Mutholaah Kelas 2 KMI Gontor; إِطْلَاقُ الطُّيُوْرِ; Pelepasan burung-burung (dari sangkar)

 

رَأَى رَجُلٌ مِنْ أَمْرِيْقَا وَلَدًا يَبِيْعُ طُيُوْرًا فِيْ قَفَصٍ. فَوَقَفَ بُرْهَةً يَنْظُرُ إِلَى الطُّيُوْرِ نَظْرَةَ الْكَئِيْبِ. لِأَنَّهُ رَآهَا تَطِيْرُ مِنْ جَنْبٍ إِلَى آخَرَ. تَارَةً تُطِلُّ. وَ تَارَةً تُحَاوِلُ الخُرُوْجَ مِنْ بَيْنِ الْأَسْلَاكِ. وَ فِى النِّهَايَةِ سَأَلَ الرَّجُلُ الْوَلَدَ: " كَمْ ثَمَنُ هَذِهِ الطُّيُوْرِ". فَأَجَابَ الْوَلَدُ: " ثَمَنُ الطَّائِرِ سَبْعَةُ قُرُوْشٍ يَا سَيِّدِيْ". فَقاَلَ الرَّجُلُ: " أَنَا لَا أَسْأَلُكَ عَنْ ثَمَنِ الْوَاحِدِ. وَ لَكِنِّيْ أَسْأَلُ عَنْ ثَمَنِ الْجَمِيْعِ. لِأَنِّيْ أَرْغَبُ فِيْ شِرَائِهَا كُلِّهَا". فَأَخَذَ الوَلَدُ يَعُدُّ طُيُوْرَهُ ثُمَّ قَالَ: "ثَمَنُهَا ثَلَاثَةٌ وَ سِتُّوْنَ قِرْشًا". فَنَقَدَ الرَّجُلُ الْوَلَدَ الثَّمَنَ. وَ سُرَّ الصَّبِيُّ بِرِ بْحِهِ. وَ لَمَّا تَسَلَّمَ الرَّجُلُ القَفَصَ فَتَحَ بَابَهُ. فَخَرَجَتِ الطُّيُوْرُ. فَدُهِشَ الْوَلَدُ مِنْ فَعْلَتِهِ. وَ سَأَلَهُ عَنِ السَّبَبِ. فَأَجَابَ : "كُنْتُ سَجِيْنًا ثَلَاثَ سَنَوَاتٍ. وَ آلَيْتُ عَلَى نَفْسِيْ أَنْ لَا أَبْخَلَ بِإِطْلَاقِ سَجِيْنٍ. مَتىَ اسْتَطَعْتُ إِطْلَاقَهُ".

 


الـمُفْرَدَاتُ : Kosakata

بُرْهَةً  :   Sejenak  

نَظْرَة الكَئِيْبِ  :    Pandangan sedih

حَاوَلَ – يُحَاوِلُ  :   Berusaha

الأَسْلَاكُ  :   Jeruji-jeruji sangkar

النِّهَايَة  :   Akhirnya

أَرْغَبُ فِيْ  :    (Saya) ingin/mau

عَدَّ – يَعُدُّ  :    Menghitung

نَقَدَ – يَنْقُدُ  :    Membayar tunai

دُهِشَ – يُدْهَشُ (مجهول  :   Dibuat takjub

سَجِيْنٌ  :   Narapidana

آلَيْتُ  :   Saya bersumpah    

بَخِلَ – يَبْخَلُ  :    Berbuat bakhil/Pelit

 

Terjemahan:

Suatu ketika seorang pria dari Amerika melihat seorang anak yang sedang menjual burung-burung di dalam sangkar. Ia pun lantas berhenti sejenak melihat-lihat burung-burung itu dengan pandangan penuh kesedihan. Karena ia lihat burung-burung itu terbang dari satu sisi sangkar ke sisi yang lain. Terkadang burung-burung itu menengok keluar, terkadang mereka juga terlihat berusaha untuk keluar dari antara jeruji-jeruji sangkar. Akhirnya laki-laki itu pun bertanya kepada anak itu: “Berapa harga burung-burung ini?”.

“Harga satu burung adalah 7 sen wahai tuanku”, jawab anak itu.

Mendengar jawaban ini, laki-laki itu kembali berkata: “Saya tidak bertanya kepadamu tentang harga satu ekor, tapi saya bertanya kepadamu tentang harga semuanya, karena saya ingin membeli burung-burung ini semuanya”.

Sang anak pun lantas segera menghitung burung-burungnya kemudian berkata: “Harganya 63 sen”.

Laki-laki itu pun kemudian membayar tunai belanjaannya kepada anak itu. Karena itu bukan main senangnya anak itu mendapatkan keberuntungan yang besar.

Ketika pria itu menerima sangkar burung, ia pun membuka pintunya, hingga keluarlah burung-burung itu dari dalamnya.

Anak itu pun terheran-heran melihat apa yang dilakukan oleh pria itu. Lantas bertanya tentang alasannya.

Pria itu pun menjawab: “Dulu aku pernah menjadi tahanan di dalam penjara selama 3 tahun lamanya. Sejak itu aku bersumpah pada diriku untuk tidak pelit dalam membantu tahanan agar lepas selama aku mampu melakukannya”.


Daftar Isi Terjemah Muthola’ah KMI PM Darussalam Gontor (lengkap dengan arti)

Komentar atau pertanyaan, silakan tulis di sini

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama