Tafsir Al Quran Surah Ad-Duha, Al-Insyirah, At-Tin, Al-’Alaq, Al-Qadr, Al-Bayyinah, Az-Zalzalah, Al-’Adiyat

  


Terjemah Kitab Tafsir Jalalain lengkap dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia

 

Nama kitab: Tafsir Al-Jalalain (Tafsir oleh Dua Jalaluddin)

Nama penafsir:

1. Jalaluddin Al-Mahalli. (Lahir: 791 - 864 Hijriyah / Wafat: 1389 - 1459 Masehi)

Nama lengkap: Jalaluddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Al-Mahalli Al-Syafi'i (محمد بن أحمد بن محمد بن إبراهيم المحلي الشافعي)

2. Jalaluddin Al-Suyuti (Lahir: 3 Oktober 1445 M / 1 Rajab 849 H; wafat: 18 Oktober 1505 M / 19 Jumadi Ula 911 H)

Nama lengkap: Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Al-Suyuti (جلال الدين عبد الرحمن بن أبي بكر السيوطي)

 

Daftar Surat

Al-Fatihah (Pembukaan) Ayat 1-7

Al Baqarah (Sapi Betina) Ayat 1-69Ayat 70-134Ayat 135-196Ayat 197-248Ayat 249-286

Ali Imran (Keluarga Imran) Ayat 1-70Ayat 71-132Ayat 133- 200

An Nisa (Wanita) Ayat 1-65Ayat 66-79Ayat 80-176

Al Ma'idah (Jamuan) Ayat 1-64Ayat 65-120

Al An'am (Hewan Ternak) Ayat 1-59Ayat 60-131Ayat 132-165

Al-A'raf (Tempat yang Tertinggi) Ayat 1-67Ayat 68-137Ayat 138-206

Al-Anfal (Harta Rampasan Perang) Ayat 1-75

At-Taubah(Pengampunan) Ayat 1-72Ayat 73-129

Yunus (Nabi Yunus) Ayat 1-53Ayat 54-109

Hud (Nabi Hud) Ayat 1-62Ayat 63-123

Yusuf (Nabi Yusuf) Ayat 1-63Ayat 64-111

Ar-Ra'd (Guruh) Ayat 1-43

Ibrahim (Nabi Ibrohim) Ayat 1-52

Al-Hijr (Gunung Al Hijr) Ayat 1-99

An-Nahl (Lebah) Ayat 1-87Ayat 88-128

Al-Isra' (Perjalanan Malam) Ayat 1-66Ayat 67-111

Al-Kahfi (Penghuni-penghuni Gua) Ayat 1-53Ayat 54-110

Maryam (Maryam) Ayat 1-98

Taha (Ta Ha, Toha) Ayat 1-76Ayat 77-135

Al-Anbiya (Nabi-Nabi) Ayat 1-57Ayat 58-112

Al-Hajj (Haji) Ayat 1-78

Al-Mu'minun (Orang-orang mukmin) Ayat 1-74Ayat 75-117

An-Nur (Cahaya) Ayat 1-64

Al-Furqan (Pembeda) Ayat 1-77

Asy-Syu'ara' (Penyair) Ayat 1-111Ayat 112-227

An-Naml (Semut) Ayat 1-93

Al-Qasas (Kisah-kisah) Ayat 1-88

Al-'Ankabut (Laba-laba) Ayat 1-69

Ar-Rum (Bangsa Romawi) Ayat 1-60

Luqman (Keluarga Luqman) Ayat 1-34

As-Sajdah (Sajdah) Ayat 1-30

Al-Ahzab (Golongan-golongan yang Bersekutu) Ayat 1-73

Saba' (Kaum Saba') Ayat 1-54

Fathir (Pencipta) Ayat 1-45

Yasin (Yaasiin) Ayat 1-83

As-Saffat (Barisan-barisan) Ayat 1-182

Sad (Shaad) Ayat 1-88

Az-Zumar (Rombongan-rombongan) Ayat 1-75

Al-Mu'min, Ghafir (Yang Mengampuni) Ayat 1-85

Fussilat (Yang Dijelaskan) Ayat 1-54

Asy-Syura (Musyawarah) Ayat 1-53

Az-Zukhruf (Perhiasan) Ayat 1-89

Ad-Dukhan (Kabut) Ayat 1-59

Al-Jasiyah (Yang Bertekuk Lutut) Ayat 1-37

Al-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir) Ayat 1-35

Muhammad (Nabi Muhammad) Ayat 1-38

Al-Fath (Kemenangan) Ayat 1-29

Al-Hujurat (Kamar-kamar) Ayat 1-18

Qaf (Qaaf) Ayat 1-45

Adz-Dzariyat (Angin yang Menerbangkan) Ayat 1-60

Aht-Thur (Bukit) Ayat 1-49

An-Najm (Bintang) Ayat 1-62

Al-Qamar (Bulan) Ayat 1-55

Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) Ayat 1-78

Al-Waqi'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-96 

Al-Hadid (Besi) Ayat 1-29

Al-Mujadilah (Wanita yang Mengajukan Gugatan) Ayat 1-22

Al-Hasyr (Pengusiran) Ayat 1-24

Al-Mumtahanah (Wanita yang Diuji) Ayat 1-13

Ash-Shaff (Satu Barisan) Ayat 1-14

Al-Jumu'ah (Hari Jumat) Ayat 1-11

Al-Munafiqun (Orang-orang yang Munafik) Ayat 1-11

At-Taghabun (Hari Dinampakkan Kesalahan-kesalahan) Ayat 1-18

Ath-Thalaq (Talak) Ayat 1-12

At-Tahrim (Pengharaman) Ayat 1-12

Al-Mulk (Kerajaan) Ayat 1-30

Al-Qalam (Pena) Ayat 1-52

Al-Haqqah (Hari Kiamat) Ayat 1-52

Al-Ma'arij (Tempat Naik) Ayat 1-44

Nuh (Nabi Nuh) Ayat 1-28

Al-Jinn (Jin) Ayat 1-28

Al-Muzzammil (Orang yang Berselimut) Ayat 1-20

Al-Muddatstsir (Orang yang Berkemul) Ayat 1-56

Al-Qiyamah (Kiamat) Ayat 1-40

Al-Insan (Manusia) Ayat 1-31

Al-Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus) Ayat 1-50

An-Naba' (Berita Besar) Ayat 1-40

An-Nazi'at (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut) Ayat 1-46

'Abasa (Ia Bermuka Masam) Ayat 1-46

At-Takwir (Menggulung) Ayat 1-29

Al-Infithar (Terbelah) Ayat 1-19

Al-Muthaffifin (Orang-orang yang Curang) Ayat 1-25

Al-Insyiqaq (Terbelah) Ayat 1-25

Al-Buruj (Gugusan Bintang) Ayat 1-22

Ath-Thariq (Yang Datang di Malam Hari) Ayat 1-17

Al-A'laa (Yang Paling Tinggi) Ayat 1-19

Al-Ghasyiyah (Hari Pembalasan) Ayat 1-26

Al-Fajr (Fajar) Ayat 1-30

Al-Balad (Negeri) Ayat 1-20

Asy-Syams (Matahari) Ayat 1-15

Al-Lail (Malam) Ayat 1-21

Ad-Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalahan Naik (Dhuha) Ayat 1-11

Al-Insyirah, Asy-Syarh (Melapangkan) Ayat 1-8

At-Tin (Buah Tin) Ayat 1-8

Al-'Alaq (Segumpal Darah) Ayat 1-19

Al-Qadr (Kemuliaan) Ayat 1-5

Al-Bayyinah (Pembuktian) Ayat 1-8

Az-Zalzalah (Kegoncangan) Ayat 1-8

Al-'Adiyat (Berlari Kencang) Ayat 1-11

Al-Qari'ah (Hari Kiamat) Ayat 1-11

At-Takatsur (Bermegah-megahan) Ayat 1-8

Al-'Ashr (Masa) Ayat 1-3

Al-Humazah (Pengumpat) Ayat 1-9

Al-Fil (Gajah) Ayat 1-5

Quraisy (Suku Quraisy) Ayat 1-4

Al-Ma'un (Barang-barang yang Berguna) Ayat 1-7

Al-Kausar (Nikmat yang Berlimpah) Ayat 1-3

Al-Kafirun (Orang-orang Kafir) Ayat 1-6

An-Nasr (Pertolongan) Ayat 1-3

Al-Lahab (Gejolak Api) / Al-Masad (Sabut) Ayat 1-5

Al-Ikhlas (Memurnikaan Ke-Esaan Allah) Ayat 1-4

Al-Falaq (Waktu Subuh) Ayat 1-5

An-Nas (Umat Manusia) Ayat 1-6

 

 

Tafsir Al Quran Surah Ad-Duha, Al-Insyirah, At-Tin, Al-’Alaq, Al-Qadr, Al-Bayyinah, Az-Zalzalah, Al-’Adiyat

 

Tafsir Al Quran Surah ke-93 Ad-Duha, Al-Dluha, Ad-Dhuha (Waktu Duha), 11 ayat

 

 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

{ والضحى } أي أول النهار أو كله

 

1. (Demi waktu Dhuha) yakni waktu matahari sepenggalah naik, yaitu di awal siang hari; atau makna yang dimaksud ialah siang hari seluruhnya.

 

{ والليل إذا سجى } غطى بظلامه أو سكن

2. (Dan demi malam apabila telah sunyi) telah tenang, atau telah menutupi dengan kegelapannya.

 

{ ما ودعك } تركك يا محمد { ربك وما قلى } أبغضك نزل هذا لما قال الكفار عند تأخر الوحي عنه خمسة عشر يوما : إن ربه ودعه وقلاه

3. (Tiada meninggalkan kamu) tiada membiarkan kamu sendirian, hai Muhammad (Rabbmu, dan tiada pula Dia benci kepadamu) atau tidak senang kepadamu. Ayat ini diturunkan setelah selang beberapa waktu yaitu lima belas hari wahyu tidak turun-turun kepadanya, kemudian orang-orang kafir mengatakan, sesungguhnya Rabb Muhammad telah meninggalkannya dan membencinya.

 

{ وللآخرة خير لك } لما فيها من الكرامات لك { من الأولى } الدنيا

4. (Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu) maksudnya kehidupan di akhirat itu lebih baik bagimu, karena di dalamnya terdapat kemuliaan-kemuliaan bagimu (dari permulaan) dari kehidupan duniawi.

 

{ ولسوف يعطيك ربك } في الآخرة من الخيرات عطاء جزيلا { فترضى } به فقال صلى الله عليه و سلم : [ إذن لا أرضى وواحد من أمتي في النار ] إلى هنا تم جواب القسم بمثبتين بعد منفيين

5. (Dan kelak Rabbmu pasti memberimu) di akhirat berupa kebaikan-kebaikan yang berlimpah ruah (lalu kamu menjadi puas) dengan pemberian itu. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Kalau begitu mana mungkin aku puas, sedangkan seseorang di antara umatku masih berada di neraka." Sampai di sini selesailah Jawab Qasam, yaitu dengan kedua kalimat yang dinisbatkan sesudah dua kalimat yang dinafikan.

 

{ ألم يجدك } إستفهام تقرير أي وجدك { يتيما } بفقد أبيك قبل ولادتك أو بعدها { فآوى } بأن ضمك إلى عمك أبي طالب

 

6. (Bukankah Dia mendapatimu) Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna Taqrir atau menetapkan (sebagai seorang yatim) karena ayahmu telah mati meninggalkan kamu sebelum kamu dilahirkan, atau sesudahnya (lalu Dia melindungimu) yaitu dengan cara menyerahkan dirimu ke asuhan pamanmu Abu Thalib.

 

{ ووجدك ضالا } عما أنت عليه من الشريعة { فهدى } أي هداك إليها

7. (Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung) mengenai syariat yang harus kamu jalankan (lalu Dia memberi petunjuk) Dia menunjukimu kepadanya.

 

{ ووجدك عائلا } فقيرا { فأغنى } أغناك بما قنعك به من الغنيمة وغيرها وفي الحديث : [ ليس الغني عن كثرة العرض ولكن الغنى غنى النفس ]

8. (Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan) atau orang yang fakir (lalu Dia memberikan kecukupan) kepadamu dengan pemberian yang kamu merasa puas dengannya, yaitu dari ganimah dan dari lain-lainnya. Di dalam sebuah hadis disebutkan, "Tiadalah kaya itu karena banyaknya harta, tetapi kaya itu adalah kaya jiwa."

 

{ فأما اليتيم فلا تقهر } بأخذ ماله أو غير ذلك

9. (Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang) dengan cara mengambil hartanya atau lain-lainnya yang menjadi milik anak yatim.

 

{ وأما السائل فلا تنهر } تزجره لفقره

10. (Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya) membentaknya karena dia miskin.

 

{ وأما بنعمة ربك } عليك بالنبوة وغيرها { فحدث } أخبر وحذف ضميره صلى الله عليه و سلم في بعض الأفعال رعاية للفواصل

11. (Dan terhadap nikmat Rabbmu) yang dilimpahkan kepadamu, yaitu berupa kenabian dan nikmat-nikmat lainnya (maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya) yakni mengungkapkannya dengan cara mensyukurinya. Di dalam beberapa Fi'il pada surah ini Dhamir yang kembali kepada Rasulullah SAW tidak disebutkan karena demi memelihara Fawashil atau bunyi huruf di akhir ayat. Seperti lafal Qalaa asalnya Qalaaka; lafal Fa-aawaa asalnya Fa-aawaaka; lafal Fahadaa asalnya Fahadaaka; dan lafal Fa-aghnaa asalnya Fa-aghnaaka. 

 

Tafsir Al Quran Surah ke-94 Al-Insyirah, Asy-Syarh Al-Insyiroh, Al-Inshirah, Ash-Sharh (Kelapangan), 8 ayat

 

 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

{ ألم نشرح } استفهام تقرير أي شرحنا { لك } يا محمد { صدرك } بالنبوة وغيرها

1. (Bukankah Kami telah melapangkan) Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna Taqrir atau menetapkan, yakni Kami telah melapangkan (untukmu) hai Muhammad (dadamu?) dengan kenabian dan lain-lainnya.

 

{ ووضعنا } حططنا { عنك وزرك }

2. (Dan Kami telah menghilangkan) telah melenyapkan (darimu dosamu.)

 

{ الذي أنقض } أثقل { ظهرك } وهذا كقوله تعالى : { ليغفر لك الله ما تقدم من ذنبك }

3. (Yang memberatkan) yang memayahkan (punggungmu) ayat ini maknanya sama dengan ayat lainnya yaitu, firman-Nya, "....supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu..." (Q.S. Al-Fath:2)

 

{ ورفعنا لك ذكرك } بأن تذكر مع ذكري في الآذان والإقامة والتشهد والخطبة وغيرها

4. (Dan Kami tinggikan bagimu sebutanmu) yakni sebutan namamu sebagai contohnya ialah namamu disebutkan bersama-sama dengan nama-Ku di dalam adzan, iqamah, tasyahhud, khotbah dan lain sebagainya.

 

{ فإن مع العسر } الشدة { يسرا } سهولة

5. (Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu) atau kesukaran itu (ada kelapangan) yakni kemudahan.

 

{ إن مع العسر يسرا } والنبي صلى الله عليه و سلم قاسى من الكفار شدة ثم حصل له اليسر بنصره عليهم

6. (Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kelapangan) Nabi SAW banyak sekali mengalami kesulitan dan hambatan dari orang-orang kafir, kemudian beliau mendapatkan kelapangan dan kemudahan, yaitu setelah beliau mengalami kemenangan atas mereka.

 

{ فإذا فرغت } من الصلاة { فانصب } إتعب في الدعاء

7. (Maka apabila kamu telah selesai) dari salat (bersungguh-sungguhlah kamu) di dalam berdoa.

 

{ وإلى ربك فارغب } تضرع

8. (Dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap) atau meminta dengan merendahkan diri.

 


Tafsir Al Quran Surah ke-95 At-Tin, Al-Tin, At-Teen (Buah Tin), 8 ayat

 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

{ والتين والزيتون } أي المأكولين أو جبلين بالشام ينبتان المأكولين

1. (Demi Tin dan Zaitun) keduanya adalah nama buah, atau dapat juga keduanya diartikan nama dua buah gunung yang menumbuhkan kedua buah tersebut.

 

{ وطور سينين } الجبل الذي كلم الله تعالى عليه موسى ومعنى سينين المبارك أو الحسن بالأشجار المثمرة

2. (Dan demi bukit Sinai) nama sebuah bukit tempat sewaktu Allah Ta'ala berfirman kepada Nabi Musa. Arti lafal Siiniina ialah yang diberkahi atau yang baik karena memiliki banyak pohon yang menghasilkan buah.

 

{ وهذا البلد الأمين } مكة لأمن الناس فيها جاهلية وإسلاما

3. (Dan demi kota ini yang aman) yaitu kota Mekah, dinamakan kota aman karena orang-orang yang tinggal di dalamnya merasa aman, baik pada zaman jahiliah maupun di zaman Islam.

 

{ لقد خلقنا الإنسان } الجنس { في أحسن تقويم } تعديل لصورته

4. (Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia) artinya semua manusia (dalam bentuk yang sebaik-baiknya) artinya baik bentuk atau pun penampilannya amatlah baik.

 

{ ثم رددناه } في بعض أفراده { أسفل سافلين } كناية عن الهرم والضعف فينقص عمل المؤمن عن زمن الشباب ويكون له أجره بقوله تعالى :

5. (Kemudian Kami kembalikan dia) maksudnya sebagian di antara mereka (ke tempat yang serendah-rendahnya) ungkapan ini merupakan kata kiasan bagi masa tua, karena jika usia telah lanjut kekuatan pun sudah mulai melemah dan pikun. Dengan demikian ia akan berkurang dalam beramal, berbeda dengan sewaktu masih muda; sekalipun demikian dalam hal mendapat pahala ia akan mendapat imbalan yang sama sebagaimana sewaktu ia beramal di kala masih muda, hal ini diungkapkan dalam firman selanjutnya, yaitu:

 

{ إلا } لكن { الذين آمنوا وعملوا الصالحات فلهم أجر غير ممنون } مقطوع وفي الحديث : [ إذا بلغ المؤمن من الكبر ما يعجزه عن العمل كتب له ما كان يعمل ]

6. (Kecuali) melainkan (orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya) atau pahala yang tak pernah terputus. Di dalam sebuah hadis telah disebutkan, bahwa apabila orang mukmin mencapai usia tua hingga ia tidak mampu lagi untuk mengerjakan amal kebaikan, maka dituliskan baginya pahala amal kebaikan yang biasa ia kerjakan di masa mudanya dahulu.

 

{ فما يكذبك } أيها الكافر { بعد } بعد ما ذكر من خلق الإنسان في أحسن صورة ثم رده إلى أرذل العمر الدال على القدرة على البعث { بالدين } بالجزاء المسبوق بالبعث والحساب أي ما يجعلك مكذبا بذلك ولا جاعل له

7. (Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan) hai orang kafir (sesudah itu) yakni sesudah hal-hal yang telah disebutkan tadi, yaitu mengenai penciptaan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, kemudian dijadikan-Nya tua dan pikun, yang hal ini menunjukkan kepada kekuasaan-Nya untuk membangkitkan makhluk hidup kembali (hari pembalasan) yang terlebih dahulu diawali dengan hari kebangkitan lalu perhitungan amal perbuatan. Maksudnya apakah gerangan yang mendorongmu mendustakan hal tersebut? Tentu saja tidak ada yang mendorongnya untuk mendustakan hal tersebut selain dirinya sendiri.

 

{ أليس الله بأحكم الحاكمين } هو أقضى القاضين وحكمه بالجزاء من ذلك وفي الحديث : [ من قرأ والتين إلى آخرها فليقل : بلى وأنا على ذلك من الشاهدين ]

8. (Bukankah Allah hakim yang seadil-adilnya?) artinya Dia adalah hakim yang paling adil di antara hakim-hakim yang adil lainnya, dan keputusan-Nya berdasarkan sifat tersebut. Di dalam sebuah hadits disebutkan, "Barang siapa membaca surah At-Tiin hingga akhir surah, maka hendaknya sesudah itu ia menjawab, 'Balaa Wa Anaa 'Alaa Dzaalika Minasy Syaahidiina/tentu saja kami termasuk orang-orang yang menyaksikan akan hal tersebut.' 

 

 

Tafsir Al Quran Surah ke-96 Al-’Alaq (Segumpal Darah), 19 ayat

 


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

{ اقرأ } أوجد القراءة مبتدئا { باسم ربك الذي خلق } الخلائق

1. (Bacalah) maksudnya mulailah membaca dan memulainya (dengan menyebut nama Rabbmu yang menciptakan) semua makhluk.

 

{ خلق الإنسان } الجنس { من علق } جمع علقة وهي القطعة اليسيرة من الدم الغليظ

2. (Dia telah menciptakan manusia) atau jenis manusia (dari 'alaq) lafal 'Alaq bentuk jamak dari lafal 'Alaqah, artinya segumpal darah yang kental.

 

{ اقرأ } تأكيد للأول { وربك الأكرم } الذي لا يوازيه كريم حال من الضمير في إقرأ

3. (Bacalah) lafal ayat ini mengukuhkan makna lafal pertama yang sama (dan Rabbmulah Yang Paling Pemurah) artinya tiada seorang pun yang dapat menandingi kemurahan-Nya. Lafal ayat ini sebagai Haal dari Dhamir yang terkandung di dalam lafal Iqra'.

 

{ الذي علم } الخط { بالقلم } وأول من خط به إدريس عليه السلام

4. (Yang mengajar) manusia menulis (dengan qalam) orang pertama yang menulis dengan memakai qalam atau pena ialah Nabi Idris as.

 

{ علم الإنسان } الجنس { ما لم يعلم } قبل تعليمه من الهدى والكتابة والصناعة وغيرها

5. (Dia mengajarkan kepada manusia) atau jenis manusia (apa yang tidak diketahuinya) yaitu sebelum Dia mengajarkan kepadanya hidayah, menulis dan berkreasi serta hal-hal lainnya.

{ كلا } حقا { إن الإنسان ليطغى }

6. (Ketahuilah) artinya memang benar (sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas)

 

{ أن رآه } أي نفسه { استغنى } بالمال نزل في أبي جهل ورأى علمية واستغنى مفعول ثان وأن رآه مفعول له

7. (karena dia melihat dirinya) sendiri (serba cukup) dengan harta benda yang dimilikinya; ayat ini diturunkan berkenaan dengan sikap Abu Jahal. Dan lafal Ra-aa tidak membutuhkan Maf'ul kedua; dan lafal An Ra-aahu berkedudukan sebagai Maf'ul Lah.

 

{ أن إلى ربك } يا إنسان { الرجعى } أي الرجوع تخويف له فيجازي الطاغي بما يستحقه

8. (Sesungguhnya hanya kepada Rabbmulah) hai Manusia (tempat kembali) yakni kembali kalian nanti, karena itu Dia kelak akan memberi balasan kepada orang yang melampaui batas sesuai dengan dosa-dosa yang telah dilakukannya. Di dalam ungkapan ini terkandung ancaman dan peringatan buat orang yang berlaku melampaui batas.

 

{ أرأيت } في الثلاثة مواضع للتعجب { الذي ينهى } هو أبوجهل

9. (Bagaimana pendapatmu) lafal Ara-ayta dan dua lafal lainnya yang sama nanti mengandung makna Ta'ajjub (tentang orang yang melarang) yang dimaksud adalah Abu Jahal.

 

{ عبدا } هو البني صلى الله عليه و سلم { إذا صلى }

10. (Seorang hamba) yang dimaksud adalah Nabi Muhammad SAW (ketika dia mengerjakan shalat.)

 

{ أرأيت إن كان } المنهي { على الهدى }

11. (Bagaimana pendapatmu jika orang yang dilarang itu) (berada di atas kebenaran)

 

{ أو } للتقسيم { أمر بالتقوى }

12. (Atau) huruf Au di sini menunjukkan makna Taqsim (dia menyuruh bertakwa.)

 

{ أرأيت إن كذب } أي الناهي النبي { وتولى } عن الإيمان

13. (Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakannya) yakni mendustakan Nabi SAW (dan berpaling) dari iman?

 

{ ألم يعلم بأن الله يرى } ما صدر منه أي يعلمه فيجازي عليه أي اعجب منه يا مخاطب من حيث نهيه عن الصلاة ومن حيث أن المنهي على الهدى آمر بالتقوى ومن حيث أن الناهي مكذب متول عن الإيمان

14. (Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat) apa yang dilakukannya itu; artinya Dia mengetahuinya, karena itu Dia kelak akan memberi balasan kepadanya dengan balasan yang setimpal. Maka sudah sepatutnya kamu hai orang yang diajak berbicara untuk merasa heran terhadap orang yang melarang itu, karena ia melarang Nabi melakukan salat, padahal orang yang dilarangnya itu berada dalam jalan hidayah dan memerintahkan untuk bertakwa. Yang amat mengherankan lagi ialah bahwa yang melarangnya itu mendustakannya dan berpaling dari iman.

 

{ كلا } ردع له { لئن } لام قسم { لم ينته } عما هو عليه من الكفر { لنسفعا بالناصية } لنجرن بناصيته إلى النار

15. (Sekali-kali tidaklah demikian) kalimat ini mengandung makna hardikan dan cegahan baginya (sungguh jika) huruf Lam di sini menunjukkan makna qasam atau sumpah (dia tidak berhenti) dari kekafiran yang dilakukannya itu (niscaya Kami akan tarik ubun-ubunnya) atau Kami akan seret dia masuk neraka dengan cara ditarik ubun-ubunnya.

 

{ ناصية } بدل نكرة من معرفة { كاذبة خاطئة } وصفها بذلك مجاز والمراد صاحبها

16. (Yaitu ubun-ubun) lafal Naashiyatan adalah isim Nakirah yang berkedudukan menjadi Badal dari isim Ma'rifat yaitu lafal An-Naashiyah pada ayat sebelumnya (orang yang mendustakan lagi durhaka) makna yang dimaksud adalah pelakunya; dia disifati demikian secara Majaz.

 

{ فليدع ناديه } أي أهل ناديه وهو المجلس ينتدى يتحدث فيه القوم وكان قال النبي صلى الله عليه و سلم لما انتهره حيث نهاه عن الصلاة : لقد علمت ما بها رجل أكثر ناديا مني لأملأن عليك هذا الوادي إن شئت خيلا جردا ورجالا مردا

17. (Maka biarlah dia memanggil golongannya) yakni teman-teman senadinya; Nadi adalah sebuah majelis tempat mereka memusyawarahkan sesuatu perkara. Sesungguhnya orang yang melarang itu mengatakan kepada Nabi SAW sewaktu dia mencegahnya dari melakukan shalat, "Sesungguhnya aku telah mengetahui bahwa tiada seseorang pun di Mekah ini yang lebih banyak teman senadinya daripada aku. Sesungguhnya jika kamu mau meninggalkan salat, aku benar-benar akan memberikan kepadamu, kuda-kuda yang tak berpelana dan laki-laki pelayan sepenuh lembah ini."

 

{ سندع الزبانية } الملائكة الغلاظ الشداد لإهلاكه كما في الحديث [ لو دعا ناديه لأخذته الزبانية عيانا ]

18. (Kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah) mereka adalah malaikat-malaikat yang terkenal sangat bengis lagi kejam, untuk membinasakannya, sebagaimana yang telah disebutkan di dalam salah satu hadis, yaitu, "Seandainya dia benar-benar memanggil golongan senadinya, niscaya dia akan diazab oleh malaikat Zabaniyah secara terang-terangan."

 

{ كلا } ردع له { لا تطعه } يا محمد في ترك الصلاة { واسجد } صل لله { واقترب } منه بطاعته

19. (Sekali-kali tidaklah demikian) kalimat ini mengandung hardikan dan cegahan baginya (janganlah kamu patuhi dia) hai Muhammad untuk meninggalkan shalat (dan sujudlah) maksudnya shalatlah demi karena Allah (dan mendekatlah) kepada-Nya dengan melalui amal ketaatan.

 

 

Tafsir Al Quran Surah ke-97. Al-Qadr, Al-Qodr, Al-Qadar (Kemuliaan) 5 ayat

 


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

{ إنا أنزلناه } أي القرآن جملة واحدة من اللوح المحفوظ إلى السماء الدنيا { في ليلة القدر } أي الشرف العظيم

1. (Sesungguhnya Kami telah menurunkannya) yaitu menurunkan Alquran seluruhnya secara sekali turun dari lohmahfuz hingga ke langit yang paling bawah (pada malam kemuliaan) yaitu malam Lailatulkadar, malam yang penuh dengan kemuliaan dan kebesaran.

 

{ وما أدراك } أعلمك يا محمد { ما ليلة القدر } تعظيم لشأنها وتعجيب منه

2. (Dan tahukah kamu) Hai Muhammad (apakah malam kemuliaan itu?) ungkapan ini sebagai pernyataan takjub atas keagungan yang terdapat pada Lailatulkadar.

 

{ ليلة القدر خير من ألف شهر } ليس فيها ليلة القدر فالعمل الصالح فيها خير منه في ألف شهر ليست فيها

3. (Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan) yang tidak ada malam lailatulkadarnya; beramal saleh pada malam itu pahalanya jauh lebih besar dan lebih baik daripada beramal saleh yang dilakukan selama seribu bulan yang tidak mengandung malam lailatulkadar.

 

{ تنزل الملائكة } بحذف إحدى التاءين من الأصل { والروح } أي جبريل { فيها } في الليلة { بإذن ربهم } بأمره { من كل أمر } قضاه الله فيها لتلك السنة إلى قابل ومن سببه بمعنى الباء

4. (Turunlah malaikat-malaikat) bentuk asal dari lafal Tanazzalu adalah Tatanazzalu, kemudian salah satu huruf Ta-nya dibuang, sehingga jadilah Tanazzalu (dan Ar-Ruh) yakni malaikat Jibril (di malam itu) artinya pada malam kemuliaan/lailatulkadar itu (dengan izin Rabbnya) dengan perintah dari-Nya (untuk mengatur segala urusan) atau untuk menjalankan ketetapan Allah buat tahun itu hingga tahun berikutnya, hal ini terjadi pada malam kemuliaan itu. Huruf Min di sini bermakna Sababiyah atau sama artinya dengan huruf Ba; yakni mereka turun dengan seizin Rabbnya dengan membawa segala urusan yang telah menjadi ketetapan-Nya untuk tahun itu hingga tahun berikutnya.

 

{ سلام هي } خبر مقدم ومبتدأ { حتى مطلع الفجر } بفتح اللام وكسرها إلى وقت طلوعه جعلت سلاما لكثرة السلام فيها من الملائكة لا تمر بمؤمن ولا بمؤمنة إلا سلمت عليه

5. (Malam itu penuh dengan kesejahteraan) lafal ayat ini sebagai Khabar Muqaddam atau Khabar yang didahulukan, sedangkan Mubtadanya ialah (sampai terbit fajar) dapat dibaca Mathla'al Fajri dan Mathla'il Fajri, artinya hingga waktu fajar. Malam itu dinamakan sebagai malam yang penuh dengan kesejahteraan, karena para malaikat banyak mengucapkan salam, yaitu setiap kali melewati seorang mukmin baik laki-laki maupun perempuan mereka selalu mengucapkan salam kepadanya. 

 

 

Tafsir Al Quran Surah ke-98 Al-Bayyinah (Bukti yang Nyata), 8 ayat

 


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

{ لم يكن الذين كفروا من } للبيان { أهل الكتاب والمشركين } أي عبدة الأصنام عطف على أهل { منفكين } خبر يكن أي زائلين عما هم عليه { حتى تأتيهم } أي أتتهم { البينة } أي الحجة الواضحة وهي محمد صلى الله عليه و سلم

1. (Tiadalah orang-orang yang kafir dari) huruf Min di sini mengandung makna penjelasan (kalangan ahlulkitab dan orang-orang musyrik) orang-orang musyrik artinya orang-orang yang menyembah berhala; lafal Musyrikiina di'athafkan kepada lafal Ahlilkitaabi (mau meninggalkan) agamanya; lafal Munfakkiina sebagai Khabar dari lafal Yakun; artinya mereka akan tetap memegang agama yang mereka peluk (sebelum datang kepada mereka) artinya sampai datang kepada mereka (bukti yang nyata) berupa hujah yang jelas, yang dimaksud adalah Nabi Muhammad saw.

 

{ رسول من الله } بدل من البينة وهو النبي صلى الله عليه و سلم { يتلو صحفا مطهرة } من الباطل

 

2. (Yaitu seorang rasul dari Allah) lafal ayat ini menjadi Badal dari lafal Al-Bayyinah, yang dimaksud adalah Nabi Muhammad  (yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan) dari segala bentuk kebatilan.

 

{ فيها كتب } أحكام مكتوبة { قيمة } مستقيمة أي يتلو مضومون ذلك وهو القرآن فمنهم من آمن به ومنهم من كفر

3. (Di dalamnya terdapat kitab-kitab) maksudnya hukum-hukum yang tertulis (yang lurus) artinya hukum-hukum yang lurus. Dia akan membacakan apa yang dikandungnya, yaitu Alquran; di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya dan ada pula orang-orang yang kafir kepadanya.

 

{ وما تفرق الذين أوتوا الكتاب } في الإيمان به صلى الله عليه و سلم { إلا من بعد ما جاءتهم البينة } أي هو صلى الله عليه و سلم أو القرآن الجائي به معجزة له وقبل مجيئه صلى الله عليه و سلم كانوا مجتمعين على الإيمان به إذا جاءه فحسده من كفر به منهم

4. (Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Alkitab) kepada mereka sehubungan dengan masalah iman kepada Nabi Muhammad  (melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata) yaitu setelah datang kepada mereka Nabi Muhammad  atau Alquran yang dibawa olehnya sebagai mukjizat baginya. Sebelum kedatangan Nabi Muhammad  mereka adalah orang-orang yang sepakat untuk beriman kepadanya/Nabi Muhammad tetapi setelah Nabi Muhammad  datang kepada mereka, tiba-tiba mereka mengingkarinya, terutama orang-orang yang dengki dari kalangan mereka.

 

{ وما أمروا } في كتابهم التوراة والإنجيل { إلا ليعبدوا الله } أي أن يعبدوه فحذفت أن وزيدت اللام { مخلصين له الدين } من الشرك { حنفاء } مستقيمين على دين إبراهيم ودين محمد إذا جاء فكيف كفروا به { ويقيموا الصلاة ويؤتوا الزكاة وذلك دين } الملة { القيمة } المستقيمة

5. (Padahal mereka tidak disuruh) di dalam kitab-kitab mereka yaitu Taurat dan Injil (kecuali menyembah Allah) kecuali supaya menyembah Allah, pada asalnya adalah An Ya'budullaaha, lalu huruf An dibuang dan ditambahkan huruf Lam sehingga jadilah Liya'budullaaha (dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam beragama) artinya membersihkannya dari kemusyrikan (dengan lurus) maksudnya berpegang teguh pada agama Nabi Ibrahim dan agama Nabi Muhammad bila telah datang nanti. Maka mengapa sewaktu ia datang mereka menjadi jadi ingkar kepadanya (dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama) atau tuntunan (yang mustaqim) yang lurus.

 

{ إن الذين كفروا من أهل الكتاب والمشركين في نار جهنم خالدين فيها } حال مقدرة أي مقدرا خلودهم فيها من الله تعالى { أولئك هم شر البرية }

6. (Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik -dimasukkan- ke dalam neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya) lafal Khaalidiina menjadi Haal atau kata keterangan keadaan dari lafal yang tidak disebutkan; lengkapnya mereka telah dipastikan oleh Allah Ta'ala untuk menjadi penghuni tetap di dalam neraka Jahanam untuk selama-lamanya. (Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.)

 

{ إن الذين آمنوا وعملوا الصالحات أولئك هم خير البرية } الخليفة

7. (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk) artinya makhluk yang paling baik.

 

{ جزاؤهم عند ربهم جنات عدن } إقامة { تجري من تحتها الأنهار خالدين فيها أبدا رضي الله عنهم } بطاعته { ورضوا عنه } بثوابه { ذلك لمن خشي ربه } خاف عقابه فانتهى عن معصيته تعالى

8. (Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga 'Adn) sebagai tempat tinggal tetap mereka (yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka) karena ketaatan mereka kepada-Nya (dan mereka pun rida kepada-Nya) yakni merasa puas akan pahala-Nya. (Yang demikian itu adalah balasan bagi orang yang takut kepada Rabbnya) maksudnya takut kepada siksaan-Nya, yang karena itu lalu ia berhenti dari mendurhakai-Nya. 

 

 

Tafsir Al Quran Surah ke-99 Az-Zalzalah, Al-Zalzalah, (Keguncangan) , 8 ayat

 


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

{ إذا زلزلت الأرض } حركت لقيام الساعة { زلزالها } تحريكها الشديد المناسب لعظمتها

1. (Apabila bumi diguncangkan) yaitu mengalami gempa di saat hari kiamat tiba (dengan guncangannya) yang amat dahsyat sesuai dengan bentuknya yang besar.

 

{ وأخرجت الأرض أثقالها } كنوزها وموتاها فألقتها على ظهرها

2. (Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban beratnya) berupa semua perbendaharaan yang dikandungnya termasuk orang-orang mati, kemudian semuanya itu dicampakkan ke permukaannya.

 

{ وقال الإنسان } الكافر بالبعث { ما لها } إنكارا لتلك الحالة

3. (Dan manusia bertanya) yakni orang yang ingkar kepada adanya hari berbangkit ("Mengapa bumi jadi begini?") ia mengatakan demikian dengan nada ingkar kepada kenyataan yang sedang mereka alami ketika itu, yaitu keadaan menjelang hari kiamat.

 

{ يومئذ } بدل من إذا وجوابها { تحدث أخبارها } تخبر بما عمل عليها من خير وشر

4. (Pada hari itu) menjadi Badal dari lafal Idzaa berikut Jawabnya (bumi menceritakan beritanya) yaitu menceritakan semua amal perbuatan yang telah dilakukan di atas permukaannya, amal baik dan amal buruk.

 

{ بأن } بسبب أن { ربك أوحى لها } أي أمرها بذلك وفي الحديث [ تشهد على كل عبد أو أمة بكل ما عمل على ظهرها ]

5. (Karena sesungguhnya) hal itu terjadi disebabkan karena (Rabbmu telah memerintahkan kepadanya) yang demikian itu. Di dalam sebuah hadis disebutkan, "Setiap hamba laki-laki dan perempuan menyaksikan (pada hari itu) semua amal perbuatan yang telah dilakukannya di muka bumi."

 

{ يومئذ يصدر الناس } ينصرفون من موقف الحساب { أشتاتا } متفرقين فآخذ ذات اليمين إلى الجنة وآخذ ذات الشمال إلى النار { ليروا أعمالهم } أي جزاءها من الجنة أوالنار

6. (Pada hari itu manusia keluar) maksudnya mereka berangkat meninggalkan tempat penghisaban (dalam keadaan yang bermacam-macam) yakni terpisah-pisah; ada yang mengambil jalan ke kanan yaitu menuju ke surga dan ada yang mengambil jalan ke kiri yaitu menuju ke neraka (supaya diperlihatkan kepada mereka pekerjaan mereka) maksudnya balasan amal perbuatan mereka, berupa surga atau neraka.

 

{ فمن يعمل مثقال ذرة } زنة نملة صغيرة { خيرا يره } ير ثوابه

7. (Maka barang siapa yang mengerjakan seberat zarah) atau seberat semut yang paling kecil (kebaikan, niscaya dia akan melihatnya) melihat pahalanya.

 

{ ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره } ير جزاءه

8. (Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihatnya pula) artinya dia pasti akan merasakan balasannya.

 

 

Tafsir Al Quran Surah ke-100 Al-’Adiyat, Al-Aadiyat (Kuda Perang yang Berlari Kencang), 11 ayat

 

 


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

{ والعاديات } الخيل تعدو في الغزو وتضبح { ضبحا } هو صوت أجوافها إذا عدت

1. (Demi yang berlari kencang) di dalam perang, yaitu kuda yang lari dengan kencangnya di dalam peperangan (dengan terengah-engah) lafal Adh-Dhabhu artinya suara napas kuda sewaktu berlari kencang.

 

{ فالموريات } الخيل توري النار { قدحا } بحوافرها إذا سارت في الأرض ذات الحجارة بالليل

2. (Dan demi yang mencetuskan api) maksudnya kuda yang memercikkan api (dengan pukulan) teracak kakinya apabila ia berlari di tanah yang banyak batunya pada malam hari.

 

{ فالمغيرات صبحا } الخيل تغير على العدو وقت الصبح بإغارة أصحابها

3. (Dan demi yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi) yaitu kuda yang menyerang musuh di waktu pagi, karena pengendaranya melakukan penyerbuan di waktu tersebut.

 

{ فأثرن } هيجن { به } بمكان عدوهن أو بذلك الوقت { نقعا } غبارا بشدة حركتهن

4. (Maka ia menerbangkan) atau mengepulkan (di waktu itu) di waktu tersebut, atau di tempat ia berlari (debu) karena gerakannya yang sangat keras.

 

{ فوسطن به } بالنقع { جمعا } من العدو أي صرن وسطه وعطف الفعل على الاسم لأنه في تأويل الفعل أي واللاتي عدون فأورين فأغرن

5. (Dan menyerbu dalam kepulan debu ke tengah-tengah) artinya dengan membawa kepulan debu (kumpulan musuh) yang diserangnya; maksudnya kuda-kuda tersebut berada di tengah-tengah musuh dalam keadaan menyerang. Lafal Fawasathna yang kedudukannya sebagai Fi'il di'athafkan kepada Isim, karena mengingat bahwa semua Isim yang di'athafkan kepadanya mengandung makna Fi'il pula. Yakni demi yang berlari kencang, lalu mencetuskan api, lalu menerbangkan debu.

 

{ إن الإنسان } الكافر { لربه لكنود } لكفور يجحد نعمته تعالى

6. (Sesungguhnya manusia itu) yang dimaksud adalah manusia yang kafir (sangat ingkar kepada Rabbnya) artinya ia mengingkari semua nikmat-Nya yang telah dilimpahkan kepadanya.

 

{ وإنه على ذلك } أي كنوده { لشهيد } يشهد على نفسه بصنعه

7. (Dan sesungguhnya manusia itu terhadap hal tersebut) terhadap keingkarannya (menyaksikan sendiri) atau dia menyaksikan bahwa dirinya telah berbuat ingkar.

 

{ وإنه لحب الخير } أي المال { لشديد } الحب له فيبخل به

8. (Dan sesungguhnya karena cintanya kepada kebaikan) maksudnya cinta atas harta benda (dia sangat bakhil) artinya lantaran sangat mencintai harta, jadilah ia seorang yang amat bakhil atau kikir.

 

{ أفلا يعلم إذا بعثر } أثير وأخرج { ما في القبور } من الموتى أي بعثوا

9. (Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan) dibangunkan dan dikeluarkan (apa yang ada dalam kubur) yakni orang-orang mati yang dikubur di dalamnya.

 

{ وحصل } بين وأفرز { ما في الصدور } القلوب من الكفر والإيمان

10. (Dan dilahirkan) atau ditampakkan dan dikeluarkan (apa yang ada dalam dada) maksudnya, apa yang tersimpan di dalam kalbu berupa kekafiran dan keimanan.

 

{ إن ربهم بهم يومئذ لخبير } لعالم فيجازيهم على كفرهم أعيد الضمير جمعا نظرا لمعنى الإنسان وهذه الجملة دلت على مفعول يعلم أي إنا نجازيه وقت ما ذكر وتعلق خبير بيومئذ وهو تعالى خبير دائما لأنه يوم المجازاة

11. (Sesungguhnya Rabb mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka) karena itu Dia akan memberikan balasan kepada mereka atas kekafiran mereka. Di sini Dhamir diulangi penyebutannya dalam bentuk jamak, hal ini tiada lain karena memandang segi makna yang dikandung lafal Al-Insaan. Jumlah ayat ini menunjukkan pengertian Maf'ul bagi lafal Ya'lamu; artinya sesungguhnya Kami akan memberikan balasan kepadanya pada saat itu. Berta'alluqnya lafal Khabiirun kepada lafal Yaumaidzin memberikan pengertian, bahwa hari itu adalah hari pembalasan, karena sesungguhnya Allah selama-lamanya Maha Mengetahui.

 

 

Komentar atau pertanyaan, silakan tulis di sini

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama