Terjemah Kitab Minhajut Thalibin; Mengusap Khuf

 


باب مسح الخف

 

يجوز في الوضوء للمقيم يوما وليلة وللمسافر ثلاثة بلياليها من الحدث بعد لبس فإن مسح حضرا ثم سافر أو عكس لم يستوف مدة سفر وشرطه أن يلبس بعد كمال طهر ساترا محل فرضه طاهرا يمكن تباع المشي فيه لتردد مسافر لحاجاته قيل: وحلالا ولا يجزىء منسوج لا يمنع ماء في الأصح ولا جرموقان في الأظهر ويجوز مشقوق قدم شد في الأصح ويسن مسح أعلاه وأسفله خطوطا ويكفي مسمى مسح يحاذي الفرض إلا أسفل الرجل وعقبها فلا على المذهب.

قلت: حرفه كأسفله والله أعلم ولا مسح لشاك في بقاء المدة فإن أجنب وجب تجديد لبس ومن نزع وهو بطهر المسح غسل قدميه وفي قول يتوضأ.

 

Mengusap Khuf

Boleh (mengusap kedua khuf/sepatu) dalam wudhu; bagi orang mukim: sehari semalam, bagi musafir: tiga hari tiga malam; dari hadats setelah memakainya. Jika dia mengusap khuf saat mukim kemudian bersafar/bepergian atau sebaliknya, maka dia tidak mengambil batas musafir (tiga hari tiga malam).

Syaratnya: dipakai setelah bersuci secara sempurna; menutup bagian fardhu wudhu; khufnya suci; memungkinkan bagi musafir untuk berjalan dengan khuf itu, untuk ke sana kemari memenuhi kebutuhannya; dikatakan: khuf itu harus halal.

Tidak cukup bahan tekstl/tenunan yang tidak dapat menahan air menurut pendapat yang lebih benar; tidak pula jurmuq (selubung khuf) menurut pendapat yang lebih jelas; boleh sobek di telapak kaki yang diikat (dengan tali)  menurut pendapat yang lebih benar.

Disunnahkan mengusap bagian atas dan bawah khuf seperti menggaris, dan cukup dinamakan mengusap dengan mengusap khuf yang berhadapan dengan bagian fardhu wudhu; kecuali bagian bawah kaki dan tumit saja, maka tidak cukup menurut pendapat madzhab.

Pendapatku: tepinya saja dihukumi seperti bawahnya saja (tidak cukup), wallahu a’lam.

Tidak ada mengusap bagi orang yang ragu apakah masih punya sisa jatah (hari untuk mengusap).

Jika dia junub, maka wajib memperbaharui pemakaian khuf. Barangsiapa melepas khuf dalam keadaan sudah bersuci dengan mengusap, maka dia membasuh dua kakinya; dalam satu qaul/pendapat: dia berwudhu.

 

 Daftar isi terjemah Kitab Minhajut Thalibin


Komentar atau pertanyaan, silakan tulis di sini

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama