Mutholaah Kelas 2 KMI Gontor; صَيْدُ السَّمَكِ; Memancing Ikan


ذَهَبَ مَحْمُوْدٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ الْمَاضِيَ إِلَى بُحَيْرَةٍ لِيَصِيْدَ سَمَكًا. وَكَانَتْ مَعَهُ قَصَبَةُ الصَّيْدِ. مَرْبُوْطًا فِيْ طَرَفِهَا حَبْلٌ طَوِيْلٌ دَقِيْقٌ مَتِيْنٌ. وَفِيْ طَرَفِ هَذَا الْحَبْلِ شِصٌّ. وَفِيْ وَسَطِهِ عَوَّامَةٌ. فَلَمَّا وَصَلَ إِلَى الْبُحَيْرَةِ. جَلَسَ عَلَى حَجَرٍ كَبِيْرٍ عَلَى ضَفَّتِهَا. وَأَخْرَجَ الطُّعْمَ مِنْ سَلَّتِهِ. وَوَضَعَهُ عَلَى الشِّصِّ. ثُمَّ وَقَفَ وَمَدَّ الْقَصَبَةَ وَأَدْلَى الْحَبْلَ فِي الْمَاءِ. وَبَعْدَ لَحْظَةٍ أَحَسَّ بِجَزْبَةٍ فِي الْقَصَبَةِ. فَأَسْرَعَ بِإِخْرَاجِ الشِّصِّ مِنَ الْمَاءِ. فَإِذَا بِهِ سَمَكَةٌ كَبِيْرَةٌ. أَتَتْ لِتَأْكُلَ الطُّعْمَ فَصِيْدَتْ. فَسُرَّ مَحْمُوْدٌ مِنْ ذَلِكَ. وَمَكَثَ زَمَنًا طَوِيْلًا اصْطَادَ فِيْهِ سَمَكًا كَثِيْرًا. ثُمَّ عَادَ إِلَى دَارِهِ بِأَكْلَةٍ عَظِيْمَةٍ مِنَ السَّمَكِ.

 


الـمُفْرَدَاتُ : Kosakata

بُحَيْرَةٌ   : Danau 

صَادَ – يَصِيْدُ   :  Memancing

قَصَبَةُ الصَّيْدِ   :  Joran pancing     

مَرْبُوْطٌ   :  Terikat

حَبْلٌ   :  Tali

شِصٌّ   : Mata pancing 

عَوَّامَةٌ   :  Pelampung 

ضَفَّةٌ   :  Tepi

طُعْمٌ   :  Umpan

سَلَّة   :   Keranjang

أَدْلَى – يُدْلِيْ   :   Mengulurkan

لَحْظَة   :   Sejenak 

أَحَسَّ – يُحِسُّ   :   Merasa

جَزْبَةٌ   :  Tarikan  

صِيْدَ   :  Tertangkap   

مَكَثَ   :   Berdiam

 

Terjemahan:

Hari Jumat yang lalu, Mahmud pergi ke sebuah danau untuk memancing ikan. Bersamanya ada sebuah joran pancing yang mana terikat di ujungnya tali panjang yang tipis namun kuat. Sedangkan di ujung tali ini terdapat mata kail dan di tengahnya terdapat pula sebuah pelampung pancing.

Ketika ia tiba di danau, ia pun duduk di sebuah batu besar di pinggir danau. Kemudian ia pun mengeluarkan umpan dari wadahnya dan menaruhnya di mata kail. Setelah itu ia berdiri dan menjulurkan batang pancingnya lantas mengulurkan talinya ke dalam air. Tak berapa lama kemudian ia merasakan ada tarikan di gagang pancingnya.

Ia pun segera mengeluarkan mata pancingnya dari dalam air. Ternyata  ada sebuah ikan besar padanya, yang datang untuk makan umpan lantas tertangkap. Mahmud pun bahagia karenanya. Ia kemudian berdiam di tempat itu dalam waktu yang lama untuk memancing ikan yang banyak. Kemudian ia pun pulang ke rumahnya dengan lauk ikan yang melimpah.

Komentar atau pertanyaan, silakan tulis di sini

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama