Muthola’ah Arobiyyah dan terjemah Kelas 5 KMI Gontor; ذكاء القاضي; KECERDASAN SEORANG HAKIM

 


استأجر أحد التجار جمالا يحمل له بضاعة نفيسة من الحرير والديباج, اشتراها من حلب ليتجر بها في إستنبول, واتفق معه على كراء معدود, وسار الركب يقطع الطريق آمنا مطمئنا.

Dikisahkan, ada salah satu pedagang yang menyewa (kendaraan) kepada pemilik unta untuk membawa barang dagangannya yang berharga, yaitu berupa kain sutera. Ia telah membelinya dari Aleppo (sebuah kota di sebelah Utara negara Syria), untuk dijualnya kembali di Istanbul. Pedagang tersebut telah sepakat dengannya untuk menyewa (unta) dengan harga tertentu dan kendaraanpun berjalan menyusuri jalan dengan aman dan tenang.

 

وبعد مسيرة أيام قليلة عرا التاجر مرض شديد, اضطره إلى التخلف عن الركب, والتريث في أقرب قرية يتمرض فيها حتى يبل, فوصى الجمال بمتاعه, وأذن له بمتابعة السير على الطائر الميمون, وانتظاره في إستنبول إلى أن يلحق به.

وماكاد الجمال يبلغ ذلك المكان القصى, حتى وسوس الشيطان في صدره, وسولت له النفس الأمارة بالسوء أن يخفر ذمته, ينقض عهده ويخون من ائتمنه.

Dan setelah perjalanan beberapa hari, pedagang tersebut menderita sakit parah, sehingga terpaksa ia tertinggal dari kendaraan (yang lain) untuk beristirahat di desa terdekat hingga sembuh kembali. Kemudian ia berpesan kepada Sang pemilik unta akan barang dagangannya dan mengizinkannya untuk melanjutkan perjalanan dengan iringan doa dan meminta untuk menunggunya di Istanbul sampai nanti bisa berjumpa lagi dengannya. Ketika pemilik unta tadi hampir sampai di tempat yang dituju, syaitanpun menggoda di dalam hatinya, membujuknya dengan nafsu amarah jahat agar Ia mengingkari tanggung jawabnya, merusak janjinya dan mengkhianati orang yang telah memberikan kepercayaan kepadanya.

فباع البضاعة بثمن بخس, وغير اسمه ولبوسه, وادعى أنه تاجر ليدلس على الناس, ولكيلا يهتدي التاجر إليه متى حضر وجد في البحث عنه. ولما قدم التاجر إلى المدينة, طلب الرجل فلم يقف له على خبر. فطفق يطوف أنحاءها لعله يقع به بالمصادفة.

Kemudian Dia malah menjual barang dagangan tersebut dengan harga yang murah, dan mengganti namanya dan pakaiannya. Ia mengaku bahwa dirinya adalah seorang pedagang, untuk mengelabui orang lain, dan supaya pedagang (yang asli) tidak mendapat petunjuk ketika sudah datang dan berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mencarinya.

Ketika pedagang tersebut sudah sampai di kota, Ia mencari laki-laki (pemilik unta) tetapi tidak mendapatkan kabar tentangnya. Kemudian ia berkeliling mencari-cari ke seluruh penjuru kota, siapa tahu dengan tidak sengaja bisa berjumpa dengannya.

 


فرآه في الطريق متنكرا مستخفيا في زي التجار, فأمسك بتلابيبه واستصرخ واستغاث, فأقبل رجال الشرطة وساقوهما إلى القاضي, وهناك قص التاجر قصته, فأنكرها الجمال وقال إنها فرية كاذب محتال, يريد أن يستلب مامعه من المال. ولم يكن لدي التاجر المسروق بينة يقيم بها حجته على غريمه. وأدرك القاضي من خلال الحديث إن التهمة صحيحة, فصمم على أن يسير المسألة بالحيلة والدهاء, فأمر الرجلين بالانصراف من أمامه, حتى إذا ما أبعدا عنه قيد قصبة صاح عليهما :"ياجمال"! فالتفت ذلك الخئون المتنكر, وقال :"مهيم" فقامت عليه تلك الحجة البالغة, وأجير على رد المال إلى صاحبه, ونال شديد العقاب, جزاء مااقترف من الخيانة والعدوان.

Akhirnya pedagang tersebut melihatnya di sebuah jalan, membelakangi dan bersembunyi di balik baju para pedagang, kemudian ia memegang krah bajunya, berteriak dan minta tolong. Lalu Polisipun datang dan menggiring keduanya kepada hakim. Di sana, Sang pedagangpun menceritakan kisahnya, tetapi si pemilik unta mengingkarinya dan berkata bahwa itu semua adalah kebohongan dan tipuan, yang ia inginkan adalah mau merampas harta yang dibawanya. Dan pedagang yang dicuri hartanya tidak memiliki bukti yang jelas, yang bisa dijadikan alasan atas tuduhannya. Hakimpun akhirnya mengetahui dari sela-sela percakapan mereka, bahwa tuduhan itu benar, dan Ia bertekad untuk menyelesaikan perkara yang penuh dengan tipu daya dan kelicikan ini. Kemudian hakim menyuruh keduanya untuk pergi dari hadapannya, hingga ketika keduanya telah menjauh, dia mengikat sebuah tongkat dan berteriak kepada keduanya : "Hai pemilik unta ! Maka menolehlah si pengkhianat yang ingkar (terhadap janjinya). Dan ia menjawab : "Ada apa ?" Maka terbuktilah dengan alasan yang kuat (siapa sebenarnya si pemilik unta itu) dan kemudian iapun harus mengembalikan harta kepada pemiliknya dan mendapatkan hukuman yang pedih, sebagai balasan dari pengkhianatan dan permusuhan yang telah dilakukannya.


Daftar Isi Muthola’ah KMI PM Darussalam Gontor (lengkap dengan terjemah) 

Komentar atau pertanyaan, silakan tulis di sini

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama