Mutholaah Kelas 2 KMI Gontor; عَبْدُ اللهِ وَالْعُصْفُوْرُ (۱); Abdullah dan burung kecil (1)

 

خَرَجَ عَبْدُ اللهِ يَوْمًا لِلتَّنَزُّهِ فِيْ حَدِيْقَةِ بَيْتِهِ. فَرَأَى عُشًّا عَلَى رَأْسِ شَجَرَةٍ عَالِيَةٍ. وَفِيْهِ عَصَافِيْرُ صَغِيْرَةٌ تُشَقْشِقُ. وَلَمَّا سَمِعَ صَوْتَهَا أَرَادَ أَنْ يَأْخُذَ وَاحِدًا مِنْهَا فَصَعِدَ فِيْ سُلَّمٍ عَلَى الشَّجَرَةِ حَتَّى وَصَلَ إِلَى الْعُشِّ وَمَدَّ يَدَهُ إِلَيْهَا.

فَصَاحَتِ الْعَصَافِيْرُ خَوْفًا وَفَزَعًا. وَلَكِنَّ قَلْبَهُ مَا رَقَّ لِحَالِهَا. بَلْ أَخَذَ مِنْهَا وَاحِدًا وَنَزَلَ بِهِ. وَهُوَ يَسْمَعُ صُرَاخَ الْعَصَافِيْرِ الْأُخْرَى. كَأَنَّهَا تَبْكِيْ عَلَى فِرَاقِهِ. وَأَخَذَ يُقَبِّلُهُ وَ يَلْعَبُ بِهِ وَلَمْ يَعْلَمْ مَا يُقَاسِيْهِ مِنَ الْأَلَمِ وَالْحُزْنِ عَلَى فِرَاقِ أَهْلِهِ. بَلْ سَارَ مُسْرِعًا وَالْعُصْفُوْرُ بَيْنَ يَدَيْهِ. يَصِيْحُ وَيَتَلَوَّى وَيَضْرِبُ بِجَنَاحَيْهِ وَلَا مُغِيْثَ يُغِيْثُهُ.

 

 


الـمُفْرَدَاتُ : Kosakata

تَنَزُّهٌ  :  Jalan-jalan

عُشٌّ  :  Sarang burung

شَقْشَقَ – يُشَقْشِقُ  :  (Burung) berbunyi

سُلَّمٌ  : Tangga

فِرَاقٌ  : Perpisahan

قَبَّلَ – يُقَبِّلُ  :   Mencium

قَاسَى – يُقَاسِيْ  :   Menderita

أَلَمٌ   :               Rasa sakit       

تَلَوَّى – يَتَلَوَّى  :  Menggeliat

 

Terjemahan:

Suatu hari Abdullah keluar untuk jalan-jalan di kebun rumahnya. Tiba-tiba ia melihat sebuah sarang burung di pucuk sebuah pohon yang tinggi. Di dalamnya ada burung-burung kecil yang bersuara. Ketika mendengarnya, ingin lah ia mengambil salah satu dari burung itu, maka ia pun memanjat pohon itu dengan sebuah tangga hingga ia sampai ke sarang burung tersebut dan merentangkan tangan kepada burung-burung itu.

Mereka pun bersuara keras karena ketakutan. Akan tetapi hatinya tak merasa kasihan atas keadaan burung-burung itu. Ia malah mengambil salah satu dari mereka dan turun bersamanya. Sementara itu ia mendengar suara keras burung-burung yang lain. Seakan-akan mereka menangis atas kepergian burung yang diambilnya itu. Kemudian Abdullah pun mulai menciumi burung yang ia ambil tersebut dan bermain-main dengannya, tanpa paham akan rasa sakit dan sedih akibat perpisahan dengan keluarga yang dirasakan oleh burung itu. Kemudian ia pun berjalan dengan cepat sedangkan burung itu berada dalam genggamannya, menjerit-jerit, meronta-ronta, dan mengepak-ngepakkan kedua sayapnya tanpa ada seorang pun yang menolongnya.


Daftar Isi Terjemah Muthola’ah KMI PM Darussalam Gontor (lengkap dengan arti)

Komentar atau pertanyaan, silakan tulis di sini

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama