Terjemah Kitab Tafsir Jalalain lengkap dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia
Nama kitab: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama penafsir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Daftar Surat
Al-Fatihah (Pembukaan) Ayat 1-7
Al Baqarah (Sapi Betina) Ayat 1-69
Ali Imran (Keluarga Imran) Ayat 1-70
An Nisa (Wanita) Ayat 1-65
Al Ma'idah (Jamuan) Ayat 1-64
Al An'am (Hewan Ternak) Ayat 1-59
Al-A'raf (Tempat yang Tertinggi) Ayat 1-67
Al-Anfal (Harta Rampasan Perang) Ayat 1-75
At-Taubah(Pengampunan) Ayat 1-72
Yunus (Nabi Yunus) Ayat 1-53
Hud (Nabi Hud) Ayat 1-62
Yusuf (Nabi Yusuf) Ayat 1-63
Ibrahim (Nabi Ibrohim) Ayat 1-52
Al-Hijr (Gunung Al Hijr) Ayat 1-99
An-Nahl (Lebah) Ayat 1-87
Al-Isra' (Perjalanan Malam) Ayat 1-66
Al-Kahfi (Penghuni-penghuni Gua) Ayat 1-53, Ayat 54-110
Taha (Ta Ha, Toha) Ayat 1-76
Al-Anbiya (Nabi-Nabi) Ayat 1-57
Al-Mu'minun (Orang-orang mukmin) Ayat 1-74, Ayat 75-117
Asy-Syu'ara' (Penyair) Ayat 1-111
Al-Qasas (Kisah-kisah) Ayat 1-88
Al-'Ankabut (Laba-laba) Ayat 1-69
Ar-Rum (Bangsa Romawi) Ayat 1-60
Luqman (Keluarga Luqman) Ayat 1-34
Al-Ahzab (Golongan-golongan yang Bersekutu) Ayat 1-73
As-Saffat (Barisan-barisan) Ayat 1-182
Az-Zumar (Rombongan-rombongan) Ayat 1-75
Al-Mu'min, Ghafir (Yang Mengampuni) Ayat 1-85
Fussilat (Yang Dijelaskan) Ayat 1-54
Asy-Syura (Musyawarah) Ayat 1-53
Az-Zukhruf (Perhiasan) Ayat 1-89
Al-Jasiyah (Yang Bertekuk Lutut) Ayat 1-37
Al-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir) Ayat 1-35
Muhammad (Nabi Muhammad) Ayat 1-38
Al-Fath (Kemenangan) Ayat 1-29
Al-Hujurat (Kamar-kamar) Ayat 1-18
Adz-Dzariyat (Angin yang Menerbangkan) Ayat 1-60
Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) Ayat 1-78
Al-Waqi'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-96
Al-Mujadilah (Wanita yang Mengajukan Gugatan) Ayat 1-22
Al-Hasyr (Pengusiran) Ayat 1-24
Al-Mumtahanah (Wanita yang Diuji) Ayat 1-13
Ash-Shaff (Satu Barisan) Ayat 1-14
Al-Jumu'ah (Hari Jumat) Ayat 1-11
Al-Munafiqun (Orang-orang yang Munafik) Ayat 1-11
At-Taghabun (Hari Dinampakkan Kesalahan-kesalahan) Ayat 1-18
At-Tahrim (Pengharaman) Ayat 1-12
Al-Haqqah (Hari Kiamat) Ayat 1-52
Al-Ma'arij (Tempat Naik) Ayat 1-44
Al-Muzzammil (Orang yang Berselimut) Ayat 1-20
Al-Muddatstsir (Orang yang Berkemul) Ayat 1-56
Al-Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus) Ayat 1-50
An-Naba' (Berita Besar) Ayat 1-40
An-Nazi'at (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut) Ayat 1-46
'Abasa (Ia Bermuka Masam) Ayat 1-46
At-Takwir (Menggulung) Ayat 1-29
Al-Infithar (Terbelah) Ayat 1-19
Al-Muthaffifin (Orang-orang yang Curang) Ayat 1-25
Al-Insyiqaq (Terbelah) Ayat 1-25
Al-Buruj (Gugusan Bintang) Ayat 1-22
Ath-Thariq (Yang Datang di Malam Hari) Ayat 1-17
Al-A'laa (Yang Paling Tinggi) Ayat 1-19
Al-Ghasyiyah (Hari Pembalasan) Ayat 1-26
Asy-Syams (Matahari) Ayat 1-15
Ad-Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalahan Naik (Dhuha) Ayat 1-11
Al-Insyirah, Asy-Syarh (Melapangkan) Ayat 1-8
Al-'Alaq (Segumpal Darah) Ayat 1-19
Al-Bayyinah (Pembuktian) Ayat 1-8
Az-Zalzalah (Kegoncangan) Ayat 1-8
Al-'Adiyat (Berlari Kencang) Ayat 1-11
Al-Qari'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-11
At-Takatsur (Bermegah-megahan) Ayat 1-8
Al-Humazah (Pengumpat) Ayat 1-9
Quraisy (Suku Quraisy) Ayat 1-4
Al-Ma'un (Barang-barang yang Berguna) Ayat 1-7
Al-Kausar (Nikmat yang Berlimpah) Ayat 1-3
Al-Kafirun (Orang-orang Kafir) Ayat 1-6
An-Nasr (Pertolongan) Ayat 1-3
Al-Lahab (Gejolak Api) / Al-Masad (Sabut) Ayat 1-5
Al-Ikhlas (Memurnikaan Ke-Esaan Allah) Ayat 1-4
Al-Falaq (Waktu Subuh) Ayat 1-5
An-Naas (Umat Manusia) Ayat 1-6
{ الحج }
وقته { أَشْهُرٌ معلومات } شوّال وذو القعدة وعشر ليال من ذي الحجة وقيل كله {
فَمَن فَرَضَ } على نفسه { فِيهِنَّ الحج } بالإحرام به { فَلاَ رَفَثَ } جماع فيه
{وَلاَ فُسُوقَ} معاصٍ { وَلاَ جِدَالَ } خصام { فِي الحج } وفي قراءة بفتح
الأولين والمراد في الثلاثة النهي { وَمَا تَفْعَلُواْ مِنْ خَيْرٍ } كصدقة {
يَعْلَمْهُ الله } فيجازيكم به، ونزل في أهل اليمن وكانوا يحجون بلا زاد فيكونون
كَلاًّ على الناس : { وَتَزَوَّدُواْ } ما يبلغكم لسفركم { فَإِنَّ خَيْرَ الزاد
التقوى } ما يُتَّقى به سؤال الناس وغيره { واتقون ياأولي الألباب } ذوي العقول .
197. (Haji),
maksudnya adalah waktu dan musimnya (beberapa bulan yang dimaklumi), yaitu
Syawal, Zulkaidah dan 10 hari pertama bulan Zulhijah. Tetapi ada pula yang
mengatakan seluruh bulan Zulhijah. (Maka barang siapa yang telah menetapkan
niatnya) dalam dirinya (akan melakukan ibadah haji pada bulan-bulan itu) dengan
mengihramkannya, (maka tidak boleh ia mencampuri istrinya), yakni bersetubuh
(dan jangan berbuat kefasikan) berbuat maksiat (dan jangan berbantah-bantahan)
atau terlibat dalam percekcokan (sewaktu mengerjakan haji). Menurut satu
qiraat, dengan baris di atas dua hal yang pertama dan makna yang dimaksud
adalah larangan mengerjakan tiga hal itu. (Dan apa yang kamu kerjakan berupa
kebaikan) sedekah (pastilah diketahui oleh Allah) yang akan membalas kebaikan
itu. Ayat berikut ini diturunkan kepada penduduk Yaman yang pergi naik haji
tanpa membawa bekal, sehingga mereka menjadi beban orang lain. (Dan berbekallah
kamu) yang akan menyampaikan kamu ke tujuan perjalananmu (dan sesungguhnya
sebaik-baik bekal adalah takwa), artinya yang dipergunakan manusia untuk
menjaga dirinya agar tidak menjadi beban bagi orang lain dan sebagainya. (Dan
bertakwalah kamu kepada-Ku, hai orang-orang yang berakal).
{ لَيْسَ
عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ } في { أَن تَبْتَغُواْ } تطلبوا { فَضْلاً } رزقاً { مّن
رَّبّكُمْ } بالتجارة في الحج نزل رداً لكراهتهم ذلك { فَإِذَا أَفَضْتُم } دفعتم
{ مِّنْ عرفات } بعد الوقوف بها { فاذكروا الله } بعد المبيت بمزدلفة بالتلبية
والتهليل والدعاء { عِندَ المشعر الحرام } هو جبل في آخر المزدلفة يقال له ( قُزَح
) وفي الحديث « أنه صلى الله عليه وسلم وقف به يذكر الله ويدعو حتى أسفر جداً »
رواه مسلم { واذكروه كَمَا هَدَاكُمْ } لمعالم دينه ومناسك حجه والكاف للتعليل {
وَإن } مخففة { كُنتُمْ مّن قَبْلِهِ } قبل هداه {لَمِنَ الضالين}
198. (Tidak ada
dosa bagi kamu) dalam (mencari) atau mengusahakan (karunia) atau rezeki (dari
Tuhanmu) yakni dengan berniaga di musim haji. Ayat ini turun untuk menolak
anggapan mereka yang keliru itu (Maka jika kamu telah bertolak), artinya
berangkat (dari Arafah) yakni setelah wukuf di sana, (maka berzikirlah kepada
Allah), yakni setelah bermalam di Muzdalifah sambil membaca talbiah, tahlil dan
berdoa (di Masyarilharam) yaitu nama sebuah bukit di ujung Muzdalifah disebut
Quzah. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Nabi saw. wukuf di sana, berzikir
dan berdoa kepada Allah hingga hari telah amat benderang." (H.R. Muslim).
(Dan berzikirlah kepada-Nya disebabkan petunjuk yang diberikan-Nya kepadamu)
untuk mengetahui pokok-pokok agama dan tata cara hajinya. 'Kaf' menunjukkan
sebab atau motifnya. (Dan sesungguhnya) dibaca 'in' bukan 'inna' (kamu sebelum
itu) maksudnya sebelum petunjuk itu (termasuk orang-orang yang sesat).
{ ثُمَّ
أَفِيضُواْ } يا قريش { مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ الناس } أي من عرفة بأن تقفوا بها
معهم وكانوا يقفون بالمزدلفة ترفعاً عن الوقوف معهم و ( ثم ) للترتيب في الذكر
{واستغفروا الله} من ذنوبكم { إنالله غَفُورٌ } للمؤمنين { رَّحِيمٌ } بهم .
199. (Kemudian
bertolaklah kamu) hai orang-orang Quraisy (dari tempat bertolaknya manusia)
maksudnya dari Arafah dengan jalan wukuf bersama mereka. Sebelum itu biasanya
mereka wukuf di Muzdalifah karena merasa enggan wukuf bersama-sama dengan orang
lain. 'Tsumma' atau 'kemudian' menunjukkan urutan (dan mohonlah ampun kepada
Allah) terhadap dosa-dosamu. (Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang) terhadap orang-orang beriman.
{ فَإِذَا قَضَيْتُمُ } أديتم { مناسككم } عبادات حجكم بأن رميتم
جمرة العقبة وطفتم واستقررتم بمنى { فاذكروا الله } بالتكبير والثناء {
كَذِكْرِكُمْ ءابَاءكُمْ } كما كنتم تذكرونهم عند فراغ حجكم بالمفاخرة { أَوْ
أَشَدَّ ذِكْرًا } من ذكركم إياهم ونُصِبَ (أشدّ) على الحال من ( ذكراً ) المنصوب
( باذكروا ) إذ لو تأخر عنه لكان صفة له {فَمِنَ الناس مَن يَقُولُ رَبَّنَا
ءاتِنَا} نصيبنا { فِى الدنيا } فيؤتاه فيها { وَمَا لَهُ فِى الأخرة مِنْ خلاق }
نصيب .
200. (Apabila
kamu telah menyelesaikan) atau menjalankan (ibadah hajimu) maksudnya, telah
melempar jumrah Aqabah, telah tawaf, telah berada di Mina, (maka berzikirlah
kepada Allah) dengan bertakbir dan menyanjung-Nya (sebagaimana kamu
menyebut-nyebut nenek-moyangmu) yang kamu lakukan setelah haji untuk
membangga-banggakan mereka (bahkan lebih banyak lagi dari itu) artinya lebih
banyak dari ingatanmu kepada nenek-moyangmu itu. 'Asyadda' mendapat baris di
atas disebabkan kedudukannya sebagai 'hal' dari 'dzikr' yang manshub oleh
'udzkuruu'. Seandainya ia terletak di belakangnya, maka ia akan menjadi sifat
atau na`atnya. (Di antara manusia ada yang berdoa, "Ya Tuhan kami! Berilah
kami) bagian kami (di dunia"), sehingga ia pun diberikan bagian itu (dan
tiadalah ia di akhirat mendapat bagian) yang menyenangkan.
{
وِمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَا ءاتِنَا فِى الدنيا حَسَنَةً } نعمة { وَفِي
الأخرة حَسَنَةً } هي الجنة { وَقِنَا عَذَابَ النار } بعدم دخولها . وهذا بيان
لما كان عليه المشركون ولحال المؤمنين والقصد به الحث على طلب خير الدارين كما وعد
بالثواب عليه بقوله .
201. (Dan di
antara mereka ada pula yang berdoa, "Ya Tuhan kami! Berilah kami di dunia
kebaikan), artinya nikmat, (di akhirat kebaikan) yakni surga, (dan peliharalah
kami dari siksa neraka.") yakni dengan tidak memasukinya. Ini merupakan
lukisan tentang keadaan orang-orang musyrik dan keadaan orang-orang beriman,
yang tujuannya ialah supaya kita mencari dua macam kebaikan dunia dan akhirat,
sebagaimana telah dijanjikan akan beroleh pahala dengan firman-Nya:
{
أُولَئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ } ثواب { مِ } نْ أجل { عَنْهُم مَّا كَسَبُواْ } عملوا
من الحج والدعاء { والله سَرِيعُ الحساب } يحاسب الخلق كلهم في قدر نصف نهار من
أيام الدنيا لحديث بذلك .
202. (Mereka
itulah orang-orang yang mendapat bagian), maksudnya pahala (dari), artinya
disebabkan (apa yang mereka usahakan), yakni amal mereka dari haji dan doa (dan
Allah sangat cepat perhitungan-Nya). Menurut keterangan sebuah hadis, Allah
melakukan hisab atau perhitungan bagi seluruh makhluk dalam tempo yang tidak
lebih dari setengah hari waktu dunia.
{
واذكروا الله } بالتكبير عند رمي الجمرات { فِى أَيَّامٍ معدودات } أي أيام
التشريق الثلاثة { فَمَن تَعَجَّلَ } أي استعجل بالنفر من منى { فِى يَوْمَيْنِ }
أي في ثاني أيام التشريق بعد رمي جماره { فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ } بالتعجيل { وَمَن
تَأَخَّرَ } بها حتى بات ليلة الثالث ورمى جماره { فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ } بذلك أي
هم مخيرون في ذلك ونفي الإثم { لِمَنِ اتقى } الله في حجه لأنه الحاج في الحقيقة {
واتقوا الله واعلموا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ } في الآخرة فيجازيكم
بأعمالكم .
203. (Dan
berzikirlah kepada Allah) dengan membaca takbir ketika melempar jumrah (pada
beberapa hari yang berbilang), yakni pada hari-hari Tasyrik yang tiga. (Barang
siapa yang ingin cepat-cepat), maksudnya ingin cepat berangkat dari Mina (dalam
dua hari), artinya pada hari yang kedua hari tasyrik setelah melempar
jumrah-jumrahnya, (maka tiadalah ia berdosa) dengan tindakan itu. (Dan barang
siapa yang ingin mengundurkannya) hingga ia bermalam pada malam ketiga dan
melempar jumrah-jumrahnya, (maka tiadalah ia berdosa) dengan perbuatannya itu.
Jadi mereka diberi kesempatan untuk memilih tanpa memikul dosa apa pun (yakni
bagi orang-orang yang bertakwa) kepada Allah dalam ibadah hajinya, karena pada
hakikatnya itulah haji yang sebenarnya. (Dan bertakwalah kepada Allah dan
ketahuilah bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya), yakni di akhirat yang
nantinya amal perbuatanmu akan mendapat balasan dari-Nya.
{ وَمِنَ
الناس مَن يُعْجِبُكَ قَوْلُهُ فِى الحياة الدنيا } ولا يعجبك في الآخرة لمخالفته
لاعتقاده { وَيُشْهِدُ الله على مَا فِى قَلْبِهِ } أنه موافق لقوله { وَهُوَ
أَلَدُّ الخصام } شديد الخصومة لك ولأتباعك لعداوته لك وهو الأخْنَسُ بن شريق كان
منافقا حلو الكلام للنبي صلى الله عليه وسلم يحلف أنه مؤمن به ومحبّ له فَيدْنَي
مَجلِسهُ فأكذبه الله في ذلك ومر بزرع وحُمُرِ لبعض المسلمين فأحرقه وعقرها ليلاً
كما قال تعالى .
204. (Di antara
manusia ada seorang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu)
tetapi sebaliknya tidak demikian halnya tentang kehidupan akhirat karena
berbeda dengan pandangan dan keyakinannya (dan dipersaksikannya kepada Allah
atas isi hatinya) bahwa itu benar-benar cocok dengan apa yang diucapkannya
(padahal ia adalah musuh yang paling keras) baik bagimu maupun bagi
pengikut-pengikutmu disebabkan permusuhannya denganmu itu. Orang ini namanya
Akhnas bin Syuraiq, seorang munafik yang manis mulut terhadap Nabi saw. Ia
bersumpah bahwa ia seorang mukmin dan cinta kepada Nabi saw. lalu mendekati
majelisnya. Maka kepalsuannya ini dibukakan Allah dan suatu waktu ia pernah
lewat di pertanian dan peternakan seorang sahabat, maka dibakarnya tanaman dan
disembelihnya hewan-hewan milik sahabat itu di waktu malam, sebagaimana yang dijelaskan
dalam firman Allah swt.:
{
وَإِذَا تولى } انصرف عنك { سعى } مشى { فِى الأرض لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ
الحرث والنسل } من جملة الفساد { والله لاَ يُحِبُّ الفساد } أي لا يرضى به .
205. (Dan
apabila ia berpaling) dari hadapanmu (ia berjalan di muka bumi untuk membuat
kerusakan padanya dan membinasakan tanam-tanaman dan binatang ternak) untuk
menyebut beberapa macam kerusakan itu (sedangkan Allah tidak menyukai
kerusakan), artinya tidak rida padanya.
{
وَإِذَا قِيلَ لَهُ اتق الله } في فعلك { أَخَذَتْهُ العزة } حملته الأنَفَةُ
والحمية على العمل {بالإثم} الذي أمر باتقائه { فَحَسْبُهُ } كافيه { جَهَنَّمُ
وَلَبِئْسَ المهاد } الفراش هي .
206. (Dan jika
dikatakan kepadanya, "Bertakwalah kamu kepada Allah) dalam
perbuatan-perbuatanmu, (bangkitlah kesombongannya) yang menyebabkan berbuat
(dosa) yang disuruh menghindarinya. (Maka cukuplah baginya neraka Jahanam dan
sungguh ia seburuk-buruk tempat tinggal).
{ وَمِنَ
الناس مَن يَشْرِى } يبيع { نَفْسَهُ } أي يبذلها في طاعة الله { ابتغاء } طلب
{مَرْضَاتِ الله} رضاه ، وهو ( صهيب ) لما آذاه المشركون هاجر إلى المدينة وترك
لهم ماله { والله رَءوفٌ بالعباد } حيث أرشدهم لِمَا فيه رضاه .
207. (Dan di
antara manusia ada orang yang menjual dirinya), artinya mengorbankannya demi
taatnya kepada Allah (guna menuntut) atau mencari (keridaan Allah). Namanya
ialah Shuhaib. Tatkala ia dianiaya oleh orang-orang musyrik, ia pun berhijrah
ke Madinah dan ditinggalkannya bagi mereka harta bendanya (dan Allah Maha
Penyantun kepada hamba-hamba-Nya), sehingga ditunjuki-Nya mereka kepada hal-hal
yang diridai-Nya.
ونزل في عبد الله بن
سلام وأصحابه لما عظموا السبت وكرهوا الإبل بعد الإسلام {ياأيها الذين ءامَنُواْ
ادخلوا فِي السلم} بفتح السين وكسرها الإسلام { كَافَّةً } حال من ( السلم ) أي في
جميع شرائعه { وَلاَ تَتَّبِعُواْ خطوات } طرق { الشيطان } أي تزيينه بالتفريق {
إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ } بيِّن العداوة .
208. Ayat
berikut diturunkan mengenai Abdullah bin Salam dan kawan-kawannya tatkala
mereka membesarkan hari Sabtu dan membenci unta sesudah masuk Islam. (Hai
orang-orang beriman! Masuklah kamu ke dalam agama Islam), ada yang membaca
'salmi' dan ada pula 'silmi' (secara keseluruhan) 'hal' dari Islam artinya ke
dalam seluruh syariatnya tanpa kecuali, (dan janganlah kamu ikuti
langkah-langkah) atau jalan-jalan (setan), artinya godaan dan perdayaannya
untuk membeda-bedakan, (sesungguhnya ia musuhmu yang nyata), artinya jelas
permusuhannya terhadapmu.
{فَإِن
زَلَلْتُمْ} ملتم عن الدخول في جميعه {مِّن بَعْدِ مَا جَاءَتْكُمُ البينات} الحجج
الظاهرة على أنه حق {فاعلموا أَنَّ الله عَزِيزٌ} لا يعجزه شيء عن انتقامه منكم
{حَكِيمٌ} في صنعه .
209. (Dan jika
kamu tergelincir) atau menyimpang untuk masuk ke dalam keseluruhannya (setelah
datang kepadamu bukti-bukti nyata) bahwa ia barang hak, (maka ketahuilah bahwa
Allah Maha Tangguh) hingga tidak suatu pun yang dapat menghalangi-Nya untuk
menjatuhkan hukuman kepadamu, (lagi Maha Bijaksana) di dalam segala
perbuatan-Nya.
{ هَلْ }
ما { يَنظُرُونَ } ينتظر التاركون الدخول فيه { إِلاَّ أَن يَأْتِيَهُمُ الله } أي
أمره كقوله : { أو يأتي أمر ربك } [ 33 : 16 ] أي عذابه { فِي ظُلَلٍ } جمع ( ظلة
) {مِّنَ الغمام} السحاب { والملائكة وَقُضِىَ الأمر } تمَّ أمر هلاكهم ، {
وَإِلَى الله تُرْجَعُ الأمور } بالبناء للمفعول [ تُرجَع ] والفاعل [ تَرجِع ] في
الآخرة فيجازي كلا بعمله .
210.
(Tiadalah), maksudnya tidaklah (yang mereka tunggu-tunggu) buat memasukinya
secara keseluruhan itu (melainkan datangnya Allah kepada mereka) maksudnya
siksa Allah seperti pada firman-Nya "atau datang amru rabbika artinya
siksa Tuhanmu" (dalam naungan) 'zhulal' jamak dari 'zhillah', artinya
naungan (awan dan malaikat dan diputuskanlah perkataan-Nya) hingga tamatlah
riwayat mereka. (Dan kepada Allah dikembalikan segala urusan) ada yang
menyatakan dalam bentuk pasif, ada pula aktif, yakni di akhirat untuk menerima
pembalasan dari-Nya.
{ سَلْ }
يا محمد { بَنِى إسراءيل } تبكيتاً { كَمْ ءاتيناهم } ( كم ) استفهامية معلقة (سل)
عن المفعول الثاني وهي ثاني مفعولي آتينا ومميزها { مّنْ ءَايَةٍ بَيّنَةٍ } ظاهرة
كفلق البحر وإنزال المنّ والسلوى فبَّدلوها كفراً { وَمَن يُبَدّلْ نِعْمَةَ الله
} أي ما أنعم به عليه من الآيات لأنها سبب الهداية { مِن بَعْدِ مَا جَاءتْهُ }
كفراً { فَإِنَّ الله شَدِيدُ العقاب } له
211.
(Tanyakanlah) hai Muhammad (kepada Bani Israel) sebagai pukulan bagi mereka
(Berapa banyaknya yang telah kami berikan kepada mereka), 'kam' merupakan
pertanyaan, tempat berkaitnya 'sal' mengenai maf`ul kedua (obyek kedua), yaitu
maf`ul kedua dan mumayaz dari aatainaa (berupa tanda-tanda yang nyata) atau
kuat, misalnya terbelahnya laut, turunnya manna dan salwa, lalu mereka sambut
dengan kekafiran. (Dan barang siapa yang menukar nikmat Allah), maksudnya
tanda-tanda yang telah diberikan-Nya, karena itu merupakan sebab beroleh
petunjuk (setelah nikmat itu datang kepadanya) menjadi kekafiran, (maka
sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya) terhadapnya.
{ زُيّنَ
لِلَّذِينَ كَفَرُواْ } من أهل مكة { الحياوة الدُّنْيَا } بالتمويه فأحبوها { وَ
} هم {يَسْخَرون منا لذين ءَامنُواْ} لفقرهم كبلال وعمار وصهيب أي يستهزئون بهم
ويتعالون عليهم بالمال { والذين اتقوا } الشرك وهم هؤلاء { فَوْقَهُمْ يَوْمَ
القيامة والله يَرْزُقُ مَن يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ } أي رزقاً واسعاً في الآخرة
أو الدنيا بأن يُمَلِّك المسخور منهم أموال الساخرين ورقابهم .
212. (Dijadikan
indah pada pandangan orang-orang yang kafir) di antara penduduk Mekah
(kehidupan dunia ini) dengan jalan menghiasinya hingga mereka menyukainya (dan)
mereka (memandang hina orang-orang yang beriman) karena kemiskinan mereka,
seperti Bilal, Ammar, Shuhaib dan lain-lain, artinya mengejek mereka dan
membanggakan kekayaan mereka kepada orang-orang miskin yang tidak punya itu.
(Padahal orang-orang yang bertakwa) yang menjaga diri dari kesyirikan, mereka
itu (berada di atas orang-orang kafir pada hari kiamat. Dan Allah memberi
rezeki kepada siapa yang disukainya tanpa batas), artinya rezeki yang luas di
akhirat atau di dunia, misalnya dimiliki-Nya harta benda dan budak dari pihak
yang mengejek kepada pihak yang diejek.
{ كَانَ
الناس أُمَّةً واحدة } على الإيمان فاختلفوا بأن آمن بعض وكفر بعض { فَبَعَثَ الله
النبيين } إليهم { مُبَشّرِينَ } من آمن بالجنة { وَمُنذِرِينَ } من كفر بالنار {
وَأَنزَلَ مَعَهُمُ الكتاب } بمعنى الكتب { بالحق } متعلق ( بأنزل ) { لِيَحْكُمَ
} به { بَيْنَ الناس فِيمَا اختلفوا فِيهِ } من الدين { وَمَا اختلف فِيهِ } أي
الدين { إِلاَّ الذين أُوتُوهُ } أي الكتاب فآمن بعض وكفر بعض { مِن بَعْدِ مَا
جَاءَتْهُمُ البينات } الحجج الظاهرة على التوحيد ( ومن ) متعلقة ( باختلف ) وهي
وما بعدها مقدّم على الاستثناء في المعنى {بَغِيّاً} من الكافرين { بَيْنَهُمْ
فَهَدَى الله الذين ءَامَنُواْ لِمَا اختلفوا فِيهِ مِنَ } للبيان {الحق
بِإِذْنِهِ} بإرادته { والله يَهْدِى مَن يَشَاءُ } هدايته { إلى صراط
مُّسْتَقِيمٍ } طريق الحق .
213. (Adalah
manusia itu umat yang satu) yang bersatu dalam keimanan lalu mereka bertikai
paham sehingga sebagian mereka beriman dan sebagian lainnya kafir (Maka Allah
pun mengutus para nabi) kepada mereka (membawa berita gembira) bahwa orang yang
beriman akan masuk surga (dan peringatan) bahwa orang-orang kafir akan masuk
neraka, (dan menurunkan bersama mereka Kitab), dengan arti kitab-kitab (dengan
benar) berkaitan dengan 'menurunkan' (agar ia memberi keputusan dengan kitab
itu (di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan) mengenai
agama (Dan tidaklah berselisih tentangnya) mengenai agama itu (kecuali
orang-orang yang diberi Kitab), maka berimanlah sebagian dan kafir sebagian
(setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata) yang
membuktikan ketauhidan. 'Min' berkaitan dengan 'ikhtalafa', dan bersama kalimat
yang sesudahnya, ia didahulukan dari istitsna' dalam makna (karena kedengkian)
dari orang-orang kafir (sesama mereka. Maka Allah menunjuki orang-orang yang
beriman mengenai yang mereka perselisihkan itu kepada) sebagai penjelasan
(kebenaran dengan izin-Nya) artinya kehendak-Nya. (Dan Allah menunjuki siapa
yang disukai-Nya), artinya untuk ditunjuki (ke jalan yang lurus) atau jalan
yang benar.
ونزل في جَهْدٍ أصاب
المسلمين { أَمْ } بل أ { حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُواْ الجنة وَلَمَّا } لم
{يَأْتِكُم مَّثَلُ} شبه ما أتى { الذين خَلَوْاْ مِن قَبْلِكُم } من المؤمنين من
المحن فتصبروا كما صبروا { مَسَّتْهُمْ } جملة مستأنفة مبينة ما قبلها { البأساء }
شدّة الفقر { والضراء } المرض { وَزُلْزِلُواْ } أُزعجوا بأنواع البلاء { حتى
يَقُولَ } بالنصب والرفع أي قال {الرسول والذين ءامَنُواْ مَعَهُ} استبطاء للنصر
لتناهي الشدّة عليهم { متى } يأتي { نَصْرُ الله } الذي وُعِدْناه فأجيبوا من قبل
الله { أَلا إِنَّ نَصْرَ الله قَرِيبٌ } إتيانه .
214. Ayat
berikut diturunkan mengenai susah payah yang menimpa kaum muslimin: (Ataukah),
maksudnya apakah (kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga. Padahal belum)
maksudnya belum (datang kepadamu seperti) yang datang (kepada orang-orang yang
terdahulu sebelum kamu) di antara orang-orang beriman berupa bermacam-macam
cobaan, lalu kamu bersabar sebagaimana mereka bersabar? (Mereka ditimpa oleh);
kalimat ini menjelaskan perkataan yang sebelumnya (malapetaka), maksudnya kemiskinan
yang memuncak, (kesengsaraan) maksudnya penyakit, (dan mereka diguncang) atau
dikejutkan oleh bermacam-macam bala, (hingga berkatalah) baris di atas atau di
depan artinya telah bersabda (Rasul dan orang-orang yang beriman yang
bersamanya) yang menganggap terlambatnya datang bantuan disebabkan memuncaknya
kesengsaraan yang menimpa mereka, ("Bilakah) datangnya (pertolongan Allah)
yang telah dijanjikan kepada kami?" Lalu mereka mendapat jawaban dari
Allah, ("Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat")
kedatangannya.
{
يَسْئَلُونَكَ } يا محمد صلى الله عليه وسلم { مَاذَا يُنفِقُونَ } أي الذي
ينفقونه والسائل عمرو بن الجموح وكان شيخا ذا مال فسأل النبي صلى الله عليه وسلم
ماذا ينفق وعلى من ينفق؟ { قُلْ } لهم { مَآ أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍ } بيان ل «ما»
شامل للقليل والكثير وفيه بيان المُنْفَق الذي هو أحد شقي السؤال وأجاب عن المصرف
الذي هو الشق الآخر بقوله : { فللوالدين والأقربين واليتامى والمساكين وابن السبيل
} أي هم أولى به { وَمَا تَفْعَلُواْ مِنْ خَيْرٍ } إنفاق أو غيره { فَإِنَّ الله
بِهِ عَلِيمٌ } فمجاز عليه .
215. (Mereka
bertanya kepadamu) hai Muhammad (tentang apa yang mereka nafkahkan) Yang
bertanya itu ialah Amar bin Jamuh, seorang tua yang hartawan. Ia menanyakan
kepada Nabi saw. apa yang akan dinafkahkan dan kepada siapa dinafkahkannya? (Katakanlah)
kepada mereka (Apa saja harta yang kamu nafkahkan) 'harta' merupakan penjelasan
bagi 'apa saja' dan mencakup apa yang dinafkahkan yang merupakan salah satu
dari dua sisi pertanyaan, tetapi juga jawaban terhadap siapa yang akan menerima
nafkah itu, yang merupakan sisi lain dari pertanyaan dengan firman-Nya, (maka
bagi ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan
orang-orang yang sedang dalam perjalanan), artinya mereka lebih berhak untuk
menerimanya. (Dan apa saja kebaikan yang kamu perbuat) baik mengeluarkan nafkah
atau lainnya, (maka sesungguhnya Allah mengetahuinya) dan akan membalasnya.
{ كتاب }
فرض { عَلَيْكُمُ القتال } للكفار { وَهُوَ كُرْهٌ } مكروه { لَّكُمْ } طبعاً
لمشقته { وعسى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وعسى أَن تُحِبُّواْ
شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ } لميل النفس إلى الشهوات الموجبة لهلاكها ونفورها
عن التكليفات الموجبة لسعادتها فلعل لكم في القتال- وإن كرهتموه- خيراً لأن فيه
إما الظفر والغنيمة أو الشهادة والأجر وفي تركه- وإن أحبتموه - شراً لأن فيه الذل
والفقر وحرمان الأجر { والله يَعْلَمُ } ما هو خير لكم { وَأَنتُمْ لاَ
تَعْلَمُونَ } ذلك فبادروا إلى ما يأمركم به .
216.
(Diwajibkan atasmu berperang), yakni menghadapi orang-orang kafir (padahal hal
itu suatu kebencian), maksudnya suatu hal yang tidak disukai (bagi kamu)
menurut tabiat, disebabkan amat menyusahkannya. (Boleh jadi kamu membenci
sesuatu padahal baik bagi kamu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu
padahal amat buruk bagi kamu). Ini disebabkan kecenderungan nafsu pada syahwat
atau keinginan-keinginan yang pasti akan mencelakakannya dan enggannya
melakukan taklif atau tugas-tugas yang akan membahagiakannya. Siapa tahu bahwa
dalam peperangan, walau kamu membencinya, tersembunyi kebaikan, misalnya
kemenangan dan harta rampasan atau mati syahid dan memperoleh pahala.
Sebaliknya dalam meninggalkan, walaupun menyenangkan hatimu, terdapat
keburukan, misalnya kehinaan dan kemiskinan serta luput dari pahala. (Dan Allah
Maha mengetahui) apa-apa yang baik bagimu (sedang kamu tidak mengetahui)
demikian itu. Maka bersegeralah melakukan apa yang diperintahkan Allah
kepadamu. Nabi saw. mengirim pasukannya yang pertama di antaranya terdapat
Abdullah bin Jahsy. Mereka memerangi orang-orang musyrik dan membunuh Ibnul
Hadhrami pada hari terakhir bulan Jumadilakhir hingga mereka memasuki awal
bulan Rajab (salah satu bulan suci). Mereka lalu dicela oleh orang-orang kafir
karena telah menghalalkan bulan suci itu, maka turunlah ayat:
وأرسل النبي صلى الله
عليه وسلم أوّل سراياه وعليها عبد الله بن جحش فقاتلوا المشركين وقتلوا ابن
الحضرمي آخر يوم من جمادى الآخرة والتبس عليهم برجب فعيرهم الكفار باستحلاله فنزل
{ يَسْئَلُونَكَ عَنِ الشهر الحرام } المحرم { قِتَالٍ فِيهِ } بدل اشتمال { قُلْ
} لهم { قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ } عظيم وزراً مبتدأ وخبر { وَصَدٌّ } مبتدأ منع
للناس { عَن سَبِيلِ الله } دينه { وَكُفْرٌ بِهِ } بالله { وَ } صدّ عن { مّنَ
المسجد الحرام } أي مكة { وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ } وهم النبي صلى الله عليه
وسلم والمؤمنون ، وخبر المبتدأ { أَكْبَرُ } أعظم وزراً { عِندَ الله } من القتال
فيه { والفتنة } الشرك منكم { أَكْبَرُ مِنَ القتل } لكم فيه { وَلاَ يَزَالُونَ }
أي الكفار { يقاتلونكم } أيها المؤمنون {حتى} كي { يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ }
إلى الكفر { إِنِ استطاعوا وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ
كَافِرٌ فأولئك حَبِطَتْ } بَطَلَتْ { أعمالهم } الصالحة { فِى الدنيا والأخرة }
فلا اعتداد بها ولا ثواب عليها والتقييد بالموت عليها يفيد أنه لو رجع إلى الإسلام
لم يبطل عمله فيثاب عليه ولا يعيده كالحج مثلاً ، وعليه الشافعي { وأولئك أصحاب
النار هُمْ فِيهَا خالدون } .
217. (Mereka
menanyakan kepadamu tentang bulan haram) atau bulan suci (yakni berperang
padanya), menjadi badal isytimal (Katakanlah) kepada mereka, ("Berperang
dalam bulan itu adalah besar"), maksudnya dosa besar. 'Berperang' menjadi
mubtada', sedangkan 'besar' menjadi khabarnya, (tetapi menghalangi) manusia,
menjadi mubtada' (dari jalan Allah) maksudnya dari agama-Nya (dan kafir
kepada-Nya), (serta) menghalangi ia masuk (Masjidilharam), artinya kota Mekah
(dan mengusir penduduknya daripadanya) sebagaimana yang dialami Nabi saw.
bersama orang-orang mukmin, sedang yang menjadi khabarnya ialah (lebih besar
lagi), artinya dosanya (di sisi Allah) daripada berperang itu. (Sedangkan
berbuat fitnah) artinya kesyirikan (lebih besar lagi dari pembunuhan) bagimu
padanya. (Dan tidak henti-hentinya mereka), maksudnya orang-orang kafir
(memerangi kamu) hai orang-orang beriman (hingga), maksudnya agar
(mengembalikan kamu dari agamamu) kepada kekafiran, (sekiranya mereka sanggup.
Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu ia mati dalam
kekafiran, maka mereka itu menjadi sia-sia) atau batal (amal-amal mereka) yang
saleh (di dunia dan akhirat) hingga tidak dianggap dan tidak diberi pahala.
Mengaitkannya dengan kematian menunjukkan bahwa seandainya ia kembali kepada
Islam sebelum mati maka amalnya tidaklah batal dan tetap diberi pahala serta
tidak perlu diulangi lagi, haji misalnya. Demikianlah menurut pendapat Syafii,
(dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya). Tatkala anak
buah pasukannya tadi menyangka bahwa meskipun mereka tidak berdosa, tetap tidak
beroleh pahala (karena melakukan peperangan pada bulan haram), maka turunlah
ayat:
ولما ظن السرية أنهم إن
سلموا من الإثم فلا يحصل لهم أجر نزل { إِنَّ الذين ءَامَنُواْ والذين هَاجَرُواْ
} فارقوا أوطانهم { وجاهدوا فِي سَبِيلِ الله } لإعلاء دينه { أولئك يَرْجُونَ
رَحْمَتَ الله } ثوابه { والله غَفُورٌ } للمؤمنين { رَّحِيمٌ } بهم .
218.
(Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah)
meninggalkan kampung halaman mereka, (dan berjihad di jalan Allah), yakni untuk
meninggikan agama-Nya, (mereka itu mengharapkan rahmat Allah), artinya
pahala-Nya, (dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) terhadap orang-orang
beriman.
{
يَسْئَلُونَكَ عَنِ الخمر والميسر } القمار ما حكمهما؟ { قُلْ } لهم { فِيهِمَآ }
أي في تعاطيهما { إِثْمٌ كَبِيرٌ } عظيم ، وفي قراءة ( كثير ) بالمثلثة لما يحصل
بسببهما من المخاصمة والمشاتمة وقول الفحش { ومنافع لِلنَّاسِ } باللذة والفرح في
الخمر وإصابة المال بلا كدّ في الميسر { وَإِثْمُهُمَآ } أي ما ينشأ عنهما من
المفاسد { أَكْبَرُ } أعظم { مِن نَّفْعِهِمَا } ولما نزلت شربها قوم وامتنع آخرون
إلى أن حرمتها آية ( المائدة ) [ 90 : 5 ] { وَ يَسْئَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ
} أي ما قدره { قُلْ } أنفقوا { العفو } أي الفاضل عن الحاجة ولا تنفقوا ما
تحتاجون إليه وتضيعوا أنفسكم وفي قراءة بالرفع بتقدير هو {كذلك} أي كما بُيِّنَ
لكم ما ذكر { يُبَيِّنُ الله لَكُمُ الأيات لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ } .
219. (Mereka
menanyakan kepadamu tentang minuman keras dan berjudi) apakah hukumnya?
(Katakanlah kepada mereka) (pada keduanya) maksudnya pada minuman keras dan
berjudi itu terdapat (dosa besar). Menurut satu qiraat dibaca katsiir (banyak)
disebabkan keduanya banyak menimbulkan persengketaan, caci-mencaci, dan
kata-kata yang tidak senonoh, (dan beberapa manfaat bagi manusia) dengan
meminum-minuman keras akan menimbulkan rasa kenikmatan dan kegembiraan, dan
dengan berjudi akan mendapatkan uang dengan tanpa susah payah, (tetapi dosa
keduanya), maksudnya bencana-bencana yang timbul dari keduanya (lebih besar)
artinya lebih parah (daripada manfaat keduanya). Ketika ayat ini diturunkan,
sebagian sahabat masih suka meminum minuman keras, sedangkan yang lainnya sudah
meninggalkannya hingga akhirnya diharamkan oleh sebuah ayat dalam surat
Al-Maidah. (Dan mereka menanyakan kepadamu beberapa yang akan mereka
nafkahkan), artinya berapa banyaknya. (Katakanlah), Nafkahkanlah (kelebihan)
maksudnya yang lebih dari keperluan dan janganlah kamu nafkahkan apa yang kamu
butuhkan dan kamu sia-siakan dirimu. Menurut satu qiraat dibaca al-`afwu
sebagai khabar dari mubtada' yang tidak disebutkan dan diperkirakan berbunyi,
"yaitu huwa ....". (Demikianlah), artinya sebagaimana dijelaskan-Nya
kepadamu apa yang telah disebutkan itu (dijelaskan-Nya pula bagimu ayat-ayat
agar kamu memikirkan).
{فِى}
أمر {الدنيا والأخرة} فتأخذون بالأصلح لكم فيهما {وَيَسْئَلُونَك عَنِ اليتاماى}
وما يلقونه من الحرج في شأنهم فإن واكلوهم يأثموا وإن عزلوا ما لهم من أموالهم
وصنعوا لهم طعاماً وحدهم فَحَرَج {قُلْ إِصْلاَحٌ لَّهُمْ} في أموالهم بتنميتها
ومداخلتكم {خَيْرٌ} من ترك ذلك {وَإِن تُخَالِطُوهُمْ} أي تخالطوا نفقتكم بنفقتهم
{فَإِخوَانُكُمْ} أي فهم إخوانكم في الدين ومن شأن الأخ أن يخالط أخاه أي فلكم ذلك
{والله يَعْلَمُ المفسد} لأموالهم بمخالطته {مِنَ المصلح} بها فيجازي كلاًّ منهما
{وَلَوْ شَاءَ الله لأَعْنَتَكُمْ} لضيق عليكم بتحريم المخالطة {إِنَّ الله
عَزِيزٌ} غالب على أمره {حَكِيمٌ} في صنعه .
220. (Yaitu
tentang) urusan (dunia dan akhirat) hingga kamu dapat memungut mana-mana yang
lebih baik untukmu pada keduanya. (Dan mereka menanyakan kepadamu tentang
anak-anak yatim) serta kesulitan-kesulitan yang mereka temui dalam urusan mereka.
Jika mereka menyatukan harta mereka dengan harta anak-anak yatim, mereka merasa
berdosa dan jika mereka pisahkan harta mereka dan dibuatkan makanan bagi mereka
secara terpisah, maka mengalami kerepotan. (Katakanlah, "Mengurus urusan
mereka secara patut) misalnya mengenai campur-tangan dalam upaya mengembangkan
harta mereka (adalah lebih baik) daripada membiarkannya. (Dan jika kamu
mencampuri urusan mereka), maksudnya kamu campurkan pengeluaran kamu dengan
pengeluaran mereka, (maka mereka adalah saudaramu) maksudnya mereka itu adalah
saudara-saudara seagama dan telah menjadi kelaziman bagi seorang saudara untuk
mencampurkan hartanya pada harta saudaranya. Tegasnya silakan melakukannya
karena tak ada salahnya (Dan Allah mengetahui orang yang membuat kerusakan)
terhadap harta anak-anak yatim itu ketika mencampurkan hartanya kepada harta
mereka (dari orang yang berbuat kebaikan) dengannya, hingga masing-masing akan
mendapat balasan yang setimpal (sekiranya Allah menghendaki, tentulah Dia akan
mempersulitmu) dengan melarang mencampurkan harta, (sesungguhnya Allah Maha
Kuasa) atas segala persoalan (lagi Maha Bijaksana) dalam segala tindakan dan
perbuatan
{ وَلاَ
تَنْكِحُواْ } تتزوّجوا أيها المسلمون { المشركات } أي الكافرات { حتى يُؤْمِنَّ
وَلأَمَةٌ مُّؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مّن مُّشْرِكَةٍ } حرّة لأنّ سبب نزولها العيب على
من تزوّج أمة وترغيبه في نكاح حرّة مشركة { وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ } لجمالها
ومالها وهذا مخصوص بغير الكتابيات بآيةِ { والمحصنات مِنَ الذين أُوتُواْ الكتاب }
[ 5 : 5 ] { وَلاَ تُنْكِحُواْ } تزوجوا {المشركين} أي الكفار المؤمنات { حتى
يُؤْمِنُواْ وَلَعَبْدٌ مُّؤْمِنٌ خَيْرٌ مّن مُّشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ }
لماله وجماله { أولئك } أي أهل الشرك { يَدْعُونَ إِلَى النار } بدعائهم إلى العمل
الموجب لها فلا تليق مناكحتهم { والله يَدْعُواْ } على لسان رسله { إِلَى الجنة
والمغفرة } أي العمل الموجب لهما { بِإِذْنِهِ } بإرادته فتجب إجابته بتزويج
أوليائه {وَيُبَيِّنُ ءاياته لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ} يتعظون
221. (Janganlah
kamu nikahi) hai kaum muslimin, (wanita-wanita musyrik), maksudnya
wanita-wanita kafir (sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang beriman
itu lebih baik daripada wanita musyrik) walaupun ia merdeka. Sebab turunnya
ayat ini adalah berkenaan dengan celaan yang ditujukan kepada laki-laki yang
menikahi budak wanita dan menyanjung serta menyenangi laki-laki yang menikahi
wanita merdeka yang musyrik (walaupun ia menarik hatimu) disebabkan harta dan
kecantikannya. Ini dikhususkan bagi wanita yang bukan ahli kitab dengan ayat
"Dan wanita-wanita yang terpelihara di antara golongan ahli kitab". (Dan
janganlah kamu kawinkan) atau nikahkan (laki-laki musyrik), artinya laki-laki
kafir dengan wanita-wanita beriman (sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak
yang beriman lebih baik daripada laki-laki musyrik walaupun ia menarik hatimu)
disebabkan harta dan ketampanannya. (Mereka itu) atau ahli syirik (mengajak ke
neraka) disebabkan anjuran mereka melakukan perbuatan membawa orang ke
dalamnya, hingga tidaklah baik kawin dengan mereka. (Sedangkan Allah mengajak)
melalui lisan para Rasul-Nya (ke surga serta ampunan), maksudnya amal perbuatan
yang menjurus kepada keduanya (dengan izin-Nya), artinya dengan kehendak-Nya,
maka wajiblah bagi kamu atau wali-walinya mengabulkan perkawinan (Dan
dijelaskan-Nya ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka beroleh peringatan)
atau mendapat pelajaran.
{
وَيَسْئَلُونَكَ عَنِ المحيض } أي الحيض أو مكانه ماذا يُفعل بالنساء فيه؟ { قُلْ
هُوَ أَذًى } قذر أو محله { فاعتزلوا النسآء } اتركوا وطأهنّ { فِي المحيض } أي
وقته أو مكانه {وَلاَ تَقْرَبُوهُنَّ} بالجماع { حتى يَطْهُرْنَ } بسكون الطاء
وتشديدها [ يطّهّرن ] والهاء وفيه إدغام التاء في الأصل في الطاء أي يغتسلن بعد
انقطاعه { فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ } بالجماع { مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ
الله } وبتجنبه في الحيض وهو القُبُل ولا تعدوه إلى غيره {إِنَّ الله يُحِبُّ}
يثيب ويكرم { التوابين } من الذنوب { وَيُحِبُّ المتطهرين } من الأقذار
222. (Mereka
bertanya kepadamu tentang haid), maksudnya haid atau tempatnya dan bagaimana
memperlakukan wanita padanya. (Katakanlah, "Haid adalah suatu kotoran)
atau tempatnya kotoran, (maka jauhilah wanita-wanita), maksudnya janganlah
bersetubuh dengan mereka (di waktu haid) atau pada tempatnya (dan janganlah
kamu dekati mereka) dengan maksud untuk bersetubuh (sampai mereka suci).
'Yathhurna' dengan tha baris mati atau pakai tasydid lalu ha', kemudian pada
ta' asalnya diidgamkan kepada tha' dengan arti mandi setelah terhentinya.
(Apabila mereka telah suci maka datangilah mereka) maksudnya campurilah mereka
(di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu) jauhilah di waktu haid, dan
datangilah di bagian kemaluannya dan jangan diselewengkan kepada bagian
lainnya. (sesungguhnya Allah menyukai) serta memuliakan dan memberi
(orang-orang yang bertobat) dari dosa (dan menyukai orang-orang yang menyucikan
diri) dari kotoran.
{
نِسَآؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ } أي محل زرعكم الولد { فَأْتُواْ حَرْثَكُمْ } أي
محله وهو القبل { أنى } أي كيف { شِئْتُمْ } من قيام وقعود واضطجاعِ وإقبال وإدبار
. نزل ردّاً لقول اليهود من أتى امرأته في قبلها من جهة دبرها جاء الولد أحول
{وَقَدّمُواْلأَنفُسِكُمْ} العمل الصالح كالتسمية عند الجماع { واتقوا الله } في
أمره ونهيه { واعلموا أَنَّكُم ملاقوه } بالبعث فيجازيكم بأعمالكم { وَبَشِّرِ
المؤمنين } الذين اتقوه بالجنة
223.
(Istri-istrimu adalah tanah persemaian bagimu), artinya tempat kamu membuat
anak, (maka datangilah tanah persemaianmu), maksudnya tempatnya yaitu pada
bagian kemaluan (bagaimana saja) dengan cara apa saja (kamu kehendaki) apakah
sambil berdiri, duduk atau berbaring, baik dari depan atau dari belakang. Ayat
ini turun untuk menolak anggapan orang-orang Yahudi yang mengatakan, "Barang
siapa yang mencampuri istrinya pada kemaluannya tetapi dari arah belakangnya
(pinggulnya), maka anaknya akan lahir bermata juling. (Dan kerjakanlah untuk
dirimu) amal-amal saleh, misalnya membaca basmalah ketika bercampur (dan
bertakwalah kepada Allah) baik dalam perintah maupun dalam larangan-Nya (dan
ketahuilah bahwa kamu akan menemui-Nya kelak) yakni di saat berbangkit, Dia
akan membalas segala amal perbuatanmu. (Dan sampaikanlah kabar gembira kepada
orang-orang yang beriman) yang bertakwa kepada-Nya, bahwa mereka akan
memperoleh surga.
{ وَلاَ
تَجْعَلُواْ الله } أي الحلف به { عُرْضَةً } علة مانعة { لأيمانكم } أي نُصْباً
لها بأن تكثروا الحلف به { أن } لا { تَبَرُّواْ وَتَتَّقُواْ } فتُكْرَه اليمين
على ذلك ويسن فيه الحنث ويكفِّر بخلافها على فعل البر ونحوه فهي طاعة {
وَتُصْلِحُواْ بَيْنَ الناس } المعنى لا تمتنعوا من فعل ما ذكر من البر ونحوه إذا
حلفتم عليه بل ائتوه وكفروا لأن سبب نزولها الامتناع من ذلك { والله سَمِيعٌ }
لأقوالكم { عَلِيم } بأحوالكم
224. (Janganlah
kamu jadikan Allah), artinya sewaktu bersumpah dengan-Nya (sebagai sasaran)
atau penghalang (bagi sumpah-sumpahmu) yang mendorong kamu (untuk) tidak
(berbuat baik dan bertakwa). Maka sumpah seperti itu tidak disukai, dan
disunahkan untuk melanggarnya lalu membayar kafarat. Berbeda halnya dengan sumpah
untuk berbuat kebaikan, maka itu termasuk taat (serta mendamaikan di antara
manusia), maksud ayat, jangan kamu terhalang untuk membuat kebaikan yang
disebutkan dan lain-lainnya itu jika terlanjur bersumpah, tetapi langgarlah dan
bayarlah kafarat sumpah, karena yang menjadi asbabun nuzulnya ialah tidak mau
melanggar sumpah yang telah diikrarkannya. (Dan Allah Maha Mendengar)
ucapan-ucapanmu (lagi Maha Mengetahui) keadaan-keadaanmu.
{ لاَّ
يُؤَاخِذُكُمُ الله باللغو } الكائن { فِى أيمانكم } وهو ما يسبق إليه اللسان من
غير قصد الحلف نحو والله ، وبلى والله فلا إثم عليه ولا كفارة { ولكن يُؤَاخِذُكُم
بِمَا كَسَبَتْ قُلُوبُكُمْ } أي قصدته من الإيمان إذا حنثتم { والله غَفُورٌ }
لما كان من اللغو {حَلِيمٌ} بتأخير العقوبة عن مستحقها
225. (Allah
tidaklah menghukum kamu disebabkan sumpah kosong), artinya yang tidak dimaksud
(dalam sumpah-sumpahmu) yakni yang terucap dari mulut tanpa sengaja untuk
bersumpah, misalnya, "Tidak, demi Allah!" Atau "Benar, demi
Allah!" Maka ini tidak ada dosanya serta tidak wajib kafarat. (Tetapi
Allah akan menghukum kamu disebabkan sumpah yang disengaja oleh hatimu),
artinya kamu sadari bahwa itu sumpah yang tidak boleh dilanggar. (Dan Allah
Maha Pengampun) terhadap hal-hal yang tidak disengaja (lagi Maha Penyantun)
hingga sudi menangguhkan hukuman terhadap orang yang akan menjalaninya.
{
لّلَّذِينَ يُؤْلُونَ مِن نّسَائِهِمْ } أي يحلفون أن لا يجامعوهن { تَرَبُّصُ }
انتظار { أَرْبَعَةِ أَشْهُرٍ فَإِن فَآءُو } رجعوا فيها أو بعدها عن اليمين إلى
الوطء { فَإِنَّ الله غَفُورٌ } لهم ما أتوه من ضرر المرأة بالحلف { رَّحِيمٌ }
بهم
226. (Bagi
orang-orang yang melakukan ila` terhadap istri-istri mereka), artinya bersumpah
tidak akan mencampuri istri-istri mereka, (diberi tangguh) atau menunggu
(selama empat bulan. Jika mereka kembali), maksudnya rujuk dari sumpah untuk
mencampuri, baik waktu itu atau sesudahnya, (maka sesungguhnya Allah Maha
Pengampun) kepada mereka yang telah membuat istri-istrinya menderita disebabkan
sumpahnya, (lagi Maha Penyayang) terhadap mereka.
{ وَإِنْ
عَزَمُواْ الطلاق } أي عليه بأن لا يفيئوا فليوقعوه { فَإِنَّ الله سَمِيعٌ }
لقولهم {عَلِيمٌ} بعزمهم المعنى ليس لهم بعد تربص ما ذكر إلا الفيئة أو الطلاق
227. (Dan
sekiranya mereka berketetapan hati untuk talak), artinya tak mau kembali, maka
mereka harus menjatuhkannya, (karena sesungguhnya Allah Maha Mendengar) ucapan
mereka (lagi Maha Mengetahui), maksud atau tekad mereka. Jadi maksudnya;
setelah menunggu selama empat bulan tidak ada lagi kesempatan terbuka bagi
mereka, kecuali kembali atau menjatuhkan talak.
{والمطلقات
يَتَرَبَّصْنَ} أي لينتظرن {بِأَنفُسِهِنَّ} عن النكاح {ثلاثة قُرُوء} تمضي من حين
الطلاق ، جمع قرء بفتح القاف ، وهو الطهر أو الحيض قولان وهذا في المدخول بهن أما
غيرهن فلا عدّة عليهن لقوله : {فما لكم عليهن من عدّة} [49 : 33] وفي غير الآيسة
والصغيرة فعدّتهن ثلاثة أشهر والحوامل فعدّتهن أن يضعن حملهن كما في (سورة الطلاق)
[4 : 65] والإماء فعدّتهن قرءان بالسنة {وَلاَ يَحِلُّ لَهُنَّ أَن يَكْتُمْنَ مَا
خَلَقَ الله فِى أَرْحَامِهِنَّ} من الولد أو الحيض {إِن كُنَّ يُؤْمِنَّ بالله
واليوم الأخر وَبُعُولَتُهُنَّ} أزواجهن { أَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ } بمراجعتهن ولو
أبين {فِي ذلك} أي في زمن التربص {إِنْ أَرَادُواْ إصلاحا} بينهما لإِضرار المرأة
وهو تحريض على قصده لا شرط لجواز الرجعة وهذا في الطلاق الرجعي (وأحق) لا تفضيل
فيه إذ لا حق لغيرهم في نكاحهن في العدّة {وَلَهُنَّ} على الأزواج {مِثْلُ الذى}
لهم {عَلَيْهِنَّ} من الحقوق {بالمعروف} شرعاً من حسن العشرة وترك لإضرار ونحو ذلك
{وَلِلرّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ} فضيلة في الحق من وجوب طاعتهن لهم لما ساقوه
من المهر والإنفاق {والله عَزِيزٌ} في ملكه {حَكِيمٌ} فيما دبره لخلقه
228. (Dan
wanita-wanita yang ditalak hendaklah menunggu) atau menahan (diri mereka) dari
kawin (selama tiga kali quru') yang dihitung dari mulainya dijatuhkan talak.
Dan quru' adalah jamak dari qar-un dengan mematahkan qaf, mengenai hal ini ada
dua pendapat, ada yang mengatakannya suci dan ada pula yang mengatakannya haid.
Ini mengenai wanita-wanita yang telah dicampuri. Adapun mengenai yang belum
dicampuri, maka tidak ada idahnya berdasarkan firman Allah, "Maka mereka
itu tidak mempunyai idah bagimu. Juga bukan lagi wanita-wanita yang terhenti
haidnya atau anak-anak yang masih di bawah umur, karena bagi mereka idahnya
selama tiga bulan. Mengenai wanita-wanita hamil, maka idahnya adalah sampai
mereka melahirkan kandungannya sebagaimana tercantum dalam surah At-Thalaq,
sedangkan wanita-wanita budak, sebagaimana menurut hadis, idah mereka adalah
dua kali quru' (Dan mereka tidak boleh menyembunyikan apa yang telah diciptakan
Allah pada rahim-rahim mereka) berupa anak atau darah haid, (jika mereka
beriman kepada Allah dan hari akhir. Dan suami-suami mereka) (lebih berhak
untuk merujuk mereka) sekalipun mereka tidak mau dirujuk (di saat demikian),
artinya di saat menunggu itu (jika mereka menghendaki perbaikan) sesama mereka
dan bukan untuk menyusahkan istri. Ini merupakan dorongan bagi orang yang
berniat mengadakan perbaikan dan bukan merupakan syarat diperbolehkannya rujuk.
Ini mengenai talak raj`i dan memang tidak ada orang yang lebih utama daripada
suami, karena sewaktu masih dalam idah, tidak ada hak bagi orang lain untuk
mengawini istrinya. (Dan para wanita mempunyai) dari para suaminya (hak-hak
yang seimbang) dengan hak-hak para suami (yang dibebankan kepada mereka)
(secara makruf) menurut syariat, baik dalam pergaulan sehari-hari, meninggalkan
hal-hal yang akan mencelakakan istri dan lain sebagainya. (Akan tetapi pihak
suami mempunyai satu tingkat kelebihan) tentang hak, misalnya tentang keharusan
ditaati disebabkan maskawin dan belanja yang mereka keluarkan dari kantong
mereka. (Dan Allah Maha Tangguh) dalam kerajaan-Nya, (lagi Maha Bijaksana)
dalam rencana-Nya terhadap hak-hak-Nya.
{الطلاق}
أي التطليق الذي يراجع بعده {مَرَّتَانِ} أي اثنتان {فَإِمْسَاكٌ} أي فعليكم
إمساكهن بعده بأن تراجعوهن {بِمَعْرُوفٍ} من غير ضرار {أَوْ تَسْرِيحٌ} أي إرسال
لهن {بإحسان وَلاَ يَحِلُّ لَكُمْ} أيها الأزواج {أَن تَأخُذُواْ مِمَّا
ءّاتَيْتُمُوهُنَّ} من المهور {شَيْئاً} إذا طلقتموهن {إِلاَّ أَن يَخَافَا} أي
الزوجان {أنْ} {لا يُقِيمَا حُدُودَ اللّهِ} أي لا يأتيا بما حدّه لهما من الحقوق
، وفي قراءة (يُخُافا) بالبناء للمفعول (فإن لا يقيما) بدل اشتمال من الضمير فيه ،
وقرىء بالفوقانية في الفعلين {إلأّ أن تخافا لا تقيما} {فَإِنْ خِفْتُمْ} {أنْ}
{لا يُقيما حُدُودَ اللّهِ فَلا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا فِيمَا افْتَدَتْ بِهِ} نفسها
من المال ليطلقها أي لا حرج على الزوج في أخذه ولا الزوجة في بذله {تِلْكَ}
الأحكام المذكورة {حُدُودُ الله فَلاَ تَعْتَدُوهَا وَمَن يَتَعَدَّ حُدُودَ الله
فَأُوْلَئِكَ هُمُ الظالمون}
229. (Talak)
atau perceraian yang dapat kembali rujuk itu (dua kali) (setelah itu boleh
memegang mereka) dengan jalan rujuk (secara baik-baik) tanpa menyusahkan mereka
(atau melepas), artinya menceraikan mereka (dengan cara baik pula. Tidak halal
bagi kamu) hai para suami (untuk mengambil kembali sesuatu yang telah kami
berikan kepada mereka) berupa mahar atau maskawin, jika kamu menceraikan mereka
itu, (kecuali kalau keduanya khawatir), maksudnya suami istri itu (tidak dapat
menjalankan hukum-hukum Allah), artinya tidak dapat melaksanakan
kewajiban-kewajiban yang telah digariskan-Nya. Menurut satu qiraat dibaca
'yukhaafaa' secara pasif, Sedangkan 'an laa yuqiimaa' menjadi badal isytimal
bagi dhamir yang terdapat di sana. Terdapat juga bacaan dengan baris di atas
pada kedua fi`il tersebut. (Jika kamu merasa khawatir bahwa mereka berdua tidak
dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidaklah mereka itu berdosa mengenai
uang tebusan) yang dibayarkan oleh pihak istri untuk menebus dirinya, artinya
tak ada salahnya jika pihak suami mengambil uang tersebut begitu pula pihak
istri jika membayarkannya. (Itulah), yakni hukum-hukum yang disebutkan di atas
(peraturan-peraturan Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barang siapa yang
melanggar peraturan-peraturan Allah, maka merekalah orang-orang yang aniaya).
{فَإِن
طَلَّقَهَا} الزوج بعد الثنتين {فَلاَ تَحِلُّ لَهُ مِن بَعْدُ} بعد الطلقة
الثالثة {حتى تَنْكِحَ} تتزوّج {زَوْجًا غَيْرَهُ} ويطأها كما في الحديث الذي رواه
الشيخان {فَإِن طَلَّقَهَا} أي الزوج الثاني {فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْهِمَا} أي
الزوجة والزوج الأول {أَن يَتَرَاجَعَا} إلى النكاح بعد انقضاء العدة {إِن ظَنَّا
أَن يُقِيمَا حُدُودَ الله وَتِلْكَ} المذكورات {حُدُودُ الله يُبَيّنُهَا
لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ} يتدبرون
230. (Kemudian
jika ia menceraikannya lagi), maksudnya si suami setelah talak yang kedua,
(maka wanita itu tidak halal lagi baginya setelah itu), maksudnya setelah talak
tiga (hingga dia kawin dengan suami yang lain) serta mencampurinya sebagaimana
tersebut dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. (Kemudian jika
ia menceraikannya pula) maksudnya suaminya yang kedua, (maka tidak ada dosa
bagi keduanya), maksudnya istri dan bekas suami yang pertama (untuk kembali)
pada perkawinan mereka setelah berakhirnya idah, (jika keduanya itu mengira
akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah), maksudnya semua yang telah
disebutkan itu (peraturan-peraturan Allah yang dijelaskan-Nya kepada kaum yang
mau mengetahui) atau merenungkan.
{وَإِذَا
طَلَّقْتُمُ النساء فَبَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ} قاربن انقضاء عدّتهن
{فَأَمْسِكُوهُنَّ} بأن تراجعوهن {بِمَعْرُوفٍ} من غير ضرار {أَوْ سَرّحُوهُنَّ
بِمَعْرُوفٍ} اتركوهن حتى تنقضي عدّتهن {وَلاَ تُمْسِكُوهُنَّ} بالرجعة {ضِرَارًا}
مفعول له {لِّتَعْتَدُواْ} عليهن بالإلجاء إلى الافتداء والتطليق وتطويل الحبس
{وَمَن يَفْعَلْ ذلك فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ} بتعريضها إلى عذاب الله {وَلاَ
تَتَّخِذُواْ آيات الله هُزُوًا} مهزوءاً بها بمخالفتها {واذكروا نِعْمَةَ الله
عَلَيْكُمْ} بالإسلام {وَمَا أَنزَلَ عَلَيْكُم مّنَ الكتاب} القرآن {والحكمة} ما
فيه من الأحكام {يَعِظُكُمْ بِهِ} بأن تشكروها بالعمل بِهِ {واتقوا الله واعلموا
أَنَّ الله بِكُلّ شَىْءٍ عَلِيمٌ} لا يخفى عليه شيء
231. (Apabila
kamu menceraikan istri-istri, lalu sampai idahnya), maksudnya dekat pada
berakhir idahnya (maka peganglah mereka), artinya rujuklah kepada mereka
(secara baik-baik) tanpa menimbulkan kesusahan bagi mereka (atau lepaskanlah
secara baik-baik pula), artinya biarkanlah mereka itu sampai habis idah mereka.
(Janganlah kamu tahan mereka itu) dengan rujuk (untuk menimbulkan kesusahan)
berfungsi sebagai maf`ul liajlih (sehingga menganiaya mereka) sampai mereka
terpaksa menebus diri, minta cerai dan menunggu lama. (Barang siapa melakukan
demikian, berarti ia menganiaya dirinya) dengan menghadapkannya pada siksaan
Allah (dan janganlah kamu jadikan ayat-ayat Allah sebagai permainan), artinya
berolok-olok dengan melanggarnya (dan ingatlah nikmat Allah kepadamu), yakni
agama Islam (dan apa-apa yang telah diturunkan-Nya padamu berupa Kitab) Alquran
(dan hikmah) artinya hukum-hukum yang terdapat padanya (Allah memberimu
pengajaran dengannya) agar kamu bersyukur dengan mengamalkannya (Dan
bertakwalah kamu kepada Allah serta ketahuilah bahwa Allah mengetahui segala
sesuatunya) hingga tidak satu pun yang tersembunyi bagi-Nya.
{وَإِذَا
طَلَّقْتُمُ النساء فَبَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ} انقضت عدتهن {فَلاَ تَعْضُلُوهُنَّ}
خطاب للأولياء أي تمنعوهن من {أَن يَنكِحْنَ أزواجهن} المطلقين لهن ، لأن سبب
نزولها أن أخت معقل بن يسار طلقها زوجها فأراد أن يراجعها فمنعها معقل بن يسار ،
كما رواه الحاكم {إِذَا تراضوا} أي الأزواج والنساء {بَيْنَهُم بالمعروف} شرعاً
{ذلك} النهي عن العضل {يُوعَظُ بِهِ مَن كَانَ مِنكُمْ يُؤْمِنُ بالله واليوم
الأخر} لأنه المنتفع به {ذلكم} أي ترك العَضْل {أزكى} خير {لَّكُمْ وَأَطْهَرُ}
لكم ولهم لما يُخْشَى على الزوجين من الريبة بسبب العلاقة بينهما {والله يَعْلَمُ}
ما فيه المصلحة {وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ} ذلك فاتبعوا أمره
232. (Apabila
kamu menceraikan istri-istrimu lalu sampai idahnya), maksudnya habis masa
idahnya, (maka janganlah kamu halangi mereka itu) ditujukan kepada para wali
agar mereka tidak melarang wanita-wanita untuk (untuk rujuk dengan suami-suami
mereka yang telah menceraikan mereka itu). Asbabun nuzul ayat ini bahwa saudara
perempuan dari Ma`qil bin Yasar diceraikan suaminya, lalu suaminya itu hendak
rujuk kepadanya, tetapi dilarang oleh Ma`qil bin Yasar, sebagaimana
diriwayatkan oleh Hakim (jika terdapat kerelaan), artinya kerelaan suami istri
(di antara mereka secara baik-baik), artinya menurut syariat. (Demikian itu),
yakni larangan menghalangi itu (dinasihatkan kepada orang-orang yang beriman di
antara kamu kepada Allah dan hari yang akhir). Karena hanya mereka sajalah yang
mengerti nasihat ini (Itu), artinya tidak menghalangi (lebih suci) lebih baik
(bagi kamu dan lebih bersih) baik bagi kamu maupun bagi mereka karena
dikhawatirkan kedua belah pihak bekas suami istri akan melakukan hubungan
gelap, mengingat kedua belah pihak sudah saling cinta dan mengenal. (Dan Allah
mengetahui) semua maslahat (sedangkan kamu tidak mengetahui yang demikian itu),
maka mohonlah petunjuk dan ikutilah perintah-Nya.
{والوالدات
يُرْضِعْنَ} أي ليرضعن {أولادهن حَوْلَيْنِ} عامين {كَامِلَيْنِ} صفة مؤكِّدة ذلك
{لِمَنْ أَرَادَ أَن يُتِمَّ الرضاعة} ولا زيادة عليه {وَعلَى المولود لَهُ} أي
الأب {رِزْقُهُنَّ} إطعام الوالدات {وَكِسْوَتُهُنَّ} على الإرضاع إذا كن مطلقات
{بالمعروف} بقدر طاقته {لاَ تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلاَّ وُسْعَهَا} طاقتها {لاَ
تُضَآرَّ والدة بِوَلَدِهَا} أي بسببه بأن تُكْرَهَ على إرضاعه إذا امتنعت {وَلاَ}
يضار {مَوْلُودٌ لَّهُ بِوَلَدِهِ} أي بسببه بأن يكلف فوق طاقته وإضافة (الولد)
إلى كل منهما في الموضعين للاستعطاف {وَعَلَى الوارث} أي وارث الأب وهو الصبي أي
على وليه في ماله {مِثْلُ ذلك} الذي على الأب للوالدة من الرزق والكسوة {فَإِنْ
أَرَادَا} أي الوالدان {فِصَالاً} فطاماً له قبل الحولين صادراً {عَن تَرَاضٍ}
اتفاق {مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ} بينهما لتظهر مصلحة الصبي فيه {فَلاَ جُنَاحَ
عَلَيْهِمَا} في ذلك {وَإِنْ أَرَدتُّم} خطاب للآباء {أَن تَسْتَرْضِعُواْ
أولادكم} مراضع غير الوالدات {فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْكُمْ} فيه {إِذَا سَلَّمْتُم}
إليهن {مَّآ ءَاتَيْتُم} أي أردتم إيتاءه لهن من الأجرة {بالمعروف} بالجميل كطيب
النفس {واتقوا الله واعلموا أَنَّ الله بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ} لا يخفى عليه
شيء منه
233. (Para ibu
menyusukan), maksudnya hendaklah menyusukan (anak-anak mereka selama dua tahun
penuh) sifat yang memperkuat, (yaitu bagi orang yang ingin menyempurnakan
penyusuan) dan tidak perlu ditambah lagi. (Dan kewajiban yang diberi anak),
maksudnya bapak (memberi mereka (para ibu) sandang pangan) sebagai imbalan
menyusukan itu, yakni jika mereka diceraikan (secara makruf), artinya menurut
kesanggupannya. (Setiap diri itu tidak dibebani kecuali menurut kadar
kemampuannya, maksudnya kesanggupannya. (Tidak boleh seorang ibu itu menderita
kesengsaraan disebabkan anaknya) misalnya dipaksa menyusukan padahal ia
keberatan (dan tidak pula seorang ayah karena anaknya), misalnya diberi beban
di atas kemampuannya. Mengidhafatkan anak kepada masing-masing ibu dan bapak
pada kedua tempat tersebut ialah untuk mengimbau keprihatinan dan kesantunan,
(dan ahli waris pun) ahli waris dari bapaknya, yaitu anak yang masih bayi dan
di sini ditujukan kepada wali yang mengatur hartanya (berkewajiban seperti
demikian), artinya seperti kewajiban bapaknya memberi ibunya sandang pangan.
(Apabila keduanya ingin), maksudnya ibu bapaknya (menyapih) sebelum masa dua
tahun dan timbul (dari kerelaan) atau persetujuan (keduanya dan hasil
musyawarah) untuk mendapatkan kemaslahatan si bayi, (maka keduanya tidaklah
berdosa) atas demikian itu. (Dan jika kamu ingin) ditujukan kepada pihak bapak
(anakmu disusukan oleh orang lain) dan bukan oleh ibunya, (maka tidaklah kamu
berdosa) dalam hal itu (jika kamu menyerahkan) kepada orang yang menyusukan
(pembayaran upahnya) atau upah yang hendak kamu bayarkan (menurut yang patut)
secara baik-baik dan dengan kerelaan hati. (Dan bertakwalah kamu kepada Allah
dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan) hingga tiada
satu pun yang tersembunyi bagi-Nya.
{والذين
يُتَوَفَّوْنَ} يموتون {مِنكُمْ وَيَذَرُونَ} يتركون {أزواجا يَتَرَبَّصْنَ} أي
ليتربصن {بِأَنفُسِهِنَّ} بعدهم عن النكاح {أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا} من
الليالي ، وهذا في غير الحوامل أما الحوامل فعدّتهن أن يضعن حملهن بآية (الطلاق) ،
والأمَةُ على النصف من ذلك بالسُّنَة {فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ} انقضت عدة
تربصهن {فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْكُمْ} أيها الأولياء {فِيمَا فَعَلْنَ فِى
أَنفُسِهِنَّ} من التزين والتعرض للخطّاب {بالمعروف} شرعا {والله بِمَا
تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ} عالم بباطنه كظاهره
234.
(Orang-orang yang wafat) atau meninggal dunia (di antara kamu dengan
meninggalkan istri-istri, maka mereka menangguhkan), artinya hendaklah para
istri itu menahan (diri mereka) untuk kawin setelah suami mereka yang meninggal
itu (selama empat bulan dan sepuluh), maksudnya hari. Ini adalah mengenai
wanita-wanita yang tidak hamil. Mengenai yang hamil, maka idah mereka sampai
melahirkan kandungannya berdasarkan ayat At-Thalaq, sedangkan bagi wanita budak
adalah setengah dari yang demikian itu, menurut hadis. (Apabila waktu mereka
telah sampai), artinya habis masa idahnya, (mereka tiada dosa bagi kamu) hai
para wali (membiarkan mereka berbuat pada diri mereka), misalnya bersolek dan
menyiapkan diri untuk menerima pinangan (secara baik-baik), yakni menurut
agama. (Dan Allah Maha Mengetahui apa-apa yang kamu lakukan), baik yang lahir
maupun yang batin.
{ وَلاَ
جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا عَرَّضْتُم } لوّحتم { بِهِ مِنْ خِطْبَةِ النسآء }
المتوفى عنهن أزواجهن في العدّة كقول الإنسان مثلاً : إنك لجميلة ، ومن يجد مثلك؟
ورُبَّ راغب فيك { أَوْ أَكْنَنتُمْ } أضمرتم { فِى أَنفُسِكُمْ } من قصد نكاحهن {
عَلِمَ الله أَنَّكُمْ سَتَذْكُرُونَهُنَّ } بالخطبة ولا تصبرون عنهن فأباح لكم
التعريض { ولكن لاَّ تُوَاعِدُوهُنَّ سِرّاً } أي نكاحاً { إِلآ } لكن { أَن
تَقُولُواْ قَوْلاً مَّعْرُوفًا } أي ما عرف شرعاً من التعريض فلكم ذلك { وَلاَ
تَعْزِمُواْ عُقْدَةَ النكاح } أي على عقده { حتى يَبْلُغَ الكتاب } أي المكتوب من
العدّة { أَجَلَهُ } بأن ينتهي { واعلموا أَنَّ الله يَعْلَمُ مَا فِى أَنفُسِكُمْ
} من العزم وغيره { فاحذروه } أن يعاقبكم إذا عزمتم { واعلموا أَنَّ الله غَفُورٌ
} لمن يحذره { حَلِيمٌ } بتأخيره العقوبة عن مستحقها
235. (Dan tak
ada dosa bagimu meminang wanita-wanita itu secara sindiran), yakni
wanita-wanita yang kematian suami dan masih berada dalam idah mereka, misalnya
kata seseorang kepadanya, "Engkau cantik" atau "Siapa yang
melihatmu pasti jatuh cinta" atau "tiada wanita secantik engkau"
(atau kamu sembunyikan) kamu rahasiakan (dalam hatimu) rencana untuk mengawini
mereka. (Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka) dan tidak
sabar untuk meminang, maka diperbolehkannya secara sindiran, (tetapi janganlah
kamu mengadakan perjanjian dengan mereka secara rahasia), maksudnya perjanjian
kawin (melainkan) diperbolehkan (sekadar mengucapkan kata-kata yang baik) yang
menurut syariat dianggap sindiran pinangan. (Dan janganlah kamu pastikan akan
mengakadkan nikah), artinya melangsungkannya (sebelum yang tertulis) dari idah
itu (habis waktunya) tegasnya sebelum idahnya habis. (Dan ketahuilah bahwa
Allah mengetahui apa yang ada di dalam hatimu) apakah rencana pasti atau
lainnya (maka takutlah kepada-Nya) dan janganlah sampai menerima hukuman-Nya
disebabkan rencanamu yang pasti itu (Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun)
terhadap orang yang takut kepada-Nya (lagi Maha Penyantun) hingga menangguhkan
hukuman-Nya terhadap orang yang berhak menerimanya.
{ لاَّ
جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِن طَلَّقْتُمُ النساء مَا لَمْ تَمَسُّوهُنَّ } وفي قراءة (
تُماسُّوهُنَّ ) أي تجامعوهن { أَوْ } لم { تَفْرِضُواْ لَهُنَّ فَرِيضَةً } مهراً
و ( ما ) مصدرية ظرفية أي لا تَبِعَة عليكم في الطلاق- زمن عدم المسيس والفرض-
بإثم ولا مهر فطلقوهن { وَمَتِّعُوهُنَّ } أعطوهن ما يتمتعن به { عَلَى الموسع }
الغني منكم { قَدَرُهُ وَعَلَى المقتر } الضيق الرزق { قَدَرُهُ } يفيد أنه لا نظر
إلى قدر الزوجة { متاعا } تمتيعاً { بالمعروف } شرعاً صفة (متاعاً) { حَقّاً } صفة
ثانية أو مصدر مؤكِّد { عَلَى المحسنين } المطيعين
236. (Tidak ada
dosa bagi kamu, jika kamu menceraikan istri-istrimu sebelum kamu menyentuh
mereka) menurut satu qiraat, 'tumaassuuhunna' artinya mencampuri mereka (atau)
sebelum (kamu menentukan maharnya), maksudnya maskawinnya. 'Ma' mashdariyah
zharfiyah, maksudnya tak ada risiko atau tanggung jawabmu dalam perceraian
sebelum campur dan sebelum ditentukannya berapa mahar, maka ceraikanlah mereka
itu. (Dan hendaklah kamu beri mereka itu 'mutah') atau pemberian yang akan
menyenangkan hati mereka; (bagi yang mampu) maksudnya yang kaya di antaramu
(sesuai dengan kemampuannya, sedangkan bagi yang melarat) atau miskin (sesuai
dengan kemampuannya pula). Ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tentang
derajat atau kedudukan istri (yaitu pemberian) atau hiburan (menurut yang patut)
menurut syariat dan menjadi sifat bagi mata`an. Demikian itu (merupakan
kewajiban) 'haqqan' menjadi sifat yang kedua atau mashdar yang memperkuat (bagi
orang-orang yang berbuat kebaikan) atau orang-orang yang taat.
{ وَإِن
طَلَّقْتُمُوهُنَّ مِن قَبْلِ أَن تَمَسُّوهُنَّ وَقَدْ فَرَضْتُمْ لَهُنَّ
فَرِيضَةً فَنِصْفُ مَا فَرَضْتُمْ } يجب لهن ويرجع لكم النصف { إِلا } لكن { أَن
يَعْفُونَ } أي الزوجات فيتركنه { أَوْ يَعْفُوَاْ الذى بِيَدِهِ عُقْدَةُ النكاح
} وهو الزوج فيترك لها الكل وعن ابن عباس : الولي إذا كانت محجورة فلا حرج في ذلك
{ وَأَن تَعْفُواْ } مبتدأ خبره { أَقْرَبُ للتقوى وَلاَ تَنسَوُاْ الفضل
بَيْنَكُمْ } أي أن يتفضل بعضكم على بعض { إِنَّ الله بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ }
فيجازيكم به
237. (Dan jika
kamu menceraikan istri-istrimu sebelum mencampuri mereka, padahal kamu sudah
menetapkan mahar, maka bayarlah separuh dari yang telah kamu tetapkan itu). Ini
menjadi hak mereka, sedangkan yang separuhnya lagi kembali kepadamu, (kecuali)
atau tidak demikian hukumnya (jika mereka itu), maksudnya para istri itu memaafkan
mereka hingga mereka tidak mengambilnya (atau dimaafkan oleh yang pada
tangannya tergenggam akad nikah), yaitu suami, maka mahar diserahkan kepada
para istri-istri itu semuanya. Tetapi menurut keterangan yang diterima dari
Ibnu Abbas, wali boleh bertindak sepenggantinya, bila wanita itu mahjurah
(tidak dibolehkan bertasaruf) dan hal ini tidak ada dosa baginya, maka dalam
hal itu tidak ada kesulitan (dan bahwa kamu memaafkan itu) 'an' dengan
mashdarnya menjadi mubtada' sedangkan khabarnya ialah (lebih dekat kepada
ketakwaan. Dan jangan kamu lupakan keutamaan di antara kamu), artinya saling
menunjukkan kemurahan hati, (sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan) dan akan membalasmu sebaik-baiknya.
{ حافظوا
عَلَى الصلوات } الخمس بأدائها في أوقاتها { والصلاوة ا لْوُسْطَى } هي العصر أو
الصبح أو الظهر أو غيرها أقوال وأفردها بالذكر لفضلها { وَقُومُواْ لِلَّهِ } في
الصلاة { قانتين } قيل مطيعين لقوله صلى الله عليه وسلم « كل قنوت في القرآن فهو
طاعة » رواه أحمد وغيره ، وقيل ساكتين لحديث زيد بن أرقم : « كنا نتكلم في الصلاة
حتى نزلت فأمرنا بالسكوت ونهينا عن الكلام » رواه الشيخان
238.
(Peliharalah semua salatmu), yakni yang lima waktu dengan mengerjakannya pada
waktunya (dan salat wustha atau pertengahan). Ditemui beberapa pendapat, ada
yang mengatakan salat asar, subuh, zuhur atau selainnya dan disebutkan secara
khusus karena keistimewaannya. (Berdirilah untuk Allah) dalam salatmu itu
(dalam keadaan taat) atau patuh, berdasarkan sabda Nabi saw., "Setiap
qunut dalam Alquran itu maksudnya ialah taat" (H.R. Ahmad dan
lain-lainnya). Ada pula yang mengatakan khusyuk atau diam, berdasarkan hadis
Zaid bin Arqam, katanya, "Mulanya kami berkata-kata dalam salat, hingga
turunlah ayat tersebut, maka kami pun disuruh diam dan dilarang
bercakap-cakap." (H.R. Bukhari dan Muslim)
{فَإِنْ
خِفْتُمْ} من عدو أو سيل أو سبع {فَرِجَالاً} جمع (راجل) أي مشاة صلّوا {أَوْ
رُكْبَانًا} جمع (راكب) أي كيف أمكن مستقبلي القبلة أو غيرها ويومىء بالركوع
والسجود {فَإِذَا أَمِنتُمْ} من الخوف {فاذكروا الله} أي صلّوا {كَمَا عَلَّمَكُم
مَّا لَمْ تَكُونُواْ تَعْلَمُونَ} قبل تعليمه من فرائضها وحقوقها والكاف بمعنى
(مثل) و (ما) مصدرية أو موصولة
239. (Jika kamu
dalam keadaan takut) baik terhadap musuh, maupun banjir atau binatang buas
(maka sambil berjalan kaki) jamak dari raajil, artinya salatlah sambil jalan
kaki (atau berkendaraan), 'rukbaanan' jamak dari 'raakib', maksudnya bagaimana
sedapatnya, baik menghadap kiblat atau tidak mau memberi isyarat saat rukuk dan
sujud. (Kemudian apabila kamu telah aman), yakni dari ketakutan, (maka sebutlah
Allah), artinya salatlah (sebagaimana Dia telah mengajarkan kepadamu apa-apa
yang tidak kamu ketahui), yakni sebelum diajarkan-Nya itu berupa fardu dan
syarat-syaratnya. 'Kaf' berarti 'umpama' dan 'maa' mashdariyah atau maushuulah.
{ والذين
يُتَوَفَّوْنَ مِنكُمْ وَيَذَرُونَ أزواجا } فليوصوا { وَصِيَّةً } وفي قراءة
بالرفع ، أي عليهم { لأَزْوَاجِهِم } وليعطوهن { متاعا } ما يتمتعن به من النفقة
والكسوة { إلى } تمام { الحول } من موتهم الواجب عليهن تربصه { غَيْرَ إِخْرَاجٍ }
حال أي غير مخرجات من مسكنهن { فَإِنْ خَرَجْنَ } بأنفسهن { فَلاَ جُنَاحَ
عَلَيْكُمْ } يا أولياء الميت {فِي مَا فَعَلْنَ فِى أَنفُسِهِنَّ مِن مَّعْرُوفٍ}
شرعاً كالتزين وترك الإحداد وقطع النفقة عنها { والله عَزِيزٌ } في ملكه { حَكِيمٌ
} في صنعه والوصية المذكورة منسوخة بآية الميراث وتربص الحول بآية أربعة أشهر وعشر
السابقة المتأخرة في النزول والسكنى ثابتة عند الشافعي رحمه الله
240. (Dan
orang-orang yang akan meninggal dunia di antara kamu dan meninggalkan istri)
hendaklah (berwasiat) menurut satu qiraat dengan baris di depan dan berarti
wajib berwasiat (untuk istri-istri mereka) agar mereka diberi (nafkah) yang
dapat mereka nikmati (hingga) sempurna (satu tahun) lamanya menunggu bagi
istri-istri yang ditinggal mati suami (tanpa mengeluarkan mereka), artinya
tanpa menyuruh mereka pindah dari rumah yang mereka diami sewaktu suami mereka
masih hidup. (Tetapi jika mereka pindah) atas kemauan sendiri, (maka tidak ada
dosa bagimu) hai para wali orang yang mati (mengenai apa yang mereka perbuat
terhadap diri mereka secara patut), yakni menurut syariat, misalnya bersolek,
menghentikan masa berkabung dan tidak hendak menerima nafkah lagi. (Dan Allah
Maha Tangguh) dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) dalam perbuatan-Nya.
Wasiat yang disebut di atas dinasakh oleh ayat waris dan menunggu selama
setahun oleh ayat empat bulan sepuluh hari yang lalu, tetapi turunnya
terkemudian. Mengenai tempat kediaman, menurut Syafii tetap dipertahankan bagi
istri-istri itu, artinya tidak dinasakh.
{
وللمطلقات متاع } يُعْطَيْنَه { بالمعروف } بقدر الإمكان { حَقّاً } نُصِبَ بفعله
المقدر { عَلَى المتقين } الله تعالى كرره ليعم الممسوسة أيضاً إذ الآية السابقة
في غيرها
241.
(Wanita-wanita yang diceraikan hendaklah mendapat mutah), maksudnya diberi
mutah (secara patut), artinya menurut kemampuan suami (sebagai suatu
kewajiban), 'haqqan' dengan baris di atas sebagai maf`ul mutlak bagi fi`ilnya
yang dapat diperkirakan (bagi orang-orang yang takwa). Hal ini diulang kembali
oleh Allah agar mencapai pula wanita-wanita yang telah dicampuri, karena ayat
yang lalu adalah ayat mengenai yang belum dicampuri.
{ كذلك }
كما يبين لكم ما ذكر { يُبَيّنُ الله لَكُمْ ءاياته لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ }
تتدبرون
242.
(Demikianlah), artinya seperti telah disebutkan di atas (Allah menjelaskan
kepadamu ayat-ayat-Nya agar kamu mengerti) atau memahaminya.
{ أَلَمْ
تَرَ } استفهام تعجيب وتشويق إلى استماع ما بعده أي ألم ينته علمك { إِلَى الذين
خَرَجُواْ مِن ديارهم وَهُمْ أُلُوفٌ } أربعة أو ثمانية أو عشرة أو ثلاثون أو
أربعون أو سبعون ألفاً { حَذَرَ الموت } مفعول له وهم قوم من بني إسرائيل وقع
الطاعون ببلادهم ففروا { فَقَالَ لَهُمُ الله مُوتُواْ } فماتوا { ثُمَّ أحياهم }
بعد ثمانية أيام أو أكثر بدعاء نبيهم حزقيل بكسر المهملة والقاف وسكون الزاي
فعاشوا دهراً عليهم أثر الموت لا يلبسون ثوباً إلا عاد كالكفن واستمرت في أسباطهم
{ إِنَّ الله لَذُو فَضْلٍ عَلَى الناس } ومنه إحياء هؤلاء { ولكن أَكْثَرَ الناس
} وهم الكفار { لاَ يَشْكُرُونَ } والقصد من ذكر خبر هؤلاء تشجيع المؤمنين على
القتال ولذا عطف عليه
243. (Tidakkah
kamu perhatikan) pertanyaan disertai keanehan dan dorongan untuk mendengar apa
yang dibicarakan sesudah itu (orang-orang yang keluar dari kampung halaman
mereka, sedangkan jumlah mereka beribu-ribu) ada yang mengatakan empat, delapan
atau sepuluh ribu serta ada pula yang mengatakan berjumlah tiga puluh, empat
puluh atau tujuh puluh ribu (disebabkan takut mati) sebagai maf`ul liajlih.
Mereka ini ialah segolongan Bani Israel yang ditimpa oleh wabah sampar hingga
lari meninggalkan negeri mereka. (Maka firman Allah kepada mereka,
"Matilah kamu!") hingga mereka pun mati, (kemudian mereka
dihidupkan-Nya kembali), yakni setelah delapan hari atau lebih, atas doa Nabi
mereka yang bernama Hizqil. Ada beberapa lamanya mereka hidup tetapi bekas
kematian tanda-tandanya terdapat pada diri mereka, tidak memakai pakaian
kecuali nanti berbalik menjadi kain kafan, dan peristiwa ini menjadi buah tutur
sampai kepada anak-anak mereka. (Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap
manusia) di antaranya menghidupkan mereka tadi, (tetapi kebanyakan manusia)
yakni orang-orang kafir (tidak bersyukur). Adapun tujuan menyebutkan tentang
orang-orang itu di sini ialah untuk merangsang semangat orang-orang beriman
untuk berperang dan itulah sebabnya dihubungkan kepadanya.
{
وقاتلوا فِي سَبِيلِ الله } أي لإعلاء دينه { واعلموا أَنَّ الله سَمِيعٌ }
لأقوالكم { عَلِيمٌ } بأحوالكم فمجازيكم
244. (Dan berperanglah
kamu di jalan Allah) maksudnya untuk meninggikan agama-Nya (dan ketahuilah
bahwa sesungguhnya Allah Maha Mendengar) akan ucapanmu (lagi Maha Mengetahui)
akan keadaanmu, hingga memberi balasan kepadamu.
{ مَّن
ذَا الذى يُقْرِضُ الله } بإنفاق ماله في سبيل الله { قَرْضًا حَسَنًا } بأن ينفقه
لله عز وجل عن طيب قلب { فَيُضَاعِفَهُ } وفي قراءة ( فيضّعفه ) بالتشديد { لَهُ
أَضْعَافًا كَثِيرَةً } من عشر إلى أكثر من سبعمائة كما سيأتي { والله يَقْبِضُ }
يمسك الرزق عمن يشاء ابتلاء { وَيَبْسُطُ } يوسعه لمن يشاء امتحاناً { وَإِلَيْهِ
تُرْجَعُونَ } في الآخرة بالبعث فيجازيكم بأعمالكم
245. (Siapakah
yang bersedia memberi pinjaman kepada Allah) yaitu dengan menafkahkan hartanya
di jalan Allah (yakni pinjaman yang baik) dengan ikhlas kepada-Nya semata,
(maka Allah akan menggandakan) pembayarannya; menurut satu qiraat dengan
tasydid hingga berbunyi 'fayudha'ifahu' (hingga berlipat-lipat) mulai dari
sepuluh sampai pada tujuh ratus lebih sebagaimana yang akan kita temui nanti
(Dan Allah menyempitkan) atau menahan rezeki orang yang kehendaki-Nya sebagai
ujian (dan melapangkannya) terhadap orang yang dikehendaki-Nya, juga sebagai
cobaan (dan kepada-Nya kamu dikembalikan) di akhirat dengan jalan akan
dibangkitkan dari matimu dan akan dibalas segala amal perbuatanmu.
{ أَلَمْ
تَرَ إِلَى الملإ } الجماعة { مِن بَنِى إِسْرءيلَ مِن بَعْدِ } موت { موسى } أي
إلى قصتهم وخبرهم { إِذْ قَالُواْ لِنَبِىّ لَّهُمُ } هو شمويل { ابعث } أقم {
لَنَا مَلِكًا نقاتل } معه { فِى سَبِيلِ الله } تنتظم به كلمتنا ونرجع إليه {
قَالَ } النبي لهم { هَلْ عَسَيْتُمْ } بالفتح والكسر { إِن كُتِبَ عَلَيْكُمُ
القتال أ } ن { لا تقاتلوا } خبر ( عسى ) والاستفهام لتقرير التوقع بها { قَالُواْ
وَمَا لَنَا أَلاَّ نقاتل فِى سَبِيلِ الله وَقَدْ أُخْرِجْنَا مِن ديارنا
وَأَبْنَائِنَا } بسببهم وقتلهم ، وقد فَعَلَ بهم ذلك قوم جالوت أي لا مانع لنا
منه مع وجود مقتضيه قال تعالى : { فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ القتال تَوَلَّوْاْ
} عنه وجبنوا { إِلاَّ قَلِيلاً مّنْهُمُ } وهم الذين عبروا النهر مع طالوت كما
سيأتي { والله عَلِيمٌ بالظالمين } فمجازيهم وسأل النبي ربه إرسال مَلِكٍ فأجابه
إلى إرسال طالوت
246. (Tidakkah
kamu perhatikan segolongan Bani Israel setelah) wafat (Musa), maksudnya kisah
dan berita mereka, (yaitu ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka)
namanya Samuel, ("Angkatlah untuk kami seorang raja, supaya kami berperang)
dengannya (di jalan Allah) hingga ia dapat memimpin dan menyusun barisan kami!
(Jawab nabi mereka, "Tidak mungkinkah) dengan memakai baris di atas dan
baris di bawah (jika kamu diwajibkan berperang, kamu tidak mau
berperang?") Khabar dari `asa, sedangkan pertanyaan menunjukkan lebih
besar kemungkinan terjadinya. (Jawab mereka, "Kenapa kami tidak mau
berperang di jalan Allah, padahal kami sudah diusir dari kampung halaman kami
dan dari anak-anak kami"), artinya sebagian dari mereka ada yang ditawan
dan sebagian yang lain ada yang dibunuh. Hal ini telah dilakukan terhadap
mereka oleh kaum Jalut. Jadi maksudnya adalah tidak ada halangan bagi kami
untuk berperang, yakni selama alasannya masih ada. Firman Allah swt., (Maka
tatkala berperang itu diwajibkan atas mereka, mereka pun berpaling) daripadanya
dan merasa kecut, (kecuali sebagian kecil dari mereka), yakni yang menyeberangi
sungai bersama Thalut sebagaimana yang akan diterangkan nanti. (Dan Allah Maha
Mengetahui akan orang-orang yang aniaya), maksudnya akan membalas segala yang
diperbuat oleh mereka. Dan nabi mereka pun memohon kepada Tuhannya agar
mengirimkan seorang raja, tetapi yang dikabulkan-Nya ialah Thalut.
{
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ الله قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكًا
قَالُواْ أنى } كيف { يَكُونُ لَهُ الملك عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بالملك
مِنْهُ } لأنه ليس من سبط المملكة ولا النبوة وكان دباغاً أو راعياً { وَلَمْ
يُؤْتَ سَعَةً مّنَ المال } يستعين بها على إقامة الملك { قَالَ } النبي لهم {
إِنَّ الله اصطفاه } اختاره للملك { عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً } سعة { فِي
العلم والجسم } وكان أعلم بني إسرائيل يومئذ وأجملهم وأتمهم خَلْقاً { والله
يُؤْتِى مُلْكَهُ مَن يَشَاءُ } إيتاءه لا اعتراض عليه { والله واسع } فضله {
عَلِيمٌ } بمن هو أهل له
247. (Kata nabi
mereka kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut bagi
kamu sebagai raja." Jawab mereka, "Bagaimana), artinya betapa (ia
akan menjadi raja, padahal kami lebih berhak terhadap kerajaan ini
daripadanya). Ia bukanlah dari keturunan raja-raja atau bangsawan dan tidak
pula dari keturunan nabi-nabi. Bahkan ia hanyalah seorang tukang samak atau
gembala, (sedangkan ia pun tidak diberi kekayaan yang mencukupi") yakni
yang amat diperlukan untuk membina atau mendirikan sebuah kerajaan. (Kata nabi)
kepada mereka, ("Sesungguhnya Allah telah memilihnya sebagai rajamu (dan
menambahnya pula keluasan) dan keperkasaan (dalam ilmu dan tubuh"). Memang
ketika itu dialah orang Israel yang paling berilmu, paling gagah dan paling
berakhlak. (Dan Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya)
suatu pemberian yang tidak seorang pun mampu untuk menghalanginya. (Dan Allah
Maha Luas) karunia-Nya, (lagi Maha Mengetahui) orang yang lebih patut menerima
karunia-Nya itu.
{
وَقَالَ لَهُمْ نِبِيُّهُمْ } لما طلبوا منه آية على ملكه { إِنَّ ءايَةَ مُلْكِهِ
أَن يَأْتِيَكُمْ التَّابُوتُ } الصندوق كان فيه صور الأنبياء أنزله الله على آدم
واستمر إليهم فغلبتهم العمالقة عليه وأخذوه وكانوا يستفتحون به على عدوّهم
ويقدّمونه في القتال ويسكنون إليه كما قال تعالى : { فِيهِ سَكِينَةٌ } طمأنينة
لقلوبكم { مِنْ رَّبّكُمْ وَبَقِيَّةٌ مّمَّا تَرَكَ ءالُ موسى وَءالُ هارون } أي
تركاه هما وهي نعلا موسى وعصاه وعمامة هارون وقفيز من المنّ الذي كان ينزل عليهم
ورُضاض من الألواح { تَحْمِلُهُ الملائكة } حال من فاعل ( يأتيكم ) { إِنَّ فِي
ذلك لأَيَةً لَّكُمْ } على ملكه { إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ } فحملته الملائكة بين
السماء والأرض وهم ينظرون إليه حتى وضعته عند طالوت فأقرّوا بملكه وتسارعوا إلى
الجهاد فاختار من شبابهم سبعين ألفاً
248. (Kata nabi
mereka kepada mereka), yakni tatkala mereka meminta kepadanya tanda
pengangkatannya sebagai raja. (Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja ialah
datangnya tabut kepadamu), yakni sebuah peti tempat menyimpan serunai nabi-nabi
yang diturunkan Allah kepada nabi Adam dan terus-menerus berada pada mereka
sampai mereka dikalahkan oleh orang-orang Amaliqah yang berhasil merebut
serunai itu. Selama ini mereka mengambilnya sebagai lambang kemenangan mereka
terhadap musuh dan mereka tonjolkan dalam peperangan serta mendapatkan
ketenangan hati, sebagaimana firman Allah swt., ("Di dalamnya terdapat
ketenangan) ketenteraman bagi hatimu (dari Tuhanmu dan sisa-sisa peninggalan
keluarga Musa dan keluarga Harun), yakni yang ditinggalkan kedua nabi itu,
sepasang terompah Musa dan tongkatnya serta serban nabi Harun dan tulang-tulang
burung manna yang pernah turun kepada mereka serta kepingan-kepingan luh (yang
dibawa oleh malaikat) menjadi 'hal' dari pelaku 'ya'tiikum.' (Sesungguhnya pada
demikian itu menjadi tanda bagi kamu) atas diangkatnya sebagai raja (jika kamu
benar-benar beriman). Tabut itu lalu dibawa oleh malaikat, terapung-apung
antara bumi dan langit serta disaksikan oleh mereka dan akhirnya ditaruh oleh
malaikat dekat Thalut. Mereka pun mengakuinya sebagai raja dan berlomba-lomba
untuk berjihad di sampingnya. Maka dipilihnyalah 70 ribu orang di antara
pemuda-pemuda mereka.