Terjemah Kitab Minhajut Thalibin; Orang yang Wajib Shalat

 


فصل

 إنما تجب الصلاة على كل مسلم بالغ عاقل طاهر ولا قضاء على كافر إلا المرتد ولا الصبي ويؤمر بها لسبع ويضرب عليها لعشر ولا ذي حيض  أو جنون أو إغماء بخلاف السكر ولو زالت هذه الأسباب وبقي من الوقت تكبيرة وجبت الصلاة وفي قول يشترط ركعة والأظهر وجوب الظهر بإدراك تكبيرة آخر العصر والمغرب آخر العشاء ولو بلغ فيها أتمها وأجزأته على الصحيح أو بعدها فلا إعادة على الصحيح ولو حاضت أو جن أول الوقت وجبت تلك إن أدرك قدر الفرض وإلا فلا.

 

Orang yang Wajib Shalat

Shalat itu hanya diwajibkan bagi setiap muslim, baligh, berakal, suci. Tidak ada qadha shalat bagi orang kafir, kecuali orang murtad; juga tidak ada qadha bagi anak kecil. Anak kecil diperintahkan shalat saat umur tujuh tahun, dan dipukul jika meninggalkan shalat saat umur sepuluh tahun. Juga tidak ada qadha bagi wanita haid, orang gila, atau pingsan. Berbeda dengan orang mabuk (wajib qadha).

Seandainya sebab-sebab ini hilang sedangkan waktu shalat masih ada untuk sekedar takbir, maka wajib shalat; dalam satu qaul/pendapat: disyaratkan waktunya cukup untuk satu rokaat.

Menurut pendapat yang lebih jelas: wajib shalat dhuhur jika mendapatkan takbir pada akhir waktu ashar, wajib shalat maghrib jika mendapatkan takbir pada akhir waktu isya’.

Seandainya seseorang mencapai usia baligh pada saat sedang shalat, maka dia lanjutkan shalatnya dan shalat itu cukup baginya menurut pendapat yang shahih. Atau dia mencapai baligh sesudah selesai shalat, maka tidak perlu mengulang menurut pendapat yang shahih.

Seandainya seseorang datang bulan (haid) atau gila pada awal waktu, maka shalat itu tetiap wajib baginya jika dia sempat mendapat sekedar waktu untuk melakukan shalat fardhu; jika dia tidak mendapat sekedar waktu, maka tidak wajib.

 Daftar isi terjemah Kitab Minhajut Thalibin


Komentar atau pertanyaan, silakan tulis di sini

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama