Terjemah Kitab Tafsir Jalalain lengkap dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia
Nama kitab: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)
Nama penafsir:
1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)
Nama lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)
2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)
Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)
Daftar Surat
Al-Fatihah (Pembukaan) Ayat 1-7
Al Baqarah (Sapi Betina) Ayat 1-69
Ali Imran (Keluarga Imran) Ayat 1-70
An Nisa (Wanita) Ayat 1-65
Al Ma'idah (Jamuan) Ayat 1-64
Al An'am (Hewan Ternak) Ayat 1-59
Al-A'raf (Tempat yang Tertinggi) Ayat 1-67
Al-Anfal (Harta Rampasan Perang) Ayat 1-75
At-Taubah(Pengampunan) Ayat 1-72
Yunus (Nabi Yunus) Ayat 1-53
Hud (Nabi Hud) Ayat 1-62
Yusuf (Nabi Yusuf) Ayat 1-63
Ibrahim (Nabi Ibrohim) Ayat 1-52
Al-Hijr (Gunung Al Hijr) Ayat 1-99
An-Nahl (Lebah) Ayat 1-87
Al-Isra' (Perjalanan Malam) Ayat 1-66
Al-Kahfi (Penghuni-penghuni Gua) Ayat 1-53, Ayat 54-110
Taha (Ta Ha, Toha) Ayat 1-76
Al-Anbiya (Nabi-Nabi) Ayat 1-57
Al-Mu'minun (Orang-orang mukmin) Ayat 1-74, Ayat 75-117
Asy-Syu'ara' (Penyair) Ayat 1-111
Al-Qasas (Kisah-kisah) Ayat 1-88
Al-'Ankabut (Laba-laba) Ayat 1-69
Ar-Rum (Bangsa Romawi) Ayat 1-60
Luqman (Keluarga Luqman) Ayat 1-34
Al-Ahzab (Golongan-golongan yang Bersekutu) Ayat 1-73
As-Saffat (Barisan-barisan) Ayat 1-182
Az-Zumar (Rombongan-rombongan) Ayat 1-75
Al-Mu'min, Ghafir (Yang Mengampuni) Ayat 1-85
Fussilat (Yang Dijelaskan) Ayat 1-54
Asy-Syura (Musyawarah) Ayat 1-53
Az-Zukhruf (Perhiasan) Ayat 1-89
Al-Jasiyah (Yang Bertekuk Lutut) Ayat 1-37
Al-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir) Ayat 1-35
Muhammad (Nabi Muhammad) Ayat 1-38
Al-Fath (Kemenangan) Ayat 1-29
Al-Hujurat (Kamar-kamar) Ayat 1-18
Adz-Dzariyat (Angin yang Menerbangkan) Ayat 1-60
Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) Ayat 1-78
Al-Waqi'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-96
Al-Mujadilah (Wanita yang Mengajukan Gugatan) Ayat 1-22
Al-Hasyr (Pengusiran) Ayat 1-24
Al-Mumtahanah (Wanita yang Diuji) Ayat 1-13
Ash-Shaff (Satu Barisan) Ayat 1-14
Al-Jumu'ah (Hari Jumat) Ayat 1-11
Al-Munafiqun (Orang-orang yang Munafik) Ayat 1-11
At-Taghabun (Hari Dinampakkan Kesalahan-kesalahan) Ayat 1-18
At-Tahrim (Pengharaman) Ayat 1-12
Al-Haqqah (Hari Kiamat) Ayat 1-52
Al-Ma'arij (Tempat Naik) Ayat 1-44
Al-Muzzammil (Orang yang Berselimut) Ayat 1-20
Al-Muddatstsir (Orang yang Berkemul) Ayat 1-56
Al-Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus) Ayat 1-50
An-Naba' (Berita Besar) Ayat 1-40
An-Nazi'at (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut) Ayat 1-46
'Abasa (Ia Bermuka Masam) Ayat 1-46
At-Takwir (Menggulung) Ayat 1-29
Al-Infithar (Terbelah) Ayat 1-19
Al-Muthaffifin (Orang-orang yang Curang) Ayat 1-25
Al-Insyiqaq (Terbelah) Ayat 1-25
Al-Buruj (Gugusan Bintang) Ayat 1-22
Ath-Thariq (Yang Datang di Malam Hari) Ayat 1-17
Al-A'laa (Yang Paling Tinggi) Ayat 1-19
Al-Ghasyiyah (Hari Pembalasan) Ayat 1-26
Asy-Syams (Matahari) Ayat 1-15
Ad-Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalahan Naik (Dhuha) Ayat 1-11
Al-Insyirah, Asy-Syarh (Melapangkan) Ayat 1-8
Al-'Alaq (Segumpal Darah) Ayat 1-19
Al-Bayyinah (Pembuktian) Ayat 1-8
Az-Zalzalah (Kegoncangan) Ayat 1-8
Al-'Adiyat (Berlari Kencang) Ayat 1-11
Al-Qari'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-11
At-Takatsur (Bermegah-megahan) Ayat 1-8
Al-Humazah (Pengumpat) Ayat 1-9
Quraisy (Suku Quraisy) Ayat 1-4
Al-Ma'un (Barang-barang yang Berguna) Ayat 1-7
Al-Kausar (Nikmat yang Berlimpah) Ayat 1-3
Al-Kafirun (Orang-orang Kafir) Ayat 1-6
An-Nasr (Pertolongan) Ayat 1-3
Al-Lahab (Gejolak Api) / Al-Masad (Sabut) Ayat 1-5
Al-Ikhlas (Memurnikaan Ke-Esaan Allah) Ayat 1-4
Al-Falaq (Waktu Subuh) Ayat 1-5
An-Naas (Umat Manusia) Ayat 1-6
Surah ke-2. Al
Baqarah (Sapi Betina) Ayat 70-134
قَالُواْ ادع لَنَا رَبَّكَ يُبَيّنَ لَّنَا
مَا هِىَ أسائمة أم عاملة؟ إِنَّ البقر أي جنسه المنعوت بما
ذكر تشابه عَلَيْنَا لكثرته فلم نهتد إلى المقصود وَإِنَّا إِن
شَاء الله لَمُهْتَدُونَ إليهافي الحديث : « لو لم يستثنوا لما بُيّنت لهم
لآخر الأبد »
070. (Kata
mereka, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar dijelaskan-Nya bagi
kami hakikat sapi betina itu) apakah yang dimanjakan ataukah yang dipekerjakan?
(karena sesungguhnya sapi itu) yakni kalau jenisnya baru yang disebutkan
sifatnya itu (masih samar bagi kami) karena banyaknya hingga kami tidak
mengetahui mana yang dimaksud (dan sesungguhnya kami insya Allah akan
memperoleh petunjuk.") untuk mendapatkannya. Dalam sebuah hadis disebutkan
bahwa sekiranya mereka tidak mengucapkan insya Allah, tidaklah akan dijelaskan
kepada mereka untuk selama-lamanya.
قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ
إِنَّهَا بَقَرَةٌ لاَّ ذَلُولٌ غير مذللة بالعمل تُثِيرُ الأرض تقلبها
للزراعة ، والجملة صفة (ذلول) داخلة في النفي وَلاَ تَسْقِى الحرث الأرض
المهيأة للزراعة مُّسَلَّمَةٌ من العيوب وآثار العمل لاَّ
شِيَةَ لون فِيهَا غير لونها قَالُواْ الئان جِئْتَ
بالحق نطقت بالبيان التام فطلبوها فوجدوها عند الفتى البار بأمه فاشتروها بملء
مَسْكها ذهبا فَذَبَحُوهَا وَمَا كَادُواْ يَفْعَلُونَ لغلاء ثمنها وفي
الحديث « لو ذبحوا أي بقرة كانت لأجزأتهم ولكن شدّدوا على أنفسهم فشدّد الله عليهم
»
071. (Kata
Musa, "Allah berfirman bahwa sapi betina itu ialah sapi betina yang belum
pernah dipakai untuk bekerja) (membajak tanah) untuk ditanami. Kalimat belakang
ini menjadi sifat bagi 'dipakai untuk bekerja' dan termasuk barang yang
dinafikan. (dan tidak pula untuk mengairi tanaman) atau tanah yang dipersiapkan
untuk ditanami tumbuh-tumbuhan (tidak bercacat) bebas dari aib dan bekas-bekas
bekerja berat (tidak ada belangnya.") tidak ada warna lain dari warna
aslinya. (Kata mereka, "Sekarang barulah kamu mengatakan kebenaran.")
Maksudnya memberikan penjelasan yang cukup jelas tentang sapi yang dimaksud.
Mereka cari sapi tersebut dan kebetulan ditemukan pada seorang anak muda yang
berbakti kepada ibunya, lalu mereka beli dengan emas sepenuh bungkusan yang
terbuat dari kulit sapi itu. (Lalu mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka
tidak melaksanakannya) karena harganya yang tinggi. Dalam sebuah hadis
disebutkan, seandainya mereka segera menyembelih seekor sapi betina yang ada
tanpa banyak tanya, yang demikian itu akan mencukupi. Tetapi mereka menyusahkan
diri mereka sendiri sehingga dipersulit oleh Allah.
وَإِذْ قَتَلْتُمْ
نَفْسًا فادرءتم فيه إدغام (التاء) في الأصل في (الدال) أي تخاصمتم
وتدافعتم فِيهَا والله مُخْرِجٌ مظهر مَّا كُنتُمْ
تَكْتُمُونَ من أمرها وهذا اعتراض وهو أول القصة
072. (Dan
ketika kamu membunuh seorang manusia, lalu kamu tuduh-menuduh tentang hal itu)
asalnya fatadaara'tum, lalu ta diidgamkan ke dal yang berarti bertengkar dan
saling menuduh (sedangkan Allah menyingkapkan) atau memperlihatkan (apa yang
kamu sembunyikan) tentang persoalan tersebut. Kalimat ini adalah suatu
interupsi dan merupakan awal kisah
فَقُلْنَا
اضربوه أي القتيل بِبَعْضِهَا فُضربَ بلسانها أو عَجْب ذنبها فحيي
وقال : قتلني فلان وفلان لابني عمه ومات فحُرِما الميراث وقتِلا ، قال تعالى
: كذلك الإحياء يُحْى اللهالموتىويريكم ءاياته دلائل
قدرته لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ تتدبرون فتعلمون أن القادر على إحياء نفس
واحدة قادر على إحياء نفوس كثيرة فتؤمنون
073. (Lalu
firman Kami, "Pukullah dia) maksudnya mayat dari orang yang terbunuh tadi
(dengan salah satu anggota badan sapi betina itu!") Lalu mereka pukul
dengan lidah atau pangkal ekornya sehingga ia pun hidup kembali dan mengatakan
siapa pembunuhnya yang tiada lain dari dua orang saudara sepupunya yang
disebutkan namanya masing-masing. Kemudian ia menjadi mayat kembali, maka kedua
pembunuhnya tidak diperbolehkan untuk mendapatkan harta warisan, bahkan mereka
pun dibunuh pula lalu firman Allah Taala, ("Demikianlah) maksudnya caranya
(Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati dan memperlihatkan
kepadamu tanda-tanda-Nya) bukti-bukti kekuasaan-Nya (agar kamu memikirkan")
dan merenungkannya sehingga mengerti dan mengimani Allah yang kuasa
menghidupkan seorang manusia yang telah meninggal juga sanggup menghidupkan
berjuta-juta manusia lainnya.
ثُمَّ قَسَتْ
قُلُوبُكُمْ أيها اليهود صلبت عن قبول الحق مِن بَعْدِ ذلك المذكور
من إحياء القتيل وما قبله من الآيات فَهِىَ كالحجارة في
القسوة أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً منها وَإِنَّ مِنَ الحجارة لَمَا
يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الأنهار وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فيه إدغام
(التاء) في الأصل في (الشين) فَيَخْرُجُ مِنْهُ الماء وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ ينزل
من علو إلى سُفْلٍ مِّنْ خَشْيَةِ الله وقلوبكم لا تتأثر ولا تلين ولا
تخشع وَمَا الله بغافل عَمَّا تَعْمَلُونَ وإنما يؤخركم لوقتكم وفي
قراءة بالتحتانية [يعلمون] وفيه الإلتفاف عن الخطاب
074. (Kemudian
hatimu menjadi keras) ditujukan kepada orang-orang Yahudi hingga tak dapat
dimasuki kebenaran (setelah itu) yakni setelah peristiwa dihidupkannya orang
yang telah mati dan kejadian-kejadian sebelumnya, (maka ia adalah seperti batu)
dalam kerasnya (atau lebih keras lagi) daripada batu. (Padahal di antara
batu-batu itu sesungguhnya ada yang mengalir anak-anak sungai daripadanya dan
di antaranya ada pula yang terbelah) asalnya 'yatasyaqqaqu' lalu ta diidgamkan
pada syin hingga menjadi 'yasysyaqqaqu' (lalu keluarlah air daripadanya dan
sesungguhnya di antaranya ada pula yang jatuh meluncur) dari atas ke bawah
(karena takut kepada Allah) sebaliknya hatimu tidak terpengaruh karenanya serta
tidak pula menjadi lunak atau tunduk. (Dan Allah sekali-kali tidak lengah
terhadap apa yang kamu kerjakan) hanya ditangguhkan-Nya menjatuhkan hukuman
hingga saatnya nanti. Menurut satu qiraat bukan 'ta`maluun' tetapi 'ya`maluun',
artinya 'yang mereka kerjakan,' sehingga berarti mengalihkan arah pembicaraan.
أَفَتَطْمَعُونَ أيها
المؤمنون أَن يُؤْمِنُواْ لَكُمْ أي اليهود لَكُمْ وَقَدْ كَانَ
فَرِيقٌ طائفة مِنْهُمْ أحبارهم يَسْمَعُونَ كلام
الله في التوراة ثُمَّ يُحَرّفُونَهُ يغيرونه مِن بَعْدِ مَا
عَقَلُوهُ فهموه وَهُمْ يَعْلَمُونَ أنهم مفترون؟ والهمزة للإنكار
أي لا تطمعوا فلهم سابقة بالكفر
075. (Apakah
masih kamu harapkan) hai orang beriman (bahwa mereka akan beriman) yakni
orang-orang Yahudi itu (kepadamu, sedangkan sebagian) atau satu golongan (di
antara mereka) yakni pendeta-pendeta mereka (mendengar firman Allah) yaitu
Taurat (lalu mengubahnya) (setelah mereka memahaminya) (padahal mereka
mengetahui) bahwa sebenarnya mereka mengada-ada. Pertanyaan di sini berarti
sanggahan terhadap orang-orang beriman hingga berarti, "Tak usah kamu
harapkan mereka akan beriman karena dulu mereka juga sudah kafir!"
وَإِذَا
لَقُواْ أي منافقوا اليهود الذين ءامَنُواْ قَالُوا ءامَنَّا بأن
محمداً صلى الله عليه وسلم نبيّ وهو المبشر به في كتابنا وَإِذَا
خَلاَ رجع بَعْضُهُمْ إلى بَعْضٍ قَالُواْ أي رؤساؤهم الَّذين لم
ينافقوا لمن نافق أَتُحَدّثُونَهُم أي المؤمنين بِمَا فَتَحَ الله
عَلَيْكُمْ أي عرّفكم في التوراة من نعت محمد صلى الله عليه
وسلم لِيُحَاجُّوكُم ليخاصموكم واللام للصيرورة بِهِ عِندَ
رَبّكُمْ في الآخرة ويقيموا عليكم الحجة في ترك اتباعه مع علمكم
بصدقه؟ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ أنهم يحاجونكم إذا حدثتموهم فتنتهون
076. (Dan jika
mereka berjumpa) maksudnya jika orang-orang Yahudi dan orang-orang munafik itu
bertemu dengan (orang-orang beriman, mereka mengatakan, "Kami pun telah
beriman") bahwa Muhammad itu adalah seorang nabi yang telah diberitakan
kedatangannya dalam kitab suci kami, (tetapi bila mereka telah kembali) atau
berada (sesama mereka, maka kata mereka) yakni para pemimpin mereka yang bukan
munafik kepada yang munafik itu, ("Apakah kamu hendak menceritakan kepada
mereka) maksudnya kepada orang-orang mukmin (tentang apa yang telah dibukakan
Allah kepada kamu) artinya tentang hal-hal yang telah diberitahukan Allah
kepadamu dalam Taurat mengenai sifat-sifat dan ciri-ciri Muhammad (sehingga
dengan demikian mereka dapat mematahkan alasanmu) 'lam' di sini berarti
'mengakibatkan' (dengannya di sisi Tuhanmu) yakni di akhirat kelak, di mana
mereka akan dapat mengajukan bukti penyelewenganmu, yaitu tak hendak mengikuti
Muhammad padahal mengetahui kebenarannya. (Tidaklah kamu mengerti?") bahwa
mereka akan dapat mematahkan alasanmu jika kamu menyebut-nyebut soal itu? Dari
itu hentikanlah tindakanmu itu!
قال تعالى أَوَلاَ
يَعْلَمُونَ الاستفهام للتقرير والواو الداخل عليها للعطف أَنَّ الله
يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ ما يخفون وما يظهرون من ذلك وغيره
فَيرعَوُوا عن ذلك؟
077. (Tidakkah
mereka ketahui) Pertanyaan di sini menunjukkan pengakuan, sehingga kalimat ini
berarti bahwa mereka benar tidak mengetahui sedangkan wau yang terletak di
depan menyatakan athaf atau adanya hubungan (bahwa Allah mengetahui apa yang
mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan) tentang masalah-masalah
tersebut hingga seharusnya mereka akan lebih hati-hati dan waspada.
وَمِنْهُمْ أي
اليهود أُمّيُّونَ عوامّ لاَ يَعْلَمُونَ
الكتاب التوراة إِلاَّ لكن أَمَانِىَّ أكاذيب
تَلَقَّوْها من رؤسائهم فاعتمدوها وَإِن ما هُمْ في جحد نبوّة
النبي محمد صلى الله عليه وسلم وغيره مما يختلقونه إِلاَّ
يَظُنُّونَ ظنا ولا علم لهم
078. (Dan di
antara mereka) di antara orang-orang Yahudi itu (ada yang buta huruf) atau
orang-orang awam yang (tidak mengetahui Alkitab) maksudnya Taurat (kecuali)
(angan-angan) atau kebohongan belaka, yakni yang mereka dengar dari para
pemimpin mereka lalu mereka terima dan percayai. (Dan tiadalah) (mereka) yakni
dalam menentang kenabian Muhammad dan soal-soal lainnya yang mereka buat-buat
itu (kecuali hanyalah menduga-duga belaka) yakni dugaan yang tidak berdasarkan
ilmu.
فَوَيْلٌ شدّة
عذاب لّلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الكتاب بِأَيْدِيهِمْ أي مُخْتَلقاً من
عندهم ثُمَّ يَقُولُونَ هذا مِنْ عِندِ الله لِيَشْتَرُواْ بِهِ ثَمَنًا
قَلِيلاً من الدنيا وهم اليهود غيَّروا صفة النبي في التوراة وآية الرجم
وغيرهما وكتبوها على خلاف ما أَنزل فَوَيْلٌ لَّهُمْ مّمَّا كَتَبَتْ
أَيْدِيهِمْ من المختلق وَوَيْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا يَكْسِبُونَ من
الرشا جمع رشوة
079. (Maka
kecelakaan besarlah) atau siksaan berat (bagi orang-orang yang menulis Alkitab
dengan tangan mereka sendiri) artinya membuat-buatnya menurut kemauan mereka
(lalu mereka katakan, "Ini dari Allah," dengan maksud untuk
memperdagangkannya dengan harga murah) dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan yang sedikit berupa harta dunia. Mereka ini ialah orang-orang Yahudi
yang mengubah-ubah sifat-sifat nabi yang tercantum dalam Taurat, begitu pun
ayat rajam dan lain-lain yang mereka tulis lain daripada yang dimaksud. (Maka
siksaan beratlah bagi mereka karena apa yang ditulis oleh tangan mereka)
disebabkan mereka mengada-ada yang tidak ada (dan siksaan beratlah bagi mereka,
disebabkan apa yang mereka kerjakan) yakni melakukan penyelewengan dan
kecurangan.
وَقَالُواْ لما
وعدهم النبيُّ صلى الله عليه وسلم النارَ لَن
تَمَسَّنَا تصيبنا النار إِلاَّ أَيَّامًا مَّعْدُودَةً قليلة
أربعين يوماً مدة عبادة آبائهم العجل ثم تزول قُلْ لهم يا
محمد أَتَّخَذْتُمْ حذفت منه همزة الوصل استغناء بهمزة
الاستفهام عِندَ الله عَهْدًا ميثاقاً منه بذلك فَلَن يُخْلِفَ
الله عَهْدَهُ به لا أَمْ بَلِ تَقُولُونَ عَلَى الله مَا لاَ
تَعْلَمُونَ
080. (Dan
mereka berkata) yakni tatkala Nabi mengancam mereka dengan neraka, ("Kami
sekali-kali takkan disentuh) tidak akan ditimpa sama sekali (oleh api neraka,
kecuali selama hari-hari yang berbilang") maksudnya selama beberapa hari
saja, yaitu selama 40 hari yakni selama waktu nenek moyang mereka menyembah
patung lembu, kemudian siksaan itu akan berhenti. (Katakanlah) kepada mereka
hai Muhammad, ("Apakah kamu telah menerima) hamzah washalnya dibuang
karena cukup dengan adanya hamzah istifham (janji dari Allah) atau ikrar
mengenai hal tersebut? (Sehingga Allah tidak akan menyalahi janji-Nya?) Tidak,
bukan? (Ataukah) bahkan (kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak
kamu ketahui").
بلى تَمَسُّكم
وَتُخَلَّدونَ فيها مَن كَسَبَ سَيّئَةً شركا وأحاطت بِهِ
خَطِيئَتُهُ بالإفراد والجمع [خطيئاته] أي استولت عليه وأحدقت به من كل جانب
بأن مات مشركاً فأولئك أصحاب النار هُمْ فِيهَا خالدون روعي فيه معنى
(منَ).
081. (Tidak
demikian yang sebenarnya) tetapi kamu pasti akan masuk neraka dan kekal di dalamnya.
(Barang siapa yang berbuat kejahatan) atau kemusyrikan (dan ia dilingkungi oleh
dosanya) dapat secara tunggal dan dapat pula secara jamak, maksudnya dosanya
itu telah meliputi dan melingkunginya dari segala penjuru disebabkan
kematiannya dalam keadaan musyrik (mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal
di dalamnya). Di sini dipakai jamak, dengan menitikberatkan arti 'man' atau
'barang siapa'.
والذين ءامَنُواْ
وَعَمِلُواْ الصالحات أُوْلَئِكَ أصحاب الجنة هُمْ فِيهَا خالدون
082.
(Sebaliknya orang-orang yang beriman dan beramal saleh mereka itu penduduk
surga, kekal mereka di dalamnya.)
وَ اذكر. إِذْ
أَخَذْنَا ميثاق بَنِى إسراءيل في التوراة وقلنا لاَ
تَعْبُدُونَ بالتاء والياء إِلاَّ الله خبر بمعنى النهي ، وقرىء :
(لا تعبدوا) و أحسنوا بالوالدين إحسانا برّاً وَذِى
القربى القرابة عطف على (الوالدين) واليتامى والمساكين وَقُولُواْ
لِلنَّاسِ قولاً حُسَنًا من الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر
والصدق في شأن محمد والرفق بهم، وفي قراءة بضم الحاء وسكون السين مصدر وُصِفَ به
مبالغة وَأَقِيمُواْ الصَّلاةَ وَءَاتُواْ الزكاوة فقبلتم
ذلك ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ أعرضتم عن الوفاء به، فيه التفات عن الغيبة
والمراد آباؤهم إِلاَّ قَلِيلاً مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُّعْرِضُونَ عنه
كآبائكم
083. (Dan)
ingatlah (ketika Kami mengambil ikrar dari Bani Israel) maksudnya dalam Taurat,
dan Kami katakan, ("Janganlah kamu menyembah) ada yang membaca dengan 'ta'
dan ada pula dengan 'ya', yaitu 'laa ya`buduuna', artinya mereka tidak akan
menyembah (kecuali kepada Allah). Kalimat ini merupakan kalimat berita tetapi
berarti larangan. Ada pula yang membaca 'laa ta`buduu', artinya 'janganlah kamu
sembah!' (Dan) berbuat kebaikanlah! (kepada kedua orang tua dengan
sebaik-baiknya) maksudnya berbakti selain itu juga (kaum kerabat) athaf pada
al-waalidain (anak-anak yatim dan orang-orang miskin serta ucapkanlah kepada
manusia) kata-kata (yang baik) misalnya menyuruh pada yang baik dan melarang
dari yang mungkar, berkata jujur mengenai diri Muhammad dan ramah tamah
terhadap sesama manusia. Menurut suatu qiraat 'husna' dengan 'ha' baris di
depan dan 'sin' sukun yang merupakan mashdar atau kata benda dan dipergunakan
sebagai sifat dengan maksud untuk menyatakan 'teramat' artinya teramat baik.
(Dan dirikanlah salat serta bayarkan zakat!) Sesungguhnya kamu telah memberikan
ikrar tersebut. (Kemudian kamu tidak memenuhi) janji itu. Di sini tidak
disebut-sebut orang ketiga, yaitu nenek moyang mereka (kecuali sebagian kecil
dari kamu, dan kamu juga berpaling.") seperti halnya nenek moyangmu.
وَإِذْ أَخَذْنَا
ميثاقكم وقلنا لاَ تَسْفِكُونَ دِمَاءَكُمْ تريقونها بقتل بعضكم
بعضاً وَلاَ تُخْرِجُونَ أَنفُسَكُمْ مّن دياركم لا يخرج بعضكم بعضاً من
داره ثُمَّ أَقْرَرْتُمْ قبلتم ذلك الميثاق وَأَنتُمْ
تَشْهَدُونَ على أنفسكم.
084. (Dan
ingatlah ketika Kami menerima perjanjian pula darimu) dan firman Kami,
("Kamu tidak akan menumpahkan darahmu) artinya mengalirkannya dengan
berbunuhan sesamamu (dan tidak akan mengeluarkan dirimu dari kampung halamanmu)
dari negerimu. (Kemudian kamu berikrar) akan menepati perjanjian tersebut
(sedangkan kamu mempersaksikan.") atas diri kamu sendiri.
ثُمَّ
أَنتُمْ يا هؤلاء تَقْتُلُونَ أَنفُسَكُمْ يقتل بعضكم
بعضاً وَتُخْرِجُونَ فَرِيقًا مّنكُم مّن ديارهم تظاهرون فيه إدغام
(التاء) في الأصل في (الظاء) وفي قراءة بالتخفيف على حذفها تتعاونون علَيْهِم
بالإثم بالمعصية والعدوان الظلم وَإِن يَأْتُوكُمْ
أسارى وفي قراءة (أسرى) تُفْدوهم وفي قراءة : (تفادوهم) : تنقذوهم
من الأسر بالمال أو غيره وهو مما عُهِدَ إليهم وَهُوَ أي
الشأن مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ متصل بقوله و (تخرجون)
والجملة بينهما اعتراض أي كما حُرِمَ ترك الفداء، وكانت قريظةُ حالفوا الأوسَ
والنضيرَ الخزرج فكان كل فريق يقاتل مع حلفائه ويخرب ديارهم ويخرجهم فإذا أُسِرُوا
فدوهم ، كانوا إذا سئلوا لم تقاتلونهم وتفدونهم؟ قالوا : أُمرنا بالفداء فيقال فلم
تقاتلونهم؟ فيقولون حياء أن تُسْتَذَلَّ حلفاؤنا؟ قال الله تعالى : أَفَتُؤْمِنُونَ
بِبَعْضِ الكتاب وهو الفداء وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ وهو ترك القتل
والإخراج والمظاهرة؟ فَمَا جَزَاءُ مَن يَفْعَلُ ذلك مِنكُمْ إِلاَّ
خِزْىٌ هوانٌ وذل فِى الحياوة الدنيا وقد خزوا بقتل قريظة ونفي
النضير إلى الشام وضرب الجزية وَيَوْمَ القيامة يُرَدُّونَ إلى أَشَدّ العذاب
وَمَا الله بغافل عَمَّا تَعْمَلُونَ بالياء والتاء.
085. (Kemudian
kamu) hai (Bani Israel, kamu bunuh dirimu) dengan berbunuhan sesamamu (dan kamu
usir sebagian kamu dari kampung halaman mereka, kamu bertolong-tolongan) ta
asalnya diidgamkan pada zha sehingga dibaca 'tazhzhaaharuuna', tetapi pada satu
qiraat diringankan dengan membuangnya sehingga bacaannya menjadi
'tazhaaharuuna' dengan membuang zha yang berarti tolong-menolong (terhadap
mereka dengan berbuat dosa) maksiat (dan permusuhan) atau penganiayaan. (Tetapi
jika mereka datang kepadamu sebagai orang-orang tawanan) pada satu qiraat
tercantum 'asra' (kamu tebus mereka) ada pula yang membaca 'tafduuhum', artinya
kamu bebaskan mereka dari tawanan dengan harta atau lainnya dan ini termasuk
kebiasaan yang berlaku di kalangan orang-orang Yahudi (padahal dia) artinya
kenyataannya (mengusir mereka itu diharamkan bagimu). Kalimat ini berhubungan
dengan firman-Nya, "dan kamu usir," sedangkan kalimat-kalimat yang
terdapat di antara keduanya merupakan 'jumlah mu`taridhah' atau interupsi,
artinya sebagaimana diharamkannya mengabaikan tebusan. Selama ini suku
Quraizhah mengadakan persekutuan dengan Aus, sedangkan Nadhir dengan Khajraj.
Setiap suku ikut berperang bersama sekutu mereka, bahkan sampai menghancurkan
dan mengusir pihak lawan walaupun sama-sama Yahudi. Tetapi jika Yahudi pihak
lawan itu tertawan, maka mereka tebus. Jika ditanyakan kepada mereka, kenapa
kamu perangi dan kamu tebus mereka, maka jawab mereka, "Karena kami
diminta mereka untuk memberikan tebusan." Jika ditanyakan, "Kenapa
pula kamu perangi mereka?" Jawab mereka, "Karena kami merasa malu
jika sekutu-sekutu kami menderita kekalahan!" Firman Allah Taala,
("Apakah kamu beriman pada sebagian Alkitab) yakni soal menebus tawanan
(dan ingkar terhadap sebagian yang lain) agar tidak membunuh, tidak mengusir
dan tidak bantu-membantu berbuat dosa dan penganiayaan. (Tidak ada balasan bagi
orang yang berbuat demikian di antaramu kecuali kehinaan) atau kenistaan (dalam
kehidupan dunia) kehinaan ini telah dialami oleh Bani Quraizhah dengan dibunuh
dan dibasminya golongan laki-laki mereka, dan juga oleh Bani Nadhir yang diusir
ke Syam dan diwajibkan membayar upeti. (Dan pada hari kiamat mereka
dikembalikan pada siksaan yang amat berat dan Allah tidak lengah dari apa yang
kamu kerjakan). Ada yang membaca dengan ta dan ada pula yang dengan ya.
أُولَئِكَ الذين اشتروا
الحياة الدنيا بالاخرة بأن آثروها عليها فَلاَ يُخَفَّفُ عَنْهُمُ
العذاب وَلاَ هُمْ يُنصَرُونَ يمنعون منه.
086. (Merekalah
orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat) artinya
lebih mengutamakan dunia daripada akhirat (maka tidaklah akan diringankan siksa
terhadap mereka dan tidaklah mereka akan beroleh bantuan") untuk
menghindarkan siksaan itu.
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا
موسى الكتاب التوراة وَقَفَّيْنَا مِن بَعْدِهِ بالرسل أي أتبعناهم
رسولاً في إ ثر رسول ءاتَيْنَا عِسَى ابن مريمالبينات المعجزات كإحياء
الموتى وإبراء الأكمه والأبرص وأيدناه قوّيناه بِرُوحِ
القدس من إضافة الموصوف إلى الصفة أي الروح المقدّسة جبريل لطهارته يسير معه
حيث سار فلم تستقيموا أَفَكُلَّمَا جَاءكُمْ رَسُولٌ بِمَا لاَ
تَهْوَى تحب أَنفُسَكُمْ من الحق استكبرتم تكبرتم عن
اتباعه؟ جواب (كلما) وهو محل الاستفهام ، والمراد به
التوبيخ فَفَرِيقًا منهم كَذَّبْتُمْ كعيسى وَفَرِيقًا
تَقْتُلُونَ المضارع لحكاية الحال الماضية أي : قتلتم كزكريا ويحيى؟
087.
(Sesungguhnya Kami telah mendatangkan Alkitab kepada Musa) yakni Taurat, (lalu
Kami susul setelah itu dengan para rasul) secara berturut-turut, artinya Kami
kirim seorang rasul sesudah yang lain, (dan Kami berikan kepada Isa putra
Maryam bukti-bukti kebenaran) yakni mukjizat menghidupkan mayat, menyembuhkan
orang yang buta dan berpenyakit kusta. (Dan Kami perkuat ia dengan Roh Kudus)
merupakan 'idhafat maushuf pada sifat' maksudnya ialah Roh yang disucikan yakni
Jibril, sehingga karena kesuciannya ikut mengiringkannya ke mana pergi. Namun
kamu tidak juga hendak mengikuti jalan yang benar! (Apakah setiap datang
kepadamu seorang rasul dengan membawa apa yang tidak diingini) atau disukai
(dirimu) berupa kebenaran (kamu menjadi takabur) atau menyombongkan diri, tak
mau mengikutinya. Kalimat ini merupakan jawaban bagi 'setiap', dan dialah yang
menjadi sasaran pertanyaan, sedangkan tujuannya tidak lain dari celaan dan
kecaman, (maka sebagian) di antara mereka (kamu dustakan) seperti Nabi Isa (dan
sebagian lagi kamu bunuh) kata kerja 'mudhari'' atau masa sekarang untuk
menunjukkan peristiwa di masa lampau, artinya telah kamu bunuh Zakaria dan
Yahya.
وَقَالُواْ للنبي
استهزاء قُلُوبُنَا غُلْفٌ جمع أغلف أي مغشاة بأغطية فلا تعي ما تقول قال
تعالى : بَلِ للإضراب لَّعَنَهُمُ الله أبعدهم من رحمته
وخذلهم عن القبول بِكُفْرِهِمْ وليس عدم قبولهم لخلل في
قلوبهم فَقَلِيلاً مَّا يُؤْمِنُونَ (ما) زائدة لتأكيد القلة أي إيمانهم
قليل جداً.
088. (Dan
mereka berkata) kepada nabi untuk berolok-olok, ("Hati kami
tertutup") jamak dari 'aghlaf' yang berarti dibungkus tertutup rapat,
sehingga tak dapat mendengar apa yang dikatakan orang. Firman Allah Taala,
("Tetapi) menegaskan kenyataan sebenarnya (Allah telah mengutuk mereka)
menjauhkan mereka dari rahmat-Nya dengan menolak permohonan mereka sehingga
mereka menjadi putus asa (disebabkan kekafiran mereka) jadi bukanlah karena
cacat pada hati mereka, (maka hanya sedikit sekali mereka yang beriman").
'Maa' merupakan tambahan untuk menunjukkan teramat sedikitnya mereka yang
beriman itu.
وَلَمَّا جَاءهُمْ كتاب مّنْ عِندِ الله
مُصَدّقٌ لّمَا مَعَهُمْ من التوراة : هو القرآن وَكَانُواْ مِن
قَبْلُ قبل مجيئه يَسْتَفْتِحُونَ يستنصرون عَلَى الذين
كَفَرُواْ يقولون : اللهم انصرنا عليهم بالنبيّ المبعوث آخر الزمان فَلَمَّا
جَاءهُم مَّا عَرَفُواْ من الحق وهو بعثة النبيّ كَفَرُواْ
بِهِ حسداً وخوفاً على الرياسة، وجواب (لمّا) الأولى دل عليه جواب لمّا
الثانية فَلَعْنَةُ الله عَلَى الكافرين.
089. (Dan
tatkala datang kepada mereka Alquran dari Allah yang membenarkan apa yang ada
pada mereka) yakni Taurat (padahal sebelumnya mereka) maksudnya sebelum
datangnya Alquran itu (memohon pertolongan) agar beroleh kemenangan (atas
orang-orang yang kafir) dengan mengucapkan, "Ya Allah, tolonglah kami
dengan nabi yang akan dibangkitkan di akhir zaman." (Maka setelah datang
kepada mereka apa yang telah mereka ketahui) yaitu berupa kebenaran dengan
diutusnya Nabi Muhammad itu (mereka lalu ingkar kepadanya) disebabkan
kedengkian dan takut kehilangan pengaruh. Jawaban bagi 'lammaa' atau 'tatkala'
yang pertama, ditunjukkan oleh jawaban 'lammaa' yang kedua (maka laknat
Allahlah atas orang-orang yang kafir itu).
بِئْسَمَا
اشتروا باعوا بِهِ أَنفُسَهُمْ أي حظها من الثواب، (وما) نكرة
بمعنى (شيئاً) تمييز لفاعل (بئس) والمخصوص بالذمّ أَن يَكْفُرُواْ أي
كفرهم بِمَا أنزَلَ الله من القرآن بَغِيّاً مفعول له
(ليكفروا) أي : حسداً على أَن يُنَزّلُ الله بالتخفيف والتشديد مِن
فَضْلِهِ الوحي على مَن يَشَاء للرسالة مِنْ عِبَادِهِ
فَبَاءو رجعوا بِغَضَبٍ من الله بكفرهم بما أنزل والتنكير
للتعظيم على غَضَبٍ استحقوه من قبل بتضييع التوراة والكفر
بعيسى وللكافرين عَذَابٌ مُّهِينٌ ذو إهانة.
090. (Alangkah
buruknya perbuatan mereka menjual) (diri mereka sendiri) maksudnya bagian
pahala mereka. 'Ma' pada kata-kata 'bi'samaa' adalah kata 'nakirah' atau 'tidak
tentu' (indefinit) dan berarti 'sesuatu', merupakan 'tamyiz' bagi pelaku kata
kerja 'bi'sa' yang dikhususkan untuk celaan. (bahwa mereka kafir) artinya
dengan kekafiran mereka (terhadap apa yang diturunkan Allah) berupa Alquran
(disebabkan kedengkian) berfungsi sebagai 'maf`ul liajlih' menunjukkan motif
bagi kekafiran mereka itu. (bahwa Allah menurunkan) ada yang membaca 'yunzila'
dan ada pula 'yunazzila' (karunia-Nya) maksudnya wahyu (kepada siapa yang
dikehendaki-Nya) untuk menjadi rasul (di antara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka
kembali) (dengan kemurkaan) dari Allah disebabkan kekafiran mereka terhadap
wahyu yang diturunkan itu. Celaan ini menyatakan betapa besarnya kesalahan yang
mereka perbuat (di atas kemurkaan) artinya yang bertimpa-timpa yakni setelah
kemurkaan yang selayaknya mereka terima sebelum itu, dengan menyia-nyiakan
kitab Taurat serta menolak Nabi Isa. (Dan bagi orang-orang kafir disediakan
siksaan yang menghinakan).
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ
ءامِنُواْ بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ القرآن وغيره قَالُواْ نُؤْمِنُ بِمَا
أُنزِلَ عَلَيْنَا أي التوراة قال تعالى : وَيَكْفُرونَ الواو
للحال بِمَا وَرَاءَهُ سواه أو بعده من القرآن وَهُوَ
الحق حال مُصَدِّقاً حال ثانية مؤكدة لِّمَا مَعَهُمْ
قُلْ لهم فَلِمَ تَقْتُلُونَ أي قتلتم أَنبِيَاءَ الله مِن
قَبْلُ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ بالتوراة وقد نهيتم فيها عن قتلهم؟ والخطاب
للموجودين في زمن نبينا بما فعل آباؤهم لرضاهم به.
091. (Dan
apabila dikatakan kepada mereka, "Berimanlah kamu kepada apa yang
diturunkan Allah!") yakni Alquran dan lain-lain (Mereka berkata,
"Kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami.") yakni Taurat.
Maka firman Allah Taala, (Sedangkan mereka kafir) 'wau' di sini menunjukkan
'hal' sehingga berarti 'sedangkan' (terhadap yang turun di belakangnya) atau
selain dari itu seperti Alquran (padahal Alquran itulah yang hak) kalimat ini
menjadi 'hal' (membenarkan) menjadi 'hal' yang kedua yang memperkuat (apa yang
ada pada mereka. Katakanlah,) kepada mereka ("Kenapa kamu bunuh)
(nabi-nabi Allah dulu, jika kamu benar-benar beriman?") pada Taurat, di
mana padanya terdapat larangan membunuh mereka. Pertanyaan ini ditujukan kepada
orang-orang Yahudi yang ada di masa nabi kita mengenai perbuatan nenek moyang
mereka yang nyata-nyata mereka setujui.
وَلَقَدْ جَاءَكُم موسى
بالبينات بالمعجزات كالعصا واليد وفلق البحر ثُمَّ اتخذتم العجل إلهاً مِن
بَعْدِهِ من بعد ذهابه إلى الميقات وَأَنتُمْ ظالمون بإتخاذه.
092. (Dan
sesungguhnya telah datang kepada kamu sekalian Musa dengan membawa bukti-bukti
kebenaran) maksudnya mukjizat seperti tongkat, tangan dan terbelahnya lautan
(kemudian kamu ambil anak sapi) sebagai sembahan (sesudahnya) maksudnya sesudah
kepergiannya ke mikat (bahkan kamu adalah orang-orang yang aniaya.) Karena
telah menjadikan anak sapi sebagai sembahan.
وَإِذْ أَخَذْنَا
ميثاقكم على العمل بما في التوراة وَ قد رَفَعْنَا فَوْقَكُمُ
الطور الجبل حين امتنعتم من قبولها ليسقط عليكم وقلنا خُذُواْ مَا
ءاتيناكم بِقُوَّةٍ بجدّ واجتهاد واسمعوا ما تؤمرون به سماع
قبول قَالُواْ
سَمِعْنَا قولك وَعَصَيْنَا أمرك وَأُشْرِبُواْ فِى
قُلُوبِهِمُ العجل أي خالط حبه قلوبهم كما يخالط الشراب بِكُفْرِهِمْ
قُلْ لهم بِئْسَمَا شيئاً يَأْمُرُكُم بِهِ
إيمانكم بالتوراة من عبادة العجل إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ بها كما
زعمتم المعنى : لستم بمؤمنين لأن الإيمان لا يأمر بعبادة العجل ، والمراد : آباؤهم
أي فكذلك أنتم لستم بمؤمنين بالتوراة وقد كذبتم محمداً والإيمان بها لا يأمر
بتكذيبه.
093. (Dan
ketika Kami mengambil ikrar darimu) untuk mengamalkan apa yang terdapat dalam
Taurat (dan) sungguh (Kami angkat bukit di atasmu) maksudnya bukit Sinai, yakni
untuk dijatuhkan di atasmu karena kamu menolak untuk berikrar itu, seraya Kami
berfirman, ("Peganglah apa yang Kami berikan padamu) maksudnya taatilah
dengan serius dan bersungguh-sungguh (dan dengarkanlah!") Apa yang akan
dititahkan kepadamu dengan patuh (Mereka menjawab, "Kami dengar) firman-Mu
(tetapi tak hendak kami patuhi.") perintah-Mu itu (dan diminumkan ke dalam
hati mereka anak sapi) artinya diresapkan ke dalam hati mereka itu kecintaan
menyembah anak sapi tak ubah bagai meresapnya minuman (karena kekafiran mereka.
Katakanlah) kepada mereka, ("Teramat jahatlah apa) maksudnya sesuatu (yang
diperintahkan oleh keimananmu) terhadap Taurat itu, yaitu pemujaan anak sapi
(jika kamu benar-benar beriman.") kepadanya sebagai pengakuanmu itu!
Maksud ayat, sebenarnya kamu tidak beriman, karena beriman yang sesungguhnya
tidak mungkin menyuruh orang untuk menyembah anak sapi. Yang diceritakan di
sini nenek moyang mereka, tetapi yang dituju ialah mereka sendiri seolah-olah
Allah berfirman, "Demikian pula halnya kamu tidak beriman pada Taurat,
karena kamu mendustakan Muhammad, padahal keimanan pada kitab suci itu tak
mungkin akan berakibat mendustakannya!"
قُلْ لهم إِن
كَانَتْ لَكُمُ الدار الأخرة أي الجنة عِندَ الله
خَالِصَةً خاصة مّن دُونِ الناس كما زعمتم فَتَمَنَّوُاْ
الموت إِن كُنْتُمْ صادقين تعلق بتمنّيه الشرطان على أنّ الأوّل قيد في
الثاني أي إن صدقتم في زعمكم أنها لكم ومن كانت له يؤثرها والموصل إليها الموت
فتمنوه.
094.
(Katakanlah) kepada mereka, ("Jika kampung akhirat itu untukmu) maksudnya
surga (khusus di sisi Allah) hanya untuk kamu (bukan untuk orang lain) seperti
pengakuanmu (maka inginilah kematian jika kamu memang benar!") Dalam
mengingini kematian itu bergantung dua syarat dengan ketentuan; yang pertama
dikaitkan pada yang kedua, maksudnya, jika pengakuanmu benar bahwa surga itu
hanya milikmu khusus, sedangkan menurut kebiasaan, seseorang ingin segera
menemukan miliknya itu dan jalan untuk mendapatkan tiada lain hanya kematian,
maka inginilah segera kematian itu olehmu!
وَلَن يَتَمَنَّوْهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ
أَيْدِيهِمْ من كفرهم بالنبي المستلزم لكذبهم والله عَلِيمٌ بالظالمين الكافرين
فيجازيهم.
095. (Dan
mereka sekali-kali tak akan menginginkan kematian itu disebabkan
kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka) berupa kekafiran
kepada nabi sebagai akibat dari mendustakannya (dan Allah Maha Mengetahui terhadap
orang-orang yang aniaya) yaitu orang-orang yang kafir, karenanya Allah pasti
akan membalas mereka.
وَلَتَجِدَنَّهُمْ لام قسم أَحْرَصَ
الناس على حياة و أحرص مِنَ الذين أَشْرَكُواْ المنكرين للبعث
عليها لعلمهم بأنّ مصيرهم النار دون المشركين لإنكارهم له يَوَدُّ يتمنى أَحَدُهُمْ
لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ (لو) مصدرية بمعنى (أن) وهي بصلتها في تأويل
مصدر مفعول (يودّ) وَمَا هُوَ أي
أحدهم بِمُزَحْزِحِهِ مبعده مِّنَ العذاب النار أَن
يُعَمَّرَ فاعل مزحزحه أي تعميره والله بَصِيرٌ بِمَا
يَعْمَلُونَ بالياء والتاء فيجازيهم . وسأل ابن صوريا النبي أو عمر عمن يأتي
بالوحي من الملائكة فقال جبريل فقال هو عدوّنا يأتي بالعذاب ولو كان ميكائيل لآمنا
لأنه يأتي بالخصب والسلم فنزل :
096. (Dan demi
sesungguhnya, akan kamu jumpai mereka itu) 'lam' menunjukkan sumpah
(setamak-tamak manusia atas kehidupan dunia dan) lebih tamak lagi (dari
orang-orang musyrik) yakni yang mengingkari hari berbangkit. Mereka tahu bahwa
tempat kediaman mereka itu neraka; berbeda halnya dengan orang-orang musyrik
yang mengingkari adanya hari akhirat itu. (Masing-masing mereka menginginkan)
atau mengharapkan (agar diberi umur seribu tahun) 'lau' mashdariyah sama
artinya dengan 'an' atau 'agar' dan dengan 'shilah-nya' ditakwilkan sebagai
'mashdar' atau 'kata benda', menjadi 'maf`ul bih' atau 'obyek penderita' dari
'yawaddu'. (Dan tidaklah dia) maksudnya masing-masing dari mereka (akan
menjauhkannya) menyelamatkan dirinya (dari siksa) maksudnya neraka (karena ia
diberi umur panjang itu). 'An' bersama shilahnya ini menjadi 'fa`il' atau
'pelaku' dari 'muzahzihihi'. (Dan Allah Maha Melihat akan apa yang mereka
kerjakan) karena itu Allah akan membalasnya. Ada yang membaca dengan ya dan ada
pula dengan ta. Ibnu Shuriya bertanya kepada Nabi saw. atau Umar,
"Siapakah di antara malaikat yang menyampaikan wahyu?" Jawabnya,
'Jibril.' Kata Ibnu Shuriya, "Dia musuh kami yang selalu mendatangkan
siksa atau kesengsaraan. Kalau saja Mikail, tentu kami akan beriman, karena dia
yang membawa kemakmuran dan kedamaian." Lalu turunlah ayat berikutnya,
قُلْ لهم مَن
كَانَ عَدُوّاً لِّجِبْرِيلَ فليمت غيظاً فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ أي
القرآن على قَلْبِكَ بِإِذْنِ بأمر الله مُصَدّقًا لِّمَا بَيْنَ
يَدَيْهِ قبله من الكتب وهدى من
الضلالة وبشرى بالجنة لِلْمُؤْمِنِينَ.
097.
(Katakanlah) kepada mereka, ("Barang siapa yang menjadi musuh Jibril) maka
silakan ia binasa dengan kebenciannya itu! (Maka sesungguhnya Jibril itu
menurunkannya) maksudnya Alquran (ke dalam hatimu dengan seizin) atau perintah
(Allah, membenarkan apa-apa yang berada di hadapannya) yaitu kitab-kitab suci
yang turun sebelumnya (dan menjadi petunjuk) dari kesesatan (serta berita
gembira) berupa surga (bagi orang-orang yang beriman).
مَن كَانَ عَدُوّا
لّلَّهِ وَمَلئِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ بكسر الجيم وفتحها بلا همز
[جَبْريل] وبه بياء جَبْرَئيل ودونها [جَبْرَئل] وميكال عطف على
الملائكة من عطف الخاص على العام وفي قراءة (ميكائيل) بهمز وياء [ميكائل] وفي أخرى
بلا ياء فَإِنَّ الله عَدُوٌّ للكافرين أوقعه موقع (لهم) بياناً لحالهم.
098. (Barang
siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya dan
Jibril) ada yang membaca Jibriil ada pula yang membaca Jabriil atau Jabrail
(dan Mikail) diathaf atau dihubungkan kepada malaikat dari jenis mengathafkan
yang khas kepada yang umum. Ada pula yang membaca Mikail yaitu dengan hamzah
serta ya dan ada pula Mikail dengan tambahan hamzah saja, (maka sesungguhnya
Allah menjadi musuh bagi orang-orang yang kafir"). Orang itu ditempatkan
pada suatu posisi untuk menyatakan keadaannya.
وَلَقَدْ أَنزَلْنَا
إِلَيْكَ يا محمد آيَاتٍ بَيّنَاتٍ أي واضحات، حال. ردّ لقول ابن
صوريا للنبي : ما جئتنا بشيء وَمَا يَكْفُرُ بِهَا إِلاَّ الفاسقون.
099. (Dan
sungguh, telah kami turunkan kepadamu) hai Muhammad (ayat-ayat yang jelas) atau
terang, menjadi 'hal' sebagai sanggahan terhadap ucapan Ibnu Shuriya yang
mengatakan kepada Nabi saw., "Kamu datang kepada kami tanpa membawa
sesuatu apa pun!" (Dan tak ada yang ingkar kepadanya kecuali orang-orang
yang fasik)
أ كفروا
بها وكُلَّمَا عاهدوا الله عَهْداً على الإيمان بالنبي إن
خرج، أو النبي أن لا يعاونوا عليه المشركين نَّبَذَهُ طرحه فَرِيقٌ
مّنْهُمُ بنقضه، جواب (كلّما) وهو محل الاستفهام
الإنكاري بَل للانتقال أَكْثَرُهُمْ لاَ يُؤْمِنُونَ.
