencing) dan besar seperti junub.
2. Pakaian, badan dan tempat bersih
dari segala najis.
3. Menutup aurat.
4. Khutbah disampaikan dengan
berdiri bagi yang mampu.
5. Kedua khutbah dipisahkan dengan
duduk ringan seperti tuma’ninah dalam shalat ditambah beberapa detik.
6. Kedua khutbah dilaksanakan dengan
berurutan (tidak diselangi dengan kegiatan yang lain, kecuali duduk).
7. Khutbah dan sholat Jum’at
dilaksanakan secara berurutan.
8. Kedua khutbah disampaikan dengan
bahasa Arab.
9. Khutbah Jum’at didengarkan oleh
40 laki-laki merdeka, balig serta penduduk asli daerah tersebut.
10. Khutbah Jum’at dilaksanakan
dalam waktu Dzuhur.
Cara Mengurus Jenazah (Mayat)
pertama: Kewajiban muslim terhadap
saudaranya yang meninggal dunia ada empat perkara, yaitu:
1. Memandikan.
2. Mengkafani.
3. Menshalatkan (sholat jenazah).
4. Memakamkan .
Cara Memandikan Jenazah
Cara memandikan seorang muslim yang meninggal
dunia:
Minimal (paling sedikit): membasahi
seluruh badannya dengan air dan bisa disempurnakan dengan membasuh qubul dan
duburnya, membersihkan hidungnya dari kotoran, mewudhukannya, memandikannya
sambil diurut/digosok dengan air daun sidr dan menyiramnya tiga (3) kali.
Cara Mengkafani Jenazah
Cara mengkafan:
Minimal: dengan sehelai kain yang
menutupi seluruh badan. Adapun cara yang sempurna bagi laki-laki: menutup
seluruh badannya dengan tiga helai kain, sedangkan untuk wanita yaitu dengan
baju, khimar (penutup kepala), sarung dan 2 helai kain.
Rukun Shalat Jenazah
Rukun shalat Jenazah ada tujuh (7),
yaitu:
1. Niat.
2. Empat kali takbir.
3. Berdiri bagi orang yang mampu.
4. Membaca Surat Al-Fatihah.
5. Membaca shalawat atas Nabi SAW
sesudah takbir yang kedua.
6. Do’a untuk si mayat sesudah
takbir yang ketiga.
7. Salam.
Cara Mengubur Jenazah (Mayat)
Sekurang-kurang menanam (mengubur)
mayat adalah dalam lubang yang menutup bau mayat dan menjaganya dari binatang
buas. Yang lebih sempurna adalah setinggi orang dan luasnya, serta diletakkan
pipinya di atas tanah. Dan wajib menghadapkannya ke arah qiblat.
Membongkar Kuburan
Mayat boleh digali kembali, karena
ada salah satu dari empat perkara, yaitu:
1. Untuk dimandikan apabila belum
berubah bentuk.
2. Untuk menghadapkannya ke arah
qiblat.
3. Untuk mengambil harta yang
tertanam bersama mayat.
4. Wanita yang janinnya tertanam
bersamanya dan ada kemungkinan janin tersebut masih hidup.
Hukum Minta Bantuan dalam Bersuci
Hukum isti’anah (minta bantuan orang
lain dalam bersuci) ada empat (4) perkara, yaitu:
1. Boleh.
2. Khilaf Aula (sebaiknya
dihindari).
3. Makruh
4. Wajib.
Boleh (mubah) meminta untuk
mendekatkan air.
Khilaf aula meminta menuangkan air
atas orang yang berwudlu.
Makruh meminta menuangkan air bagi
orang yang membasuh anggota-anggota (wudhu) nya.
Wajib meminta menuangkan air bagi
orang yang sakit ketika ia lemah (tidak mampu untuk melakukannya sendiri).
)فصل) يجب صوم رمضان بأحد أمور خمسة : (أحدها ) بكمال
شعبان ثلاثين يوما (وثانيها) برؤية الهلال في حق من رآه وان كان فاسقا (وثالثا) بثبوته
في حق من لم يره بعدل شهادة (ورابعا) بإخبار عدل رواية موثوق به سواء وقع في القلب
صدق أم لا أوغيره موثوق به إن وقع في القلب صدقه (وخامسها) بظن دخول رمضان بالإجتهاد
فيمن اشتبه عليه ذلك .
)فصل) شروط صحته أربعة أشياء : إسلام وعقل ونقاء من نحو
حيض وعلم بكون الوقت قبلا للصوم .
)فصل) شروط وجوبه خمسة اشياء : اسلام وتكليف وإطاقة وصحه
وإقامة .
)فصل)أركانه ثلاثة أشياء: نية ليلا لكل يوم في الفرض وترك
مفطر ذاكرا مختارا غير جاهل معذور وصائم .
)فصل) يجب مع القضاء للصوم الكفارة العظمى والتعزير على
من أفسد صومه في رمضان يوما كاملا بجماع تام آثم به للصوم
ويجب مع القضاء الإمساك للصوم في ستة مواضع:الأول
في رمضان لافي غيره على متعد بفطره، والثاني على تارك النية ليلا في الفرض، والثالث
على من تسحر ظانا بقاء الليل فبان خلافة أيضا ، والرابع على من افطر ظانا الغروب فبان
خلافه ايضا ، والخامس على من بان له يوم ثلاثين من شعبان أنه من رمضان ، والسادس على
من سبقه ماء المبالغة من مضمضة واستنشاق (فصل) يبطل الصوم : بردة وحيض ونفاس أو ولادة
وجنون ولو لحظة وبإغماء وسكر تعدى به إن عمَّا جميع النهار
)فصل) الإفطار في رمضان أربعة انواع: واجب كما في الحائض
والنفساء، وجائز كما في المسافر والمريض ولاولاكما في المجنون، ومحرم كمن أخر قضاء
رمضان تمكنه حتى ضاق الوقت عنه .
وأقسام الإفطار أربعة : أيضا ما يلزم فية القضاء
والفدية وهو اثنان:الأول الإفطار لخوف على غيرة ، والثاني الإفطار مع تأخير قضاء مع
إمكانه حتى يأتي رمضان آخر ، وثانيها مايلزم فية القضاء دون الفدية وهو يكثر كمغمى
علية ، وثالثهما ما يلزم فيه الفدية دون القضاء وهوشيخ كبير ، ورابعها لا ولا وهو المجنون
الذي لم يتعد بجنونه .
)فصل) الذي لا يفطِر مما يصل إلى الجوف سبعة أفراد : مايصل
إلى الجوف بنسيان أو جهل أو إكراة وبجريان ريق بما بين أسنانه وقد عجز عن مجه لعذره
وما وصل إلى الجوف وكان غبار طريق ، وما وصل إلية وكان غربلة دقيق ، أوذبابا طائرا
أو نحوه .
والله اعلم بالصواب نسأل الله الكريم بجاه نبيه
الوسيم، أن يخرجني من الدنيا مسلما، ووالدي وأحبائي ومن إلي انتمي، وان يغفر لي ولهم
مقحمات ولمما ، وصلى الله على سيدنا محمد بن عبد الله بن عبد المطلب بن هاشم بن عبد
مناف رسول الله إلى كافة الخلق رسول الملاحم ،حبيب الله الفاتح الخاتم ،وآله وصحبه
أجمعين والحمد لله رب العالمين .
تم بعون الله تعالى متن سفينة النجا.
Zakat
Harta yang wajib di keluarkan
zakatnya ada enam macam, yaitu:
1. Binatang ternak.
2. Emas dan perak.
3. Biji-bijian (yang menjadi makanan
pokok).
4. Harta perniagaan. Zakatnya yang
wajib di keluarkan adalah 4/10 dari harta tersebut.
5. Harta yang tertkubur.
6. Hasil tambang.
Perkara yang Mewajibkan Puasa
Puasa Ramadhan diwajibkan dengan
salah satu ketentuan-ketentuan berikut ini:
1. Dengan mencukupkan bulan sya’ban
30 hari.
2. Dengan melihat bulan, bagi yang
melihatnya sendiri.
3. Dengan melihat bulan yang
disaksikan oleh seorang yang adil di muka hakim.
4. Dengan Kabar dari seseorang yang
adil riwayatnya juga dipercaya kebenarannya, baik yang mendengar kabar tersebut
membenarkan ataupun tidak, atau tidak dipercaya akan tetapi orang yang
mendengar membenarkannya.
5. Dengan beijtihad masuknya bulan
Ramadhan bagi orang yang meragukan dengan hal tersebut.
Syarat Sahnya Puasa
Syarat sah puasa ramadhan ada empat
(4) perkara, yaitu:
1. Islam.
2. Berakal.
3. Suci dari seumpama darah haidh.
4. Dalam waktu yang diperbolehkan
untuk berpuasa.
Syarat wajib Puasa
Syarat wajib puasa ramadhan ada lima
perkara, yaitu:
1. Islam.
2. Taklif (dibebankan untuk
berpuasa).
3. Kuat berpuasa.
4. Sehat.
5. Iqamah (tidak bepergian).
Rukun Puasa
Rukun puasa ramadhan ada tiga
perkara, yaitu:
1. Niat pada malamnya, yaitu setiap
malam selama bulan Ramadhan.
2. Menahan diri dari segala yang
membatalkan puasa ketika masih dalam keadaan ingat, bisa memilih (tidak ada
paksaan) dan tidak bodoh yang ma’zur (dima’afkan).
3. Orang yang berpuasa.
Sesuatu yang Mewajibkan Kafarah
Diwajibkan: mengqhadha puasa,
kafarat besar dan teguran terhadap orang yang membatalkan puasanya di bulan
Ramadhan satu hari penuh dengan sebab menjima’ lagi berdosa sebabnya.
Wajib Imsak dan Qadha Puasa
Dan wajib serta qhadha: menahan
makan dan minum (imsak) ketika batal puasanya pada enam tempat:
1. Dalam bulan Ramadhan bukan
selainnya, terhadap orang yang sengaja membatalkannya.
2. Terhadap orang yang meninggalkan
niat pada malam hari untuk puasa yang Fardhu.
3. Terhadap orang yang bersahur
karena menyangka masih malam, kemudian diketahui bahwa Fajar telah terbit.
4. Terhadap orang yang berbuka
karena menduga Matahari sudah tenggelam, kemudian diketahui bahwa Matahari
belum tenggelam.
5. Terhadap orang yang meyakini
bahwa hari tersebut akhir Sya’ban tanggal tigapuluh, kemudian diketahui bahwa
awal Ramadhan telah tiba.
6. Terhadap orang yang terlanjur
meminum air dari kumur-kumur atau dari air yang dimasukkan ke hidung.
Pembatal Puasa
Batal puasa seseorang dengan
beberapa macam, yaitu:
- Sebab-sebab murtad.
- Haidh.
- Nifas.
- Melahirkan.
- Gila sekalipun sebentar.
- Pingsan dan mabuk yang sengaja
jika terjadi yang tersebut di siang hari pada umumnya.
Macam-macam Iftar (Membatalkan
Puasa)
Membatalkan puasa di siang Ramadhan
terbagi empat macam, yaitu:
1. Diwajibkan, sebagaimana terhadap
wanita yang haid atau nifas.
2. Diharuskan, sebagaimana orang
yang berlayar dan orang yang sakit.
3. Tidak diwajibkan, tidak
diharuskan, sebagaimana orang yang gila.
4. Diharamkan (ditegah), sebagaimana
orang yang menunda qhadha Ramadhan, padahal mungkin dikerjakan sampai waktu
qhadha tersebut tidak mencukupi.
Kemudian terbagi orang-orang yang
telah batal puasanya kepada empat bagian, yaitu:
1. Orang yang diwajibkan qhadha dan
fidyah, seperti perempuan yang membatalkan puasanya karena takut terhadap orang
lain saperti bayinya. Dan seperti orang yang menunda qhadha puasanya sampai
tiba Ramadhan berikutnya.
2. Orang yang diwajibkan mengqhadha
tanpa membayar fidyah, seperti orang yang pingsan.
3. Orang yang diwajibkan terhadapnya
fidyah tanpa mengqhadha, seperti orang yang sangat tua yang tidak kuasa.
4. Orang yang tidak diwajibkan
mengqhadha dan membayar fidyah, seperti orang gila yang tidak disengaja.
Perkara yang tidak membatalkan Puasa
Sampai ke Rongga
Perkara-perkara yang tidak
membatalkan puasa sesudah sampai ke rongga mulut ada tujuh macam, yaitu:
1. Ketika kemasukan sesuatu seperti
makanan ke rongga mulut dengan lupa
2. Atau tidak tahu hukumnya .
3. Atau dipaksa orang lain.
4. Ketika kemasukan sesuatu ke dalam
rongga mulut, sebab air liur yang mengalir diantara gigi-giginya, sedangkan ia
tidak mungkin mengeluarkannya.
5. Ketika kemasukan debu jalanan ke
dalam rongga mulut.
6. Ketika kemasukan sesuatu dari
ayakan tepung ke dalam rongga mulut.
7. Ketika kemasukan lalat yang
sedang terbang ke dalam rongga mulut.
Penutup (Khotimah)
Kemudian kami akhiri dengan meminta
kepada Tuhan Yang Karim, dengan berkah beginda kita Nabi Muhammad Shollalloohu
'Alayhi wa Sallam yang wasim, supaya mengakhiri hidupku dengan memeluk agama
Islam, juga orang tuaku, orang yang aku sayangi dan semua keturunanku. Dan
mudah-mudahan ia mengampuniku serta mereka segala kesalahan dan dosa.
Semoga rahmat Tuhan selalu tercurah
keharibaan junjungan kita Nabi Muhammad bin 'Abdullah bin 'Abdul Mutholib bin
Abdi Manaf bin Hasyim yang menjadi utusan Alloh kepada sekalian makhluk Rosulul
malahim, kekasih Alloh yang membuka pintu rahmat, menutup pintu kenabian, serta
keluarga dan sahabat sekalian. Walhamdu lillaahi Robbil ’Aalamin...