ذَهَبَ فَلَّاحٌ إِلَى جَارٍ
لَهُ غَنِيٍّ مُوْلَعٍ بِالصَّيْدِ، وَشَكَا إِلَيْهِ مَا أَصَابَ الْقَمْحَ فِي حَقْلِهِ
مِنَ التَّلَفِ، بِسَبَبِ كَثْرَةِ دُخُوْلِ كِلَابِهِ فِيْهِ.
فَقَالَ الْجَارُ: "حَقِيْقَةً يَا صَاحِبِي كَثِيْرًا مَا نَزَلَتْ
كِلَابِي فِي حَقْلِكَ، وَرُبَّمَا سَبَّبَتْ شَيْئًا مِنَ التَّلَفِ، وَأَنَا مُسْتَعِدٌّ
لِتَعْوِيْضِ خَسَارَتِكَ".
فَقَالَ الْفَلَّاحُ :
"لَمَّا رَأَيْتُ مَاحَلَّ بِأَرْضِي مِنَ التَّلَفِ، دَعَوْتُ صَدِيْقًا لِي
لِتَقْدِيْرِ الْخَسَارَةِ، وَنَرَى أَنَّهَا تَبْلُغُ ثَلَاثِيْنَ جُنَيْهًا".
فَقَدَّمَ إِلَيْهِ السَّرِيُّ مَا طَلَبَ مِنَ الْعِوَضِ.
وَلَمَّاجَاءَ وَقْتُ الْحَصْدِ،
وَجَدَ الْفَلَّاحُ أَنَّ الْجُزْءَ الَّذِي ظَنَّهُ تَالِفًا أَتَى بِأَحْسَنِ حَاصِلٍ.
فَذَهَبَ إِلَى السَّرِيِّ، وَأَعْلَمَهُ بِحَقِيْقَةِ الْحَالِ، وَقَالَ: "إِنَّهُ
قَدْ أَتَى لِرَدِّ الْمَبْلَغِ، لِأَنَّهُ لَا يَرَى لِنَفْسِهِ حَقًّا فِيْهِ".
فَقَالَ السَّرِيُّ:
"هَذَا مَا يَنْبَغِي بَيْنَ الرَّجُلِ وَالرَّجُلِ". ثُمَّ ذَهَبَ إِلَى
حُجْرَةٍ أُخْرَى، وَعَادَ وَمَعَهُ خَمْسَةُ أَمْثَالِ الْمَبْلَغِ، وَقَدَّمَهُ إِلَى
الْفَلَّاحِ قَائِلًا: "اِدَّخِرْ هَذَا
الْمَبْلَغَ، حَتَّى يَصِيْرَ عُمْرُ ابْنِكَ إِحْدَى وَعِشْرِيْنَ سَنَةً، وَإِذْ
ذَاكَ سَلّمْهُ إِلَيْهِ، وَقُصَّ عَلَيْهِ قِصَّتَهُ".
الـمُفْرَدَاتُ : Kosakata
فَلاَّحُ : petani
تَلَفٌ : kerusakan
مُوْلَعٌ : gemar
صَيْدٌ : berburu
عِوَضٌ : pengganti
قُصَّ : ceritakan
حَصَدٌ : panen
خَسَارَةٌ : kerugian
كَلْبٌ ج كِلَابٌ : anjing
أَعْلَمَ : memberitahukan
جُنَيْهٌ : ound;
jenis mata uang Mesir
سَرِيٌّ : mulia dan dermawan
Terjemahan:
Balasan Sebuah
Kejujuran
Suatu hari,
seorang petani mendatangi tetangganya yang kaya dan gemar berburu. Petani
mengadukan bahwa gandum di ladangnya rusak akibat anjing-anjing (tetangga) yang
sering masuk.
Sang tetangga
berkata : “Benar wahai kawanku, anjing-anjingku
sering masuk ladangmu dan mungkin itulah yang menyebabkan kerusakan. Dan, saya
siap untuk mengganti kerugianmu”.
Sang petani
berkata: “Sewaktu saya melihat keadaan tanahku yang rusak, saya telah memanggil
seorang kawan yang menakar (jumlah) kerugianku. Dan, kami kira jumlahnya
mencapai tiga puluh pound”. Maka, sang dermawan itu memberikan apa yang ia
minta sebagai ganti rugi.
Ketika waktu
panen tiba, sang petani menemukan bahwa bagian ladang yang telah dirusak,
justru menghasilkan gandum yang baik. Maka, ia mendatangi si dermawan dan
memberitahukan keadaan sebenarnya. Si petani berkata: Sesungguhnya saya datang
untuk mengembalikan sejumlah uang, karena berpikir itu bukanlah hak saya.”
Sang dermawan
berkata: “Inilah yang seharusnya terjadi di antara dua pria”. Kemudian si dermawan
masuk ke kamarnya yang lain dan kembali membawa lima kali lipat sejumlah uang
yang diberikan kepada petani dan berkata : “Tabunglah uang ini sampai putramu
berumur dua puluh satu tahun, pada saat itu ceritakanlah kisah ini padanya.”