Terjemah Kitab Tafsir Jalalain lengkap dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia
Nama kitab: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama penafsir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Daftar Surat
Al-Fatihah (Pembukaan) Ayat 1-7
Al Baqarah (Sapi Betina) Ayat 1-69
Ali Imran (Keluarga Imran) Ayat 1-70
An Nisa (Wanita) Ayat 1-65
Al Ma'idah (Jamuan) Ayat 1-64
Al An'am (Hewan Ternak) Ayat 1-59
Al-A'raf (Tempat yang Tertinggi) Ayat 1-67
Al-Anfal (Harta Rampasan Perang) Ayat 1-75
At-Taubah(Pengampunan) Ayat 1-72
Yunus (Nabi Yunus) Ayat 1-53
Hud (Nabi Hud) Ayat 1-62
Yusuf (Nabi Yusuf) Ayat 1-63
Ibrahim (Nabi Ibrohim) Ayat 1-52
Al-Hijr (Gunung Al Hijr) Ayat 1-99
An-Nahl (Lebah) Ayat 1-87
Al-Isra' (Perjalanan Malam) Ayat 1-66
Al-Kahfi (Penghuni-penghuni Gua) Ayat 1-53, Ayat 54-110
Taha (Ta Ha, Toha) Ayat 1-76
Al-Anbiya (Nabi-Nabi) Ayat 1-57
Al-Mu'minun (Orang-orang mukmin) Ayat 1-74, Ayat 75-117
Asy-Syu'ara' (Penyair) Ayat 1-111
Al-Qasas (Kisah-kisah) Ayat 1-88
Al-'Ankabut (Laba-laba) Ayat 1-69
Ar-Rum (Bangsa Romawi) Ayat 1-60
Luqman (Keluarga Luqman) Ayat 1-34
Al-Ahzab (Golongan-golongan yang Bersekutu) Ayat 1-73
As-Saffat (Barisan-barisan) Ayat 1-182
Az-Zumar (Rombongan-rombongan) Ayat 1-75
Al-Mu'min, Ghafir (Yang Mengampuni) Ayat 1-85
Fussilat (Yang Dijelaskan) Ayat 1-54
Asy-Syura (Musyawarah) Ayat 1-53
Az-Zukhruf (Perhiasan) Ayat 1-89
Al-Jasiyah (Yang Bertekuk Lutut) Ayat 1-37
Al-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir) Ayat 1-35
Muhammad (Nabi Muhammad) Ayat 1-38
Al-Fath (Kemenangan) Ayat 1-29
Al-Hujurat (Kamar-kamar) Ayat 1-18
Adz-Dzariyat (Angin yang Menerbangkan) Ayat 1-60
Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) Ayat 1-78
Al-Waqi'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-96
Al-Mujadilah (Wanita yang Mengajukan Gugatan) Ayat 1-22
Al-Hasyr (Pengusiran) Ayat 1-24
Al-Mumtahanah (Wanita yang Diuji) Ayat 1-13
Ash-Shaff (Satu Barisan) Ayat 1-14
Al-Jumu'ah (Hari Jumat) Ayat 1-11
Al-Munafiqun (Orang-orang yang Munafik) Ayat 1-11
At-Taghabun (Hari Dinampakkan Kesalahan-kesalahan) Ayat 1-18
At-Tahrim (Pengharaman) Ayat 1-12
Al-Haqqah (Hari Kiamat) Ayat 1-52
Al-Ma'arij (Tempat Naik) Ayat 1-44
Al-Muzzammil (Orang yang Berselimut) Ayat 1-20
Al-Muddatstsir (Orang yang Berkemul) Ayat 1-56
Al-Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus) Ayat 1-50
An-Naba' (Berita Besar) Ayat 1-40
An-Nazi'at (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut) Ayat 1-46
'Abasa (Ia Bermuka Masam) Ayat 1-46
At-Takwir (Menggulung) Ayat 1-29
Al-Infithar (Terbelah) Ayat 1-19
Al-Muthaffifin (Orang-orang yang Curang) Ayat 1-25
Al-Insyiqaq (Terbelah) Ayat 1-25
Al-Buruj (Gugusan Bintang) Ayat 1-22
Ath-Thariq (Yang Datang di Malam Hari) Ayat 1-17
Al-A'laa (Yang Paling Tinggi) Ayat 1-19
Al-Ghasyiyah (Hari Pembalasan) Ayat 1-26
Asy-Syams (Matahari) Ayat 1-15
Ad-Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalahan Naik (Dhuha) Ayat 1-11
Al-Insyirah, Asy-Syarh (Melapangkan) Ayat 1-8
Al-'Alaq (Segumpal Darah) Ayat 1-19
Al-Bayyinah (Pembuktian) Ayat 1-8
Az-Zalzalah (Kegoncangan) Ayat 1-8
Al-'Adiyat (Berlari Kencang) Ayat 1-11
Al-Qari'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-11
At-Takatsur (Bermegah-megahan) Ayat 1-8
Al-Humazah (Pengumpat) Ayat 1-9
Quraisy (Suku Quraisy) Ayat 1-4
Al-Ma'un (Barang-barang yang Berguna) Ayat 1-7
Al-Kausar (Nikmat yang Berlimpah) Ayat 1-3
Al-Kafirun (Orang-orang Kafir) Ayat 1-6
An-Nasr (Pertolongan) Ayat 1-3
Al-Lahab (Gejolak Api) / Al-Masad (Sabut) Ayat 1-5
Al-Ikhlas (Memurnikaan Ke-Esaan Allah) Ayat 1-4
Al-Falaq (Waktu Subuh) Ayat 1-5
An-Naas (Umat Manusia) Ayat 1-6
Surah ke-2. Al
Baqarah (Sapi Betina) Ayat 135-196
{وَقَالُواْ
كُونُواْ هُودًا أَوْ نصارى تَهْتَدُواْ} (أو) للتفصيل وقائل الأوّل (يهود
المدينة) والثاني (نصارى نجران) {قُلْ} لهم {بَلِ} نتبع {مِلَّةَ إبراهيم
حَنِيفاً} حال من (إبراهيم) مائلاً عن الأديان كلها إلى الدين القيم {وَمَا كَانَ
مِنَ المشركين}
135. (Dan kata
mereka, "Jadilah kamu sebagai penganut agama Yahudi atau Kristen, niscaya
kamu mendapat petunjuk.") 'Au' yang berarti 'atau' berfungsi sebagai
pemisah. Yang pertama diucapkan oleh orang-orang Yahudi Madinah, sedangkan yang
kedua oleh kaum Kristen Najran. (Katakanlah) kepada mereka (tidak, bahkan) kami
akan mengikuti (agama Ibrahim yang lurus) yang bertentangan dengan agama lain
dan berpaling menjadi agama yang lurus dan benar. 'Hanifa' ini menjadi 'hal'
dari Ibrahim. (Dan bukanlah dia dari golongan orang-orang musyrik).
{
قُولُواْ } خطاب للمؤمنين { ءَامَنَّا بالله وَمَا أُنزِلَ إِلَيْنَا } من القرآن
{ وَمَا أُنزِلَ إِلَى إبراهيم } من الصحف العشر { وإسماعيل وإسحاق وَيَعْقُوبَ
وَالأَسْبَاطَ } أولاده { وَمَا أُوتِىَ موسى } من التوراة { وَعِيسَى } من
الإنجيل { وَمَا أُوتِيَ النبيون مِن رَّبّهِمْ } من الكتب والآيات { لاَ نُفَرِّقُ
بَيْنَ أَحَدٍ مّنْهُمْ } فنؤمن ببعض ونكفر ببعض كاليهود والنصارى { وَنَحْنُ لَهُ
مُسْلِمُونَ } .
136.
(Katakanlah,) ucapan ini ditujukan kepada orang-orang beriman ("Kami
beriman kepada Allah dan pada apa yang diturunkan kepada kami) yakni Alquran
(dan pada apa yang diturunkan kepada Ibrahim) yakni shuhuf, yaitu
lembaran-lembaran yang sepuluh (kepada Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya)
(dan apa yang diberikan kepada Musa) berupa Taurat (dan Isa) yakni Injil
(begitu juga yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka) baik berupa
kitab maupun ayat. (Tidaklah kami beda-bedakan seorang pun di antara mereka)
sehingga mengakibatkan kami beriman kepada sebagian dan kafir kepada sebagian
yang lain sebagaimana halnya orang-orang Yahudi dan Kristen, (dan kami hanya
tunduk kepada-Nya semata.")
{ فَإِنْ
ءَامَنُواْ } أي اليهود والنصارى { بِمَثَلِ } ( مثل ) زائدة { مَا ءَامَنتُمْ
بِهِ فَقَدِ اهتدوا وَّإِنْ تَوَلَّوْاْ } عن الإيمان به { فَإِنَّمَا هُمْ فِى
شِقَاقٍ } خلاف معكم { فَسَيَكْفِيكَهُمُ الله } يا محمد شقاقهم { وَهُوَ السميع }
لأقوالهم { العليم } بأحوالهم ، وقد كفاه إياهم بقتل قريظة ونفي النضير وضرب
الجزية عليهم .
137. (Maka jika
mereka beriman) yakni orang-orang Yahudi dan Kristen tadi (dengan) 'mitsli'
atau 'seperti' hanya sebagai tambahan (apa yang kamu imani, maka mereka telah
memperoleh petunjuk dan jika mereka berpaling) dari keimanan itu, (berarti
mereka dalam permusuhan) denganmu. (Maka Allah akan memeliharamu dari
permusuhan mereka itu) hai Muhammad! (Dan Allah Maha Mendengar) ucapan-ucapan
mereka (lagi Maha Mengetahui) semua keadaan mereka. Misalnya kamu telah
ditolong-Nya dengan pembunuhan Bani Quraizhah, pengusiran Bani Nadhir dan
pembebanan upeti atas mereka.
{
صِبْغَةَ الله } مصدر مؤكد ل ( آمنا ) ونصبه بفعل مقدر أي صبغنا الله ، والمراد
بها دينه الذي فطر الناس عليه لظهور أثره على صاحبه كالصبغ في الثوب { وَمَنْ } أي
لا أحد { أَحْسَنُ مِنَ الله صِبْغَةً } تمييز { وَنَحْنُ لَهُ عابدون } قال
اليهود للمسلمين نحن أهل الكتاب الأول وقبلتنا أقدم ولم تكن الأنبياء من العرب ولو
كان محمد نبياً، لكان منا فنزل :
138. (Celupan
Allah) 'mashdar' yang memperkuat 'kami beriman' tadi. Mendapat baris di atas
sebagai maf`ul muthlak dari fi`il yang tersembunyi yang diperkirakan berbunyi
'Shabaghanallaahu shibghah', artinya "Allah mencelup kami suatu
celupan". Sedang maksudnya ialah agama-Nya yang telah difitrahkan-Nya atas
manusia dengan pengaruh dan bekasnya yang menonjol, tak ubah bagai celupan
terhadap kain. (Dan siapakah) maksudnya tidak seorang pun (yang lebih baik
celupannya dari Allah) shibghah di sini menjadi 'tamyiz' (dan hanya kepada-Nya
kami menyembah).
{ قُلْ }
لهم { أَتُحَاجُّونَنَا } تخاصموننا { فِى الله } أن اصطفى نبياً من العرب {
وَهُوَ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ } فله أن يصطفي من عباده من يشاء { وَلَنَا أعمالنا }
نُجَازَى بها { وَلَكُمْ أعمالكم } تُجَازَوْنَ بها فلا يبعد أن يكون في أعمالنا
ما نستحق به الإكرام { وَنَحْنُ لَهُ مُخْلِصُونَ } الدين والعملَ دونكم فنحن أولى
بالاصطفاء والهمزة للإنكار والجمل الثلاث أحوال .
139.
(Katakanlah) kepada mereka! ("Apakah kamu hendak memperbantahkan) dengan
kami (tentang Allah) karena Dia memilih seorang nabi dari kalangan Arab?
(Padahal Dia adalah Tuhan kamu) dan berhak memilih siapa saja yang
dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya (dan bagi kamu amalan kamu) dan kamu
akan memperoleh balasannya pula dan tidak mustahil jika di antara amal-amalan
kami itu ada yang patut menerima ganjaran istimewa (dan hanya kepada-Nya kami
mengikhlaskan) agama dan amalan kami; berbeda halnya dengan kamu, sehingga
sepatutnyalah kami yang dipilih-Nya. 'Hamzah' atau 'apakah' di atas, maksudnya
menolak, sedangkan ketiga kalimat di belakang berarti 'hal'.
{ أَمْ }
بل أ { تَقُولُونَ } بالتاء والياء { إِنَّ إبراهيم وإسماعيل وإسحاق وَيَعْقُوبَ
وَالأَسْبَاطَ كَانُواْ هُودًا أَوْ نصارى قُلْ } لهم { ءَأنتُمْ أَعْلَمُ أَمِ
الله } أي الله أعلم وقد برَّأ منهما إبراهيم بقوله : { ما كان إبراهيمُ يهودياً
ولا نصرانياً } [67 : 3] والمذكورون معه تبعٌ له { وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ
} أخفى عن الناس { شهادة عِندَهُ } كائنة { مِنَ الله } ؟ أي لا أحد أظلم منه وهم
اليهود كتموا شهادة الله في التوراة لإبراهيم بالحنيفية {وَمَا الله بغافل عَمَّا
تَعْمَلُونَ} تهديد لهم .
140. (Atau)
apakah (kamu hendak mengatakan) ada pula yang membaca 'yaquuluuna', artinya
mereka hendak mengatakan (bahwa Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya
adalah penganut agama Yahudi dan Kristen?" Katakanlah) kepada mereka,
("Apakah kamu yang lebih tahu ataukah Allah") artinya Allahlah yang
lebih mengetahui dan Allah sendiri telah membebaskan Ibrahim dari kedua agama
itu, firman-Nya, "Ibrahim itu bukanlah seorang Yahudi atau Kristen."
Demikian pula nabi-nabi yang disebutkan bersamanya mereka itu adalah juga
mengikuti agamanya. (Dan siapakah lagi yang aniaya daripada orang yang
menyembunyikan) atau merahasiakan kepada umat manusia (kesaksian yang terdapat
padanya) (dari Allah) maksudnya tidak ada lain yang lebih aniaya daripadanya.
Yang dituju adalah orang-orang Yahudi yang menyembunyikan kesaksian Allah dalam
Taurat bahwa Ibrahim itu menganut agama hanafiah, yaitu agama Islam yang lurus.
(Dan Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan) merupakan
ancaman dan peringatan terhadap mereka.
{ تِلْكَ
أُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُم مَّا كَسَبْتُم وَلاَ تُسْئَلُونَ
عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ } تقدّم مثله .
141. (Mereka
itu adalah umat yang telah lalu, bagi mereka apa yang telah mereka usahakan dan
bagi kamu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta
pertanggungjawaban tentang apa yang telah mereka kerjakan). Ayat seperti ini
telah kita temui di muka.
{
سَيَقُولُ السفهاء } الجهال { مِنَ الناس } اليهود والمشركين { مَا ولاهم } أي شيء
صرف النبي صلى الله عليه وسلم والمؤمنين { عَن قِبْلَتِهِمُ التى كَانُواْ
عَلَيْهَا } على استقبالها في الصلاة وهي بيت المقدس؟ والإتيان بالسين الدالة على
الاستقبال من الإخبار بالغيب { قُل لّلَّهِ المشرق والمغرب } أي الجهات كلها فيأمر
بالتوجه إلى أي جهة شاء لا اعتراض عليه { يَهْدِى مَن يَشَآء } هدايته { إلى صراط
} طريق { مُّسْتَقِيمٍ } دين الإسلام أي ومنهم أنتم دل على هذا .
142.
(Orang-orang yang bodoh, kurang akalnya, di antara manusia) yakni orang-orang
Yahudi dan kaum musyrikin akan mengatakan, (Apakah yang memalingkan mereka)
yakni Nabi saw. dan kaum mukminin (dari kiblat mereka yang mereka pakai selama
ini) maksudnya yang mereka tuju di waktu salat, yaitu Baitulmakdis. Menggunakan
'sin' yang menunjukkan masa depan, merupakan pemberitaan tentang peristiwa
gaib. (Katakanlah, "Milik Allahlah timur dan barat) maksudnya semua arah
atau mata angin adalah milik Allah belaka, sehingga jika Dia menyuruh kita
menghadap ke arah mana saja, maka tak ada yang akan menentang-Nya. (Dia memberi
petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya) sesuai dengan petunjuk-Nya (ke
jalan yang lurus") yakni agama Islam. Termasuk dalam golongan itu ialah
kamu sendiri dan sebagai buktinya ialah:
{ وكذلك
} كما هديناكم إليه { جعلناكم } يا أمّة محمد { أُمَّةً وَسَطًا } خياراً عدولاً {
لِّتَكُونُواْ شُهَدَاءَ عَلَى الناس } يوم القيامة أنَّ رسلهم بلَّغتهم {
وَيَكُونَ الرسول عَلَيْكُمْ شَهِيدًا } أنه بلغكم { وَمَا جَعَلْنَا } صيرنا {
القبلة } لك الآن الجهة { التى كُنتَ عَلَيْهَا } أولاً وهي الكعبة وكان صلى الله
عليه وسلم يصلي إليها فلما هاجر أُمِرَ باستقبال بيت المقدس تألُّفا لليهود فصلى
إليه ستة أو سبعة عشر شهراً ثم حُوِّلَ { إِلاَّ لِنَعْلَمَ } علم ظهور { مَن
يَتَّبِعُ الرسول } فيصدقه { مِمَّن يَنقَلِبُ على عَقِبَيْهِ } أي يرجع إلى الكفر
شكا في الدين وظنا أن النبي صلى الله عليه وسلم في حيرة من أمره وقد ارتد لذلك
جماعة { وَإِن } مخففة من الثقيلة واسمها محذوف أي : وإنها { كَانَتْ } أي التولية
إليها { لَكَبِيرَةً } شاقة على الناس { إِلاَّ عَلَى الذين هَدَى الله } منهم {
وَمَا كَانَ الله لِيُضِيعَ إيمانكم } أي صلاتكم إلى بيت المقدس بل يثيبكم عليه
لأن سبب نزولها السؤال عمن مات قبل التحويل { إِنَّ الله بالناس } المؤمنين {
لَرَؤُوفٌ رَّحِيمٌ } في عدم إضاعة أعمالهم و ( الرأفة ) شدّة الرحمة وقُدّم
الأبلغ للفاصلة .
143. (Demikian
pula) sebagaimana Kami telah membimbing kamu padanya. (Kami jadikan kamu) hai
Muhammad (sebagai umat yang pertengahan) artinya sebagai umat yang adil dan
pilihan, (agar kamu sekalian menjadi saksi terhadap umat manusia) pada hari
kiamat bahwa rasul-rasul mereka telah menyampaikan risalah kepada mereka (dan
agar rasul menjadi saksi terhadap kamu sekalian) bahwa ia telah menyampaikan
risalahnya kepadamu. (Dan tidaklah Kami jadikan kiblat) kamu sekarang ini
(menurut arah kiblatmu dulu) yaitu Kakbah yang menjadi kiblatmu yang mula-mula.
Di Mekah Nabi saw. ketika salat menghadap ke sana dan tatkala ia hijrah ke
Madinah disuruhnya menghadap ke Baitulmakdis guna mengambil hati orang-orang
Yahudi. Ada 16 atau 17 bulan lamanya Nabi menghadap ke Baitulmakdis, lalu
kembali menghadap ke Kakbah (melainkan agar Kami ketahui) menurut ilmu lahir
(siapa yang mengikuti rasul) lalu membenarkannya (di antara orang-orang yang
membelot) artinya murtad dan kembali pada kekafiran disebabkan keragu-raguan
terhadap agama dan dugaan bahwa Nabi saw. dalam kebimbangan menghadapi
urusannya. Memang ada segolongan orang yang murtad disebabkan ini. (Dan
sungguh) 'in' berasal dari 'inna', sedangkan isimnya dibuang dan pada mulanya
berbunyi 'wa-innaha', artinya 'dan sesungguhnya ia' (adalah ia) yakni
pemindahan kiblat itu (amat berat) amat sulit diterima manusia, (kecuali bagi
orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah) di antara mereka (dan Allah tidak
akan menyia-nyiakan keimanan mereka) maksudnya salat mereka yang dulu menghadap
ke Baitulmakdis, tetapi akan tetap memberi pahala kepada mereka karenanya.
Sebagaimana kita ketahui sebab turun ayat ini adalah datangnya pertanyaan
mengenai orang yang meninggal sebelum pemindahan kiblat. (Sesungguhnya Allah
terhadap manusia) yakni yang beriman (Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
sehingga Dia tidak akan menyia-nyiakan amal perbuatan mereka. 'Ra`fah', artinya
amat pengasih dan didahulukan agar lebih tepat menemui sasaran.
{ قَدْ }
للتحقيق { نرى تَقَلُّبَ } تصرُّف { وَجْهِكَ فِي } جهة { السماء } متطلعا إلى
الوحي ومتشوّقاً للأمر باستقبال الكعبة وكان يودّ ذلك لأنها قبلة إبراهيم ولأنه
أدْعَى إلى إسلام العرب { فَلَنُوَلّيَنَّكَ } نحِّولنَّك { قِبْلَةً ترضاها }
تحبها { فَوَلّ وَجْهَكَ } استقبل في الصلاة { شَطْرَ } نحو { المسجد الحرام } أي الكعبة
{ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ } خطاب للأمة { فَوَلُّواْ وُجُوهَكُمْ } في الصلاة {
شَطْرَهُ وَإِنَّ الذين أُوتُواْ الكتاب لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ } أي التولي إلى
الكعبة { الحق } الثابت { مِّن رَّبّهِمُ } لما في كتبهم من نعت النبي صلى الله
عليه وسلم من أنه يتحول إليها { وَمَا الله بغافل عَمَّا يَعْمَلُونَ } بالتاء
أيها المؤمنون من امتثال أمره وبالياء أي اليهود من إنكار أمر القبلة .
144. (Sungguh)
menyatakan kepastian (telah Kami lihat perpalingan) atau tengadah (wajahmu ke)
arah (langit) menunggu-nunggu kedatangan wahyu dan rindu menerima perintah
untuk menghadap Kakbah. Sebabnya tidak lain karena ia merupakan kiblat Nabi
Ibrahim dan lebih menggugah untuk masuk Islamnya orang-orang Arab (maka sungguh
akan Kami palingkan kamu) pindahkan kiblatmu (ke kiblat yang kamu ridai) yang
kamu sukai. (Maka palingkanlah mukamu) artinya menghadaplah di waktu salat (ke
arah Masjidilharam) yakni Kakbah (dan di mana saja kamu berada) ditujukan
kepada seluruh umat (palingkanlah mukamu) dalam salat (ke arahnya! Dan
sesungguhnya orang-orang yang diberi Alkitab sama mengetahui bahwa itu)
maksudnya pemindahan kiblat ke arah Kakbah (benar) tidak disangsikan lagi (dari
Tuhan mereka) karena di dalam kitab-kitab suci mereka dinyatakan bahwa di
antara ciri-ciri Nabi saw. ialah terjadinya pemindahan kiblat di masanya. (Dan
Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan) jika dengan ta, maka
ditujukan kepada 'kamu' hai orang-orang yang beriman, yang mematuhi segala
perintah-Nya, sebaliknya bila dengan ya, maka ditujukan kepada orang-orang
Yahudi yang menyangkal soal kiblat ini.
{
وَلَئِنِ } لام قسم { أَتَيْتَ الذين أُوتُواْ الكتاب بِكُلّ ءَايَةٍ } على صدقك
في أمر القبلة { مَّا تَبِعُواْ } أي لايتبعون { قِبْلَتَكَ } عناداً { وَمَا
أَنتَ بِتَابِعٍ قِبْلَتَهُمْ } قطع لطمعه في إسلامهم وطمعهم في عوده إليها {
وَمَا بَعْضُهُم بِتَابِعٍ قِبْلَةَ بَعْضٍ } أي اليهود قبلة النصارى وبالعكس {
وَلَئِنِ اتبعت أَهْوَاءَهُم } التي يدعونك إليها { مّن بَعْدِ مَا جَاءكَ مِنَ
العلم } الوحي { إِنَّكَ إِذَاً } إن اتبعتهم فرضاً { لَّمِنَ الظالمين } .
145. (Dan
sesungguhnya jika) lam untuk sumpah (kamu datangkan kepada orang-orang yang
diberi Alkitab semua bukti) atas kebenaranmu tentang soal kiblat (mereka tidak
mengikuti) maksudnya tidak akan mengikuti (kiblatmu) disebabkan keingkaran (dan
kamu pun tidak akan mengikuti kiblat mereka). Hal ini dipastikan Allah
mengingat keinginan kuat dari Nabi agar mereka masuk Islam dan keinginan kuat
mereka agar Nabi saw. kembali berkiblat ke Baitulmakdis. (Dan sebagian mereka
pun tidak akan mengikuti kiblat sebagian yang lain) maksudnya orang-orang
Yahudi terhadap kiblat orang-orang Kristen dan sebaliknya orang-orang Kristen
terhadap kiblat orang-orang Yahudi. (Dan sekiranya kamu mengikuti keinginan
mereka) yang mereka ajukan dan tawarkan kepadamu (setelah datang ilmu kepadamu)
maksudnya wahyu, (maka kalau begitu kamu) apabila kamu mengikuti mereka
(termasuk golongan orang-orang yang aniaya).
{ الذين
آتيناهم الكتاب يَعْرِفُونَهُ } أي محمداً { كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمُ }
بنعته في كتبهم قال ابن سلام : ( لقد عرفته حين رأيته كما أعرف ابني ومعرفتي لمحمد
أشدّ ) { وَإِنَّ فَرِيقًا مّنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الحق } نعته { وَهُمْ
يَعْلَمُونَ } هذا الذي أنت عليه .
146.
(Orang-orang yang Kami beri Alkitab mengenalnya) Muhammad (sebagaimana mereka
mengenal anak-anak mereka sendiri) karena disebutkan ciri-cirinya dalam
kitab-kitab suci mereka. Kata Ibnu Salam, "Sesungguhnya ketika aku
melihatnya, maka aku pun segera mengenalnya, sebagaimana aku mengenal putraku
sendiri, bahkan lebih kuat lagi mengenal Muhammad." (Dan sesungguhnya sebagian
di antara mereka menyembunyikan kebenaran) maksudnya ciri-cirinya itu (padahal
mereka mengetahui) keadaanmu dan siapa kamu yang sebenarnya.
{ الحق } كائن { مِن رَّبّكَ فَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ الممترين }
الشاكِّين فيه أي من هذا النوع فهو أبلغ من ( لا تَمْتَر ) .
147. (Kebenaran
itu) betapa pun (dari Tuhanmu, maka janganlah kamu berada dalam keragu-raguan)
dalam kebimbangan, misalnya mengenai soal kiblat ini. Susunan kata seperti itu
lebih kuat lagi daripada mengatakan, "Jangan kamu ragu!"
{
وَلِكُلٍّ } من الأمم { وِجْهَةٌ } قبلة { هُوَ مُوَلّيهَا } وجهه في صلاته وفي
قراءة (مُوَلاَّها) { فَاسْتَبِقُواْ الخَيْرَاتِ } بادروا إلى الطاعات وقبولها {
أَيْنَ مَا تَكُونُواْ يَأْتِ بِكُمُ الله جَمِيعًا } يجمعكم يوم القيامة فيجازيكم
بأعمالكم { إِنَّ الله على كُلِّ شَىْء قَدِيرٌ } .
148. (Dan bagi
masing-masing) maksudnya masing-masing umat (ada arah dan tujuan) maksudnya
kiblat (tempat ia menghadapkan wajahnya) di waktu salatnya. Menurut suatu
qiraat bukan 'muwalliihaa' tetapi 'muwallaahaa' yang berarti majikan atau yang
menguasainya, (maka berlomba-lombalah berbuat kebaikan) yakni segera menaati
dan menerimanya. (Di mana saja kamu berada, pastilah Allah akan mengumpulkan
kamu semua) yakni di hari kiamat, lalu dibalas-Nya amal perbuatanmu.
(Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu).
{ وَمِنْ
حَيْثُ خَرَجْتَ } لسفر { فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ المسجد الحرام وَإِنَّهُ
لَلْحَقُّ مِن رَّبّكَ وَمَا الله بغافل عَمَّا تَعْمَلُونَ } بالتاء والياء تقدم
مثله وكرره لبيان تساوي حكم السفر وغيره .
149. (Dan dari
mana saja kamu keluar) untuk sesuatu perjalanan, (maka palingkanlah wajahmu ke
arah Masjidilharam. Dan sesungguhnya itu merupakan ketentuan yang hak dari
Tuhanmu dan Allah tidak lalai terhadap apa yang kamu kerjakan) dibaca dengan ta
dan ya. Ayat seperti ini telah kita temui dulu dan diulang-ulang untuk
menyatakan persamaan hukum dalam perjalanan dan lain-lainnya.
{ وَمِنْ
حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلّ وَجْهَكَ شَطْرَ المسجد الحرام وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ
فَوَلُّواْ وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ } كرّره للتأكيد { لِئَلاَّ يَكُونَ لِلنَّاسِ }
اليهود أو المشركين { عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ } أي مجادلة في التولي إلى غيره أي
لتنتفي مجادلتهم لكم من قول اليهود يجحد ديننا ويتبع قبلتنا وقول المشركين يدَّعي
ملة إبراهيم ويخالف قبلته { إِلاَّ الذين ظَلَمُواْ مِنْهُمْ } بالعناد فإنهم
يقولون ما تحوّل إليها إلا ميلاً إلى دين آبائه والاستثناء متصل والمعنى : لا يكون
لأحد عليكم كلام إلا كلام هؤلاء { فَلاَ تَخْشَوْهُمْ } تخافوا جدالهم في التولي
إليها { واخشونى } بامتثال أمري { وَلأُتِمَّ } عطف على ( لئلا يكون ) {نِعْمَتِى
عَلَيْكُمْ} بالهداية إلى معالم دينكم { وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ } إلى الحق .
150. (Dan dari
mana saja kamu berangkat, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan
di mana saja kamu berada, maka hadapkanlah mukamu ke arahnya!) Diulang-ulang
untuk memperkuat (agar tidak ada bagi manusia) baik Yahudi maupun orang musyrik
(hujah atas kamu) maksudnya alasan agar kamu meninggalkan dan berpaling ke arah
lainnya, yakni untuk menyangkal perdebatan mereka dengan kamu, misalnya kata
orang-orang Yahudi, "Ia mengingkari agama kita tetapi ia mengikuti arah
kiblat kita," dan kata orang-orang musyrik, "Ia mengaku mengikuti
agama Ibrahim tetapi ia melanggar arah kiblatnya," (kecuali orang-orang
yang aniaya di antara mereka) disebabkan keingkaran. Mereka mengatakan bahwa
perpalingan Muhammad ke Kakbah itu sebabnya tidak lain hanyalah karena
kecenderungannya pada agama nenek moyangnya. 'Itstitsna' atau pengecualian di
sini adalah 'muttashil' atau berhubungan dan maksudnya adalah tak ada omelan
seorang pun kepadamu selain dari omelan mereka itu. (Maka janganlah kamu takut
kepada mereka) maksudnya teramat khawatir disebabkan peralihan kiblat itu
(tetapi takutlah kepada-Ku) yaitu dengan mengikuti segala perintah-Ku, (dan
agar Aku sempurnakan) `athaf atau dihubungkan pada 'li alla yakuuna',
(nikmat-Ku kepadamu) dengan menuntunmu pada pokok agamamu (dan supaya kamu
memperoleh petunjuk) pada kebenaran.
{ كَمَا
أَرْسَلْنَا } متعلق ( بأتم ) ، أي إتماما كإتمامها بإرسالنا { فِيكُمْ رَسُولاً
مّنْكُمْ } محمداً صلى الله عليه وسلم { يَتْلُواْ عَلَيْكُمْ ءاياتنا } القرآن {
وَيُزَكِيكُمْ } يطهركم من الشرك { وَيُعَلّمُكُمُ الكتاب } القرآن { والحكمة } ما
فيه من الأحكام { وَيُعَلّمُكُم مَّا لَمْ تَكُونُواْ تَعْلَمُونَ } .
151.
(Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang rasul dari golonganmu)
berhubungan dengan lafal 'utimma', yakni untuk menyempurnakan sebagaimana
sempurnanya utusan Kami, yaitu Nabi Muhammad saw. (yang membacakan kepadamu
ayat-ayat Kami) Alquran, (menyucikan kamu) membersihkan kamu dari kesyirikan,
(mengajari kamu Alkitab) Alquran (dan hikmah) yakni hukum-hukum yang terkandung
di dalamnya, (serta mengajari kamu apa-apa yang belum kamu ketahui).
{
فاذكرونى } بالصلاة والتسبيح ونحوه { أَذْكُرْكُمْ } قيل معناه ( أجازيكم ) وفي
الحديث عن الله « من ذكرني في نفسه ذكرته في نفسي ومن ذكرني في ملأ ذكرته في ملأ
خير من ملئه » { واشكروا لِي } نعمتي بالطاعة { وَلاَ تَكْفُرُونِ } بالمعصية .
152. (Karena
itu ingatlah kamu kepada-Ku) yakni dengan salat, tasbih dan lain-lain (niscaya
Aku ingat pula kepadamu). Ada yang mengatakan maksudnya niscaya Aku balas
amalmu itu. Dalam sebuah hadis qudsi diketengahkan firman Allah, "Barang
siapa yang mengingat-Ku dalam dirinya niscaya Aku akan ingat dia dalam diri-Ku
dan barang siapa mengingat-Ku di hadapan khalayak ramai, maka Aku akan
mengingatnya di hadapan khalayak yang lebih baik!" (Dan bersyukurlah
kepada-Ku) atas nikmat-Ku dengan jalan taat kepada-Ku (dan janganlah kamu
mengingkari-Ku) dengan jalan berbuat maksiat dan durhaka kepada-Ku.
{ ياأيها
الذين ءامَنُواْ استعينوا } على الآخرة { بالصبر } على الطاعة والبلاء {والصلاة}
خصها بالذكر لتكرُّرها وعظمها { إِنَّ الله مَعَ الصابرين } بالعون .
153. (Hai
orang-orang yang beriman! Mintalah pertolongan) untuk mencapai kebahagiaan
akhirat (dengan jalan bersabar) taat melakukan ibadah dan sabar menghadapi
cobaan (dan mengerjakan salat) dikhususkan menyebutkannya disebabkan berat dan
berulang-ulang (sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar) artinya
selalu melimpahkan pertolongan-Nya kepada mereka.
{ وَلاَ
تَقُولُواْ لِمَن يُقْتَلُ فِى سَبيلِ الله } هم { أَمْوَاتٌ بَلْ } هم {
أَحْيَاءٌ } أرواحهم في حواصل طيور خُضْرٍ تسرح في الجنة حيث شاءت لحديث بذلك {
وَلَكِن لاَّ تَشْعُرُونَ } تعلمون ما هم فيه .
154. (Dan
janganlah kamu katakan terhadap orang yang terbunuh di jalan Allah) bahwa
mereka itu (mati, tetapi) mereka itu (masih hidup) di mana roh-roh mereka
bersemayam dalam jiwa burung-burung hijau terbang bebas di dalam surga ke mana
saja mereka kehendaki. Demikian menurut suatu hadis, (hanya kamu tidak
menyadarinya) artinya mengetahui mereka.
{
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْء مّنَ الخوف } للعدوّ { والجوع } القحط { وَنَقْصٍ مّنَ
الأموال } بالهلاك { والأنفس } بالقتل والموت والأمراض { والثمرات } بالحوائج أي
لنختبرنكم فننظر أتصبرون أم لا؟ { وَبَشّرِ الصابرين } على البلاء بالجنة .
155. (Dan
sungguh Kami akan memberimu cobaan berupa sedikit ketakutan) terhadap musuh,
(kelaparan) paceklik, (kekurangan harta) disebabkan datangnya malapetaka, (dan
jiwa) disebabkan pembunuhan, kematian dan penyakit, (serta buah-buahan) karena
bahaya kekeringan, artinya Kami akan menguji kamu, apakah kamu bersabar atau
tidak. (Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar) bahwa
mereka akan menerima ganjaran kesabaran itu berupa surga.
هم { الذين إِذَا
أصابتهم مُّصِيبَةٌ } بلاء { قَالُواْ إِنَّا لِلَّهِ } ملكاً وعبيداً يفعل بنا ما
يشاء { وَإِنَّا إِلَيْهِ راجعون } في الآخرة فيجازينا وفي الحديث « من استرجع عند
المصيبة آجره الله فيها وأخلف الله عليه خيراً » وفيه : أن مصباح النبي صلى الله
عليه وسلم طَفِىءَ فاسترجع فقالت عائشة إنما هذا مصباح فقال « كل ما ساء المؤمن
فهو مصيبة » رواه أبو داود في مراسيله .
156. (Yaitu orang-orang
yang apabila mereka ditimpa musibah) bencana atau malapetaka (mereka
mengucapkan, 'Innaa lillaahi') artinya sesungguhnya kita ini milik Allah;
maksudnya menjadi milik dan hamba-Nya yang dapat diperlakukan-Nya
sekehendak-Nya, ('wa innaa ilaihi raaji`uun') artinya dan sesungguhnya
kepada-Nyalah kita akan kembali, yakni ke akhirat, di sana kita akan diberi-Nya
balasan. Dalam sebuah hadis disebutkan, "Barang siapa yang
istirja`/mengucapkan 'innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun' ketika mendapat
musibah, maka ia diberi pahala oleh Allah dan diiringi-Nya dengan
kebaikan." Juga diberitakan bahwa pada suatu ketika lampu Nabi saw. padam,
maka beliau pun mengucapkan istirja`, lalu kata Aisyah, "Bukankah ini
hanya sebuah lampu!" Jawabnya, "Setiap yang mengecewakan (hati) orang
mukmin itu berarti musibah." Diriwayatkan oleh Abu Daud dalam kumpulan
hadis-hadis mursalnya.
{
أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صلوات } مغفرة { مّن رَّبْهِمْ وَرَحْمَةٌ } نعمة {
وَأُولَئِكَ هُمُ المهتدون } إلى الصواب .
157. (Mereka
itulah yang mendapat selawat) artinya ampunan (dari Tuhan mereka serta rahmat)
atau nikmat (dan merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk) ke arah yang
benar.
{ إِنَّ
الصفا والمروة } جبلان بمكة { مِن شَعَائِرِ الله } أعلام دينه جمع ( شعيرة ) {
فَمَنْ حَجَّ البيت أَوِ اعتمر } أي تلبس بالحج أو العمرة وأصلهما القصد والزيارة
{ فَلاَ جُنَاحَ } إثم عَلَيْهِ { أَن يَطَّوَّفَ } فيه إدغام التاء في الأصل في
الطاء { بِهِمَا } بأن يسعى بينهما سبعاً ، نزلت لما كره المسلمون ذلك لأنّ أهل
الجاهلية كانوا يَطّوفون بهما وعليهما صنمان يمسحونهما ، وعن ابن عباس أنّ السعي
غير فرض لما أفاده رفع الإثم من التخيير وقال الشافعي وغيره : ركن وبيَّن صلى الله
عليه وسلم فريضته بقوله « إن الله كتب عليكم السعي » رواه البيهقي وغيره وقال : «
ابدأوا بما بدَأ الله به » يعني الصفا رواه مسلم { وَمَن تَطَوَّعَ } في قراءة (
من تطوع ) بالتحتية وتشديد الطاء مجزوماً وفيه إدغام التاء فيها { خَيْرًا } أي
بخير أي عمل ما لم يجب عليه من طواف وغيره {فَإِنَّ الله شَاكِرٌ} لعمله بالإثابة
عليه { عَلِيمٌ } به .
158.
(Sesungguhnya Safa dan Marwah) nama dua bukit di Mekah (adalah sebagian dari
syiar-syiar Allah) tanda-tanda kebesaran agama-Nya, jamak dari 'syaa`irah.'
(Barang siapa yang melakukan ibadah haji atau umrah) artinya memakai pakaian
haji atau umrah. Asal makna keduanya adalah menyengaja dan berkunjung, (maka tiada
salah baginya) artinya ia tidak berdosa (mengerjakan sai) asalkan sebanyak
tujuh kali. Ayat ini turun tatkala kaum muslimin tidak bersedia melakukannya,
disebabkan orang-orang jahiliah dulu biasa tawaf di sana sambil menyapu dua
berhala yang terdapat pada keduanya. Menurut Ibnu Abbas bahwa sai itu hukumnya
tidak wajib, hanya takhyir, artinya dibolehkan memilih sebagai akibat tidak
berdosa. Tetapi Syafii dan ulama lainnya berpendapat bahwa sai adalah rukun dan
hukum fardunya dinyatakan oleh Nabi saw. dengan sabdanya, "Sesungguhnya
Allah mewajibkan sai atas kamu." (H.R. Baihaqi) Sabdanya pula,
"Mulailah dengan apa yang dimulai Allah, yakni Shafa." (H.R. Muslim)
(Dan barang siapa yang dengan kemauan sendiri berbuat) ada yang membaca 'Taththawwa`a',
yaitu dengan ditasydidkan ta pada tha, lalu diidgamkan (suatu kebaikan)
maksudnya amalan yang tidak wajib seperti tawaf dan lain-lainnya (maka
sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri) perbuatannya itu dengan memberinya pahala
(lagi Maha Mengetahui).
ونزل في اليهود { إِنَّ
الذين يَكْتُمُونَ } الناس { مَآ أَنزَلْنَا مِنَ البينات والهدى } كآية الرجم
ونعت محمد صلى الله عليه وسلم { مِن بَعْدِ مَا بيناه لِلنَّاسِ فِي الكتاب }
التوراة { أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ الله } يبعدهم من رحمته { وَيَلْعَنُهُمُ
اللاعنون } الملائكة والمؤمنون أو كل شيء بالدعاء عليهم باللعنة .
159. Ayat
berikut ini turun tentang orang-orang Yahudi, (Sesungguhnya orang-orang yang
menyembunyikan) kepada manusia (apa-apa yang telah Kami turunkan berupa
keterangan dan petunjuk) seperti ayat rajam dan tentang ciri-ciri Nabi Muhammad
saw. (setelah Kami jelaskan kepada manusia dalam Alkitab) yakni Taurat (mereka
itu dikutuk oleh Allah) maksudnya disingkirkan-Nya dari rahmat-Nya (dan dikutuk
pula oleh makhluk-makhluk lainnya dengan mendoakannya agar mendapat kutukan.
{ إِلاَّ
الذين تَابُواْ } رجعوا عن ذلك { وَأَصْلَحُواْ } عملهم { وَبَيَّنُواْ } ما كتموا
{فَأُوْلَئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ} أقبل توبتهم { وَأَنَا التواب الرحيم }
بالمؤمنين .
160. (Kecuali
orang-orang yang tobat) artinya sadar dan kembali dari kesalahannya, (mengadakan
perbaikan) mengenai amal perbuatan mereka, (dan memberikan penjelasan) tentang
apa yang mereka sembunyikan itu, (maka terhadap mereka Kuterima tobatnya) (dan
Aku Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang) terhadap orang-orang yang beriman.
{ إِن
الذين كَفَرُواْ وَمَاتُواْ وَهُمْ كُفَّارٌ } حال { أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ
لَعْنَةُ الله والملئكة والناس أَجْمَعِينَ } أي هم مستحقون ذلك في الدنيا والآخرة
، ( والناس ) قيل : عام وقيل : المؤمنون .
161.
(Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir)
menjadi 'hal' (mereka itu mendapat kutukan Allah, malaikat dan manusia
seluruhnya) maksudnya wajar mendapat kutukan itu baik di dunia maupun di
akhirat. Mengenai 'manusia' ada yang mengatakannya umum dan ada pula yang
mengatakannya khusus dari orang-orang beriman.
{ خالدين
فِيهَا } أي اللعنة أو النار المدلول بها عليها { لاَ يُخَفَّفُ عَنْهُمُ العذاب }
طرفة عين { وَلاَ هُمْ يُنظَرُونَ } يمهلون لتوبة أو معذرة .
162. (Mereka
kekal di dalamnya) maksudnya dalam kutukan atau dalam neraka sebagaimana
diisyaratkan dalam kutukan itu. (Tidak diringankan siksa dari mereka) walaupun
sekejap mata (dan tidak pula mereka diberi tenggang waktu) untuk mengajukan
tobat atau memohon ampun. Ayat berikut diturunkan ketika mereka berkata,
"Gambarkanlah kepadaku tentang Tuhanmu!"
ونزل لما قالوا صف لنا
ربك : { وإلهكم } المستحق للعبادة منكم { إله واحد } لا نظير له في ذاته ولا في
صفاته { لاَ إله إِلاَّ هُوَ } هو { الرحمن الرحيم } .
163. (Dan
Tuhanmu) yang patut menjadi sembahanmu, (adalah Tuhan Yang Maha Esa) yang tiada
bandingan-Nya, baik dalam zat maupun sifat, (tiada Tuhan melainkan Dia) (Dialah
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang). Ketika mereka menuntut buktinya,
turunlah ayat,
{ إِنَّ فِي خَلْقِ السموات والأرض } وما فيهما من العجائب {
واختلاف اليل والنهار } بالذهاب والمجيء والزيادة والنقصان { والفلك } السفن {
التى تَجْرِى فِى البحر } ولا ترسب موقرة { بِمَا يَنفَعُ الناس } من التجارات
والحمل { وَمَا أَنزَلَ الله مِنَ السماء مِن مَّاءٍ } مطر { فَأَحْيَا بِهِ الأرض
} بالنبات { بَعْدَ مَوْتِهَا } يَبَسِهَا { وَبَثَّ } فرّق ونشر به { فِيهَا مِن
كُلّ دَابَّةٍ } لأنهم ينمون بالخصب الكائن عنه { وَتَصْرِيفِ الرياح } تقليبها
جنوباً وشمالاً حارة وباردة { والسحاب } الغيم { المسخر } المذلل بأمر الله تعالى
يسير إلى حيث شاء الله { بَيْنَ السماء والأرض } بلا علاقة { لأيات } دلالاَت على
وحدانيته تعالى { لّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ } يتدبرون .
164.
(Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi) yakni keajaiban-keajaiban yang
terdapat pada keduanya (serta pergantian malam dan siang) dengan datang dan
pergi, bertambah serta berkurang, (serta perahu-perahu) atau kapal-kapal (yang
berlayar di lautan) tidak tenggelam atau terpaku di dasar laut (dengan membawa
apa yang berguna bagi manusia) berupa barang-barang perdagangan dan angkutan,
(dan apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air) hujan, (lalu
dihidupkan-Nya bumi dengannya) yakni dengan tumbuhnya tanam-tanaman (setelah
matinya) maksudnya setelah keringnya (dan disebarkan di bumi itu segala jenis
hewan) karena mereka berkembang biak dengan rumput-rumputan yang terdapat di
atasnya, (serta pengisaran angin) memindahkannya ke utara atau ke selatan dan
mengubahnya menjadi panas atau dingin (dan awan yang dikendalikan) atas
perintah Allah Taala, sehingga ia bertiup ke mana dikehendaki-Nya (antara
langit dan bumi) tanpa ada hubungan dan yang mempertalikan (sungguh merupakan
tanda-tanda) yang menunjukkan keesaan Allah Taala (bagi kaum yang memikirkan)
serta merenungkan.
{ وَمِنَ
الناس مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ الله } أي غيره { أَندَاداً } أصناماً {
يُحِبُّونَهُمْ } بالتعظيم والخضوع { كَحُبِّ الله } أي كحبهم له { والذين
ءامَنُواْ أَشَدُّ حُبّاً لِلَّهِ } من حبهم للأنداد لأنهم لا يعدلون عنه بحال ما
، والكفار يعدلون في الشدّة إلى الله { وَلَوْ يَرَى } بالياء والتاء تبصر يا محمد
{ الذين ظَلَمُواْ } باتخاذ الأنداد { إِذْ يَرَوْنَ } بالبناء للفاعل والمفعول
يبصرون { العذاب } لرأيت أمراً عظيماً ( وإذ ) بمعنى ( إذا ) { أن } أي لأن {
القوة } القدرة والغلبة { للَّهِ جَمِيعاً } حال { وَأَنَّ الله شَدِيدُ العذاب }
وفي قراءة يرى بالتحتانية والفاعل قيل : ضمير السامع وقيل ( الذين ظلموا ) فهي
بمعنى يعلم وأن وما بعدها سدت مسدّ المفعولين وجواب ( لو ) محذوف والمعنى لو علموا
في الدنيا شدّة عذاب الله وأن القدرة لله وحده وقت معاينتهم له وهو يوم القيامة
لما اتخذوا من دونه أنداداً .
165. (Dan di
antara manusia ada orang-orang yang mengambil selain dari Allah sebagai tandingan)
misalnya berhala-berhala. (Mereka mencintainya) dengan penghormatan dan
ketundukan (sebagaimana mencintai Allah) maksudnya sebagaimana mereka
mencintai-Nya (sedangkan orang-orang beriman lebih kuat cintanya kepada Allah)
melebihi kecintaan kepada siapa pun, karena mereka tak hendak berpaling
daripada-Nya dalam keadaan bagaimana pun, sementara orang-orang kafir cintanya
kepada Allah itu hanyalah dalam keadaan terdesak atau terpaksa. (Dan sekiranya
kamu lihat) hai Muhammad (orang-orang yang aniaya) yang mengambil sekutu-sekutu
bagi Allah (ketika mereka melihat) atau diperlihatkan kepada mereka, dalam
bentuk aktif atau pun pasif (siksa) pastilah kamu akan menyaksikan peristiwa
besar. Sedangkan 'idz' di sini berarti 'idzaa' atau 'apabila' (bahwa sesungguhnya)
maksudnya karena sesungguhnya (kekuatan itu) kekuasaan dan keunggulan (bagi
Allah semuanya) menjadi 'hal', (dan bahwa Allah itu amat berat siksaan-Nya).
Menurut suatu qiraat dibaca 'yara' dengan titik dua di bawah, sedang yang
menjadi fa`ilnya ialah dhamir atau kata ganti dari pendengar. Ada pula yang
mengatakan 'orang-orang yang aniaya' sedangkan 'yaraa' berarti meyakini,
sementara 'anna' dan kalimat yang di belakangnya berfungsi sebagai maf`ul awwal
dan maf`ul tsani. Mengenai jawaban-jawaban 'lau' dibuang dan artinya
diperkirakan sebagai berikut: Sekiranya mereka mengetahui secara pasti di atas
dunia ini betapa kerasnya siksa Allah dan ketika bertemu dengan-Nya di akhirat
nanti kekuasaan terpegang di tangan-Nya semata, tentulah mereka tidak akan mengambil
yang lain sebagai sekutu!
{ إِذْ }
بدل من ( إذ ) قبله { تَبَرَّأَ الذين اتبعوا } أي الرؤساء { مِنَ الذين اتبعوا }
أي أنكروا إضلالهم { وَ } قد { رَأَوُاْ العذاب وَتَقَطَّعَتْ } عطف على ( تبرأ )
{ بِهِمْ } عنهم { الاسباب } الوصل التي كانت بينهم في الدنيا من الأرحام والمودة
.
166. (Yakni
ketika) menjadi badal bagi idz yang sebelumnya (orang-orang yang diikuti
berlepas diri) maksudnya para pemimpin (dan orang-orang yang mengikuti)
maksudnya mereka menyalahkan kekeliruannya (dan) sesungguhnya (mereka melihat
siksa dan ketika terputus) `athaf atau dihubungkan pada tabarra-a (dengan
mereka) maksudnya dari mereka (segala hubungan) yang terdapat di dunia selama
ini berupa kekeluargaan dan kasih sayang.
{
وَقَالَ الذين اتبعوا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً } رجعة إلى الدنيا { فَنَتَبَرَّأَ
مِنْهُمْ } أي المتبوعين {كَمَا تَبَرَّءُواْ مِنَّا} اليوم و ( لو ) للتمني و (
نتبرأ ) جوابه { كذلك } أي كما أراهم شدّة عذابه وتَبَرّؤَ بعضهم من بعض {
يُرِيهِمُ الله أعمالهم } السيئة { حسرات } حال ندامات { عَلَيْهِمْ وَمَا هُم بخارجين
مِنَ النار } بعد دخولها .
167. (Dan
berkatalah orang-orang yang mengikuti, "Sekiranya kami dapat kembali) ke
dunia (tentulah kami akan berlepas diri pula dari mereka) maksudnya dari
pemimpin-pemimpin yang menjadi ikutan itu, (sebagaimana mereka berlepas diri
dari kami.") sekarang ini. 'Lau' untuk menyatakan angan-angan, sedangkan
natabarra-u menjadi jawabannya. (Demikianlah) artinya sebagaimana Allah
memperlihatkan kepada mereka sangat keras siksaan-Nya sehingga sebagian mereka
saling berlepas diri (Allah memperlihatkan amal perbuatan mereka) yang jelek
(menjadi sesalan) sebagai 'hal' (bagi mereka, dan mereka tidak akan dapat
keluar dari neraka) yakni setelah memasukinya.
ونزل فيمن حرّم السوائب
ونحوها : { ياأيها الناس كُلُواْ مِمَّا فِى الأرض حلالا } حال { طَيّباً } صفة
مؤكدة أي مستلذَّاً { وَلاَ تَتَّبِعُواْ خطوات } طرق { الشيطان } أي تزيينه {
إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ } بيِّن العداوة .
168. Ayat
berikut ini turun tentang orang-orang yang mengharamkan sebagian jenis
unta/sawaib yang dihalalkan, (Hai sekalian manusia, makanlah yang halal dari
apa-apa yang terdapat di muka bumi) halal menjadi 'hal' (lagi baik) sifat yang
memperkuat, yang berarti enak atau lezat, (dan janganlah kamu ikuti
langkah-langkah) atau jalan-jalan (setan) dan rayuannya (sesungguhnya ia
menjadi musuh yang nyata bagimu) artinya jelas dan terang permusuhannya itu.
{
إِنَّمَا يَأْمُرُكُم بالسوء } الإثم { والفحشاء } القبيح شرعاً { وَأَن
تَقُولُواْ عَلَى الله مَا لاَ تَعْلَمُونَ } من تحريم ما لم يحرِّم وغيره .
169.
(Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamu berbuat dosa) yakni dosa (dan yang
keji) yakni yang buruk menurut syariat (dan agar kamu mengatakan terhadap Allah
apa yang tidak kamu ketahui) misalnya mengharamkan apa yang tidak diharamkan
Allah dan selainnya.
