Terjemah Kitab Minhajul Abidin
D. 40 kemuliaan di dunia dan akhirat
Kemudian aku merenungkan apa yang akan
diberikan oleh Allah kepada seorang hamba jika ia mentaati, selalu melayaniNya
dan menempuh jalan ini selama hidupnya. Lalu aku menemukan 40 kemuliaan dan
karunia khusus. 20 di antaranya ada di dunia dan yang 20 lagi ada di akhirat.
Kemuliaan yang ada di dunia yaitu:
1.Sebutan dan sanjungan Allah yang
diberikan kepadanya. Sungguh mulia seorang hamba yang dianugerahi Allah dengan
sebutan dan sanjungan-Nya.
2.Disyukuri dan diagungkan oleh Dzat yang
Maha Agung.
Seandainya ada seorang makhluk lemah
bersyukur kepada Anda dan mengangungkan Anda, pastilah Anda menjadi mulia
karenanya. Lalu bagaimana jika yang melakukannya adalah Penguasa orang-orang
terdahulu dan orang-orang yang datang kemudian?
3, Kecintaan Allah.
Jika Anda dicintai oleh seorang lurah
atau bupati, tentu Anda merasa bangga dengan hal itu dan memanfaatkan kecintaan
tersebut pada tempat-tempat yang mulia. Lalu bagaimana dengan kecintaan
penguasa alam semesta?
4 Allah menjadi wakil dalam mengatur
segala urusannya.
5 Allah menjadi penanggung rezekinya. Dia
menghadapkan hamba tersebut kepada rezkinya dari satu keadaan ke keadaan lain
tanpa kesulitan dan merasa bosan.
6 Allah menjadi penolong untuk
mengalahkan semua musuh dan menolak setiap orang yang berkeinginan buruk
kepadanya.
7 Baginya Allah menjadi penghibur yang
tiada pernah mengeluh dan takut perubahan serta penggantian.
8 Kemuliaan diri.
Ia tidak akan bertemu dengan kerendahan
melayani dunia dan penduduknya. Bahkan ia tidak akan rela jika sampai dilayani
oleh raja-raja dunia dan para pembesarnya.
9 Cita-cita luhur.
Ia mengangkat dirinya agar tidak berlumur
kotoran dunia dan penduduknya. Ia tidak menoleh gemerlap dan permainannya
seperti seorang anak laki-laki yang cerdas akan meninggalkan tempat bermain
anak kecil dan anak-anak perempuan.
10 Kaya hati.
Ia lebih kaya dari orang-orang kaya di
dunia. Jiwanya tenteram dan dadanya lapang. Tidak terkejut dengan sesuatu yang
terjadi dan tidak susah karena ketiadaan.
11 Cahaya hati. Dengan cahaya hatinya ia
mendapatkan petunjuk untuk mencari ilmu, rahasia-rahasia dan ilmu hikmah,
sesuatu yang orang lain tidak mendapatkan petunjuk tersebut kecuali dengan
kesungguhan orang yang amat bersungguh-sungguh dan berumur panjang.
12 Lapang dada.
Dadanya tidak akan menyempit hanya karena
suatu cobaan, musibah, beban masyarakat dan penipuan mereka.
13 Mendapat kewibawaan dan tempat di hati
masyarakat.
Orang-orang baik dan buruk semua
memuliakannya, disegani orang-orang yang berperilaku seperti Firaun dan
orang-orang yang angkuh.
14.Kecintaan masyarakat.
Allah menciptakan rasa cinta untuknya
sehingga hati masyarakat terlihat mencintainya dan mereka dibuat menghormat
serta memuliakannya.
Keberkahan di seluruh segi kehidupannya
seperti ucapan, nafas, pekerjaan, pakaian dan tempat tinggal. sampai-sampai
tanah tempatnya berpijak pun diberkahi. Begitu juga dengan tempat duduk, teman
bicara dan orang yang melihatnya saat masih hidup.
15 Ketundukan bumi.
Dari darat sampai ke laut. Sampai-sampai
jika ia menghendaki, ia bisa berjalan di udara atau di atas air dan
mengelilingi bumi kurang dari satu jam.
Ketundukan binatang buas, binatang liar
dan binatang melata.
Binatang liar akan mencintainya dan
singa-singa bersenda gurau dengannya.
16 Menguasai kunci-kunci penyimpanan
bumi.
Jika mau ia bisa sekali memukul dengan
tang keluar harta benda. Sekali menghentakkan kaki akan keluar mata air jika ja
membutuhkannya. Dan di manapun singgah akan datang hidangan, itu kalau ia
menginginkannya.
17 Menjadi tokoh panutan dan memiliki
tempat yang tinggi di hadapan Tuhan yang Maha Agung sehingga banyak orang yang
berharap dan menjadikannya sebagai perantara untuk sampai kepada Allah dengan
melayani-Nya serta memohon kebutuhan-kebutuhan kepada Allah dengan perantara
kedudukan dan berkahnya.
18 Terkabulnya doa. Ia tidak meminta
apapun kepada Allah kecuali Dia akan mengabulkannya. Ia tidak memberi syafaat
untuk seseorang kecuali diberi-Nya syafaat tersebut. Jika ia bersumpah atas
nama Allah, pasti Dia akan menuruti keinginannya. Sampai-sampai ada salah
seorang di antara mereka yang jika menunjuk sebuah gunung, maka gunung itu
hancur sehingga ia tidak perlu berdoa menggunakan lisannya. Jika terbersit
suatu keinginan dalam hatinya pasti hal itu akan muncul tanpa harus menunjuknya
dengan tangan.
Kesemuanya itu adalah kemuliaan di dunia.
Adapun kemuliaan-kemuliaan yang ada di
akhirat adalah:
Kemudahan yang diawali dari sakaratul
maut, yakni sebuah kejadian yang menakutkan hati para nabi sehingga mereka
memohon kepada Allah agar hal itu dimudahkan bagi mereka sehingga di antara
mereka ada yang merasakan kematian seperti seteguk air pelepas dahaga.
Allah berfirman:
Artinya: (Orang-orang yang berakwa yaitu)
orang-orang yang diambil nyawanya oleh para maliakat dengan senang dan
nyaman.(Q.S. An-Nahl: 32)
Ketetapan makrifat dan keimanan.
Ketetapan yang menakutkan, penuh tangis dan keluh-kesah. Allah berfirman:
Artinya: Allah menetapkan keimanan
orang-orang yang beriman dengan ucapan yang tetap dalam kehidupan dunia dan
akhirat.(Q.S. Ibrahim: 27)
Kiriman rasa enak dan menyenangkan, kabar
gembira, kerelaan dan rasa aman
Allah berfirman:
Artinya: Janganlah kalian merasa takut
dan sedih. Dan berilah kabar gembira dengan surga yang telah dijanjikan bagi
kalian semua.(Q.S. Fushshilat: 30)
Ia tidak merasa takut dari apa yang akan
dihadapkan kepadanya di surga dan apa yang ia tinggalkan di dunia.
Abadi di dalam surga dan berdekatan
dengan Tuhan yang Maha Pengasih.
Perhiasan ruhnya di alam gaib. Lalu ruh
tersebut terbang di atas para malaikat langit dengan kemuliaan, kelembutan dan
kenikmatan. Ia juga mendapat hiasan tubuh dengan mengagungkan jenazahnya, orang
yang berdesakan untuk menyalatinya serta dengan segera mengurusnya. Dengan
semua itu orang-orang berharap mendapatkan pahala yang banyak serta menganggap
apa yang mereka lakukan sebagai keuntungan besar.
Bebas dari fitnah pertanyaan kubur dan
diajari jawaban yang benar sehingga ia bebas dari bahaya tersebut.
Diperluas kuburnya dan diterangi. Ia
bagaikan berada di salah satu taman surga sampai hari kiamat.
Terhibur dan dimuliakan ruhnya, kemudian
ditempatkan di dalam tembolok burung hijau bersama saudara-saudaranya yang
saleh dengan penuh kegembiraan karena diberi kabar tentang karunia yang akan
dianugerahkan kepadanya.
Dikumpulkan dalam keadaan mulia dengan
perhiasan, mahkota dan menaiki Bouraq.
Wajah putih dan bercahaya. Allah
berfirman:
Artinya: Pada hari itu wajah-wajah mereka
cemerlang dan memandang Tuhannya.(Q.S. Al-Qiyaamah: 22-23) Dan firman-Nya pula:
Artinya: Pada hari itu wajah-wajah mereka
ada yang terang, tertawa dan bergebira.(Q.S.’Abasa: 38-39)
Terbebas dari kedahsyatan hari kiamat.
Allah berfirman:
Artinya: Apakah orang yang datang dengan
aman pada hari kiamat sama dengan orang yang tidak merasa aman?(Q.S.
Fushshilat: 40)
Menerima buku catatan amal dengan tangan
kanan. Dan di antara mereka ada yang dirasa cukup menerima catatannya dengan
kepala.
Kemudahan hisab.
Di antara mereka ada yang sama sekali tidak
dihisab.
34, Beratnya daun timbangan amal dan
bahkan ada yang amalnya tidak ditimbang sama sekali.
Sampai ke telaga Nabi Saw., meminum
seteguk, dan setelah itu tidak merasa dahaga sama sekali untuk selama-lamanya.
Melewati sirath dengan selamat dan tidak
tekena api neraka. Sampai-sampai di antara mereka ada yang tidak mendengar
desisannya, selalu merasakan apa yang menjadi kesenangannya dan api neraka pun
mereda untuknya.
Memberikan syafaat di pelataran kiamat
seperti yang diberikan oleh para nabi dan rasul.
Kerajaan yang abadi di dalam surga.
Keridaan yang besar.
Bertemu Penguasa alam semesta, Tuhan yang
menguasai orang-orang terdahulu dan yang datang kemudian tanpa kita tahu
bagaimana caranya bertemu.
Aku menerangkan sekedar yang kupahami dan
itu sudah mencapai puncak pengetahuanku yang terbatas dan rasanya masih kurang.
Meski begitu aku telah menerangkan secara panjang lebar. Aku hanya menyebutkan
pokok dan keterangannya secara global dan seandainya aku rinci tentu tidak
termuat dalam kitab ini. Bukankah aku menerangkan kerajaan yang abadi hanya
menjadi satu bagian? Seandainya kurincikan tentu akan membengkak menjadi 40
kemuliaan berupa macam-macam bidadari, istana, pakaian dan sebagainya. Kemudian
masingmasing memiliki perincian yang tidak diketahui selain oleh Dzat yang Maha
mengetahui hal-hal gaib dan hal-hal nyata, yaitu Dzat yang menciptakan dan
memilikinya.
Bagaimana mungkin kita berharap dapat
mengetahuinya, sementara Allah telah berfirman:
Artinya: Maka tak seorangpun mengetahui
apa yang disimpan untuk mereka berupa apa saja yang menyenangkan pandangan
mata,(Q.S. As-Sajdah: 17)
Kemudian Rasulullah Saw. juga telah
bersabda:
Artinya: Di dalam surga Allah telah
menciptakan apa yang belum pernah dilihat oleh mata, belum ada telinga yang
mendengar dan belum pernah terbersit dalam hati manusia.
Para mufassir mengartikan firman Allah:
Artinya: Niscaya lautan akan kering
sebelum habis kalimat-kalimat Tuhanku.(Q.S. Al-Kahfi: 109): dengan keterangan
sebagai berikut: Yang dimaksud dengan kalimat-kalimat di sini adalah kalimat
yang dikatakan oleh Allah bagi penghuni surga dengan lembut dan memuliakannya.
Dan kenyataannya memang begitu. Kita tidak mungkin sampai pada satu bagian dari
sejuta bagian itu, sementara kita hanya seorang manusia. Atau bagaimana mungkin
pengetahuan seorang makhluk bisa mencakupnya? Tentu saja tidak. Bahkan
cita-cita seseorang pasti akan terhenti dan akal-akal terlalu pendek untuk
memikirkannya. Memang itulah kenyataan yang terjadi.
Demikian itulah anugerah Tuhan yang Maha
Mulia dan Maha Mengetahui, sesuai dengan anugerah-Nya yang Agung dan setara
dengan kemurahan-Nya yang besar.