الاصل فى كل واحد تقديره باقرب زمنه
“Asalnya
sesuatu yang datangnya kemudian, perkiraan hukumnya adalah menghitung pada yang
lebih dekat waktu kedatangannya ”
Misalnya :
1. Seseorang yang telah memukul perut orang hamil sampai kemudian melahirkan
seorang anak yang hidup dan dan tidak dalam kondisi sakit, tetapi kemudian ia
meninggal dunia, maka orang itu tidaklah dijatuhi hukuman sebagai pembunuh,
karena secara dzahir anak itu meninggal dengan sebab yang lain, dan sebab yang
lain itu sangat dekat dengan kematian anak tadi.
2. Seseorang
yang menjual hamba sahaya, kemudian hamba itu ternyata sakit, dan meninggal
dunia, maka tidaklah boleh dikembalikan lagi kepadanya, karena sakitnya itulah
yang terus bertambah dan menghasilkan hamba itu meninggal dunia, dan juga
karena sakit itu lebih dekat waktunya dengan kematian sihamba sahaya, serta
tidak ada kenyataan menyalahkan kematian hamba itu kepada pemiliknya yang
dahulu.
3. Seseorang
yang melihat mani (sperma) pada pakaiannya, tetapi ia tidak mengingat mimpinya
(lupa), maka orang itu wajib mandi wajib, dan wajib mengi‟adah (mengulangi)
sholatnya sejak akhir tidurnya (sejak ia terbangun), karena sesungguhnya akhir
tidurnya itu yang lebih dekat masanya pada orang itu.
4. Orang yang
berwudhu di sumur setiap hari untuk melakukan sholat, kemudian ia menemukan
bangkai tikus disumur itu, maka ia tidak wajib mengulangi (mengqodho) sholatnya
kecuali jika ia yakin bahwa ia sholat dalam keadaan najis.
5. Orang yang
membuka pintu sangkar burung kemudian burung itu langsung terbang, maka ia
wajib menggantinya, tetapi jika burung itu diam terlebih dulu baru kemudian
terbang, maka ia tidak wajib menggantinya. Karena itu hanya memberikan pilihan
kepada si burung. Namun menurut pendapat ulama (Qaul yang lemah) bahwa orang
itu tetap wajib menggantinya, karena membuka pintu sangkar itulah yang
menjadikan burung itu terbang.
Allah Swt
berfirman dalam surat al-Baqarah : 185
يُرِيد اللَّه بِكُمْ
الْيُسْر وَلَا يُرِيد بِكُمْ الْعُسْر
"....Allah
menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu”