كَانَ أَسَدٌ نَائِمًا فَأَتَى
فَأْرٌ وَ مَشَى عَلَى رَأْسِهِ. فَهَبَّ مِنَ النَّوْمِ غَضْبَانَ. وَقَبَضَ عَلَى
الفَأْرِ لِيَقْتُلَهُ. فَبَكَى الفَأْرُ وَ تَضَرَّعَ حَتَّى رَقَّ لَهُ قَلْبُ الأَسَدِ
وَ خَلَّى عَنْهُ.
وَ ثَانِىَ اليَوْمِ وَقَعَ
الأَسَدُ فِيْ شَرَكٍ نَصَبَهُ لَهُ الصَّيَّادُوْنَ. فَصَرَخَ وَزَأَرَ حَتَّى سَمِعَهُ
ذَلِكَ الفَأْرُ. فَأَسْرَعَ لِمُسَاعَدَتِهِ. وَ قَالَ لَهُ لَا تَخَفْ فَأَنَا أُخَلِّصُكَ.
وَ شَرَعَ يَقْرِضُ الحَبْلَ بِأَسْنَانِهِ الحَادَّةِ حَتَّى قَطَعَهُ وَخَرَجَ الأَسَدُ
سَالِمًا. وَشَكَرَهُ شُكْرًا كَثِيْرًا.
ثُمَّ قَالَ لَهُ:
" مَا كُنْتُ أَحْسِبُ أَنَّ حَيَوَانًا ضَعِيْفًا مِثْلَكَ يَقْدِرُ عَلَى مَا
لَا أَقْدِرُ عَلَيْهِ أَنَا".
فَأَجَابَهُ الفَأْرُ:
" لَا تَحْتَقِرْ مَنْ دُوْنَكَ فَلِكُلِّ شَيْءٍ مَزِيَّةٌ".
الـمُفْرَدَاتُ : Kosakata
الأَسَدُ : singa
هَبَّ (مِنَ النَّوْمِ)
: اسْتَيْقَظَ : bangun
شَرَعَ : ابْتَدَأَ : mulai
خَلَّى عَنْ : تَرَكَ :
melepaskan
أَحْسِبُ : أَظُنُّ : (saya) mengira
غَضْبَانُ : شَدِيْدُ الغَضَبِ
: sangat marah
زَأَرَ : صَاحَ : صَوَّتَ
: meraung
صَرَخَ : صَاحَ : bersuara keras
قَبَضَ : أَمْسَكَ : menangkap
مُسَاعَدَةٌ : pertolongan
تَضَرَّعَ : تَوَاضَعَ
: merendah
يَقْرِضُ : يَقْطَعُ بِالسِّنِّ
: menggigit/menggerogoti
رَقَّ لَهُ : رَحِمَهُ
: mengasihani
مَزِيَّةٌ : فَضْلٌ : kelebihan
نَصَبَ : أَقَامَ : mendirikan
مَنْ دُوْنَكَ : مَنْ أَسْفَلَ
مِنْكَ : orang yang lebih rendah
darimu
شَرَكٌ : شَبَكَةٌ : perangkap berbentuk jaring
Terjemahan:
Ada seekor
singa yang sedang tidur, tiba-tiba seekor tikus datang dan berjalan di atas
kepalanya. Terbangunlah singa itu dari tidurnya dalam keadaan marah. Ia pun
menangkap tikus itu untuk membunuhnya. Menangislah tikus itu mengharapkan belas
kasihan sampai melembutlah hati singa itu sampai ia pun melepaskannya.
Di hari kedua,
singa itu terperosok ke dalam sebuah perangkap yang dipasang oleh para pemburu.
Ia pun meraung sejadi-jadinya sampai tikus itu mendengarnya. Tikus pun bergegas
untuk menolongnya. Ia pun berkata: jangan takut, aku akan menyelamatkanmu. Ia
pun mulai menggigit tali perangkap itu dengan gigi-giginya yang tajam, hingga
ia pun berhasil memotongnya dan keluarlah singa dalam keadaan selamat. Singa
pun berterima kasih kepadanya sebesar-besarnya, lantas ia pun berkata:
“Tak aku sangka
hewan lemah sepertimu mampu melakukan apa yang aku tak mampu”.
“Janganlah menghina orang yang lebih rendah darimu, karena segala sesuatu itu memiliki kelebihannya masing-masing”, jawab tikus.
Daftar Isi Terjemah Muthola’ah KMI PM Darussalam Gontor (lengkap dengan arti)