فصل
يحرم على الرجل استعمال
الحرير بفرش وغيره ويحل للمرأة لبسه والأصح تحريم افتراشها وأن للولي إلباسه الصبي.
قلت: الأصح حل افتراشها
وبه قطع العراقيون وغيرهم والله أعلم ويجوز للرجل لبسه للضرورة كحر وبرد مهلكين أو
فجأة حرب ولم يجد غيره للحاجة كجرب وحكة ودفع قمل وللقتال كديباج لا يقوم غيره مقامه
ويحرم المركب من ابر يسم وغيره إن زاد وزن الإبر يسم ويحل عكسه وكذا إن استويا في الأصح
ويحل ما طرز أو طرف بحرير قدر العادة ولبس الثوب النجس في غير الصلاة ونحوها لا جلد
كلب وخنزير إلا لضرورة كفجأة قتال وكذا جلد الميتة في الأصح ويحل الاستصباح بالدهن
النجس على المشهور.
Pakaian
Haram bagi
laki-laki menggunakan sutera untuk alas tidur maupun selainnya. Sedangkan bagi
perempuan, halal memakainya; menurut pendapat yang lebih benar: haram
menggunakannya sebagai alas tidur, dan boleh bagi wali untuk memakaikannya ke
anak kecil. Pendapatku: halal menjadikannya alas tidur (bagi perempuan),
pendapat ini dipilih oleh ulama Iraqiyyun dan yang lain, wallahu a’lam.
Halal bagi
laki-laki memakai sutera dalam keadaan darurat misalnya dalam keadaan panas
atau dingin yang mematkan, atau disergap saat perang dan dia tidak menemukan
pakaian selain itu; dan karena ada hajat/kebutuhan misalnya karena penyakit
kudis atau gatal atau menolak kutu; juga untuk perang seperti dibaj yang tidak
bisa digantikan oleh yang lain.
Haram sesuatu
yang tersusun dari ibrisam jika ibrisamnya lebih berat; dan halal jika
sebaliknya, demikian juga jika beratnya sama menurut pendapat yang lebih benar.
Halal sesuatu
yang disulam atau diberi tepi dengan sutera sekedar adat; memakai pakaian najis
di luar shalat dan sebagainya; tidak halal memakai kulit anjing dan babi
kecuali untuk keadaan darurat seperti dalam sergapan musuh; demikian juga (tidak
halal) kulit bangkai menurut pendapat yang lebih benar. Halal menjadikan lampu
penerangan menggunakan minyak yang najis menurut pendapat yang masyhur.
Daftar isi terjemah Kitab Minhajut Thalibin