كان أعدل بني مروان سيدنا
عمربن عبد العزيز وهو ابن مروان ابن الحكم. ولد سنة ستين من الهجرة حين كان أبوه واليا
على مصر
وكان له بجده الفاروق أسوة
حسنة ما أخذ لنفسه ولالأولاده من بيت المال شيئا.
Umar bin Abdul
Aziz adalah Khalifah yang paling adil dari Bani Marwan. Beliau adalah Putra
Marwan bin Hakam. Ia lahir pada tahun 60 H ketika ayahnya menjadi penguasa
(Gubernur) di Mesir.
Ia bersama
dengan kakeknya al-Faruq (Umar bin Khaththab) adalah teladan yang baik, tidak
pernah mengambil sedikitpun harta dari Baitul Maal, baik untuk dirinya sendiri
maupun anak-anaknya
وكان إذا قدم عليه وفود
الشعراء لم يأذن لهم وكان يقول لابنه "قل لهم إني أخاف إن عصيت ربي عذاب يوم عظيم"
Dan jika para
delegasi penyair datang kepadanya, dia tidak mengizinkan mereka, dan dia
berkata kepada putranya, "Katakan kepada mereka bahwa saya takut akan
datang siksaan pada hari yang agung (hari Kiamat) jika saya mendurhakai
Tuhanku." (Lihat Surat al-An'am : 15)
ومات عن اثني عشر غلاما
لم يترك لهم شيئا. ولما حضرته الوفاة جمعهم وجعل يصوب نظره فيهم ويصعده حتى اغرورقت
عيناه بالدموع
Dan Beliau
wafat dengan meninggalkan dua belas anak, tidak meninggalkan (harta) sedikitpun
untuk mereka. Dan ketika kematian menghampirinya, dia mengumpulkan mereka dan
matanya menatap lurus ke arah mereka dan merenunginya hingga berlinanglah air
matanya.
ثم قال "بنفسي فتية
تركتهم ولامال لهم يابني إني خيرت نفسي بين أن تفتقروا إلى آخر الأبد وبين أن يدخل
أبوكم النار فاخترت الأول يابني عصمكم الله ورزقكم وقد وكلت أمركم إلى الله الذي نزل
الكتاب وهو يتولى الصالحين."
Kemudian dia
berkata, "Demi Jiwaku, aku telah meninggalkan anak-anak dan mereka tanpa
harta yang dimilikinya, Wahai anak anakku ! Aku telah memilih jiwaku antara
kamu sekalian menjadi miskin hingga akhir masa dan antara ayahmu masuk ke dalam
api neraka maka Aku memilih yang pertama. Putraku, semoga Tuhan melindungimu dan
memberimu rizqi, dan aku telah mempercayakan urusanmu kepada Alloh yang telah
menurunkan kitab Al-Qur'an), dan Dialah yang akan menjaga orang-orang yang
sholih."
وكان عنده وقتئذ مسلمة بن
عبد الملك فوهبه أربعين ألفا ليفرقها على أولاده وقال له "عن طيب نفس فعلت" فقال رضي الله عنه
"أوصيك أن تفرقها على من أخذت منهم ظلما"
Pada saat itu
dia bersama Maslamah Ibnu Abd al-Malik, maks Ia memberinya empat puluh ribu
untuk membagikannya kepada anak-anaknya.
Lalu Ia berkata
kepadanya, "dengan baik hati saya telah melakukannya."
Kemudian Umar
Radhiyallahu'anhu berkata : "Aku mewasiatkan kepadamu agar Engkau
membagikannya kepada orang-orang yang telah terambil (harta) mereka secara
dhalim."
فقال مسلمة : "لقد
جمعت علينا قلوبا متفرقة وجعلت لنا في الصالحين ذكرا" ثم توفي رحمه الله سنة مائة
وواحدة هجرية ومكث في الخلافة سنتين وخمسة أشهر كان فيها متحريا سيرة الخلفاء الراشدين
Maka Maslamah
berkata : "Sungguh Engkau telah menyatukan hati yang tercerai-berai dan
menjadikan orang-orang shaleh sebagai pengingat bagi kami." Kemudian Umar
(yang dirahmati Allah) wafat pada tahun 101 H dan menjabat sebagai Khalifah
selama dua tahun lima bulan. Hal ini berdasarkan investigasi sejarah perjalanan
Khulafaur Rasyidin.
Daftar Isi Muthola’ah KMI PM Darussalam Gontor (lengkap dengan terjemah)