Muthola’ah Arabiyyah Kelas 3 KMI Gontor; الأَدَبُ أَسَاسُ النَّجَاحِ; Adab adalah kunci pokok kesuksesan

 

 أعْلَنَ تَاجِرٌ أَنَّهُ يُرِيْدُ أَنْ يَسْتَخْدِمَ عِنْدَهُ شَابًّا كَاتِبًا. فَتَقَدَّمَ لِهَذِهِ الوَظِيْفَةِ عَدَدٌ مِنَ الشُّبَّانِ غَيْرُ قَلِيْلٍ. وَحَضَرُوْا لِمُقَابَلَتِهِ فِيْ سَاعَةٍ مُعَيَّنَةٍ. فَكَانَ التَّاجِرُ يَدْعُوْهُمْ إِلَى مَكْتَبِهِ وَاحِدًا وَاحِدًا. وَيُحَادِثُهُمْ فِيْ مَسَائِلَ كَثِيْرَةٍ، لِيَعْلَمَ مِقْدَارَ فِطْنَتِهِمْ وَآدَابِهِمْ. وَأَخِيْرًا اخْتَارَ أَحَدَهُمْ بَعْدَ مُحَادَثَةٍ قَصِيْرَةٍ. فَاسْتَغْرَبَ هَذِهِ السُّرْعَةَ صَدِيْقٌ لَهُ كَانَ حَاضِرًا. وَقَالَ لَهُ : " عَلَى أَيِّ شَيْءٍ بَنَيْتَ اخْتِيَارَكَ هَذَا الشَّابَّ، فَإِنَّكَ لَمْ تُحَدِّثْهُ إِلَّا قَلِيْلًا ".

فَقَالَ : " إِنَّهُ مَسَحَ نَعْلَيْهِ عَلَى الْمِمْسَحَةِ عِنْدَ دُخُوْلِهِ، وَأَقْفَلَ الْبَابَ بِلُطْفٍ وَسُكُوْنٍ، فَفَهِمْتُ أَنَّهُ نَظِيْفٌ وَمُنْتَظِمٌ. ثُمَّ أَشَارَ إِلَيَّ بِالسَّلَامِ، وَجَاوَبَنِيْ بِنَشَاطٍ وَاحْتِرَامٍ، فَفَهِمْتُ أَنَّهُ حَسَنُ الْأَدَبِ. وَقَدْ لَبِثَ يَنْتَظِرُ دَوْرَهُ وَلَمْ يُدَافِعْ غَيْرَهُ لِلْحُضُوْرِ بَيْنَ يَدَيَّ، فَفَهِمْتُ أَنَّهُ مُتَوَاضِعٌ. وَمَتَى اجْتَمَعَتْ هَذِهِ الصِّفَاتُ فِيْ شَخْصٍ، كَانَ أَفْضَلَ مِمَّنْ سِوَاهُ ".

  


 

الـمُفْرَدَاتُ : Kosakata

أَعْلَنَ    : Mengumumkan

تَاجِرٌ   :   Pedagang 

اسْتَخْدَمَ – يَسْتَخْدِمُ   :  Mempekerjakan

وَظِيْفَةٌ   :  Tugas/Pekerjaan    

مَكْتَبٌ   :  Kantor

فِطْنَةٌ : فَطَانَةٌ   :   Kecerdasan

اسْتَغْرَبَ – يَسْتَغْرِبُ   :  Merasa aneh          

لُطْفٌ   :  Lemah lembut

مُنْتَظِمٌ   :  Orang yang teratur/tertib  

جَاوَبَ – يُجَاوِبُ   :  Menjawab

لَبِثَ – يَلْبَثُ   :  Tinggal (menunggu)

دَوْرٌ   :  Giliran 

بَيْنَ يَدَيَّ   :  Di depanku

 

 

Terjemahan:

Seorang pedagang mengumumkan bahwa ia ingin mempekerjakan seorang pemuda sebagai sekretaris. Maka datanglah banyak pemuda untuk mendapatkan pekerjaan ini. Mereka pun hadir untuk menghadiri wawancara dengannya di jam yang sudah ditentukan. Kemudian pedagang tersebut memanggil mereka ke kantornya satu per satu, lantas bertanya kepada mereka tentang berbagai macam persoalan untuk mengetahui level kecerdasan dan juga adab mereka. Akhirnya, ia pun memilih salah satu dari mereka setelah percakapan yang singkat. Seorang teman pedagang itu yang saat itu hadir di sana pun merasa heran akan singkatnya wawancara tersebut. Lantas ia pun bertanya: “Apa alasanmu memilih pemuda tersebut padahal engkau belum berbicara dengannya kecuali sedikit saja?”.

Ia pun menjawab: “Sesungguhnya pemuda tersebut membersihkan sandalnya pada keset ketika ia masuk ruangan, ia juga menutup pintu dengan lembut dan pelan, maka dari situ aku paham bahwa ia adalah seseorang yang bersih dan tertib. Kemudian ia juga memberi salam kepadaku, serta menjawab pertanyaan-pertanyaanku dengan penuh semangat dan hormat, maka dapat aku pahami bahwa ia adalah orang yang berakhlak mulia. Selain itu, ia juga menunggu gilirannya tanpa melangkahi giliran orang lain untuk bisa hadir di depanku, maka aku paham bahwa ia adalah orang yang rendah hati. Ketika sifat-sifat tersebut telah terkumpul pada diri seseorang, maka orang tersebut pasti lebih baik dari orang-orang selainnya.”.

Komentar atau pertanyaan, silakan tulis di sini

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama