Muthola’ah Arabiyyah Kelas 3 KMI Gontor; مَزِيَّةُ التَّصْوِيْرِ; Keistimewaan Melukis

 

كَانَ مُصَوِّرٌ مُسَافِرًا وَهُوَ يَحْمِلُ مَبْلَغًا كَبِيْرًا مِنَ النُّقُوْدِ، فِي كِيْسٍ عَلَّقَهُ حَوْلَ عُنُقِهِ. فَنَزَلَ لَيْلًا بِبَلَدٍ لَمْ يَجِدْ فِيْهِ خَانًا، فَأَنْزَلَهُ أَحَدُ الْأَهَالِي ضَيْفًا عِنْدَهُ. وَلمَاَّ رَأَى أَنَّهُ يَحْمِلُ ذَلِكَ الْمَالَ الْكَثِيْرَ، لَبِثَ يَرْقُبُهُ حَتَّى نَامَ، وَدَخَلَ عَلَيْهِ حُجْرَتَهُ يَسْتَرِقُ الْخُطَى لِكَيْلَا يَسْتَيْقِظَ، وَسَلَبَهُ الْمَالَ، وَحَمَلَهُ بِلُطْفٍ وَخِفَّةٍ، وَأَلْقَاهُ فِي الطَّرِيْقِ بَعِيْدًا عَنِ الدَّارِ.

وَلَمَّا اسْتَيْقَظَ الرَّجُلُ مِنْ نَوْمِهِ فِي الصَّبَاحِ، وَجَدَ نَفْسَهُ فِي الطَّرِيْقِ وَلَا مَالَ مَعَهُ. فَذَهَبَ إِلَى الْحَاكِمِ وَشَكَا إِلَيْهِ أَمْرَهُ. فَسَأَلَهُ الْحَاكِمُ : "أَتَعْرِفُ مَنْ مُضِيْفُكَ بِالْأَمْسِ؟" فَقَالَ: "لَا, وَلَكِنِّي مُصَوِّرٌ مَاهِرٌ، أَسْتَطِيْعُ أَنْ أُصَوِّرَ لَكَ أَهْلَ الْبَيْتِ الَّذِي كُنْتُ فِيْهِ، فَتَعْرِفُهُمْ أَنْتَ أَوْ عُمَّالُكَ".

ثُمَّ اخْتَلَى الْمُصَوِّرُ فِي غُرْفَةٍ، وَصَوَّرَ كُلَّ أَعْضَاءِ تِلْكَ اْلأُسْرَةِ الْخَائِنَةِ. فَعُرِضَتِ الصُّوْرَةُ عَلَى الْأَهَالِي فَعَرَفُوْهُمْ، وَجَاءُوْا بِهِمْ إِلَى الْحَاكِمِ، فَأَقَرُّوْا بِذَنْبِهِمْ، وَرَدُّوْا الْمَالَ إِلَى صَاحِبِهِ. وَعَاقَبَهُمُ الْحَاكِمُ عِقَابًا شَدِيْدًا، لِأَنَّهُمْ خَانُوْا مَنِ ائْتَمَنَهُمْ عَلَى نَفْسِهِ وَمَالِهِ.

 

 


 

الـمُفْرَدَاتُ : Kosakata

نَزَلَ    : Berhenti, singgah

الْأَهَالِي    :  Penduduk

يَرْقُبُ    :  Menjaga, mengawasi

يَسْتَرِقُ الْخُطَى    :  Berjalan mengendap-endap

سَلَبَ    :  Mencuri, mencopet

اِخْتَلَى    :  Menyendiri

لُطْفٌ    :  Pelan

جَاءَ بِــ    :  Membawa

لَبِثَ    :  Menetap

أَقَرَّ    :  Mengakui

عَرَضَ    :  Menunjukkan, memperlihatkan

خَانٌ    :  Hotel

 

 

التَّرْجَمَةُ

Keistimewaan Melukis

Alkisah, seorang pelukis bepergian dan membawa sejumlah uang yang banyak di tas yang digantungkan di lehernya. Kemudian saat malam,  ia singgah di suatu kota dan tidak menemukan satu pun hotel. Ketika itu, seorang penduduk menjamunya sebagai tamu dan melihat bahwa ia membawa sejumlah uang. Maka, ia mengawasi dan menunggu hingga pelukis terlelap. Kemudian ia masuk ke kamarnya mengendap-endap agar tidak terbangun dan mencuri uang tersebut. Kemudian ia membawa pelukis pelan-pelan secara sembunyi-sembunyi. Dan melemparnya di jalan yang jauh dari rumahnya.

Ketika terbangun di pagi hari, si pria tersebut mendapati dirinya di jalanan tanpa uang (sepeser pun). Maka, ia pergi menemui penguasa setempat dan mengadukan masalahnya. Sang penguasa bertanya: Apakah kamu mengenal siapa yang menjamumu kemarin ?

Dia berkata : Tidak. Namun saya merupakan pelukis yang pandai. Saya bisa menggambarkan keluarga penjamu tempat saya berada, dan kalian; Anda dan karyawan- karyawan Anda akan mengenalinya”.

Kemudian, sang pelukis menyendiri di sebuah ruangan dan menggambar seluruh anggota keluarga si pengkhianat. Lalu, lukisan itu ditunjukkan kepada penduduk dan mereka pun mengenalinya. Kemudian, orang-orang pun membawa keluarga pengkhianat kepada penguasa. Lantas keluarga pengkhianat itu pun mengakui kesalahan mereka. Setelah itu, mereka mengembalikan uang kepada pemiliknya. Sang penguasa menjatuhkan hukuman yang berat. Karena mereka mengkhianati orang yang mempercayakan diri dan hartanya kepada mereka.

 

Daftar Isi Muthola’ah KMI PM Darussalam Gontor (lengkap dengan terjemah)

Komentar atau pertanyaan, silakan tulis di sini

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama