الخير المتعدي افضل من القاصر
“Kebaikan yang
berkesinambungan itu lebih utama daripada yang singkat”
Misalnya :
1. Mengajarkan
ilmu itu lebih utama dari sholat sunnah muthlaq.
2. Melakukan
fardhu kifayah itu mengungguli dari melakukan fardhu „ain karena telah
menggugurkan kewajiban terhadap umat yang lain.
3. Ungkapan
nadzam Imam Suyuthi ra.
إِذَا مَاتَ اِبْن آدَم
لَيْسَ يَجْرِي *** عَلَيْهِ مِنْ فِعَال غَيْر عَشْر
Ketika ibnu
Adam meninggal dunia tidaklah baginya berjalan amal perbuatannya kecuali 10
perkara.
عُلُوم بَثَّهَا
وَدُعَاء نَجْل *** وَغَرْس النَّخْل وَالصَّدَقَات تَجْرِي
Ilmu yang
diajarkan, do‟a nya anak sholeh, menanam kurma (tanaman), shodaqoh jariyah
وِرَاثَة مُصْحَف
وَرِبَاط ثَغْر *** وَحَفْر الْبِئْر أَوْ إِجْرَاء نَهَر
Mewariskan
mushaf (al-Qur‟an), membangun pondok (tempat belajar), menggali sumur,
menyalurkan kali/sungai
وَبَيْت لِلْغَرِيبِ
بَنَاهُ يَأْوِي *** إِلَيْهِ أَوْ بَنَاهُ مَحَلّ ذِكْر
Membangun rumah
untuk peristirahatan musafir dan untuk tempat dzikir
وَتَعْلِيم لِقُرْآنٍ
كَرِيم *** فَخُذْهَا مِنْ أَحَادِيث بِحَصْرٍ
Dan mengajarkan al-Qur‟anul Karim, maka ambillah/lakukanlah semua itu yang
diambil dari keterangan hadits yang singkat
Nabi Saw
bersabda :
لا يحل لامرئ أن يأخذ
عصا أخيه بغير طيب نفسه منه
“Tidaklah halal
bagi seorang muslim yang mengambil tongkat saudaranya dengan perasaan tidak
senangnya saudaranya itu” (HR. Ibnu Hibban)