100. (Patutkah)
mereka ingkar kepadanya (dan setiap mereka menjanjikan) kepada Allah (suatu
janji) akan beriman kepada nabi jika telah dibangkitkan atau menjanjikan kepada
nabi tidak akan membantu orang-orang yang musyrik untuk menentangnya
(melemparkannya) yakni menjauhkannya (segolongan di antara mereka) yaitu dengan
cara melanggarnya. Kalimat ini merupakan jawab dari 'kullamaa' atau setiap dan
yang menjadi pertanyaan serta sanggahan (bahkan) lebih dari itu lagi (sebagian
besar dari mereka tidak beriman).
وَلَمَّا جَاءَهُمْ
رَسُولٌ مِّنْ عِندِ الله محمد صلى الله عليه وسلم مُصَدِّقٌ لِّمَا
مَعَهُمْ نَبَذَ فَرِيقٌ مّنَ الذين أُوتُواْ الكتاب كتاب الله أي
التوراة وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ أي لم يعملوا بما فيها من الإيمان بالرسول
وغيره كَأَنَّهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ ما فيها من أنه نبي حق أو أنها كتاب
الله
101. (Dan
tatkala datang kepada mereka seorang rasul dari sisi Allah) yakni Muhammad saw.
(yang membenarkan kitab yang ada pada mereka, sebagian dari orang-orang yang
diberi kitab melemparkan kitab Allah) yakni Taurat (ke belakang punggung
mereka) artinya mereka tidak mau mengamalkan isinya berupa keimanan kepada
rasul dan lain-lain (seolah-olah mereka tidak mengetahui) akan isinya bahwa
beliau adalah nabi yang sebenarnya atau bahwa Taurat itu adalah kitab Allah.
واتبعوا عطف على
نبذ مَا تَتْلُواْ أي تلت الشياطين عَلَى عهد مُلْكِ
سليمان من السحر وكانت دفنته تحت كرسيه لما نُزِعَ ملكه أو كانت تسترق السمع
وتضم إليه أكاذيب وتلقيه إلى الكهنة فيدوّنونه وفشا ذلك وشاع أنّ الجن تعلم الغيب
فجمع سليمان الكتب ودفنها فلما مات دلت الشياطين عليها الناس فاستخرجوها فوجدوا
فيها السحر فقالوا إنما ملككم بهذا فتعلموه ورفضوا كتب أنبيائهم . قال تعالى-
تبرئة لسليمان ورداً على اليهود في قولهم انظروا إلى محمد يذكر سليمان في الأنبياء
وما كان إلا ساحراً- : وَمَا كَفَرَ سليمان أي لم يعمل السحر لأنه
كفر ولكن بالتشديد والتخفيف الشياطين كَفَرُواْ يُعَلّمُونَ الناس
السحر الجملة حال من ضمير (كفروا) وَ يعلمونهم مَا أُنْزِلَ
عَلَى الملكين أي أُلْهِمَاه من السحر وقرىء بكسر اللام
الكائنين بِبَابِلَ بلد في سواد العراق هاروت وماروت بدل أو
عطف بيان للملكين قال ابن عباس هما ساحران كانا يعلمان السحروقيل ملكان أُنْزِلاَ
لتعليمه ابتلاء من الله إلى الناس وَمَا يُعَلّمَانِ
مِنْ زائدة أَحَدٍ حتى يَقُولاَ له نصحاً إِنَّمَا نَحْنُ
فِتْنَةٌ بلية من الله إلى الناس ليمتحنهم بتعليمه فمن تعلمه كفر ومن تركه
فهو مؤمن فَلاَ تَكْفُرْ بتعلمه فإن أبى إلا التعليم
علماه فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرّقُونَ بِهِ بَيْنَ المرء
وَزَوْجِهِ بأن يُبَغِّضَ كلاًّ إلى الآخر وَمَا هُمْ أي
السحرة بِضَارّينَ بِهِ بالسحر مِنْ زائدة أَحَدٍ إِلاَّ
بِإِذْنِ الله بإرادته وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ في
الآخرة وَلاَ يَنفَعُهُمْ وهو السحر وَلَقَدْ لام
قسم عَلِمُواْ أي اليهود لِمَنِ لام ابتداء معلقة لما قبلها
(وَمَنْ) موصولة اشتراه اختاره أو استبدله بكتاب الله مَا لَهُ فِى
الأخرة مِنْ خلاق نصيب في الجنة وَلَبِئْسَ
مَا شيئاً شَرَوْاْ باعوا بِهِ أَنفُسَهُمْ أي الشارين :
أي حظها من الآخرة إن تعلموه حيث أوجب لهم النار لَوْ كَانُواْ
يَعْلَمُونَ حقيقة ما يصيرون إليه من العذاب ما تعلموه .
102. (Dan
mereka mengikuti) diathafkan pada 'nabadza' (apa yang dibaca) dulu (oleh
setan-setan pada) masa (kerajaan Sulaiman) berupa buku-buku sihir yang mereka
pendam di bawah singgasananya ketika kerajaannya runtuh. Atau mungkin juga
setan-setan itu mencari dengar lalu mencampurkan ke buku-buku itu
kebohongan-kebohongan dan memberikannya kepada tukang-tukang tenung yang
membukukannya sehingga tersebar berita bahwa jin mengajarkan hal-hal gaib.
Sulaiman pun mengumpulkan buku-buku itu lalu menguburkannya. Tatkala ia
mangkat, setan-setan pun menunjukkannya kepada manusia dan ketika mereka
bongkar ternyata di dalamnya ada ilmu sihir. Kata mereka, "Kerajaan kamu
berdirinya adalah dengan ini!" Lalu mereka pelajari ilmu sihir itu dan
mereka tolak buku-buku nabi-nabi mereka. Ketika orang-orang Yahudi mengatakan,
"Lihat itu Muhammad, disebutkannya Sulaiman itu seorang nabi, padahal ia
tidak lebih dari seorang tukang sihir", maka Allah pun berfirman untuk
membuktikan kebenaran Sulaiman dan menyangkal orang-orang Yahudi itu, (padahal
Sulaiman tidaklah kafir) maksudnya ia tidak melakukan sihir, sebab sihir adalah
perbuatan kafir (hanya) ada yang membaca 'lakinna' dan ada yang membaca 'lakin'
(setan-setanlah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia). Kalimat
ini menjadi hal bagi kata ganti yang terdapat pada 'kafaruu' (dan) mengajarkan
pula kepada mereka (apa yang diturunkan kepada dua malaikat) artinya ilmu sihir
yang diilhamkan kepada mereka. Ada pula yang membaca 'al-malikain' dengan lam
berbaris bawah sehingga berarti dua orang raja, yaitu yang berada (di Babilon)
suatu negeri di tanah subur Irak. (Harut dan Marut) merupakan 'badal' atau nama
dan kata ganti dari kedua malaikat itu, atau athaf bayan, artinya hubungan yang
memberi penjelasan. Menurut Ibnu Abbas, kedua mereka itu adalah tukang sihir
yang mengajarkan ilmu sihir dan ada pula yang mengatakan bahwa mereka adalah
dua orang malaikat yang sengaja diturunkan Allah untuk menyebarkannya sebagai
ujian dari Allah terhadap umat manusia. (Sedangkan keduanya tidaklah
mengajarkan kepada) 'min' merupakan tambahan (seorang pun sebelum mengatakan)
atau menyampaikan nasihat lebih dahulu ("Sesungguhnya kami ini hanya
cobaan) ujian dari Allah terhadap manusia dengan mengajarkannya, siapa yang
mempelajarinya, ia jatuh kafir dan siapa yang meninggalkannya ia mukmin, (sebab
itu janganlah kamu kafir!") Jika ia masih mendesak untuk mempelajarinya
barulah mereka mengajarkannya. (Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu
apa yang dapat menceraikan antara seorang laki-laki dengan istrinya) misalnya
dengan membangkitkan marah dan kebencian satu pihak terhadap lainnya. (Dan
tidaklah mereka) yakni ahli-ahli sihir itu (dapat memberi mudarat dengannya)
maksudnya dengan ilmu sihir itu (dari) 'min' di sini hanya sebagai tambahan
(kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah) atau kehendak-Nya (Dan mereka
pelajari apa yang memberi mudarat kepada mereka), yakni di akhirat (dan yang
tidak memberi manfaat) yakni sihir. (Dan sesungguhnya) 'lam' menunjukkan sumpah
(mereka sebenarnya tahu) yakni orang-orang Yahudi itu sebenarnya yakin (bahwa
barang siapa) 'lam' merupakan lam ibtida yang menghubungkan dengan kalimat
sebelumnya, sedangkan 'man' isim maushul (yang menukarnya) atau menggantinya
(sihir) dengan Kitabullah, (tiadalah baginya bagian di akhirat) atau
keberuntungan dalam surga, (dan amat buruklah sesuatu) maksudnya perbuatan
mereka (menjual) menukarkan (diri mereka dengannya) yakni menjual
kebahagiaannya di akhirat dengan mempelajari sihir karena telah pasti akan
menjerumuskan mereka ke dalam neraka, (seandainya mereka menyadarinya) jika
mereka benar-benar tahu atau menyadari hakikat siksaan yang akan mereka jalani
di akhirat kelak, niscaya mereka tidak mau mempelajarinya.
وَلَوْ
أَنَّهُمْ أي اليهود ءامَنُواْ بالنبي
والقرآن واتقوا عقاب الله بترك معاصيه كالسحر ، وجواب (لو) محذوف : أي
لأثيبوا دل عليه لَمَثُوبَةٌ ثواب وهو مبتدأ واللام فيه للقسم مّنْ
عِندِ الله خَيْرٌ خبره مما شروا به أنفسهم لَوْ كَانُواْ
يَعْلَمُونَ أنه خير لما آثروه عليه.
103. (Dan
seandainya mereka) orang-orang Yahudi (beriman) terhadap Nabi dan Alquran (dan
menjaga diri mereka) dari siksa Allah dengan meninggalkan maksiat, seperti
sihir. Jawaban dari 'lau' ini dibuang. Atau tentulah mereka akan diberi pahala.
Hal ini ditunjukkan oleh (maka sesungguhnya pahala) 'matsuubatun' menjadi
mubtada, sedangkan 'lam' menunjukkan sumpah (di sisi Allah itu lebih baik)
'khairun' menjadi khabar, artinya 'lebih baik' yakni lebih baik dari hasil
penjualan diri mereka itu (seandainya mereka mengetahuinya) seandainya mereka
tahu bahwa pahala itu lebih baik, tentulah mereka tak akan mementingkan yang
lain darinya.
ياأيها الذين ءامَنُواْ
لاَ تَقُولُواْ للنبي راعنا أمر من (المراعاة) وكانوا يقولون له
ذلك وهي بلغة اليهود سب من (الرعونة) فسُرُّوا بذلك وخاطبوا بها النبيَّ فنُهي
المؤمنون عنها وَقُولُواْ بدلها انظرنا أي انظر إلينا واسمعوا ما
تؤمرون به سماع قبول وللكافرين عَذَابٌ أَلِيمٌ مؤلم هو النار.
104. (Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan) kepada Nabi (raa`inaa)
artinya perhatikanlah kami; 'raa'inaa' diambil dari kata 'muraa`ah', tetapi
orang-orang Yahudi biasa mengatakan 'raa`unah' yang dalam bahasa mereka berarti
'teramat bodoh' sebagai ejekan kepada Nabi, maka orang-orang mukmin dilarang
mengucapkan kata-kata itu, (dan katakanlah) yakni sebagai gantinya, (unzhurnaa)
artinya lihatlah kami; (dan dengarlah olehmu) apa-apa yang dititahkan dengan
kesediaan untuk mematuhinya (dan bagi orang-orang kafir disediakan siksaan
pedih) yang menyakitkan sekali, yaitu neraka.
مَّا يَوَدُّ الذين
كَفَرُواْ مِنْ أَهْلِ الكتاب وَلاَ المشركين من العرب عطف على (أهل الكتاب)،
(ومن) للبيان، أَن يُنَزَّلَ عَلَيْكُم
مِّنْ زائدة خَيْرٍ وحي مِّن رَّبّكُمْ حسداً
لكم والله يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ نبوّته مَن يَشَاءُ والله ذُو
الفضل العظيم.
105.
(Orang-orang kafir dan golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak
menginginkan) orang-orang musyrik di sini ialah dari kalangan Arab, dihubungkan
kepada Ahli Kitab, sedangkan 'min' atau 'dari' untuk penjelasan (diturunkannya
kebaikan kepadamu) 'min' di sini hanya sebagai tambahan; sedangkan 'kebaikan'
maksudnya ialah wahyu, (dari Tuhan) disebabkan iri hati atau dengki kepadamu.
(Sedangkan Allah menentukan rahmat-Nya) atau kenabian-Nya (kepada siapa yang
dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang maha besar).
ولما طعن الكفار في
النسخ وقالوا إنّ محمداً يأمر أصحابه اليوم بأمر وينهى عنه غداً نزل
: مَا شرطية نَنسَخْ مِنْ ءايَةٍ أي : نُزِلْ حكمها إما مع
لفظها أو لا وفي قراءة بضم النون من أنسخ أي نأمرك أو جبريل بنسخها أَوْ
ننسها نؤخرها فلانَزِلَ حكمها ونرفع تلاوتها أو نؤخرها في اللوح المحفوظ وفي
قراءة بلا همز من النسيان : أي نُنْسِكها ، أي نمحها من قلبك ، وجواب
الشرط نَأْتِ بِخَيْرٍ مّنْهَا أنفع للعباد في السهولة أو كثرة
الأجر أَوْ مِثْلِهَا في التكليف والثواب. أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ
الله على كُلّ شَيْء قَدِيرٌ ومنه النسخ والتبديل والاستفهام للتقرير.
106. Tatkala
orang-orang kafir mengecam tentang nasakh/penghapusan atau pergantian hukum dan
menuduh bahwa Muhammad menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengerjakan sesuatu
pada hari ini lalu melarangnya esok, maka turunlah ayat, (Apa saja) disebut
'syarthiyah' yang membutuhkan jawaban (ayat yang Kami hapus) baik hukumnya itu
pada mulanya turun bersama lafalnya atau tidak dan menurut satu qiraat
'nunsikh', artinya Kami titah kamu atau Jibril untuk menghapusnya (atau Kami
tangguhkan) Kami undurkan sehingga hukumnya tidak turun dan bacaannya Kami
tangguhkan di Lohmahfuz. Menurut satu qiraat tanpa hamzah, berasal dari
kata-kata 'nisyaan' artinya 'lupa', sehingga artinya ialah Kami kikis atau
hapus dari dalam kalbumu sehingga kamu melupakannya. Jawab syaratnya ialah
(Kami datangkan yang lebih baik daripadanya) artinya lebih menguntungkan bagi
hamba, baik dalam kemudahannya maupun dalam besar pahalanya (atau yang
sebanding dengannya) dalam beban yang harus dipikul atau dalam ganjarannya.
(Tidakkah kamu ketahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?)
Termasuk dalam kekuasaan-Nya itu nasakh, yaitu menghapus hukum dan mengubahnya,
dan mengenai pertanyaan di sini maksudnya ialah untuk mengukuhkan.
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ
الله لَهُ مُلْكُ السموات والأرض يفعل فيهما ما يشاء وَمَا لَكُم مّن
دُونِ الله أي غيره مِنْ زائدة وَلِيُّ يحفظكم وَلاَ
نَصِيرٍ يمنع عذابه عنكم إن أتاكم؟.
107. (Tidakkah
kamu ketahui bahwa milik Allahlah kerajaan langit dan bumi) sehingga Dia dapat
berbuat terhadap keduanya menurut yang dikehendaki-Nya. (Dan tiada bagimu
selain Allah) (dari) hanya sebagai tambahan (seorang wali) seorang pelindung
yang akan melindungimu (dan tidak pula seorang pembela) yang akan menghindarkan
siksaan jika datang menimpa.
ونزل لما سأله أهل مكة
أن يُوسِّعها ويجعل الصفا ذهباً أَمْ بل أ تُرِيدُونَ أَن تَسْئَلُواْ
رَسُولَكُمْ كَمَا سُئِلَ موسى أي سأله قومه مِن قَبْلُ من قولهم
(أرنا الله جهرة) وغير ذلك وَمَن يَتَبَدَّلِ الكفر بالإيمان أي يأخذه
بدله بترك النظر في الآيات البينات واقتراح غيرها فَقَدْ ضَلَّ سَوَاء
السبيل أخطأ الطريق الحق (والسواء) في الأصل الوسط.
108. Tatkala
warga Mekah meminta kepada Nabi saw. agar kota mereka diperluas dan bukit Shafa
dijadikan sebuah bukit emas turunlah, (Atau) apakah (kamu menghendaki untuk
meminta kepada Rasulmu seperti yang diminta kepada Musa) maksudnya kaum Nabi
Musa telah meminta kepadanya (dulu) seperti kata mereka, "Perlihatkanlah
Allah kepada kami secara nyata!" Dan lain-lain. (Dan barang siapa yang
menukar iman dengan kekafiran) artinya mengambil kekafiran sebagai ganti
keimanan disebabkan tidak mau memperhatikan ayat-ayat yang jelas dan lebih
memilih yang lainnya (maka sungguh ia telah sesat dari jalan yang benar) 'sawa'
asalnya 'wasath', artinya pertengahan.
وَدَّ كَثِيرٌ مّنْ
أَهْلِ الكتاب لَوْ مصدرية يَرُدُّونَكُم مِن بَعْدِ إيمانكم كُفَّارًا
حَسَدًا مفعول له كائناً مّنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ أي حملتهم عليه
أنفسهم الخبيثة مِّن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ في
التوراة الحق في شأن النبيّ فاعفوا عنهم أي
اتركوهم واصفحوا أعرضوا فلا تجازوهم حتى يَأْتِىَ الله بِأَمْرِهِ فيهم
من القتال إِنَّ الله على كُلِّ شَىْء قَدِيرٌ.
109. (Sebagian
besar Ahli Kitab menginginkan agar) 'lau' atau 'agar' mashdariyah, artinya
melebur kalimat sesudahnya menjadi mashdar (mereka dapat mengembalikan kamu
pada kekafiran setelah kamu beriman disebabkan kedengkian) 'maf`ul lah'
menunjukkan motif dari keinginan mereka itu (dari diri mereka sendiri)
maksudnya timbul dan didorong oleh jiwa mereka yang kotor (setelah nyata bagi
mereka) dalam Taurat (kebenaran) mengenai diri Nabi. (Maka biarkanlah mereka)
tinggalkan (dan berpalinglah) tak usah dilayani mereka itu, (sampai Allah
mendatangkan perintah-Nya) tentang mereka dengan menyuruh memerangi mereka.
(Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu).
وَأَقِيمُواْ الصلاة
وَءاتُواْ الزكواة وَمَا تُقَدّمُواْ لأَنْفُسِكُم مّنْ خَيْرٍ طاعة كصلة وصدقة تَجِدُوهُ أي
ثوابه عِندَ الله إِنَّ الله بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ فيجازيكم به.
110. (Dan
dirikanlah salat serta bayarkanlah zakat dan apa-apa yang kamu persembahkan
buat dirimu berupa kebaikan) artinya ketaatan seperti sedekah dan menghubungkan
silaturahmi, (tentulah kamu akan mendapatinya) maksudnya pahalanya (di sisi
Allah, sesungguhnya Allah Maha Melihat akan apa-apa yang kamu kerjakan)
sehingga kamu akan menerima balasan daripadanya.
وَقَالُواْ لَن
يَدْخُلَ الجنة إِلاَّ مَن كَانَ هُودًا جمع (هائد) أَوْ نصارى قال
ذلك يهود المدينة ونصارى نجران لما تناظروا بين يدي النبيّ صلى الله عليه وسلم أي
قال اليهود لن يدخلها إلا اليهود وقال النصارى لن يدخلها إلا
النصارى تِلْكَ القولة أَمَانِيُّهُمْ شهواتهم
الباطلة قُلْ لهم هَاتُواْ برهانكم حجتكم على ذلك إِن
كُنتُمْ صادقين فيه
111. (Dan
mereka, orang-orang Yahudi dan Kristen, mengatakan, "Sekali-kali tidak
akan masuk surga kecuali orang-orang yang beragama Yahudi atau Kristen.")
Ucapan ini dikeluarkan oleh orang-orang Yahudi Madinah dan Kristen Najran
tatkala mereka berbantahan di hadapan Nabi saw. Kata Yahudi, "Hanya orang
Yahudilah yang akan masuk ke dalamnya." Orang Kristen menjawab,
"Surga itu tidak akan dimasuki, kecuali oleh orang Kristen."
(Demikianlah itu) yakni ucapan mereka itu (hanyalah angan-angan mereka saja)
artinya keinginan kosong belaka. (Katakanlah) kepada mereka, (Tunjukkanlah
bukti kebenaranmu) yaitu hujah atas yang demikian itu (jika kamu orang yang
benar) mengenai hal tersebut.
بلى يدخل الجنة
غيرهم مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ أي انقاد لأمره وخص الوجه لأنه
أشرف الأعضاء فغيره أولى وَهُوَ مُحْسِنٌ موحد فَلَهُ أَجْرُهُ
عِندَ رَبّهِ أي ثواب عمله الجنة وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ
يَحْزَنُونَ في الآخرة
112. (Tidak
demikian) bahkan yang akan masuk surga itu ialah selain mereka (barang siapa yang
menyerahkan wajahnya kepada Allah) maksudnya tunduk pada perintah-Nya.
Ditekankan menyerahkan 'wajah' atau 'muka' karena merupakan anggota tubuh yang
paling mulia, maka anggota tubuh yang lainnya harus lebih tunduk lagi
(sedangkan ia berbuat kebaikan) terutama bertauhid, (maka baginya pahala di
sisi Tuhannya) artinya sebagai ganjaran amal perbuatannya itu ialah surga.
(Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka akan berduka
cita) yakni di akhirat kelak.
وَقَالَتِ اليهود
لَيْسَتِ النصارى على شَىْء معتدّ به وكفرت بعيسى وَقَالَتِ النصارى
لَيْسَتِ اليهود على شَىْء معتدّ به وكفرت بموسى وَهُمْ أي
الفريقان يَتْلُونَ الكتاب المنزل عليهم وفي كتاب اليهود تصديق عيسى ،
وفي كتاب النصارى تصديق موسى والجملة حال كذلك كما قال هؤلاء قَالَ
الذين لاَ يَعْلَمُونَ أي المشركون من العرب وغيرهم مِّثْلَ
قَوْلِهِمْ بيان لمعنى (ذلك) أي قالوا لكل ذي دين ليسوا على شيء فالله
يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ القيامة فِيمَا كَانُواْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ من
أمر الدين فيدخل المحق الجنة والمبطل النار.
113. (Dan
orang-orang Yahudi berkata, "Orang-orang Nasrani tidak mempunyai sesuatu
pegangan") yakni sesuatu yang dapat diakui di samping mereka tidak pula
beriman kepada Isa. (Sebaliknya orang-orang Nasrani mengatakan, "Orang
Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan,") yang dapat dipercaya dan mereka
kafir pula kepada Nabi Musa (padahal mereka) kedua golongan tersebut (sama-sama
membaca Alkitab) yang diturunkan kepada mereka. Di dalam kitab suci orang
Yahudi terdapat pengukuhan terhadap Nabi Isa dan dalam kitab suci orang Kristen
terdapat pengukuhan terhadap Nabi Musa. Kalimat yang belakangan ini menjadi
'hal'. (Demikian pula) maksudnya seperti yang mereka katakan itu (dikatakan
oleh orang-orang yang tidak mengetahui) yakni orang-orang musyrik dari golongan
Arab dan lainnya (seperti ucapan mereka itu) penjelasan bagi makna 'demikian
pula', artinya kepada setiap penganut agama lain, mereka katakan bahwa mereka
tidak mempunyai dasar atau pedoman. (Maka Allah akan mengadili di antara mereka
pada hari kiamat mengenai apa yang mereka persengketakan itu) yakni tentang
urusan agama, sehingga semua pihak yang membenarkannya akan masuk surga dan
sebaliknya orang yang menyangkalnya akan masuk neraka.
وَمَنْ
أَظْلَمُ أي لا أحد أظلم مِمَّن مَّنَعَ مساجد الله أَن يُذْكَرَ فِيهَا
اسمه بالصلاة والتسبيح وسعى فِى خَرَابِهَا بالهدم أو التعطيل،
نزلت إخباراً عن الروم الذين خربوا بيت المقدس أو في المشركين لما صدّوا النبي صلى
الله عليه وسلم عام الحديبية عن البيت أُوْلَئِكَ مَا كَانَ لَهُمْ أَن
يَدْخُلُوهَا إِلاَّ خَائِفِينَ خبر بمعنى الأمر أي أخيفوهم بالجهاد فلا
يدخلها أحد آمناً لَهُمْ فِى الدنيا خِزْىٌ هوان بالقتل والسبي
والجزية وَلَهُمْ فِى الأخرة عَذَابٌ عَظِيمٌ هو النار.
114. (Dan
siapakah yang melarang menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya) misalnya
salat dan bertasbih (dan berusaha untuk merobohkannya) baik dengan jalan
meruntuhkan mesjid itu maupun dengan menggagalkan orang untuk mengunjungi dan
memasukinya. Ayat ini turun menceritakan perbuatan orang-orang Romawi yang
telah merobohkan Baitulmakdis atau orang-orang musyrik Mekah yang menghalang-halangi
Nabi saw. ketika mengunjungi Baitullah pada tahun perjanjian Hudaibiah. (Mereka
itu tidak sepatutnya memasukinya kecuali dengan rasa takut). Kalimat ini
kalimat berita dengan arti perintah, artinya ancamlah mereka itu dengan jihad,
sehingga tidak seorang pun masuk ke dalamnya dengan rasa aman. (Mereka di dunia
mendapat kehinaan) atau kenistaan disebabkan terbunuh, ditawan atau membayar
upeti (dan di akhirat mereka mendapat siksa yang besar) neraka.
ونزل لما طعن اليهود في
نسخ القبلة أو في صلاة النافلة على الراحلة في السفر حيثما توجهت وَلِلَّهِ
المشرق والمغرب أي الأرض كلها لأنهما ناحيتاها فَأَيْنَمَا
تُوَلُّواْ وجوهكم في الصلاة بأمره فَثَمَّ هناك وَجْهُ
الله قبلته التي رضيها إِنَّ الله واسع يسع فضله كل
شيء عَلِيمٌ بتدبير خلقه.
115. Ketika
orang-orang Yahudi mengecam penggantian kiblat atau tentang salat sunah di atas
kendaraan selama dalam perjalanan dengan menghadap ke arah yang dituju,
turunlah ayat, (Dan milik Allahlah timur dan barat) karena keduanya merupakan
ujung dan pangkalnya, (maka ke mana saja kamu menghadap) maksudnya menghadapkan
mukamu di waktu salat atas titah-Nya, (maka di sanalah) di arah sanalah (wajah
Allah) maksudnya kiblat yang diridai-Nya. (Sesungguhnya Allah Maha Luas)
maksudnya kemurahan-Nya meliputi segala sesuatu (lagi Maha Mengetahui) tentang
pengaturan makhluk-Nya.
وَقَالُواْ بواو
ودونها أي اليهود والنصارى ومن زعم أنّ الملائكة بنات الله اتخذ الله
وَلَدًا قال تعالى : سبحانه تنزيها له عنه بَل لَّهُ مَا فِي
السموات والأرض ملكاً وخلقاً وعبيداً والملكية تنافي الولادة وعبر ب«ما» تغليبا
لما لا يعقل كُلٌّ لَّهُ قانتون مطيعون كل بما يراد منه وفيه تغليب
العاقل.
116. (Dan
mereka berkata) dengan wau atau tanpa wau, maksudnya orang-orang Yahudi dan
Kristen serta orang-orang yang mengakui bahwa malaikat-malaikat itu anak-anak
perempuan Allah, ('Allah mempunyai anak.') Allah berfirman, ("Maha Suci
Dia) menyucikan-Nya dari pernyataan tersebut, (bahkan apa-apa yang ada di
langit dan di bumi kepunyaan-Nya belaka) baik sebagai hak milik, sebagai
makhluk, maupun sebagai hamba. Pemilikan itu bertentangan dengan pengambilan
atau mempunyai anak. Di sini dipakai 'maa' artinya 'apa-apa untuk yang tidak
berakal' karena 'taghlib', artinya untuk mengambil yang lebih banyak. (semua
tunduk kepada-Nya.") Artinya menaatinya, masing-masing sesuai dengan tujuan
diciptakan-Nya. Di sini lebih ditekankan kepada makhluk yang berakal.
بَدِيعُ السموات
والأرض موجدهما لا على مثال سبق وَإِذَا
قضى أراد أمْراً أي إيجاده فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ
فَيَكُونُ أي فهو يكون وفي قراءة بالنصب جواباً للأمر.
117. (Penemu
langit dan bumi) maksudnya penciptanya tanpa meniru pada contoh-contoh yang
lain (dan bila Dia berkehendak) (akan sesuatu perkara) artinya menciptakannya
(maka Dia hanya mengucapkan kepadanya, "Jadilah kamu!" Lalu jadilah
ia) artinya sesuatu itu pun terjadilah. Menurut satu qiraat 'fayakuuna' dengan
baris di atas sebagai 'jawaabul amr'.
وَقَالَ الذين لاَ
يَعْلَمُونَ أي كفار مكة للنبي صلى الله عليه
وسلم لَوْلاَ هلا يُكَلّمُنَا الله بأنك رسوله أًوْ
تَأْتِيَنَآ ءَايَةٌ مما اقترحناه على صدقك كذلك كما قال
هؤلاء قَالَ الذين مِن قَبْلِهِم من كفار الأمم الماضية
لأنبيائهم مِّثْلَ قَوْلِهِمْ من التعنت وطلب الآيات تشابهت
قُلُوبُهُمْ في الكفر والعناد ، فيه تسلية للنبي صلى الله عليه
وسلم قَدْ بَيَّنَّا الآيات لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ يعلمون أنها آيات
فيؤمنون فاقتراح آية معها تعنُّت
118. (Dan
berkatalah orang-orang yang tidak mengetahui) yakni kaum kafir Mekah kepada
Nabi saw., ("Mengapa Allah tidak berbicara dengan kami) bahwa kamu adalah
Rasul-Nya (atau datang kepada kami suatu tanda) atau bukti yang kami usulkan
untuk menunjukkan kebenaranmu?" (Demikian pulalah) artinya seperti yang
mereka ucapkan itu (dikatakan kepada orang-orang yang sebelum mereka) yakni
umat-umat yang kafir terhadap nabi mereka masing-masing (seperti ucapan mereka)
berupa pembangkangan dan permintaan mukjizat-mukjizat, (hati mereka serupa)
yakni dalam kekafiran dan pembangkangan. Ini menjadi hiburan dan bujukan bagi
Nabi saw. (Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda kekuasaan Kami kepada kaum
yang yakin) yang mengetahui bahwa ia adalah ayat atau tanda, sehingga mereka
beriman. Maka mengusulkan ayat atau tanda-tanda lain merupakan dosa atau
kesalahan.
إِنَّا أرسلناك يا
محمد بالحق بالهدى بَشِيراً مَنْ أجاب إليه
بالجنة وَنَذِيرًا مَنْ لم يجب إليه بالنار وَلاَ تُسْئَلُ عَنْ
أصحاب الجحيم النار أي الكفار ما لهم لم يؤمنوا؟ إنما عليك البلاغ وفي قراءة
[تسأل] بجزم (تُسْألْ) نهياً
119.
(Sesungguhnya Kami telah mengutusmu) hai Muhammad (dengan kebenaran) maksudnya
dengan petunjuk (sebagai pembawa berita gembira) bahwa barang siapa yang
memenuhinya, ia akan mendapat surga (dan pembawa peringatan) bahwa barang siapa
yang menolaknya akan masuk neraka. (Dan kamu tidak akan dimintai
pertanggungjawaban tentang penghuni-penghuni neraka) maksudnya orang-orang
kafir. Tidak menjadi soal bagimu jika mereka tidak beriman, karena kewajibanmu
hanyalah menyampaikan. Menurut satu riwayat dibaca 'tas-al', yaitu dengan sukun
atau baris mati, menunjukkan larangan.
وَلَن ترضى عَنكَ
اليهود وَلاَ النصارى حتى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ دينهم قُلْ إِنَّ هُدَى
الله أي الإسلام هُوَ الهدى وما عداه ضلال وَلَئِنِ لام
قسم اتبعت أَهْوَاءَهُم التي يدعونك إليها فرضاً بَعْدَ الذي
جَاءكَ مِنَ العلم الوحي من الله مَا لَكَ مِنَ الله مِن
وَلِيّ يحفظك وَلاَ نَصِيرٍ يمنعك منه
120.
(Orang-orang Yahudi dan Kristen tidak akan senang kepadamu hingga kamu
mengikuti millah mereka) maksudnya agama mereka. (Katakanlah,
"Sesungguhnya petunjuk Allah) yaitu agama Islam (itulah petunjuk) yang
sesungguhnya, sedangkan yang selainnya hanyalah kesesatan belaka.
(Sesungguhnya, jika) 'lam' menunjukkan sumpah (kamu ikuti keinginan mereka) yakni
apa-apa yang mereka anjurkan (setelah datangnya pengetahuan kepadamu) maksudnya
wahyu dari Allah (maka Allah tidak lagi menjadi pelindung) yang akan
melindungimu (dan tidak pula menolong.") yang akan menghindarkanmu dari
bahaya.
{الذين
ءاتيناهم الكتاب} مبتدأ {يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلاَوَتِهِ} أي يقرؤونه كما أنزل
والجملة حال (وحقَّ) نُصِبَ على المصدر والخبر {أُوْلَئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ} نزلت
في جماعة قدموا من الحبشة وأسلموا {وَمن يَكْفُرْ بِهِ} أي بالكتاب المؤتى بأن
يحرّفه {فَأُوْلَئِكَ هُمُ الخاسرون} لمصيرهم إلى النار المؤبدة عليهم
121.
(Orang-orang yang telah Kami beri Alkitab) merupakan subjek (sedangkan mereka
membacanya dengan bacaan yang sebenarnya) artinya membacanya sebagaimana
diturunkan dan digabungkan dengan kalimat ini menjadi 'hal'; 'haqqa' mendapat
baris di atas sebagai mashdar atau maf`ul muthlak, sedangkan yang menjadi
khabarnya ialah, (mereka itulah yang beriman kepadanya). Ayat ini diturunkan
menceritakan segolongan orang yang datang dari Abessinia lalu masuk Islam. (Dan
barang siapa yang ingkar terhadapnya) artinya terhadap kitab yang diturunkan
itu, misalnya dengan mengubahnya dari yang asli (maka merekalah orang-orang
yang rugi) disebabkan mereka disediakan tempat di neraka yang kekal lagi abadi.
{يابنى
إسراءيل اذكروا نِعْمَتِى التى أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنّى فَضَّلْتُكُمْ عَلَى
العالمين} تقدّم مثله
122. (Hai Bani
Israel! Ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu dan
sesungguhnya Aku telah mengutamakan kamu dari segala umat). Ayat seperti ini
telah kita temui di muka.
{واتقوا}
خافوا {يَوْمًا لاَّ تَجْزِى} تغني {نَفْسٌ عَن نَّفْسٍ} فيه {شَيْئًا وَلاَ
يُقْبَلُ مِنْهَا عَدْلٌ} فداء {وَلاَ تَنفَعُهَا شفاعة وَلاَ هُمْ يُنصَرُونَ}
يمنعون من عذاب الله.
123. (Dan
takutlah kamu akan) (suatu hari di waktu tidak dapat menggantikan) (seseorang
atas orang yang lainnya) padanya (sedikit pun dan tidak diterima suatu tebusan
darinya) (dan tidak akan memberi manfaat kepadanya suatu syafaat dan tidak pula
akan ditolong) atau dihindarkan dari azab Allah.
{وَ}
اذكر {إِذْ ابتلى} اختبر {إِبْرَاهِيمَ} وفي قراءة (إبراهام) {رَبُّهُ بكلمات}
بأوامر ونواه كلَّفه بها قيل هي مناسك الحج وقيل المضمضة والاستنشاق والسواك وقص
الشارب وَفرْقُ الرأس وقَلْمُ الأظفار ونتف الإبط وحلق العانة والختان والاستنجاء
{فَأَتَمَّهُنَّ} أدّاهن تامات {قَالَ} تعالى له : {إِنّى جاعلك لِلنَّاسِ
إِمَامًا} قدوة في الدين {قَالَ وَمِن ذُرّيَّتِى} أولادي اجعل أئمة {قَالَ لاَ
يَنَالُ عَهْدِي} بالإمامة {الظالمين} الكافرين منهم دل على أنه ينال غير الظالم
124. (Dan)
ingatlah (ketika Ibrahim mendapat ujian) menurut satu qiraat Ibraham (dari
Tuhannya dengan beberapa kalimat) maksudnya dengan perintah dan larangan yang
dibebankan kepadanya. Ada yang mengatakan manasik atau pekerjaan haji, ada pula
berkumur-kumur, menghirup air ke hidung, menggosok gigi, memotong kumis,
membelah rambut, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan,
berkhitan dan istinja (lalu disempurnakannya) maksudnya dikerjakannya secara
sempurna. (Firman-Nya) yakni Allah Taala, ("Sesungguhnya Aku akan
menjadikanmu sebagai imam bagi manusia.") Artinya contoh dan ikutan dalam
keagamaan. (Kata Ibrahim, "Aku mohon juga dari keturunanku!")
maksudnya dari anak cucuku dijadikan imam-imam. (Firman-Nya, "Janji-Ku ini
tidak mencapai) untuk dijadikan imam (orang-orang yang aniaya") yakni
orang-orang yang ingkar di antara mereka. Sebaliknya bagi orang yang tidak
aniaya, tidak tertutup kemungkinan untuk diangkat sebagai imam.
{وَإِذْ
جَعَلْنَا البيت} الكعبة {مَثَابَةً لّلنَّاسِ} مرجعاً يثوبون إليه من كل جانب
{وَأَمْناً} مأمناً لهم من الظلم والإغارات الواقعة في غيره كان الرجل يلقى قاتل
أبيه فيه فلا يَهِيجُهُ {واتخذوا} أيها الناس {مِن مَّقَامِ إبراهيم} هو الحجر
الذي قام عليه عند بناء البيت {مُصَلًّى} مكان صلاة بأن تصلوا خلفه ركعتي الطواف ،
وفي قراءة (واتخذوا) بفتح الخاء خبر {وَعَهِدْنَا إلى إبراهيم وإسماعيل} أمرناهما
{أن} أي بأن {طَهّرَا بَيْتِىَ} من الأوثان {لِلطَّائِفِينَ والعاكفين} المقيمين
فيه {والركع السجود} جمع راكع وساجد المصلين
125. (Dan
ketika Kami menjadikan Baitullah itu) yakni Kakbah (sebagai tempat kembali bagi
manusia) maksudnya tempat berkumpul dari segenap pelosok (dan tempat yang aman)
maksudnya aman dari penganiayaan dan serangan yang sering terjadi di tempat
lain. Sebagai contohnya pernah seseorang menemukan pembunuh bapaknya, tetapi ia
tidak mau membalas dendam di tempat ini, (dan jadikanlah) hai manusia (sebagian
makam Ibrahim) yakni batu tempat berdirinya Nabi Ibrahim a.s. ketika membangun
Baitullah (sebagai tempat salat) yaitu dengan mengerjakan salat sunah tawaf di
belakangnya. Menurut satu qiraat dibaca 'wattakhadzuu' yang artinya, dan mereka
menjadikan; hingga menjadi kalimat berita. (Dan telah Kami perintahkan kepada
Ibrahim dan Ismail) (yang bunyinya) ("Bersihkanlah rumah-Ku) dari berhala
(untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf) artinya yang bermukim di sana
(orang-orang yang rukuk dan orang-orang yang sujud!") artinya orang-orang
yang salat.
{وَإِذْ
قَالَ إبراهيم رَبِّ اجعل هذا} المكان {بَلَدًا آمِنًا} ذا أمن وقد أجاب الله
دعاءه فجعله حرماً لا يسفك فيه دم إنسان ولا يُظْلَم فيه أحد ولا يُصَاد صيده ولا
يُخْتَلَى خلاه {وارزق أَهْلَهُ مِنَ الثمرات} وقد فعل بنقل (الطائف) من الشام
إليه وكان أقفر لا زرع فيه ولا ماء {مَنْ ءامَنَ مِنْهُم بالله واليوم الآخر} بدل
من (أهله)، وخصهم بالدعاء لهم موافقة لقوله : (لا ينال عهدي الظالمين) {قَالَ}
تعالى {وَ} أرزق {مَن كَفَرَ فَأُمَتّعُهُ} بالتشديد والتخفيف [فأمتعه] في الدنيا
بالرزق {قَلِيلاً} مدة حياته {ثُمَّ أَضْطَرُّهُ} أُلجئه في الآخرة {إلى عَذَابِ
النار} فلا يجد عنها محيصاً {وَبِئْسَ المصير } المرجع هي
126. (Dan
ketika Ibrahim berdoa, "Ya Tuhanku! Jadikanlah ini) maksudnya tempat ini
(sebagai suatu negeri yang aman). Doanya dikabulkan Allah sehingga negeri Mekah
dijadikan sebagai suatu negeri yang suci, darah manusia tidak boleh
ditumpahkan, seorang pun tidak boleh dianiaya, tidak boleh pula diburu binatang
buruannya dan dicabut rumputnya. (Dan berilah penduduknya rezeki berupa
buah-buahan) dan ini juga sudah menjadi kenyataan dengan diangkutnya berbagai
macam buah-buahan dari negeri Syam melalui orang-orang yang hendak tawaf
sekalipun tanahnya merupakan suatu tempat yang tandus tanpa air dan
tumbuh-tumbuhan (yakni yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari
akhir") merupakan 'badal' atau kalimat pengganti bagi 'penduduknya' yang
dikhususkan dengan doa, sesuai dengan firman-Nya, "Dan janji-Ku ini
tidaklah mencapai orang-orang yang aniaya." (Firman Allah, "Dan) Aku
beri mereka pula (orang-orang kafir lalu Aku beri kesenangan sedikit) atau
sementara, yakni selama hidup di dunia dengan rezeki, dibaca 'fa-umatti`uhu',
yakni dengan tasydid. (Kemudian Aku paksa ia) di akhirat kelak (menjalani siksa
neraka) sehingga tidak mendapatkan jalan keluar (dan itulah seburuk-buruk
tempat kembali").
{وَ}
اذكر {إِذْ يَرْفَعُ إبراهيم القواعد} الأسس أو الجُدُر {مِنَ البيت} يبنيه، متعلق
(بيرفع) {وإسماعيل} عطف على (إبراهيم) يقولان {رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا} بناءنا
{إِنَّكَ أَنتَ السميع} للقول {العليم} بالفعل
127. (Dan)
ingatlah (ketika Ibrahim meninggikan sendi-sendi) dasar-dasar atau
dinding-dinding (Baitullah) maksudnya membinanya yang dapat dipahami dari kata
'meninggikan' tadi (beserta Ismail) `athaf atau dihubungkan kepada Ibrahim
sambil keduanya berdoa, ("Ya Tuhan kami! Terimalah dari kami) amal kami
membina ini, (sesungguhnya Engkau Maha Mendengar) akan permohonan kami (lagi
Maha Mengetahui) akan perbuatan kami.
{رَبَّنَا
واجعلنا مُسْلِمَيْنِ} منقادين {لَكَ} اجعل {مِنْ ذُرِّيَّتِنَا} أولادنا
{أُمَّةً} جماعة {مُّسْلِمَةً لَّكَ} (ومن) للتبعيض وأتى به لتقدُّم قوله (لا ينال
عهدي الظالمين) {وَأَرِنَا} علّمنا {مَنَاسِكَنَا} شرائع عبادتنا أو حجنا {وَتُبْ
عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنتَ التواب الرحيم} سألاه التوبة مع عصمتهما تواضعاً وتعليماً
لذرّيتهما
128. (Ya Tuhan
kami! Jadikanlah kami berdua ini orang yang patuh) dan tunduk (kepada-Mu dan)
jadikanlah pula (di antara keturunan kami) maksudnya anak cucu kami (umat) atau
golongan (yang patuh kepada-Mu). 'Min' menyatakan 'sebagian' dan diajukan
mereka demikian karena firman Allah yang lalu, 'Dan janji-Ku ini tidak mencapai
orang-orang yang aniaya.' (Dan tunjukkanlah kepada kami) ajarkanlah kepada kami
(syariat ibadah haji kami) maksudnya cara-cara dan tempat-tempatnya (dan
terimalah tobat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima tobat lagi Maha
Penyayang). Mereka bertobat kepada Allah padahal mereka maksum atau terpelihara
dari dosa, disebabkan kerendahan hati mereka dan sebagai pelajaran bagi anak
cucu mereka.
{رَبَّنَا
وابعث فِيهِمْ} أي أهل البيت {رَسُولاً مّنْهُمْ} من أنفسهم وقد أجاب الله دعاءه
بمحمد صلى الله عليه وسلم {يَتْلُواْ عَلَيْهِمْ ءاياتك} القرآن {وَيُعَلّمُهُمُ
الكتاب} القرآن {والحكمة} أي ما فيه من الأحكام {وَيُزَكّيهِمْ} يطهرهم من الشرك
{إِنَّكَ أَنتَ العزيز} الغالب {الحكيم} في صنعه
129. (Ya Tuhan
kami! Utuslah untuk mereka) yakni Ahlulbait (seorang rasul dari kalangan
mereka) ini telah dikabulkan Allah dengan dibangkitkannya kepada mereka Nabi
Muhammad saw. (yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu) Alquran (dan
mengajari mereka Alkitab) yakni Alquran (dan hikmah) maksudnya hukum-hukum yang
terdapat di dalamnya (serta menyucikan mereka) dari kemusyrikan (sesungguhnya
Engkau Maha Kuasa) sehingga mengungguli siapa pun (lagi Maha Bijaksana")
dalam segala tindakan dan perbuatan.
{وَمَنْ}
أي لا {يَرْغَبُ عَن مِلَّةِ إبراهيم} فيتركها {إِلاَّ مَن سَفِهَ نَفْسَهُ} جهل
نفسه أنها مخلوقة لله يجب عليها عبادته أو استخف بها وامتهنها {وَلَقَدِ اصطفيناه}
اخترناه {فِى الدنيا} بالرسالة والخُلَّة {وَإِنَّهُ فِى الأخرة لَمِنَ الصالحين}
الذين لهم الدرجات العلى
130. (Dan
siapakah) maksudnya tidak ada orang (yang benci pada agama Ibrahim) lalu
meninggalkannya (kecuali orang yang memperbodoh dirinya sendiri) artinya tidak
mengerti bahwa ia makhluk Allah dan harus mengabdikan diri kepada-Nya atau yang
dimaksud, mencelakakan dan menghinakan dirinya sendiri (dan sungguh Kami telah
memilihnya di dunia) sebagai seorang rasul dan seorang khalil, artinya 'sebagai
seorang sahabat', (dan sesungguhnya di akhirat dia benar-benar termasuk
orang-orang yang saleh) yang mempunyai kedudukan tinggi.
واذكر {إِذْ قَالَ لَهُ
رَبُّهُ أَسْلِمْ} انقد لله وأخلص له دينك {قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ العالمين}
131. Ingatlah!
(Ketika Tuhannya berfirman kepadanya, "Tunduk dan berserah dirilah
kamu!") maksudnya "Tunduklah kepada Allah dan bulatkan pengabdianmu
kepada-Nya!" (Jawab Ibrahim, "Aku tunduk dan berserah diri kepada
Tuhan semesta alam.")
{ووصى}
وفي قراءة (أوصى) {بِهَا} بالملة {إبراهيم بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ} بنيه قال {يابنى
إِنَّ الله اصطفى لَكُمُ الدين} دين الإسلام {فَلاَ تَمُوتُنَّ إَلاَّ وَأَنتُم
مُّسْلِمُونَ} نَهيٌ عن ترك الإسلام وأمْرٌ بالثبات عليه إلى مصادفة الموت
132. (Dan
Ibrahim telah mewasiatkan) maksudnya agama itu. Menurut suatu qiraat 'aushaa',
(kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub) kepada anak-anaknya, katanya,
("Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu)
yakni agama Islam, (maka janganlah kamu mati kecuali dalam menganut agama
Islam!") Artinya ia melarang mereka meninggalkan agama Islam dan menyuruh
mereka agar memegang teguh agama itu sampai nyawa berpisah dari badan.
ولما قال اليهود للنبي
ألست تعلم أنّ يعقوب يوم مات أوصى بنيه باليهودية نزل : {أَمْ كُنتُمْ شُهَدَاء}
حضوراً {إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الموت إِذْ} بدل من (إذ) قبله {قَالَ لِبَنِيهِ مَا
تَعْبُدُونَ مِن بَعْدِى} بعد موتي؟ {قَالُواْ نَعْبُدُ إلهك وإله آبَائِكَ
إبراهيم وإسماعيل وإسحاق} عَدَّ إسماعيل من الآباء تغليبٌ ولأن العم بمنزلة الأب
{إلها واحدا} بدل من (إلهك) {وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ} و (أم) بمعنى همزة
الإنكار أي لم تحضروه وقت موته فكيف تنسبون إليه ما لا يليق به
133. Tatkala
orang-orang Yahudi mengatakan kepada Nabi saw., "Apakah kamu tidak tahu
bahwa ketika akan mati itu Yakub memesankan kepada putra-putranya supaya
memegang teguh agama Yahudi," maka turunlah ayat, ("Apakah kalian
menyaksikan) atau turut hadir (ketika tanda-tanda kematian telah datang kepada
Yakub, yakni ketika) menjadi 'bada' atau huruf pengganti bagi 'idz' yang
sebelumnya, (ia menanyakan kepada anak-anaknya, 'Apa yang kamu sembah
sepeninggalku?") yakni setelah aku meninggal? (Jawab mereka, "Kami
akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu Ibrahim, Ismail dan Ishak).
Ismail dianggap sebagai 'bapak' berdasarkan taghlib atau pukul rata, karena
kedudukan paman sama dengan bapak (yakni Tuhan Yang Maha Esa) merupakan 'badal'
atau kata pengganti dari 'Tuhanmu', (dan kami tunduk serta berserah diri
kepada-Nya.") Kata 'am' atau 'apakah' di atas berarti penolakan, artinya
kalian tidak hadir ketika ia wafat, maka betapa kalian berani menyatakan dan
mengucapkan kepadanya perkataan yang tidak-tidak!
{تِلْكَ}
مبتدأ والإشارة إلى إبراهيم ويعقوب وبنيهما وأُنِّث لتأنيث خبره { أُمَّةٌ قَدْ
خَلَتْ } سلفت { لَهَا مَا كَسَبَتْ } من العمل أي جزاؤه و استئناف { وَلَكُمْ }
الخطاب لليهود { مَّا كَسَبْتُم وَلاَ تُسْئَلُونَ عَمَّا كَانُواْ يَعْمَلُونَ }
كما لا يسألون عن عملكم والجملة تأكيد لما قبلها
134. (Itu)
isyarat kepada Ibrahim dan Yakub serta anak cucu mereka, menjadi 'mubtada' atau
subyek dan dipakai kata muannats/jenis wanita disebabkan predikatnya yang
muannats pula, (adalah umat yang telah lalu) (bagi mereka apa yang telah mereka
usahakan) maksudnya balasan atau ganjaran amal perbuatan mereka (dan bagi kamu)
ditujukan kepada orang-orang Yahudi (apa yang kamu usahakan dan kamu tidak akan
diminta pertanggungjawaban tentang apa-apa yang mereka kerjakan) sebagaimana
mereka tidak pula akan diminta pertanggungjawaban tentang amal perbuatanmu.
Kalimat yang di belakang ini memperkuat maksud kalimat di muka.