Bagi orang yang meminta zakat, sedangkan imam mengetahui apakah dia berhak atau tidak, maka imam melaksanakan sesuai dengan yang dia ketahui. Jika (imam) tidak (mengetahui): jika dia mengaku fakir atau miskin, maka dia tidak diminta untuk memberikan bukt; jika diketahui dia mempunyai harta kemudian dia mengaku hartanya rusak, maka dia dimintai (bukt), demikian juga jika dia mengaku keluarganya banyak menurut pendapat yang lebih benar.
Pasukan perang
dan ibnu sabil diberi zakat berdasarkan perkataannya. Jika keduanya tidak jadi
keluar, maka diminta kembali. Amil, budak mukatab, dan gharim dimintai bukt;
bukt itu adalah: khabar/berita dari dua orang yang adil. Dan mencukupi untuk
bukt itu: (berita) yang tersebar luas; demikian juga pembenaran dari orang yang
memberi utang dan pembenaran tuannya (untuk mukatab) menurut pendapat yang lebih
benar. Orang fakir dan miskin: diberi (zakat) yang mencukupi selama satu tahun.
Pendapatku:
menurut pendapat yang lebih benar yang dinashkan dan pendapat jumhur/mayoritas:
mencukupi sepanjang hidupnya secara umum, (misal) kemudian dengan zakat itu dia
membeli ladang yang akan memberinya hasil.
Budak mukatab
dan gharim: (diberikan zakat) sebanyak jumlah utangnya. Ibnu sabil: (diberikan
zakat) yang bisa membuatnya sampai ke tempat tujuannya atau ke tempat hartanya
berada. Pasukan perang: (diberikan zakat) sebanyak kebutuhannya untuk nafah dan
pakaian saat berangkat, kembali, dan selama bermukim di sana; kuda dan senjata,
dan (kuda dan senjata) itu menjadi miliknya. Dan dipersiapkan baginya dan bagi
ibnu sabil: sepatu boot, jika perjalanannya jauh atau dia itu lemah tidak kuat
berjalan; dan (dipersiapkan) sesuatu untuk mengangkut perbekalan dan
barang-barangnya kecuali dia kuat seperti orang yang biasa mengangkat bekal seperti
itu untuk mengangkatnya sendiri. Orang yang terkumpul padanya dua golongan
mustahiq, dia diberi zakat berdasarkan salah satu golongan mustahiq saja
menurut pendapat yang lebih jelas.