{
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ } أي الكفار { اتبعوا مَا أَنزَلَ الله } من التوحيد وتحليل
الطيبات {قَالُواْ} لا { بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا } وجدنا { عَلَيْهِ
ءَابَاءنَا } من عبادة الأصنام وتحريم السوائب والبحائر قال تعالى : { أ }
يتبعونهم { وَلَوْ كَانَ ءَابَآؤُهُمْ لاَ يَعْقِلُونَ شَيْئًا } من أمر الدين {
وَلاَ يَهْتَدُونَ } إلى الحق والهمزة للإنكار .
170. (Dan
apabila dikatakan kepada mereka) kepada orang-orang kafir, ("Ikutilah apa
yang telah diturunkan Allah,") berupa tauhid dan menghalalkan yang
baik-baik, (mereka menjawab,) "Tidak!' (Tetapi kami hanya akan mengikuti
apa yang kami jumpai) atau dapati (dari nenek moyang kami.") berupa
pemujaan berhala, diharamkannya bahair/unta yang dipotong telinganya dan
sawaib/unta yang tidak boleh dimanfaatkan, dibiarkan lepas bebas hingga mati
dengan sendirinya. (Apakah) mereka akan mengikuti juga (walaupun mereka itu
tidak mengetahui sesuatu) mengenai urusan keagamaan (dan tidak pula beroleh
petunjuk) untuk mencapai kebenaran. Hamzah atau 'apakah' di atas untuk
pengingkaran.
{ وَمَثَلُ
} صفة { الذين كَفَرُواْ } ومن يدعوهم إلى الهدى { كَمَثَلِ الذى يَنْعِقُ } يصوّت
{ بِمَا لاَ يَسْمَعُ إِلاَّ دُعَاءً وَنِدَاءً } أي صوتاً ولا يفهم معناه أي هم
في سماع الموعظة وعدم تدبرها كالبهائم تسمع صوت راعيها ولا تفهمه هم { صُمٌّ
بُكْمٌ عُمْىٌ فَهُمْ لاَ يَعْقِلُونَ } الموعظة .
171. (Dan
perumpamaan) menjadi sifat (orang-orang kafir) serta orang yang mengajak mereka
kepada petunjuk (adalah seperti orang yang memanggil binatang) berteriak
memanggil (yang tidak dapat didengarnya selain berupa panggilan dan seruan
saja) artinya suara yang tidak diketahui dan dimengerti maknanya. Maksudnya
dalam menerima nasihat dan tidak memikirkannya, mereka itu adalah seperti hewan
yang mendengar suara penggembalanya tetapi tidak paham akan maksudnya. (Mereka
tuli, bisu, dan buta sehingga mereka tidak mengerti) akan nasihat.
{ ياأيها
الذين ءَامَنُواْ كُلُواْ مِن طَيّبَاتِ } حلالات { مَا رزقناكم واشكروا للَّهِ }
على ما أحل لكم { إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ } .
172. (Hai
orang-orang yang beriman! Makanlah di antara makanan yang baik-baik) maksudnya
yang halal, (yang Kami berikan kepadamu, dan bersyukurlah kepada Allah) atas
makanan yang dihalalkan itu (jika kamu benar-benar hanya kepada-Nya menyembah).
{
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الميتة } أي أكلها إذ الكلام فيه وكذا ما بعدها وهي
ما لم يُذَكَّ شرعاً وأُلحِقَ بها بالسنة ما أبين من حيّ وخُصَّ منها السمك
والجراد { والدم } أي المسفوح كما في ( الأنعام ) [ 6 : 145 ] { وَلَحْمَ الخنزير
} خص اللحم لأنه معظم المقصود وغيره تبع له { وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ الله }
أي ذبح على اسم غيره ( والإهلال ) رفع الصوت وكانوا يرفعونه عند الذبح لآلهتهم {
فَمَنِ اضطر } أي ألجأته الضرورة إلى أكل شيء مما ذكر فأكله { غَيْرَ بَاغٍ } خارج
على المسلمين { وَلاَ عَادٍ } متعدّ عليهم بقطع الطريق { فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ }
في أكله { أَنَّ الله غَفُورٌ } لأوليائه { رَّحِيمٌ } بأهل طاعته حيث وسع لهم في
ذلك وخرج الباغي والعادي ويلحق بهما كل عاص بسفره كالآبق والمكّاس فلا يحل لهم أكل
شيء من ذلك ما لم يتوبوا وعليه الشافعي .
173.
(Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai) maksudnya memakannya
karena konteks pembicaraan mengenai hal itu, maka demikian pula halnya yang
sesudahnya. Bangkai ialah hewan yang tidak disembelih menurut syariat. Termasuk
dalam hal ini hewan-hewan hidup yang disebutkan dalam hadis, kecuali ikan dan
belalang (darah) maksudnya yang mengalir sebagaimana kita dapati pada
binatang-binatang ternak, (daging babi) disebutkan daging, karena merupakan
maksud utama, sedangkan yang lain mengikutinya (dan binatang yang ketika
menyembelihnya disebut nama selain Allah) artinya binatang yang disembelih
dengan menyebut nama selain asma Allah. 'Uhilla' dari 'ihlaal' ialah
mengeraskan suara yang biasa mereka lakukan ketika menyembelih kurban buat
tuhan-tuhan mereka. (Tetapi barang siapa berada dalam keadaan terpaksa) artinya
keadaan memaksanya untuk memakan salah satu yang diharamkan ini lalu ia
memakannya (sedangkan ia tidak menginginkannya) tidak keluar dari golongan kaum
muslimin (dan ia tidak menjadi seorang yang melampaui batas) yaitu melakukan
pelanggaran terhadap mereka dengan menyamun mereka dalam perjalanan (maka
tidaklah berdosa) memakannya. (Sesungguhnya Allah Maha Pengampun) terhadap
wali-wali-Nya (lagi Maha Penyayang) kepada hamba-hamba-Nya yang taat sehingga
mereka diberi-Nya kemudahan dalam hal itu. Menurut Imam Syafii, mereka yang
tidak dibolehkan memakan sedikit pun dari kemurahan yang telah Allah
perkenankan itu ialah setiap orang yang melakukan maksiat dalam perjalanannya,
seperti budak yang melarikan diri dari tuannya dan orang yang memungut cukai
tidak legal selama mereka belum bertobat.
{ إِنَّ
الذين يَكْتُمُونَ مَا أَنزَلَ الله مِنَ الكتاب } المشتمل على نعت محمد صلى الله
عليه وسلم وهم اليهود { وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيلاً } من الدنيا يأخذونه
بدله من سفلتهم فلا يظهرونه خوف فوته عليهم { أُولَئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِي
بُطُونِهِمْ إِلاَّ النار } لأنها مآلهم { وَلاَ يُكَلّمُهُمُ الله يَوْمَ القيامة
} غضباً عليهم { وَلاَ يُزَكّيهِمْ } يطهرهم من دنس الذنوب {وَلَهُمْ عَذَابٌ
أَلِيمٌ} مؤلم هو النار .
174.
(Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang diturunkan Allah berupa
Alkitab) yakni yang memuat ciri-ciri Nabi Muhammad saw. dan yang dituju oleh
ayat ini ialah orang-orang Yahudi (dan menjualnya dengan harga sedikit) atau
murah berupa harta dunia yang mereka dapatkan sebagai penggantinya dari
kalangan rakyat bawahan sehingga mereka tidak mengungkapkannya sebab takut
kehilangan hal tersebut. (Mereka itu tidak menelan ke dalam perutnya, kecuali
api neraka) karena ke sanalah tempat kembali mereka, (Allah tidak akan berbicara
dengan mereka pada hari kiamat) disebabkan murka kepada mereka (dan tidak pula
akan menyucikan mereka) dari kotoran dosa-dosa (dan bagi mereka siksa yang
pedih) atau menyakitkan yaitu api neraka.
{ أولئك
الذين اشتروا الضلالة بالهدى } أخذوها بدله في الدنيا { والعذاب بالمغفرة }
المعدّة لهم في الآخرة لو لم يكتموا { فَمَا أَصْبَرَهُمْ عَلَى النار } أي ما
أشدّ صبرهم وهو تعجب للمؤمنين من ارتكابهم موجباتها من غير مبالاة وإلا فأيُّ صبر
لهم؟
175. (Mereka
itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk) yang mereka ambil
sebagai penggantinya di atas dunia (dan siksa dengan keampunan) yang disediakan
bagi mereka di akhirat, yakni seandainya mereka tidak menyembunyikannya. (Maka
alangkah sabarnya mereka menghadapi api neraka) artinya alangkah sabarnya mereka
menanggung api neraka dan ini mengundang keheranan kaum muslimin terhadap
perbuatan-perbuatan mereka yang menjerumuskan ke dalam neraka tanpa
mempedulikannya. Kalau tidak demikian, kesabaran terhadap apakah yang mereka
miliki itu?
{ ذلك }
الذي ذُكِرَ من أكلهم النار وما بعده { بِأَنَّ } بسبب أنّ { الله نَزَّلَ الكتاب
بالحق } متعلق ( بنزل ) فاختلفوا فيه حيث آمنوا ببعضه وكفروا ببعضه بكتمه {
وَإِنَّ الذين اختلفوا فِى الكتاب } بذلك وهم اليهود وقيل المشركون في القرآن حيث
قال بعضهم شعر وبعضهم سحر وبعضهم كهانة { لَفِى شِقَاقٍ } خلاف { بَعِيدٍ } عن
الحق
176. (Demikian
itu), yakni apa-apa yang telah disebutkan seperti menelan api dan seterusnya
(disebabkan oleh karena) (Allah telah menurunkan Alkitab dengan sebenarnya)
berkaitan dengan menurunkan, maka mereka berselisih padanya, mereka beriman
pada sebagian dan kafir pada sebagian dengan jalan menyembunyikannya. (Dan
sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang Alkitab) yakni orang-orang
Yahudi dan ada pula yang mengatakan bahwa mereka itu adalah orang-orang
musyrik, yaitu tentang Alquran, sebagian mengatakannya sebagai syair, yang lain
sihir dan sebagiannya lagi sebagai tenung (berada dalam penyimpangan yang jauh)
dari kebenaran.
{لَّيْسَ
البر أَن تُوَلُّواْ وُجُوهَكُمْ} في الصلاة {قِبَلَ المشرق والمغرب} نزل ردّاً
على اليهود والنصارى حيث زعموا ذلك {ولكن البر} أي ذا البر وقرىء بفتح الباء أي
البار {مَنْ ءَامَنَ بالله واليوم الآخر والملئكة والكتاب} أي الكتب {والنبيين
وَءاتَى المال على} مع {حُبّهِ} له {ذَوِى القربى} القرابة {واليتامى والمساكين
وابن السبيل} المسافر {والسائلين} الطالبين {وَفِى} فك {الرقاب} المكاتبين والأسرى
{وأقامالصلاوة وَءَاتَى الزكاوة} المفروضة وما قبله في التطّوع {والموفون
بِعَهْدِهِمْ إِذَا عاهدوا} الله أو الناس {والصابرين} نصب على المدح {فِى
البأساء} شدّة الفقر {والضراء} المرض {وَحِينَ البأس} وقت شدّة القتال في سبيل
الله {أولئك} الموصوفون بما ذكر {الذين صَدَقُوا} في إيمانهم أو ادّعاء البر
{وَأُولَئِكَ هُمُ المتقون} الله
177. (Kebaktian
itu bukanlah dengan menghadapkan wajahmu) dalam salat (ke arah timur dan barat)
ayat ini turun untuk menolak anggapan orang-orang Yahudi dan Kristen yang
menyangka demikian, (tetapi orang yang berbakti itu) ada yang membaca 'al-barr'
dengan ba baris di atas, artinya orang yang berbakti (ialah orang yang beriman
kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab) maksudnya kitab-kitab suci
(dan nabi-nabi) serta memberikan harta atas) artinya harta yang (dicintainya)
(kepada kaum kerabat) atau famili (anak-anak yatim, orang-orang miskin, orang
yang dalam perjalanan) atau musafir, (orang-orang yang meminta-minta) atau
pengemis, (dan pada) memerdekakan (budak) yakni yang telah dijanjikan akan
dibebaskan dengan membayar sejumlah tebusan, begitu juga para tawanan, (serta
mendirikan salat dan membayar zakat) yang wajib dan sebelum mencapai nisabnya
secara tathawwu` atau sukarela, (orang-orang yang menepati janji bila mereka
berjanji) baik kepada Allah atau kepada manusia, (orang-orang yang sabar) baris
di atas sebagai pujian (dalam kesempitan) yakni kemiskinan yang sangat
(penderitaan) misalnya karena sakit (dan sewaktu perang) yakni ketika
berkecamuknya perang di jalan Allah. (Mereka itulah) yakni yang disebut di atas
(orang-orang yang benar) dalam keimanan dan mengakui kebaktian (dan mereka
itulah orang-orang yang bertakwa) kepada Allah.
{ ياأيها
الذين ءَامَنُواْ كُتِبَ } فرض { عَلَيْكُمُ القصاص } المماثلة { فِي القتلى }
وصفاً وفعلاً { الحر } يقتل { بِالْحُرّ } ولا يقتل بالعبد { والعبد بالعبد
والأنثى بالأنثى } وبينت السنة أنّ الذكر يقتل بها وأنه تعتبر المماثلة في الدين
فلا يقتل مسلم ولو عبداً بكافر ولو حرّاً { فَمَنْ عُفِىَ لَهُ } من القاتلين {
مِنْ } دم { أَخِيهِ } المقتول { شَىْءٌ } بأن ترك القصاص منه وتنكير ( شيء ) يفيد
سقوط القصاص بالعفو عن بعضه ومن بعض الورثة وفي ذكر ( أخيه ) تعطُّف داع إلى العفو
وإيذان بأنّ القتل لا يقطع أخوّة الإيمان ( ومَن ) مبتدأ شرطية أو موصولة والخبر {
فاتباع } أي فعلى العافي اتباع للقاتل { بالمعروف } بأن يطالبه بالدية بلا عنف
وترتيب الاتباع على العفو يفيد أنّ الواجب أحدهما وهو أحد قولي الشافعي والثاني
الواجب القصاص والدية بدل عنه فلو عفا ولم يسمها فلا شيء ورُجِّحَ { وَ } على
القاتل { أَدَاءٌ } للدية { إِلَيْهِ } أي العافي وهو الوارث { بإحسان } بلا مطل
ولا بخس { ذلك } الحكم المذكور من جواز القصاص والعفو عنه على الدية { تَخْفِيفٌ }
تسهيل { مّن رَّبّكُمْ } عليكم { وَرَحْمَةٌ } بكم حيث وسع في ذلك ولم يحتم واحداً
منهما كما حتم على اليهود القصاص وعلى النصارى الدية { فَمَنِ اعتدى } ظلم القاتل
بأن قتله { بَعْدَ ذَلِكَ } أي العفو { فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ } مؤلم في الآخرة
بالنار أو في الدنيا بالقتل .
178. (Hai
orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu kisas) pembalasan yang setimpal
(berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh) baik tentang sifat maupun perbuatan
(orang merdeka) dibunuh (oleh orang merdeka) maka tidak boleh oleh hamba (hamba
oleh hamba dan wanita oleh wanita). Sunah menyatakan bahwa laki-laki boleh
dibunuh oleh wanita dan dalam agama dipandang seimbang atau sebanding, tetapi
tidak boleh seorang Islam walaupun ia seorang hamba dibunuh oleh seorang kafir
walaupun ia seorang merdeka. (Barang siapa yang mendapat kemaafan) maksudnya di
antara pembunuh-pembunuh itu (berkenaan dengan) darah (saudaranya) yang dibunuh
(berupa sesuatu) misalnya dengan ditiadakannya kisas yang menyebabkan gugurnya
sebagian hukuman oleh sebagian ahli waris. Dengan disebutkannya 'saudaranya',
membangkitkan rasa santun yang mendorong seseorang untuk memaafkan dan menjadi
pernyataan bahwa pembunuhan itu tidaklah mengakibatkan putusnya persaudaraan
dalam agama dan keimanan. 'Man' yang merupakan syarthiyah atau isim maushul
menjadi mubtada, sedangkan khabarnya ialah, (maka hendaklah mengikuti) artinya
orang yang memaafkan itu terhadap pembunuh hendaklah mengikuti (dengan cara
yang baik) misalnya memintanya supaya membayar diat atau denda dengan baik-baik
dan tidak kasar. Pengaturan 'mengikuti' terhadap 'memaafkan' menunjukkan bahwa
yang wajib ialah salah satu di antara keduanya dan ini merupakan salah satu di
antara kedua pendapat Syafii, sedangkan menurut pendapatnya yang kedua yang
wajib itu ialah kisas, sedangkan diat menjadi penggantinya. Sekiranya seseorang
memaafkan dan tidak menyebutkan diat, maka bebaslah dari segala kewajiban (dan)
hendaklah si pembunuh (membayar) diat (kepadanya) yaitu kepada yang memaafkan
tadi, yakni ahli waris (dengan cara yang baik pula) artinya tanpa melalaikan
dan mengurangi pembayarannya. (Demikian itu) maksudnya diperbolehkan mengganti
hukum kisas dan kemaafan dengan diat, hal ini adalah (suatu keringanan) atau
kemudahan (dari Tuhanmu) terhadapmu (suatu rahmat) kepadamu berupa kelapangan
dan tidak dipastikan-Nya salah satu di antara keduanya, seperti diwajibkan-Nya
kisas atas orang-orang Yahudi dan diat atas orang-orang Kristen. (Dan barang
siapa yang melanggar batas) misalnya dianiayanya si pembunuh dengan membunuhnya
pula (sesudah itu) maksudnya setelah memaafkan, (maka baginya siksa yang pedih)
atau menyakitkan, yaitu di akhirat dengan api neraka, atau di dunia dengan
dibunuh pula.
{
وَلَكُمْ فِي القصاص حياة } أي بقاء عظيم { ياأولي الألباب } ذوي العقول لأنّ
القاتل إذا علم أنه يقتل ارتدع فأحيا نفسه ومن أراد قتله فشرع { لَعَلَّكُمْ
تَتَّقُونَ } القتل لمخافة القَوَد .
179. (Dan
bagimu dalam kisas itu terdapat kehidupan) artinya terjaminnya kelangsungan
hidup manusia (hai orang-orang yang berakal) karena jika seseorang yang akan
membunuh itu mengetahui bahwa ia akan dibunuh pula, maka ia akan merasa takut
lalu mengurungkan rencananya sehingga berarti ia telah memelihara nyawanya dan
nyawa orang yang akan dibunuhnya tadi. Disyariatkan oleh Allah Taala (supaya
kamu bertakwa) artinya menjaga dirimu dari membunuh, agar terhindar dari kisas.
{ كُتِبَ
} فرض { عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الموت } أي أسبابه { إِن تَرَكَ
خَيْرًا } مالاً { الوصية } مرفوع ( بِكُتِبَ ) ومتعلق ( بإذا ) إن كانت ظرفية
ودال على جوابها إن كانت شرطية وجواب ( إن ) أي : فليوصِ { للوالدين والأقربين
بالمعروف } بالعدل بأن لا يزيد على الثلث ولا يفضل الغني { حَقّاً } مصدر مؤكد
لمضمون الجملة قبله {عَلَى المتقين} الله وهذا منسوخ بآية الميراث وبحديث « لا
وصية لوارث » رواه الترمذي .
180.
(Diwajibkan atas kamu, apabila salah seorang di antara kamu didatangi maut)
maksudnya tanda-tandanya (jika ia meninggalkan kebaikan) yakni harta yang
banyak, (berwasiat) baris di depan sebagai naibul fa`il dari kutiba, dan tempat
berkaitnya 'idzaa' jika merupakan zharfiyah dan menunjukkan hukumnya jika ia
syartiyah dan sebagai jawaban pula dari 'in', artinya hendaklah ia berwasiat
(untuk ibu bapak dan kaum kerabat secara baik-baik) artinya dengan adil dan
tidak lebih dari sepertiga harta dan jangan mengutamakan orang kaya (merupakan
kewajiban) mashdar yang memperkuat isi kalimat yang sebelumnya (bagi
orang-orang yang bertakwa) kepada Allah. Ayat ini telah dihapus dan diganti
dengan ayat tentang waris dan dengan hadis, "Tidak ada wasiat untuk ahli
waris." (H.R. Tirmizi)
{ فَمَن
بَدَّلَهُ } أي الإيصاء من شاهد ووصي { بَعْدَمَا سَمِعَهُ } علمه { فَإِنَّمَا
إِثْمُهُ } أي الإيصاء المبدل { عَلَى الذين يُبَدّلُونَهُ } فيه إقامة الظاهر
مقام المضمر { إِنَّ الله سَمِيعٌ } لقول الموصي { عَلِيمٌ } بفعل الوصي فمجاز
عليه .
181. (Barang
siapa yang mengubahnya) mengubah wasiat, baik ia sebagai saksi atau yang
menyampaikannya (setelah ia mendengarnya) atau mengetahuinya, (maka sesungguhnya
dosanya) maksudnya dosa dari pemalsuan wasiat itu (atas orang-orang yang
mengubahnya.) Di sini terdapat penempatan zahir pada tempat mudhmar.
(Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui) perbuatannya dan akan membalasnya.
{ فَمَنْ
خَافَ مِن مُّوصٍ } مخففاً ومثقلاً [ موصّى ] { جَنَفًا } ميلاً عن الحق خطأ {
أَوْ إِثْماً } بأن تعمَّد ذلك بالزيادة على الثلث أو تخصيص غنيّ مثلاً {
فَأَصْلَحَ بَيْنَهُمْ } بين الموصي والموصى له بالأمر بالعدل { فَلا إِثْمَ
عَلَيْهِ } في ذلك { إِنَّ الله غَفُورٌ رَّحِيمٌ } .
182. (Tetapi
barang siapa merasa khawatir terhadap orang yang berwasiat) ada yang membaca
muushin dan ada pula yang membaca muwashshin (berlaku berat sebelah) menyimpang
dari keadilan (atau berbuat dosa) misalnya dengan sengaja melebihi sepertiga
atau mengistimewakan orang kaya, (lalu didamaikannya di antara mereka) yakni
antara yang menyampaikan dan yang diberi wasiat dengan menyuruh menepati
keadilan, (sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang).
{ ياأيها
الذين ءَامَنُواْ كُتِبَ } فرض { عَلَيْكُمُ الصيام كَمَا كُتِبَ عَلَى الذين مِن
قَبْلِكُمْ } من الأمم { لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ } المعاصي فإنه يكسر الشهوة التي
هي مبدؤها .
183. (Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu) di antara umat manusia (agar kamu bertakwa)
maksudnya menjaga diri dari maksiat, karena puasa itu dapat membendung syahwat
yang menjadi pangkal sumber kemaksiatan itu.
{
أَيَّامًا } نُصِبَ بالصيام أو ب ( صوموا ) مقدّراً { معدودات } أي قلائل أو
مؤقتات بعدد معلوم وهي رمضان كما سيأتي وقلَّله تسهيلاً على المكلفين { فَمَن
كَانَ مِنكُم } حين شهوده { مَّرِيضًا أَوْ على سَفَرٍ } أي مسافرا سفر القصر
وأجهده الصوم في الحالين فأفطر { فَعِدَّةٌ } فعليه عدة ما أفطر { مِّنْ أَيَّامٍ
أُخَرَ } يصومها بدله { وَعَلَى الذين } لا { يُطِيقُونَهُ } لكبر أو مرض لا يُرجى
برؤه { فِدْيَةٌ } هي { طَعَامُ مِسْكِنٍ } أي قدر ما يأكله في يومه وهو مدّ من
غالب قوت البلد لكل يوم ، وفي قراءة [ فدية طعام مسكين ] بإضافة ( فدية ) وهي
للبيان وقيل «لا» غير مقدرة وكانوا مخيرين في صدر الإسلام بين الصوم والفدية ثم
نسخ بتعيين الصوم بقوله ( فمن شهد منكم الشهر فليصمه ) قال ابن عباس : إلا الحامل
والمرضع إذا أفطرتا خوفاً على الولد فإنها باقية بلا نسخ في حقهما { فَمَن
تَطَوَّعَ خَيْرًا } بالزيادة على القدر المذكور في الفدية { فَهُوَ } أي التطوع {
خَيْرٌ لَّهُ وَأَن تَصُومُواْ } مبتدأ و خبره { خَيْرٌ لَّكُمْ } من الإفطار
والفدية { إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ } أنه خير لكم فافعلوه تلك الأيام .
184. (Beberapa
hari) manshub atau baris di atas sebagai maf`ul dari fi`il amar yang bunyinya
diperkirakan 'shiyam' atau 'shaum' (berbilang) artinya yang sedikit atau
ditentukan waktunya dengan bilangan yang telah diketahui, yakni selama bulan
Ramadan sebagaimana yang akan datang nanti. Dikatakannya 'yang sedikit' untuk
memudahkan bagi mualaf. (Maka barang siapa di antara kamu) yakni sewaktu
kehadiran hari-hari berpuasa itu (sakit atau dalam perjalanan) maksudnya
perjalanan untuk mengerjakan puasa dalam kedua situasi tersebut, lalu ia
berbuka, (maka hendaklah dihitungnya) berapa hari ia berbuka, lalu berpuasalah
sebagai gantinya (pada hari-hari yang lain.) (Dan bagi orang-orang yang) (tidak
sanggup melakukannya) disebabkan usia lanjut atau penyakit yang tak ada harapan
untuk sembuh (maka hendaklah membayar fidyah) yaitu (memberi makan seorang
miskin) artinya sebanyak makanan seorang miskin setiap hari, yaitu satu
gantang/mud dari makanan pokok penduduk negeri. Menurut satu qiraat, dengan
mengidhafatkan 'fidyah' dengan tujuan untuk penjelasan. Ada pula yang
mengatakan tidak, bahkan tidak ditentukan takarannya. Di masa permulaan Islam,
mereka diberi kesempatan memilih, apakah akan berpuasa atau membayar fidyah.
Kemudian hukum ini dihapus (mansukh) dengan ditetapkannya berpuasa dengan
firman-Nya. "Maka barang siapa di antara kamu yang menyaksikan bulan,
hendaklah ia berpuasa." Kata Ibnu Abbas, "Kecuali wanita hamil dan
yang sedang menyusui, jika berbukanya itu disebabkan kekhawatiran terhadap
bayi, maka membayar fidyah itu tetap menjadi hak mereka tanpa nasakh."
(Dan barang siapa yang secara sukarela melakukan kebaikan) dengan menambah
batas minimal yang disebutkan dalam fidyah tadi (maka itu) maksudnya berbuat
tathawwu` atau kebaikan (lebih baik baginya. Dan berpuasa) menjadi mubtada',
sedangkan khabarnya ialah, (lebih baik bagi kamu) daripada berbuka dan membayar
fidyah (jika kamu mengetahui) bahwa berpuasa lebih baik bagimu, maka
lakukanlah.
{ شَهْرُ
رَمَضَانَ الذى أُنزِلَ فِيهِ القرآن } من اللوح المحفوظ إلى السماء الدنيا في
ليلة القدر، منه { هُدًى } حال هادياً من الضلالة { لّلنَّاسِ وبينات } آيات
واضحات {مِنَ الهدى} مما يهدي إلى الحق من الأحكام { وَ } من { الفرقان } مما يفرق
بين الحق والباطل { فَمَن شَهِدَ } حضر { مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَن
كَانَ مَرِيضًا أَوْ على سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ } تقدّم مثله وكرر
لئلا يتوهم نسخه بتعميم ( من شهد ) { يُرِيدُ الله بِكُمُ اليسر وَلاَ يُرِيدُ
بِكُمُ العسر } ولذا أباح لكم الفطر في المرض والسفر ولكون ذلك في معنى العلة أيضا
للأمر بالصوم عطف عليه { وَلِتُكْمِلُواْ } بالتخفيف والتشديد [ ولتكمِّلوا ] {
العدة } أي عدّة صوم رمضان { وَلِتُكَبّرُواْ الله } عند إكمالها { على مَا هداكم
} أرشدكم لمعالم دينه { وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ } الله على ذلك .
185. Hari-hari
tersebut adalah (bulan Ramadan yang padanya diturunkan Alquran) yakni dari
Lohmahfuz ke langit dunia di malam lailatulkadar (sebagai petunjuk) menjadi
'hal', artinya yang menunjukkan dari kesesatan (bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan) artinya keterangan-keterangan yang nyata (mengenai
petunjuk itu) yang menuntun pada hukum-hukum yang hak (dan) sebagai (pemisah)
yang memisahkan antara yang hak dengan yang batil. (Maka barang siapa yang
menyaksikan) artinya hadir (di antara kamu di bulan itu, hendaklah ia berpuasa
dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan, lalu ia berbuka, maka wajib
baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari yang lain)
sebagaimana telah diterangkan terdahulu. Diulang-ulang agar jangan timbul
dugaan adanya nasakh dengan diumumkannya 'menyaksikan bulan' (Allah menghendaki
kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesempitan) sehingga oleh karenanya kamu
diperbolehkan-Nya berbuka di waktu sakit dan ketika dalam perjalanan. Karena
yang demikian itu merupakan `illat atau motif pula bagi perintah berpuasa, maka
diathafkan padanya. (Dan hendaklah kamu cukupkan) ada yang membaca 'tukmiluu'
dan ada pula 'tukammiluu' (bilangan) maksudnya bilangan puasa Ramadan
(hendaklah kamu besarkan Allah) sewaktu menunaikannya (atas petunjuk yang
diberikan-Nya kepadamu) maksudnya petunjuk tentang pokok-pokok agamamu (dan
supaya kamu bersyukur) kepada Allah Taala atas semua itu.
وسأل جماعة النبي صلى
الله عليه وسلم أقريب ربنا فنناجيه أم بعيد فنناديه؟ فنزل : {وَإِذَا سَأَلَكَ
عِبَادِي عَنّي فَإِنّي قَرِيبٌ} منهم بعلمي فأخبرهم بذلك { أُجِيبُ دَعْوَةَ
الداع إِذَا دَعَانِ } بإنالته ما سأل { فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِى } دعائي بالطاعة {
وَلْيُؤْمِنُواْ } يداوموا على الإيمان { بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ } يهتدون .
186.
(Segolongan orang-orang bertanya kepada Nabi saw., "Apakah Tuhan kami
dekat, maka kami akan berbisik kepada-Nya, atau apakah Dia jauh, maka kami akan
berseru kepada-Nya." Maka turunlah ayat ini. ("Dan apabila hamba-hamba-Ku
menanyakan kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku Maha Dekat) kepada
mereka dengan ilmu-Ku, beritahukanlah hal ini kepada mereka (Aku kabulkan
permohonan orang yang berdoa, jika ia berdoa kepada-Ku) sehingga ia dapat
memperoleh apa yang dimohonkan. (Maka hendaklah mereka itu memenuhi pula
perintah-Ku) dengan taat dan patuh (serta hendaklah mereka beriman) senantiasa
iman (kepada-Ku supaya mereka berada dalam kebenaran.") atau petunjuk
Allah.
{
أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصيام الرفث } بمعنى الإفضاء { إلى نِسَائِكُمْ }
بالجماع ، نزل نسخاً لما كان في صدر الإسلام من تحريمه وتحريم الأكل والشرب بعد
العشاء { هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ } كناية عن تعانقهما
أو احتياج كل منهما إلى صاحبه { عَلِمَ الله أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَخْتانُونَ } تخونون
{ أَنفُسَكُمْ } بالجماع ليلة الصيام وقع ذلك لعمر وغيره واعتذروا إلى النبي صلى
الله عليه وسلم { فَتَابَ عَلَيْكُمْ } قبل توبتكم { وَعَفَا عَنكُمْ فالئان } إذ
أُحل لكم { باشروهن } جامعوهن { وابتغوا } اطلبوا { مَا كَتَبَ الله لَكُمْ } أي
أباحه من الجماع أو قدره من الولد { وَكُلُواْ واشربوا } الليل كله { حتى
يَتَبَيَّنَ } يظهر { لَكُمُ الخيط الأبيض مِنَ الخيط الأسود مِنَ الفجر } أي
الصادق بيان للخيط الأبيض وبيان الأسود محذوف أي من الليل شُبِهَ ما يبدو من
البياض وما يمتد معه من الغبش بخيطين أبيض وأسود في الامتداد { ثُمَّ أَتِمُّواْ
الصيام } من الفجر { إلىليل } أي إلى دخوله بغروب الشمس { وَلاَ تباشروهن } أي
نساءكم { وَأَنتُمْ عاكفون } مقيمون بنيّة الاعتكاف { فِي المساجد } متعلق (
بعاكفون ) نهيٌ لمن كان يخرج وهو معتكف فيجامع امرأته ويعود { تِلْكَ } الأحكام المذكورة
{ حُدُودُ الله } حدّها لعباده ليقفوا عندها { فَلاَ تَقْرَبُوهَا } أبلغ من «لا
تعتدوها» المعبر به في آية أخرى { كذلك } كما بيَّن لكم ما ذكر { يُبَيّنُ الله
آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ } محارمه .
187.
(Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa berkencan dengan istri-istrimu)
maksudnya mencampuri mereka. Ayat ini turun menasakhkan hukum yang berlaku di
masa permulaan Islam, berupa pengharaman mencampuri istri, begitu pula
diharamkan makan minum setelah waktu Isyak. (Mereka itu pakaian bagi kamu dan
kamu pakaian bagi mereka) kiasan bahwa mereka berdua saling bergantung dan
saling membutuhkan. (Allah mengetahui bahwa kamu akan berkhianat pada) atau
mengkhianati (dirimu) dengan melakukan jimak atau hubungan suami istri pada
malam hari puasa. Hal itu pernah terjadi atas diri Umar dan sahabat lainnya,
lalu ia segera memberitahukannya kepada Nabi saw., (maka Allah pun menerima
tobatmu) yakni sebelum kamu bertobat (dan dimaafkan-Nya kamu. Maka sekarang)
karena telah dihalalkan bagimu (campurilah mereka itu) (dan usahakanlah) atau
carilah (apa-apa yang telah ditetapkan Allah bagimu) artinya apa yang telah
diperbolehkan-Nya seperti bercampur atau mendapatkan anak (dan makan minumlah)
sepanjang malam itu (hingga nyata) atau jelas (bagimu benang putih dari benang
hitam berupa fajar sidik) sebagai penjelasan bagi benang putih, sedangkan
penjelasan bagi benang hitam dibuang, yaitu berupa malam hari. Fajar itu tak
ubahnya seperti warna putih bercampur warna hitam yang memanjang dengan dua
buah garis berwarna putih dan hitam. (Kemudian sempurnakanlah puasa itu) dari
waktu fajar (sampai malam) maksudnya masuknya malam dengan terbenamnya matahari
(dan janganlah kamu campuri mereka) maksudnya istri-istri kamu itu (sedang kamu
beriktikaf) atau bermukim dengan niat iktikaf (di dalam mesjid-mesjid) seorang
yang beriktikaf dilarang keluar mesjid untuk mencampuri istrinya lalu kembali
lagi. (Itulah) yakni hukum-hukum yang telah disebutkan tadi (larangan-larangan
Allah) yang telah digariskan-Nya bagi hamba-hamba-Nya agar mereka tidak
melanggarnya (maka janganlah kami mendekatinya). Kalimat itu lebih mengesankan
dari kalimat "janganlah kamu melanggarnya" yang diucapkan pada ayat
lain. (Demikianlah sebagaimana telah dinyatakan-Nya bagi kamu apa yang telah
disebutkan itu (Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya bagi manusia supaya mereka
bertakwa) maksudnya menjauhi larangan-Nya.
{ وَلاَ
تَأْكُلُواْ أموالكم بَيْنَكُم } أي يأكل بعضكم مال بعض { بالباطل } الحرام شرعاً
كالسرقة والغصب { وَ } لا { تُدْلُوا } تلقوا { بِهَا } أي بحكومتها أو بالأموال
رشوة { إِلَى الحكام لِتَأْكُلُواْ } بالتحاكم { فَرِيقاً } طائفة { مّنْ
أَمْوَالِ الناس } متلبسين بالإثم وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ} أنكم مبطلون .
188. (Dan
janganlah kamu memakan harta sesama kamu), artinya janganlah sebagian kamu
memakan harta sebagian yang lain (dengan jalan yang batil), maksudnya jalan
yang haram menurut syariat, misalnya dengan mencuri, mengintimidasi dan
lain-lain (Dan) janganlah (kamu bawa) atau ajukan (ia) artinya urusan harta ini
ke pengadilan dengan menyertakan uang suap (kepada hakim-hakim, agar kamu dapat
memakan) dengan jalan tuntutan di pengadilan itu (sebagian) atau sejumlah
(harta manusia) yang bercampur (dengan dosa, padahal kamu mengetahui) bahwa
kamu berbuat kekeliruan.
{ يَسْأَلُونَكَ } يا محمد { عَنِ الأهلة } جمع ( هلال ) لِم تبدو
دقيقة ثم تزيد حتى تمتلىء نوراً ثم تعود كما بدت ولا تكون على حالة واحدة كالشمس؟
{ قُلْ } لهم { هِىَ مَوَاقِيتُ } جمع ( ميقات ) { لِلنَّاسِ } يعلمون بها أوقات
زرعهم ومتاجرهم وعدد نسائهم وصيامهم وإفطارهم { والحج } عطف على ( الناس ) أي يعلم
بها وقته فلو استمرت على حالة لم يعرف ذلك { وَلَيْسَ البر بِأَن تَأْتُواْ البيوت
مِن ظُهُورِهَا } في الإحرام بأن تنقبوا فيها نقبا تدخلون منه وتخرجون وتتركوا
الباب وكانوا يفعلون ذلك ويزعمونه براً { ولكن البر } أي ذا البر { مَنِ اتقى }
الله بترك مخالفته { وَأْتُواْ البيوت مِنْ أبوابها } في الإحرام كغيره { واتقوا
الله لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ } تفوزون .
189. (Mereka
menanyakan kepadamu) hai Muhammad, (tentang bulan sabit). 'Ahillah' jamak dari
'hilal'. Pada permulaannya tampak kecil tipis kemudian terus bertambah hingga
penuh dengan cahaya. Lalu kembali sebagaimana semula, maka keadaannya tidak
seperti matahari yang tetap (katakanlah) kepada mereka, ("Ia adalah
tanda-tanda waktu); mawaaqiit jamak dari miiqaat (bagi manusia) untuk
mengetahui waktu bercocok tanam, berdagang, idah wanita, berpuasa, dan berbuka
mereka (dan bagi haji) diathafkan atau dihubungkan kepada manusia, artinya
untuk diketahui waktunya. Karena seandainya bulan tetap dalam keadaan yang
sama, tentulah hal itu tidak dapat diketahui (Dan bukanlah kebaktian, jika kamu
memasuki rumah-rumah dari belakangnya) yakni di waktu ihram, dengan membuat
lubang di belakang rumah untuk tempat keluar masuk kamu dengan meninggalkan
pintu. Hal itu biasa mereka lakukan dulu dan mereka anggap sebagai kebaktian,
(tetapi kebaktian itu), maksudnya orang yang berbakti (ialah orang yang
bertakwa) kepada Allah dengan tidak melanggar perintah-perintah-Nya, (dan
masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya) baik sewaktu ihram maupun pada
waktu-waktu lainnya, (dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beroleh
keberuntungan").
ولما صُدّ صلى الله
عليه وسلم عن البيت عام الحديبية وصالح الكفار على أن يعود العام القابل ويُخلوا
له مكة ثلاثة أيام وتجهز لعمرة القضاء وخافوا أن لا تفي قريش ويقاتلوهم وكره
المسلمون قتالهم في الحرم والإحرام والشهر الحرام نزل : { وقاتلوا فِي سَبِيلِ
الله } أي لإعلاء دينه { الذين يقاتلونكم } الكفار { وَلاَ تَعْتَدُواْ } عليهم
بالابتداء بالقتال { إِنَّ الله لاَ يُحِبُّ المعتدين } المتجاوزين ما حدّ لهم
وهذا منسوخ بآية ( براءة ) وبقوله :
190. Tatkala
Nabi saw. dihalangi kaum Quraisy untuk mengunjungi Baitullah pada perjanjian
Hudaibiah dan berdamai dengan orang-orang kafir itu untuk kembali di tahun
depan, di mana ia diberi kesempatan untuk memasuki Mekah selama tiga hari,
kemudian tatkala ia telah bersiap-siap untuk umrah kada, sedangkan kaum
muslimin merasa khawatir kalau-kalau Quraisy tidak menepati janjinya lalu
memerangi mereka, padahal kaum muslimin tak mau melayani mereka jika di saat
ihram, di tanah haram dan di bulan haram; maka turunlah ayat, (Dan perangilah
di jalan Allah), maksudnya untuk menjunjung tinggi agama-Nya (orang-orang yang
memerangi kamu) di antara orang-orang kafir (tetapi janganlah kamu melampaui
batas) misalnya dengan memulai peperangan terhadap mereka (karena sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas), artinya yang melanggar
apa-apa yang telah digariskan bagi mereka. Dan ini dinasakh dengan ayat Bara-ah
atau dengan firman-Nya:
{
واقتلوهم حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ } وجدتموهم { وَأَخْرِجُوهُمْ مّنْ حَيْثُ
أَخْرَجُوكُمْ } أي من مكة وقد فعل بهم ذلك عام الفتح { والفتنة } الشرك منهم {
أَشَدُّ } أعظم { مِنَ القتل } لهم في الحرم أو الإحرام الذي استعظمتموه { وَلاَ
تقاتلوهم عِندَ المسجد الحرام } أي في الحرم { حتى يقاتلوكم فِيهِ فَإِن قاتلوكم }
فيه { فاقتلوهم } ، فيه وفي قراءة بلا ألف في الأفعال الثلاثة [ ولا تقتلوهم ، حتى
يقتلوكم ، فإن قتلوكم ] { كذلك } القتل والإخراج { جَزَاءُ الكافرين } .
191. (Dan
bunuhlah mereka di mana saja kamu menjumpai mereka, serta usirlah mereka di
mana mereka mengusir kamu) artinya Mekah, dan ini telah dilakukan nabi terhadap
mereka pada tahun pembebasan (sedangkan fitnah itu), artinya kesyirikan mereka
(lebih berat), maksudnya lebih berbahaya (dari pembunuhan) terhadap mereka,
yakni di tanah suci atau sewaktu ihram yang mereka hormati itu. (Dan janganlah
kamu memerangi mereka di Masjidilharam), maksudnya di tanah suci, (sebelum
mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu) di sana, (maka
bunuhlah mereka). Menurut satu qiraat tanpa alif pada kata kerja yang tiga,
'wala taqtuluuhum, hatta yaqtuluukum fiih, dan fa-in qataluukum'.
(Demikianlah), maksudnya pembunuhan dan pengusiran (menjadi balasan bagi
orang-orang kafir).
{ فَإِنِ
انْتَهَوْاْ } عن الكفر وأسلموا { فَإِنَّ الله غَفُورٌ } لهم { رَّحِيمٌ } بهم .
192. (Jika
mereka berhenti) dari kekafiran lalu masuk Islam, (maka sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang) terhadap mereka.
{
وقاتلوهم حتى لاَ تَكُونَ } توجد { فِتْنَةٌ } شرك { وَيَكُونَ الدّينُ } العبادة
{ لِلَّهِ } وحده لا يعبد سواه ، { فَإِنِ انْتَهَوْاْ } عن الشرك فلا تعتدوا
عليهم دل على هذا { فَلاَ عدوان } اعتداء بقتل أو غيره { إِلاَّ عَلَى الظالمين }
ومن انتهى فليس بظالم فلا عدوان عليه .
193. (Dan
perangilah mereka itu hingga tidak ada lagi) atau tidak dijumpai lagi (fitnah)
yakni kesyirikan (dan (sehingga) agama itu) pengabdian atau perhambaan diri itu
(hanya untuk Allah) semata dan tak ada yang disembah selain Dia. (Maka jika
mereka berhenti) dari kesyirikan, janganlah kamu melakukan pelanggaran terhadap
mereka; makna ini dapat disimpulkan dari (maka tak ada permusuhan lagi) seperti
membunuh atau lainnya, (kecuali terhadap orang-orang yang aniaya). Orang yang
telah menghentikan kekeliruannya, maka tidak termasuk orang yang aniaya,
sehingga tidak perlu mendapat tindakan permusuhan lagi.
{ الشهر
الحرام } المحرّم مقابل { بالشهر الحرام } فكما قاتلوكم فيه فاقتلوهم في مثله ردّ
لاستعظام المسلمين ذلك { والحرمات } جمع ( حرمة ) ما يجب احترامه { قِصَاصٌ } أي
يقتص بمثلها إذا انتهكت { فَمَنِ اعتدى عَلَيْكُمْ } بالقتال في الحرم أو الإحرام
أو الشهر الحرام { فاعتدوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعتدى عَلَيْكُمْ } سمى مقابلته
اعتداء لشبهها بالمقابَل به في الصورة { واتقوا الله } في الانتصار وترك الاعتداء
{ واعلموا أَنَّ الله مَعَ المتقين } بالعون والنصر .
194. (Bulan
haram), artinya bulan suci harus dibalas pula (dengan bulan haram), maksudnya
sebagaimana mereka memerangi kamu pada bulan suci, perangilah pula mereka pada
bulan itu sebagai sanggahan atas sikap kaum muslimin yang menghormati bulan
suci (dan pada semua yang patut dihormati) jamak dari hurmatun (berlaku hukum
kisas), maksudnya bila kehormatan itu dilanggar, maka hendaklah dibalas dengan
perbuatan yang setimpal (Maka barang siapa yang menyerang kamu) dalam suatu
pelanggaran di tanah suci, di waktu ihram atau di bulan-bulan haram, (maka
seranglah pula dia dengan suatu serangan yang seimbang dengan serangan terhadap
kamu). Tindakan pembalasan itu disebut 'serangan' karena sama dengan
timpalannya dalam bentuk dan rupa (Dan bertakwalah kepada Allah) dalam membela
diri, jangan melampaui batas (Dan ketahuilah olehmu bahwa Allah bersama
orang-orang yang bertakwa), yakni memberi bantuan dan kemenangan.
{
وَأَنفِقُواْ فِى سَبِيلِ الله } طاعته بالجهاد وغيره { وَلاَ تُلْقُواْ
بِأَيْدِيكُمْ } أي أنفسكم والباء زائدة { إِلَى التهلكة } الهلاك بالإمساك عن
النفقة في الجهاد أو تركه لأنه يقوي العدو عليكم { وَأَحْسِنُواْ } بالنفقة وغيرها
{ إِنَّ الله يُحِبُّ المحسنين } أي يثيبهم .
195. (Dan belanjakanlah
di jalan Allah), artinya menaatinya, seperti dalam berjihad dan lain-lainnya
(dan janganlah kamu jatuhkan tanganmu), maksudnya dirimu. Sedangkan ba sebagai
tambahan (ke dalam kebinasaan) atau kecelakaan disebabkan meninggalkan atau
mengeluarkan sana untuk berjihad yang akan menyebabkan menjadi lebih kuatnya
pihak musuh daripada kamu. (Dan berbuat baiklah kamu), misalnya dengan
mengeluarkan nafkah dan lain-lainnya (Sesungguhnya Allah mengasihi orang yang
berbuat baik), artinya akan memberi pahala mereka.
{وَأَتِمُّواْ
الحج والعمرة لِلَّهِ} أَدُّوهما بحقوقهما {فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ} منعتم عن
إتمامهما بعدوِّ {فَمَا استيسر} تيسر {مِنَ الهدى} عليكم وهو شاة {وَلاَ
تَحْلِقُواْ رُءوسَكُمْ} أي لا تتحللوا {حتى يَبْلُغَ الهدى} المذكور {مَحِلَّهُ}
حيث يحل ذبحه وهو مكان الإحصار عند الشافعي فيذبح فيه بنية التحلل ويفرق على
مساكينه ويحلق وبه يحصل التحلل {فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مّن
رَّأْسِهِ} كقمل وصداع فحلق في الإحرام {فَفِدْيَةٌ} عليه {مّن صِيَامٍ} لثلاثة
أيام {أَوْ صَدَقَةٍ} بثلاثة آصُع من غالب قوت البلد على ستة مساكين {أَوْ نُسُكٍ}
أي ذبح شاة و (أو) للتخيير وألحق به من حلق لغير عذر لأنه أولى بالكفارة وكذا من
استمتع بغير الحلق كالطيب واللبس والدهن لعذر أو غيره {فَإِذَا أَمِنتُمْ} العدو
بأن ذهب أو لم يكن {فَمَن تَمَتَّعَ} استمتع {بالعمرة} أي بسبب فراغه منها
بمحظورات الإحرام {إِلَى الحج} أي إلى الإحرام به بأن يكون أحرم بها في أشهره
{فَمَا استيسر} تيسر {مِنَ الهدى} عليه وهو شاة يذبحها بعد الإحرام به والأفضل يوم
النحر {فَمَن لَّمْ يَجِدْ} الهدي لفقده أو فقد ثمنه {فَصِيَامُ} أي فعليه صيام
{ثلاثة أَيَّامٍ فِي الحج} أي في حال الإحرام به فيجب حينئذ أن يحرم قبل السابع من
ذي الحجة والأفضل قبل السادس لكراهة صوم يوم عرفة ولا يجوز صومها أيام التشريق على
أصح قولي الشافعي {وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ} إلى وطنكم مكة أو غيرها وقيل إذا
فرغتم من أعمال الحج وفيه التفات عن الغيبة {تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ} جملة
تأكيد لما قبلها {ذلك} الحكم المذكور من وجوب الهدي أو الصيام على من تمتع {لِمَن
لَّمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِى المسجد الحرام} بأن لم يكونوا على دون مرحلتين من
الحرم عند الشافعي فإن كان ، فلا دم عليه ولا صيام وإن تمتع وفي ذكر (الأهل) إشعار
بإشتراط الاستيطان فلو أقام قبل أشهر الحج ولم يستوطن وتمتع فعليه ذلك وهو أحد
وجهين عند الشافعي والثاني لا والأهل كناية عن النفس وألحق بالمتمتع فيما ذكر
بالسنة القارن وهو من أحرم بالعمرة والحج معاً أو يدخل الحج عليها قبل الطواف {واتقوا
الله} فيما يأمركم به وينهاكم عنه {واعلموا أَنَّ الله شَدِيدُ العقاب} لمن خالفه
196. (Dan
sempurnakanlah haji dan umrah karena Allah), artinya lakukanlah dengan memenuhi
semua haknya (dan jika kamu terkepung), artinya terhalang untuk menyelesaikannya
disebabkan ada musuh, (maka hendaklah menyembelih hewan yang mudah didapat),
yaitu seekor kambing (dan janganlah kamu cukur kepalamu), maksudnya jangan
tahalul (sebelum sampai sembelihan) tersebut (ke tempat penyembelihannya),
artinya tempat penyembelihannya. Menurut Syafii adalah tempat terkepung itu.
Maka hendaklah disembelih di sana dengan niat tahalul, lalu dibagi-bagikan
kepada fakir miskin, kemudian bercukur rambut, sehingga dengan demikian
tercapailah tahalul. (Dan barang siapa di antara kamu sakit atau ada gangguan
pada kepalanya) berkutu dan pusing, lalu ia bercukur di waktu ihram (maka
hendaklah ia membayar fidyah), (yaitu berpuasa) selama tiga hari (atau
bersedekah) sebanyak tiga sukat makanan pokok penduduk itu kepada enam orang
fakir miskin (atau berkurban), artinya menyembelih kambing. 'Au' yang berarti
'atau' memberi kesempatan untuk memilih. Termasuk pula dalam hal ini orang yang
bercukur tanpa halangan apa-apa, karena ia lebih pantas lagi untuk membelinya,
membayar denda atau tebusan. Demikian pula orang yang menikmati apa-apa yang
dilarang tanpa bercukur, seperti memakai minyak wangi, pakaian yang berjahit
atau minyak rambut yang disebabkan sesuatu halangan atau lainnya (Maka apabila
kamu telah merasa aman) dari bahaya musuh-musuhmu, misalnya mereka telah pergi
atau sudah tidak ada lagi (maka bagi siapa yang hendak bertamatu) yaitu
(mendahulukan umrah) disebabkan telah kosongnya ia dari larangan-larangan ihram
(daripada haji), maksudnya sampai saat ihram dengannya asal saja masih pada
bulan-bulannya, (maka hendaklah wajib ia menyembelih kurban yang mudah
didapat), yaitu seekor kambing yang harus disembelihnya sesudah ihram haji, dan
lebih utama pada hari kurban. (Tetapi apabila ia tidak menemukan) kurban,
misalnya karena hewan itu tidak ada, atau tidak punya uang untuk membelinya,
(maka hendaklah ia berpuasa), artinya wajib atasnya berpuasa (tiga hari dalam
masa haji) artinya sewaktu sedang ihram, dengan demikian ia wajib melakukan
ihram sebelum tanggal tujuh Zulhijah, dan lebih utama sebelum tanggal enam,
karena makruhnya berpuasa pada hari Arafah, sedangkan menurut salah satu di
antara dua pendapat Syafii yang lebih sah, tidak boleh mempuasakannya pada
hari-hari tasyrik (dan tujuh hari lagi bila kamu telah pulang) ke kampung
halamanmu, baik Mekah atau lainnya. Ada pula yang mengatakan jika telah selesai
dari pekerjaan-pekerjaan haji tanpa mempedulikan soal di rantau atau tidaknya.
(Itulah sepuluh hari yang sempurna) suatu jumlah untuk menguatkan yang
sebelumnya. (Demikian itu) maksudnya hukum yang telah disebutkan tadi berupa
kewajiban menyembelih kurban atau berpuasa bagi orang yang mengerjakan haji
secara tamatu (adalah bagi orang yang keluarganya tidak berada di sekitar
Masjidilharam). Menurut Syafii, tidak berada kurang dari dua marhalah dari
tanah suci. Jika sebaliknya, maka tak ada kurban dan tidak pula berpuasa
sekalipun ia melakukan tamatu. Disebutkannya ahli atau penduduk, memperingatkan
kita disyaratkannya status sebagai penduduk. Sekiranya ia bermukim sebelum
bulan-bulan haji tetapi tidak menjadi penduduk tetap, lalu ia bertamatu, maka
wajiblah baginya demikian itu. Ini merupakan salah satu dari dua pendapat
Syafii, sedangkan pendapatnya yang kedua adalah tidak wajib. 'Ahli' itu
merupakan sindiran terhadap diri orang yang bersangkutan. Sebagaimana
disebutkan dalam hadis, termasuk pula dalam tamatuk ini ialah qiran artinya
orang yang ihram dengan haji dan umrah sekaligus atau memasukkan haji ke dalam
umrah sebelum memulai tawaf (Dan bertakwalah kamu kepada Allah), yakni mengenai
perintah dan larangan-Nya (serta ketahuilah bahwa Allah amat berat
siksaan-Nya), yakni bagi orang yang melanggar peraturan-Nya.