تَقَابَلَتِ الْعَنْزَانِ
فِيْ طَرِيْقٍ ضَيِّقٍ لَا يَسْمَحُ إِلَّا بِمُرُوْرِ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا لِوُجُوْدِ
صَخْرَةٍ عَالِيَةٍ عَلَى أَحَدِ الْجَانِبَيْنِ وَهُوَّةٍ عَمِيْقَةٍ فِي الْجَانِبِ
الْآخَرِ. فَرَقَدَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأَرْضِ حَتَّى مَرَّتْ أُخْتُهَا مِنْ
فَوْقِهَا بِخِفَّةٍ وَاحْتِرَاسٍ. ثُمَّ قَامَتْ هِيَ وَسَارَتْ فِيْ سَبِيْلِهَا
بِسَلَامٍ.
وَكَانَتْ عَنْزَانِ أُخْرَيَانِ
عَلَى شَطَّيْ نَهْرٍ. قَدْ وَقَعَتْ فِيْهِ شَجَرَةٌ وَصَلَتْ بَيْنَ الشَّطَّيْنِ.
كَأَنَّهَا قَنْطَرَةٌ ضَيِّقَةٌ. فَسَارَتْ كُلُّ وَاحِدَةٍ مِنْ جِهَتِهَا إِلَى
وَسَطِ الشَّجَرَةِ. وَهُنَاكَ لَمْ تَجِدَا سَبِيْلًا لِمُرُوْرِهِمَا مَعًا وَلَمْ
تَرْضَ إِحْدَاهُمَا أَنْ تَرْجِعَ فَتَمُرُّ أُخْتُهَا. فَقَامَ بَيْنَهُمَا عِرَاكٌ
شَدِيْدٌ أَسْقَطَ الْاِثْنَتَيْنِ فِيْ قَعْرِ النَّهْرِ. وَمَاتَتَـا جَزَاءَ عِنَادِهِمَا.
وَلَوْ لَانَتْ إِحْدَاهُمَا
لِلْأُخْرَى كَمَا فَعَلَتِ الْعَنْزَانِ الْأُوْلَيَانِ لَمَا أَصَابَهُمَا ضَرَرٌ.
الـمُفْرَدَاتُ : Kosakata
تَقَابَلَ – يَتَقَابَلُ : Berjumpa
سَمَحَ – يَسْمَحُ : Membolehkan
صَخْرَةٌ
Batu karang
هُوَّةٌ : Jurang
رَقَدَ – يَرْقُدُ : Tidur
خِفَّةٌ : Pelan-pelan
احْتِرَاسٌ : Kehati-hatian
شَطٌّ : شَاطِئٌ : Pinggir (sungai/laut)
وَقَعَ – يَقَعُ : Jatuh
قَنْطَرَةٌ : Jembatan
عِرَاكٌ : Perkelahian
قَعْرٌ : Dasar
عِنَادٌ : Keras kepala
لَانَ – يَلِيْنُ : Mengalah
Terjemahan:
Dikisahkan
bahwa ada 2 kambing betina yang bertemu di sebuah jalan yang sempit yang tak
memungkinkan untuk dilewati kecuali oleh salah satu dari mereka, karena ada
sebuah batu karang besar di salah satu sisinya, sementara di sisi yang lainnya
ada jurang yang dalam. Maka salah satu dari kambing itu pun merebahkan badannya
di atas tanah, sementara kambing yang lainnya berjalan di atasnya dengan pelan
dan hati-hati. Setelah itu ia pun berdiri kembali dan melanjutkan perjalanannya
dengan selamat.
Sementara itu
(di tempat lain) ada 2 kambing betina yang lain sedang berada di 2 pinggir
sungai. Ada sebuah pohon yang tumbang di atas sungai itu yang menghubungkan
kedua pinggirnya, hingga seolah-olah pohon itu adalah sebuah jembatan yang
sempit. Kemudian masing-masing dari 2 kambing tadi pun berjalan dari arahnya masing-masing
menuju ke tengah pohon. Ketika mereka sampai di sana, mereka tak mendapatkan
jalan yang cukup untuk dilalui secara bersama-sama, sementara itu tak ada dari
mereka yang rela untuk mengalah dan mundur kembali ke pinggir sungai supaya
kambing yang lainnya bisa lewat lebih dulu. Maka terjadilah perkelahian hebat
antara mereka yang akhirnya membuat mereka berdua jatuh ke dasar sungai. Kedua
kambing itu pun akhirnya mati sebagai balasan atas sikap keras kepala mereka.
Andai saja
salah satu dari dua kambing itu mengalah bagi yang lainnya sebagaimana yang
dilakukan oleh dua kambing pertama tadi, niscaya bahaya itu tak menimpa mereka.
Daftar Isi Terjemah Muthola’ah KMI PM Darussalam Gontor (lengkap dengan arti)