فصل
من أدرك ركوع الثانية أدرك
الجمعة فيصلي بعد سلام الإمام ركعة وإن أدركه بعده فاتته فيتم بعد سلامه ظهرا أربعا
والأصح أنه ينوي في اقتدائه الجمعة وإذا خرج الإمام من الجمعة أو غيرها بحدث أو غيره
جاز الاستخلاف في الأظهر ولا يستخلف للجمعة إلا مقتديا به قبل حدثه ولا يشترط كونه
حضر الخطبة ولا الركعة الأولى في الأصح فيهما ثم إن كان أدرك الأولى تمت جمعتهم وإلا
فتتم لهم دونه في الأصح ويراعى المسبوق نظم المستخلف فإذا صلى ركعة تشهد وأشار إليهم
ليفارقوه أو ينتظروا ولا يلزمهم استئناف نية القدوة في الأصح ومن زوحم عن السجود فأمكنه
على إنسان فعل وإلا فالصحيح أنه ينتظر
ولا يؤمىء به ثم إن تمكن
قبل ركوع إمامه سجد فإن رفع والإمام قائم قرأ أو راكع فالأصح يركع وهو كمسبوق فإن كان
إمامه فرغ من الركوع ولم يسلم وافقه فيما هو فيه ثم صلى ركعة بعده وإن كان سلم فاتت
الجمعة وإن لم يمكنه السجود حتى ركع الإمام ففي قول يراعي نظم نفسه والأظهر أنه يرفع
معه ويحسب ركوعه الأول في الأصح فركعته ملفقة من ركوع الأولى وسجود الثانية وتدرك بها
الجمعة في الأصح فلو سجد على ترتيب نفسه عالما بأن واجبه المتابعة بطلت صلاته وإن نسي
أو جهل لم يحسب سجوده الأول فإذا سجد ثانيا حسب والأصح إدراك الجمعة بهذه الركعة إذا
كملت السجدتان قبل سلام الإمام ولو تخلف بالسجود ناسيا حتى ركع الإمام للثانية ركع
معه على المذهب.
Mendapatkan
Shalat Jum’at
Barangsiapa
mendapatkan ruku’ pada rokaat kedua, maka dia telah mendapatkan shalat Jum’at;
dia menyempurnakan satu rokaat shalat setelah imam bersalam. Barangsiapa
mendapat imam sesudah ruku’ rokaat kedua, dia meluputkan shalat Jum’at, maka
setelah imam bersalam dia menyempurnakan shalat Dhuhur empat rokaat; menurut
pendapat yang lebih benar: pada saat mengikut imam, dia tetiap berniat shalat Jum’at.
Apabila imam
keluar dari shalat Jum’at atau shalat lainnya karena berhadats atau karena hal
lain, maka boleh digantikan menurut pendapat yang lebih jelas. Pada shalat
Jum’at imam tidak boleh digantikan kecuali oleh orang yang sudah bermakmum
sebelum imam itu berhadats; tidak disyaratkan penggant itu hadir pada saat khutibah
dan pada rokaat pertama menurut pendapat yang lebih benar dalam dua hal ini. Jika
penggant itu mendapatkan rokaat pertama, maka sempurnalah shalat Jum’at mereka;
jika tidak (mendapatkan rokaat pertama), maka sempurna shalat Jum’atnya makmum,
sedang shalat Jum’atnya penggant itu tidak (sempurna) menurut pendapat yang lebih
benar. Imam penggant yang masbuq tadi memperhatkan bentuk shalat makmumnya;
apabila dia telah shalat satu rokaat, maka dia bertasyahud dan memberi isyarat
kepada makmum untuk mufaraqah (memisahkan diri) atau menunggu. Tidak wajib bagi
makmum untuk memulai lagi niat bermakmum.
Barangsiapa
yang tidak mendapatkan tempat sujud (pada rokaat pertama), kemudian
memungkinkan baginya untuk sujud di atas orang lain, (wajib) dia lakukan hal
itu; jika tidak memungkinkan, maka menurut pendapat yang shahih: dia menunggu, tidak
menggant sujud dengan isyarat, kemudian jika bisa sujud sebelum imam ruku’
(pada rokaat kedua), maka dia sujud. Jika dia bangkit (dari sujud) sedangkan imam
masih dalam posisi berdiri, maka dia membaca (Al Fathah); atau imam sudah
ruku’, maka menurut pendapat yang lebih benar: dia langsung ruku’ dan dia itu seperti
makmum masbuq; atau jika imam sudah selesai ruku’ tetapi belum bersalam, maka
dia langsung menyesuaikan diri dengan gerakan imam kemudian dia menambah satu rokaat
setelah imam bersalam; atau jika imam sudah bersalam maka dia terluput shalat
Jum’at.
Jika tidak
memungkinkan baginya sujud sampai imam ruku’ (pada rokaat kedua), maka menurut
sebuah qaul: dia menjaga bentuk shalatnya sendiri; sedangkan menurut pedapat
yang lebih jelas: dia ikut ruku’ bersama imam, dan yang dihitung adalah
ruku’nya yang awal tadi; maka satu rokaatnya tersusun dari ruku’ saat rokaat
pertama tadi dan sujud saat rokaat kedua, dan dengan satu rokaat itu dia
mendapatkan shalat Jum’at menurut pendapat yang lebih benar. Seandainya dia tetiap
bersujud berdasarkan urutan shalatnya sendiri sedangkan dia tahu bahwa
kewajibannya adalah mengikut imam, maka batal shalatnya; jika (sujud itu)
karena lupa atau tidak tahu, maka sujudnya saat rokaat pertama tidak dihitung;
apabila dia sujud saat rokaat kedua, maka (sujud itu) dihitung; menurut
pendapat yang lebih benar: dia mendapatkan shalat Jum’at dengan satu rokaat ini
jika sempurna dua sujud sebelum imam bersalam. Seandainya dia terlambat sujud
karena lupa sampai imam ruku’ pada rokaat kedua, maka dia langsung ruku’
menurut pendapat madzhab.