Muthola’ah Arabiyyah Kelas 3 KMI Gontor; الـمـُدَّعِيْ; Orang yang mengaku (kuat dan pemberani)


مَرَّ رَجُلَانِ فِى أَجَمَةٍ كَثِيْرَةِ الْأَشْجَارِ، فَرَأَى أَحَدُهُمَا عَلَى الْأَرْضِ آثَارَ أَقْدَامِ السِّبَاعِ، فَقَالَ لِرَفِيْقِهِ :إِنَّهُ يَخْشَى أَنْ يَخْرُجَ عَلَيْهِمَا سَبُعٌ فَيَقْتُلَهُمَا، وَلَيْسَ مَعَهُمَا سِلَاحٌ يُدَافِعَانِ بِهِ عَنْ نَفْسَيْهِمَا. فَقَالَ الْآخَرُ: " لَا تَخَفْ مَادُمْتُ أَنَا مَعَكَ، وَأَنْتَ تَعْلَمُ مَبْلَغَ شَجَاعَتِيْ وَقُوَّتِيْ وَ ...... ". وَمَا كَادَ يُتِمُّ كَلَامَهُ حَتَّى سَمِعَا صَوْتَ دُبٍّ آتِيًا، فَتَرَكَ ذَلِكَ الْمُدَّعِيْ رَفِيْقَهُ، وَجَرَى نَحْوَ شَجَرَةٍ وَصَعَدَ إِلَى قِمَّتِهَا هَرَبًا مِنَ الدُّبِّ. وَأَمَّا الْآخَرُ فَاسْتَلْقَى عَلَى الْأَرْضِ وَكَتَمَ نَفَسَهُ. وَلَمَّا جَاءَ الدُّبُّ، دَارَ حَوْلَهُ يَشُمُّ بَدَنَهُ فَلَمْ يَجِدْ فِيْهِ نَفَسًا، فَظَنَّ أَنَّهُ مَيِّتٌ وَتَرَكَهُ وَانْصَرَفَ، لِأَنَّهُ لَا يَأْكُلُ الْمَيِّتَةَ.

 

وَبَعْدَ أَنْ ذَهَبَ الدُّبُّ نَزَلَ ذَلِكَ الْمُدَّعِيْ عَنِ الشَّجَرَةِ، وَأَقْبَلَ نَحْوَ رَفِيْقِهِ وَهُوَ فِيْ شِدَّةِ الْخَجَلِ، وَسَأَلَهُ عَلَى سَبِيْلِ الْمُزَاحِ عَمَّا قَالَهُ الدُّبُّ فِيْ أُذُنَيْهِ. فَقَالَ الثَّانِيْ: " هَذَا دُبٌّ حَكِيْمٌ. فَلَقَدْ أَخْبَرَنِيْ أَنَّ مَادِحَ نَفْسِهِ كَذَّابٌ لَا يُصَدَّقُ وَلَا يُعْتَمَدُ عَلَيْهِ ".       

 

 


الـمُفْرَدَاتُ : Kosakata

أَجَمَةٌ   :   Semak belukar

آثَارٌ مف أَثَرٌ   :  Jejak/bekas

سِبَاعٌ مف سَبُعٌ   :   Binatang buas 

خَشِيَ – يَخْشَى   :  Khawatir/takut

سِلَاحٌ   :  Senjata

يُدَافِعُ    :   Membela/melindungi

دُبٌّ   :   Beruang

اسْتَلْقَى   :   Berbaring

كَتَمَ   :    Menyembunyikan

دَارَ - يَدُوْرُ   :  Mengeliling

قِمَّةٌ   :  Puncak

خَجَلٌ   :   Malu/takut-takut

مُزَاحٌ   :   Canda

حَكِيْمٌ   :  Bijaksana

 

Terjemahan:

Suatu ketika ada dua orang laki-laki yang masuk ke semak belukar yang memiliki banyak pohon, kemudian salah satu dari mereka melihat ada jejak-jejak kaki binatang buas yang ada di atas tanah, ia kemudian berkata kepada temannya bahwasanya ia takut akan datangnya seekor binatang buas yang bisa membunuh mereka, sedangkan mereka tidak memiliki senjata yang biasa mereka  gunakan untuk melindungi diri. Kemudian temannya yang lain pun berkata: “Jangan takut selama aku bersama denganmu, karena kamu mengetahui bagaimana keberanianku, kekuatanku, serta…” belum sempat ia menyelesaikan omongannya, tiba-tiba mereka pun mendengar suara beruang yang datang, teman yang mengaku-ngaku pemberani tersebut pun langsung meninggalkan temannya, dan berlari menuju ke arah pohon, ia kabur dari beruang dengan cara memanjat pohon hingga ke puncaknya. Adapun temannya yang lain, ia lantas berbaring di tanah dan menyembunyikan/menahan nafasnya. Ketika beruang datang, beruang tersebut pun mengelilinginya sambil mencium badannya, namun ia tidak menemukan nafas laki-laki tersebut, karena itulah ia mengira bahwa laki-laki tersebut sudah mati, lantas ia pun pergi karena ia tidak mau memakan mayat.

Setelah beruang itu pergi, temannya yang mengaku pemberani tadi pun turun dari pohon dan datang menghampiri temannya tadi dalam keadaan yang sangat malu, kemudian ia pun bertanya sambil bercanda terkait apa yang dibisikkan beruang tadi di telinganya, temannya tersebut pun menjawab: “Beruang tadi adalah beruang yang arif bijaksana, ia telah memberitahukan kepadaku bahwasanya orang yang memuji dirinya sendiri adalah pembohong besar yang tidak dapat dipercayai dan juga tidak dapat diandalkan”.

 

Daftar Isi Muthola’ah KMI PM Darussalam Gontor (lengkap dengan terjemah)

Komentar atau pertanyaan, silakan tulis di sini

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama