تَقَدَّمَ غُلَامٌ صَغِيْرٌ
فِى الطَّرِيْقِ إِلَى سَرِىٍّ مَارٍّ بِهِ, وَاسْتَجْدَاهُ شَيْئًا مِنَ الْعَطَاءِ
يَسُدُّ بِهِ حَاجَتَهُ. فَأَعْطَاهُ قِرْشًا, فَأَخَذَهُ الْوَلَدُ شَاكِرًا, وَدَعَا
لَهُ بِالْخَيْرِ عَلَى مَاجَادَ بِهِ مِنَ الْمَعْرُوْفِ.
وَلَمَّاابْتَعَدَ السَّرِىُّ
مِنَ الصَّبِىِّ خَطَوَاتٍ, سَقَطَ كِيْسُ نُقُوْدِهِ, وَرَآهُ الْغُلَامُ وَهُوَيَسْقُطُ.
فَمَشَى وَالْتَقَطَهُ وَجَرَى نَحْوَ السَّرِىِّ مُسْرِعًا, وَقَدَّمَهُ إِلَيْهِ
قَائِلًا : "هَذَاكِيْسُ نُقُوْدِكَ يَاسَيِّدِى سَقَطَ مِنْكَ, فَالْتَقَطْتُهُ
وَجِئْتُ بِهِ إِلَيْكَ".
فَأَخَذَ السَّيِّدُ مِنْهُ
الْكِيْسَ مُعْجَبًا بِأَمَانَةِ غُلَامٍ فَقِيْرٍ مِثْلِهِ, وَقَالَ : "أَتُحِبُّ
يَا بُنَىَّ أَنْ تَكُوْنَ مُكَافَأَتُكَ مِنِّى عَلَى أَمَانَتِكَ, أَنْ أُعْطِيَكَ
نُقُوْدًا أَوْأَجِدَ لَكَ عَمَلًا". فَقَالَ الصَّبِىُّ : "اَلْعَمَلُ يَاسَيِّدِى
لِكَسْبِ الْعَيْشِ, خَيْرٌ مِنْ نُقُوْدٍ آخُذُهَا فَتَنْفَدُ سَرِيْعًا وَتَبْقَى
حَاجَتِى".
فَسَرَّتِ السَّرِىَّ إِجَابَتُهُ,
كَمَاسَرَّتْهُ أَمَانَتُهُ, وَأَخَذَهُ تِلْمِيْذًا بِالْكِرَاءِ يَتَعَلَّمُ الْحِيَاكَةَ
فِى مَحَاكَةٍ لَهُ. وَبَعْدَ سِنِيْنَ قَلَائِلَ, صَارَ ذَلِكَ الصَّبِىُّ مِنْ أَمْهَرِ
الْعُمَّالِ فِى الْمَصْنَعِ وَأَكْثَرِهِمْ رَاتِبًا. وَأَخِيْرًاتَوَلَّى رِيَاسَةَ
الْعَمَلِ كُلِّهِ, بِسَبَبِ مَهَارَتِهِ وَإِخْلَاصِهِ وَأَمَانَتِهِ, وَعَاشَ فِى
خَفْضٍ مِنَ الْعَيْشِ وَرَغَدٍ.
المفردات
:
سَرِىٌّ :: غَنِىٌّ Orang Kaya :
جَادَ :
كَرُمَ Mendermakan :
كِيْسٌ : إِنَاءُ الْفُلُوْسِ
Tempat uang :
اِسْتَجْدَى :
طَلَبَ الْجَدْوَى
Minta pemberian :
اَلْجَدْوَى : اَلْعَطَاءُ pemberian :
خَفْضٌ :
سَهْلٌ : سَعَةٌ kemudahan,
keluasan :
اِلْتَقَطَ :
وَجَدَ :
تَنَاوَلَ memungut: mendapat :
تَنْفدُ : تَنْتَهِىhabis
:
اَلْكِرَاءُ : اَلأُجْرَةُ sewa :
رَاتِبٌ : أُجْرَةٌ مُعَيَّنَةٌ gaji, upah tertentu :
تَوَلَّى الرِّيَاسَةَ :
رَئِيْسٌ : menjadi pemimpin
رَغَدٌ : لَذَّةٌ : سَعَةٌ : kelezatan, keluasan
خَفْضٌ مِنَ الْعَيْشِ : لَيِّنُ الْعَيْشِ
كَنْزٌ
: : دَخِيْرَةٌ
: simpanan
: perbendaharaan
سَرَّ : أَفْرَحَ membuat
senang :
تِلْمِيْذٌ بِالْكِرَاءِ : ikatan dinas
اَلْحِيَاكَةُ : اَلنَّسْجُtenun
:
مُحَاكَاةٌ : مَكَانُ النَّسْجِ : tempat menenun, pabrik tenun
قَلاَئِلَ : جمن قَلِيْلَةٍ sedikit
:
أَجِدُ لَكَ عَمَلاً : أُعْطِيْكَ عَمَلاً : memberimu pekerjaan
يَسُدُّ : يُكَافِئُ
mencukupi :memenuhi :
الأَمَانَةُ كَنْزٌ
KEJUJURAN
ADALAH SIMPANAN (YANG BERHARGA)
تَقَدَّمَ غُلَامٌ صَغِيْرٌ
فِى الطَّرِيْقِ إِلَى سَرِىٍّ مَارٍّ بِهِ, وَاسْتَجْدَاهُ شَيْئًا مِنَ الْعَطَاءِ
يَسُدُّ بِهِ حَاجَتَهُ. فَأَعْطَاهُ قِرْشًا, فَأَخَذَهُ الْوَلَدُ شَاكِرًا, وَدَعَا
لَهُ بِالْخَيْرِ عَلَى مَاجَادَ بِهِ مِنَ الْمَعْرُوْفِ.
Seorang anak
kecil mendekati orang kaya yang sedang lewat di suatu jalan, dan memohon
kepadanya akan suatu pemberian yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.
Kemudian orang kaya tersebut memberinya satu sen, lalu anak itu mengambilnya
sambil berterima kasih padanya, dan mendoakan kebaikan untuknya atas pemberian
yang telah ia dermakan.
وَلَمَّاابْتَعَدَ السَّرِىُّ
مِنَ الصَّبِىِّ خَطَوَاتٍ, سَقَطَ كِيْسُ نُقُوْدِهِ, وَرَآهُ الْغُلَامُ وَهُوَيَسْقُطُ.
فَمَشَى وَالْتَقَطَهُ وَجَرَى نَحْوَ السَّرِىِّ مُسْرِعًا, وَقَدَّمَهُ إِلَيْهِ
قَائِلًا : "هَذَاكِيْسُ نُقُوْدِكَ يَاسَيِّدِى سَقَطَ مِنْكَ, فَالْتَقَطْتُهُ
وَجِئْتُ بِهِ إِلَيْكَ".
Dan ketika
orang kaya telah menjauh beberapa langkah dari anak itu, kantong uangnya jatuh,
dan anak itu melihatnya kalau (kantong uangnya) tetjatuh. Kemudian anak
tersebut berjalan dan memungutnya, lalu berlari cepat menuju orang kaya,
kemudian memberikan kantong uang tersebut sambil berkata : "Wahai Tuan,
ini kantong uang Anda, tadi telah jatuh dari Anda, dan saya telah memungutnya
dan sekarang . membawanya kepada Anda."
فَأَخَذَ السَّيِّدُ مِنْهُ
الْكِيْسَ مُعْجَبًا بِأَمَانَةِ غُلَامٍ فَقِيْرٍ مِثْلِهِ, وَقَالَ : "أَتُحِبُّ
يَا بُنَىَّ أَنْ تَكُوْنَ مُكَافَأَتُكَ مِنِّى عَلَى أَمَانَتِكَ, أَنْ أُعْطِيَكَ
نُقُوْدًا أَوْأَجِدَ لَكَ عَمَلًا". فَقَالَ الصَّبِىُّ : "اَلْعَمَلُ يَاسَيِّدِى
لِكَسْبِ الْعَيْشِ, خَيْرٌ مِنْ نُقُوْدٍ آخُذُهَا فَتَنْفَدُ سَرِيْعًا وَتَبْقَى
حَاجَتِى".
Tuan tersebut
mengambil kantong itu darinya sambil terkagum-kagum dengan kejujuran seorang
anak miskin seperti dia, dan berkata: "Hai anakku, imbalan apa yang kau
inginkan dariku atas kejujuranmu, Aku beri kau uang atau Aku beri
pekerjaan?"
Dan anak itu
berkata, "(Saya memilih) pekerjaan saja Tuan, untuk mencari nafkah, (hal
ini) lebih baik daripada uang yang saya ambil, (karena) uang itu cepat habis sedangkan
kebutuhanku tetap (ada)."
فَسَرَّتِ السَّرِىَّ إِجَابَتُهُ,
كَمَاسَرَّتْهُ أَمَانَتُهُ, وَأَخَذَهُ تِلْمِيْذًا بِالْكِرَاءِ يَتَعَلَّمُ الْحِيَاكَةَ
فِى مَحَاكَةٍ لَهُ. وَبَعْدَ سِنِيْنَ قَلَائِلَ, صَارَ ذَلِكَ الصَّبِىُّ مِنْ أَمْهَرِ
الْعُمَّالِ فِى الْمَصْنَعِ وَأَكْثَرِهِمْ رَاتِبًا. وَأَخِيْرًاتَوَلَّى رِيَاسَةَ
الْعَمَلِ كُلِّهِ, بِسَبَبِ مَهَارَتِهِ وَإِخْلَاصِهِ وَأَمَانَتِهِ, وَعَاشَ فِى
خَفْضٍ مِنَ الْعَيْشِ وَرَغَدٍ.
Maka jawaban
anak itu membuat Si Orang kaya menjadi senang, sebagaimana kejujurannya pula
yang menyebabkannya merasa senang, dan (akhirnya) si Orang Kaya menjadikannya
sebagai murid dalam ikatan dinas untuk belajar tentang cara menenun di pabrik
tenun yang dimilikinya. Setelah beberapa tahun, anak itu menjadi salah satu
pekerja di pabrik yang paling terampil dan paling banyak gajinya. Akhirnya, dia
mengambil alih kepemimpinan semua pekerjaan, karena keahlian, ketulusan, dan
kejujurannya, dan hidup dengan nyaman dan keluasan (rizqi).