Dikisahkan, ada
seorang laki-laki yang menghadap Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang
hendak masuk Islam. Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, dia berkata :
"Wahai Rasulullah ! sesungguhnya saya ini telah banyak berbuat dosa yang
tidak bisa saya tinggalkan. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata
: "Maukah engkau berjanji kepadaku untuk meninggalkan kebohongan ?"
Laki-laki itu menjawab : "Ya, saya mau." Kemudian Rasulullah
membaiatnya dan selanjutnya dia pulang sambil berkata dalam hatinya :
"Betapa mudahnya apa yang diminta Nabi yang mulia ini dariku."
Pada suatu
hari, laki-laki itu hendak mencuri, dia berkata dalam hatinya : "Jika aku
mencuri dan Rasulullah bertanya kepadaku, maka jawaban apa yang harus aku
berikan ? Jika aku menjawab " ya" maka pastilah aku akan mendapatkan
hukuman, tetapi jika aku menjawab "tidak", berarti aku telah
berbohong, padahal aku telah berjanji kepada Beliau untuk meninggalkan
kebohongan. Maka, lebih baik saya menjauhi perbuatan mencuri ini."
Akhirnya,
laki-laki itu tidak jadi mencuri dan selalu mengingat janjinya dengan
Rasulullah. Setiap kali hatinya berbicara atau hendak berbuat dosa, maka dia
akan menjauhinya, sehingga menjadi baguslah perilakunya dan dia menjadi manusia
yang utama yang selalu berjuang untuk menolong agama Islam dan memegang teguh
ajaran-ajarannya.
Daftar Isi Muthola’ah KMI PM Darussalam Gontor (lengkap dengan terjemah)