Daftar Isi Terjemah Kitab Bulughul Maram (Bulugh Al Marom):
Bab Mengusap Khuf (kaos kaki musim dingin)
Kitab Qadha Kitab Putus Perkara
Biografi Ibnu Hajar Al 'Asqalani
كِتَابُ اَلصَّلَاةِ
بَابُ اَلْمَوَاقِيتِ
151- عَنْ عَبْدِ
اَللَّهِ بْنِ عَمْرِوٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا; أَنَّ نَبِيَّ اَللَّهِ r قَالَ: { وَقْتُ اَلظُّهْرِ إِذَا زَالَتْ اَلشَّمْسُ, وَكَانَ
ظِلُّ اَلرَّجُلِ كَطُولِهِ مَا لَمْ يَحْضُرْ اَلْعَصْرُ, وَوَقْتُ اَلْعَصْرِ
مَا لَمْ تَصْفَرَّ اَلشَّمْسُ, وَوَقْتُ صَلَاةِ اَلْمَغْرِبِ مَا لَمْ يَغِبْ
اَلشَّفَقُ, وَوَقْتُ صَلَاةِ اَلْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ اَللَّيْلِ اَلْأَوْسَطِ,
وَوَقْتُ صَلَاةِ اَلصُّبْحِ مِنْ طُلُوعِ اَلْفَجْرِ مَا لَمْ تَطْلُعْ
اَلشَّمْسُ } رَوَاهُ مُسْلِمٌ ( ) .
152- وَلَهُ مِنْ
حَدِيثِ بُرَيْدَةَ فِي اَلْعَصْرِ: { وَالشَّمْسُ بَيْضَاءُ نَقِيَّةٌ } ( ) .
153-
وَمِنْ حَدِيثِ أَبِي مُوسَى: { وَالشَّمْسُ مُرْتَفِعَةٌ } ( ) .
154- وَعَنْ أَبِي
بَرْزَةَ الْأَسْلَمِيِّ قَالَ: { كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ r يُصَلِّيَ اَلْعَصْرَ, ثُمَّ يَرْجِعُ أَحَدُنَا إِلَى رَحْلِهِ
فِي أَقْصَى اَلْمَدِينَةِ وَالشَّمْسُ حَيَّةٌ, وَكَانَ يَسْتَحِبُّ أَنْ
يُؤَخِّرَ مِنْ اَلْعِشَاءِ, وَكَانَ يَكْرَهُ اَلنَّوْمَ قَبْلَهَا وَالْحَدِيثَ
بَعْدَهَا, وَكَانَ يَنْفَتِلُ مِنْ صَلَاةِ اَلْغَدَاةِ حِينَ يَعْرِفُ
اَلرَّجُلُ جَلِيسَهُ, وَيَقْرَأُ بِالسِّتِّينَ إِلَى اَلْمِائَةِ } مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ ( ) .
155- وَعِنْدَهُمَا
مِنْ حَدِيثِ جَابِرٍ: { وَالْعِشَاءَ أَحْيَانًا وَأَحْيَانًا: إِذَا رَآهُمْ
اِجْتَمَعُوا عَجَّلَ, وَإِذَا رَآهُمْ أَبْطَئُوا أَخَّرَ, وَالصُّبْحَ: كَانَ
اَلنَّبِيَّ r
يُصَلِّيهَا بِغَلَسٍ } ( ) .
156- وَلِمُسْلِمٍ مِنْ
حَدِيثِ أَبِي مُوسَى: { فَأَقَامَ اَلْفَجْرَ حِينَ اِنْشَقَّ اَلْفَجْرُ,
وَالنَّاسُ لَا يَكَادُ يَعْرِفُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا }
157- وَعَنْ رَافِعِ
بْنِ خَدِيجٍ قَالَ: { كُنَّا نُصَلِّي اَلْمَغْرِبَ مَعَ اَلنَّبِيِّ r فَيَنْصَرِفُ أَحَدُنَا وَإِنَّهُ لَيُبْصِرُ مَوَاقِعَ نَبْلِهِ
} مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ ( ) .
158- وَعَنْ عَائِشَةَ
رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: { أَعْتَمَ رَسُولُ اَللَّهِ r ذَاتَ لَيْلَةٍ بِالْعَشَاءِ, حَتَّى ذَهَبَ عَامَّةُ اَللَّيْلِ,
ثُمَّ خَرَجَ, فَصَلَّى, وَقَالَ: "إِنَّهُ لَوَقْتُهَا لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ
عَلَى أُمَّتِي" } رَوَاهُ مُسْلِمٌ ( ) .
159- وَعَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ t
قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ r {
إِذَا اِشْتَدَّ اَلْحَرُّ فَأَبْرِدُوا بِالصَّلَاةِ, فَإِنَّ شِدَّةَ اَلْحَرِّ
مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ } مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ ( ) .
160- وَعَنْ رَافِعِ
بْنِ خَدِيجٍ t
قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ r {
أَصْبِحُوا بِالصُّبْحِ فَإِنَّهُ أَعْظَمُ لِأُجُورِكُمْ } رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ,
وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَابْنُ حِبَّانَ ( ) .
161- وَعَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ t
أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ r
قَالَ: { مَنْ أَدْرَكَ مِنْ اَلصُّبْحِ رَكْعَةً قَبْلِ أَنْ تَطْلُعَ اَلشَّمْسُ
فَقَدْ أَدْرَكَ اَلصُّبْحَ, وَمَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنْ اَلْعَصْرِ قَبْلَ
أَنْ تَغْرُبَ اَلشَّمْسُ فَقَدْ أَدْرَكَ اَلْعَصْرَ } مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ ( ) .
Bab Waktu
Shalat 5 Waktu
Hadits ke-151 Dari Abdullah Ibnu Amr Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Waktu Dhuhur ialah jika matahari
telah condong (ke barat) dan bayangan seseorang sama dengan tingginya selama
waktu Ashar belum tiba, waktu Ashar masuk selama matahari belum menguning,
waktu shalat Maghrib selama awan merah belum menghilang, waktu shalat Isya
hingga tengah malam, dan waktu shalat Shubuh semenjak terbitnya fajar hingga
matahari belum terbit.” Riwayat Muslim.
Hadits ke-152
Menurut riwayat Muslim dari hadits Buraidah tentang waktu shalat Ashar. “Dan
matahari masih putih bersih.” Hadits ke-153 Dari hadits Abu Musa: “Dan matahari
masih tinggi.”
Hadits ke-154
Abu Barzah al-Aslamy Radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi
wa Sallam pernah setelah usai shalat Ashar kemudian salah seorang di antara
kami pulang ke rumahnya di ujung kota Madinah sedang matahari saat itu masih
panas. Beliau biasanya suka mengakhirkan shalat Isya’, tidak suka tidur
sebelumnya dan bercakap-cakap setelahnya. Beliau juga suka melakukan shalat
Shubuh di saat seseorang masih dapat mengenal orang yang duduk disampingnya,
beliau biasanya membaca 60 hingga 100 ayat. Muttafaq Alaihi.
Hadits ke-155
Menurut hadits Bukhari-Muslim dari Jabir: Adakalanya beliau melakukan shalat
Isya’ pada awal waktunya dan adakalanya beliau melakukannya pada akhir
waktunya. Jika melihat mereka telah berkumpul beliau segera melakukannya dan
jika melihat mereka terlambat beliau mengakhirkannya, sedang mengenai shalat
Shubuh biasanya Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam menunaikannya pada saat
masih gelap. Hadits ke-156 Menurut Muslim dari hadits Abu Musa: Beliau
menunaikan shalat Shubuh pada waktu fajar terbit di saat orang-orang hampir tidak
mengenal satu sama lain.
Hadits ke-157
Rafi’ Ibnu Kharij Radliyallaahu ‘anhu berkata: Kami pernah shalat Maghrib
bersama Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam kemudian salah seorang di
antara kami pulang dan ia masih dapat melihat tempat jatuhnya anak panah
miliknya. Muttafaq Alaihi.
Hadits ke-158
‘Aisyah Radliyallaahu ‘anhu berkata: Pada suatu malam pernah Nabi Shallallaahu
‘alaihi wa Sallam mengakhirkan shalat Isya’ hingga larut malam. Kemudian beliau
keluar dan shalat, dan bersabda: “Sungguh inilah waktunya jika tidak memberatkan
umatku.” Riwayat Muslim.
Hadits ke-159
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa
Sallam bersabda: “Apabila panas sangat menyengat, maka tunggulah waktu dingin
untuk menunaikan shalat karena panas yang menyengat itu sebagian dari hembusan
neraka jahannam.” Muttafaq Alaihi.
Hadits ke-160
dari Rafi’ Ibnu Khadij Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu
‘alaihi wa Sallam bersabda: “Lakukanlah shalat Shubuh pada waktu masih
benar-benar Shubuh karena ia lebih besar pahalanya bagimu.” Riwayat Imam Lima.
Hadits shahih menurut Tirmidzi dan Ibnu Hibban.
Hadits ke-161
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam
bersabda: “Barangsiapa yang telah mengerjakan satu rakaat shalat Shubuh sebelum
matahari terbit maka ia telah mendapatkan shalat Shubuh dan barangsiapa yang
telah mengerjakan satu rakaat shalat Ashar sebelum matahari terbenam maka ia
telah mendapatkan shalat Ashar.” Muttafaq Alaihi.