خَرَجَ عَبْدُ اللهِ يَوْمًا
لِلتَّنَزُّهِ فِيْ حَدِيْقَةِ بَيْتِهِ. فَرَأَى عُشًّا عَلَى رَأْسِ شَجَرَةٍ عَالِيَةٍ.
وَفِيْهِ عَصَافِيْرُ صَغِيْرَةٌ تُشَقْشِقُ. وَلَمَّا سَمِعَ صَوْتَهَا أَرَادَ أَنْ
يَأْخُذَ وَاحِدًا مِنْهَا فَصَعِدَ فِيْ سُلَّمٍ عَلَى الشَّجَرَةِ حَتَّى وَصَلَ
إِلَى الْعُشِّ وَمَدَّ يَدَهُ إِلَيْهَا.
فَصَاحَتِ الْعَصَافِيْرُ
خَوْفًا وَفَزَعًا. وَلَكِنَّ قَلْبَهُ مَا رَقَّ لِحَالِهَا. بَلْ أَخَذَ مِنْهَا
وَاحِدًا وَنَزَلَ بِهِ. وَهُوَ يَسْمَعُ صُرَاخَ الْعَصَافِيْرِ الْأُخْرَى. كَأَنَّهَا
تَبْكِيْ عَلَى فِرَاقِهِ. وَأَخَذَ يُقَبِّلُهُ وَ يَلْعَبُ بِهِ وَلَمْ يَعْلَمْ
مَا يُقَاسِيْهِ مِنَ الْأَلَمِ وَالْحُزْنِ عَلَى فِرَاقِ أَهْلِهِ. بَلْ سَارَ مُسْرِعًا
وَالْعُصْفُوْرُ بَيْنَ يَدَيْهِ. يَصِيْحُ وَيَتَلَوَّى وَيَضْرِبُ بِجَنَاحَيْهِ
وَلَا مُغِيْثَ يُغِيْثُهُ.
الـمُفْرَدَاتُ : Kosakata
تَنَزُّهٌ : Jalan-jalan
عُشٌّ : Sarang burung
شَقْشَقَ – يُشَقْشِقُ : (Burung) berbunyi
سُلَّمٌ : Tangga
فِرَاقٌ : Perpisahan
قَبَّلَ – يُقَبِّلُ : Mencium
قَاسَى – يُقَاسِيْ : Menderita
أَلَمٌ : Rasa sakit
تَلَوَّى – يَتَلَوَّى : Menggeliat
Terjemahan:
Suatu hari
Abdullah keluar untuk jalan-jalan di kebun rumahnya. Tiba-tiba ia melihat
sebuah sarang burung di pucuk sebuah pohon yang tinggi. Di dalamnya ada
burung-burung kecil yang bersuara. Ketika mendengarnya, ingin lah ia mengambil
salah satu dari burung itu, maka ia pun memanjat pohon itu dengan sebuah tangga
hingga ia sampai ke sarang burung tersebut dan merentangkan tangan kepada
burung-burung itu.
Mereka pun
bersuara keras karena ketakutan. Akan tetapi hatinya tak merasa kasihan atas
keadaan burung-burung itu. Ia malah mengambil salah satu dari mereka dan turun
bersamanya. Sementara itu ia mendengar suara keras burung-burung yang lain.
Seakan-akan mereka menangis atas kepergian burung yang diambilnya itu. Kemudian
Abdullah pun mulai menciumi burung yang ia ambil tersebut dan bermain-main
dengannya, tanpa paham akan rasa sakit dan sedih akibat perpisahan dengan
keluarga yang dirasakan oleh burung itu. Kemudian ia pun berjalan dengan cepat
sedangkan burung itu berada dalam genggamannya, menjerit-jerit, meronta-ronta,
dan mengepak-ngepakkan kedua sayapnya tanpa ada seorang pun yang menolongnya.
Daftar Isi Terjemah Muthola’ah KMI PM Darussalam Gontor (lengkap dengan arti)