Terjemah Kitab Hikam
Judul kitab asal: متن الحكم العطائية
Penulis: Ibnu Athaillah Al Sakandari (ﺍﺑﻦ ﻋﻄﺎﺀ ﺍﷲ ﺍﻟﺴﻜﻨﺪﺭﻱ)
Nama lengkap: تاج الدين أبو الفضل أحمد بن محمد بن عبد الكريم بن عبد الرحمن بن عبد الله بن أحمد بن عيسى بن الحسين بن عطاء الله الجذامي
Lahir: 1260 M / 658 H
Asal: Iskandariyah, Mesir
Wafat di Kairo, Mesir, 1309 M / 709 Hijriah
Daftar Isi
- Muqaddimah
- Jangan Menunda Amal Baik
- Menjauhi Maksiat
- Cahaya Hati
- Tanda Amal yang Diterima
- Waktu Terbaik
- Manfaat Sholat
- Malulah Saat Dipuji
- Cara Mengenal Allah
- Tutur kata yang Bijak
- Tujuan Dzikir
- Tujuan Syariat
- Ilmu Manfaat
Malulah Saat Dipuji
أباحَ لَكَ أنْ تَنْظُرَ ما في
المُكَوَّناتِ، وَما أذِنَ لَكَ أنْ تَقِفَ مَعَ ذَواتِ المُكَوَّناتِ؛ قال
{انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ} وَلَمْ يَقُلْ: انظروا السَّمواتِ والأَرْض.
قال انْظُروا ماذا فيها، فَتَحَ لَكَ بابَ الإفْهامِ. وَلَمْ يَقُلْ انُظروا
السَّمواتِ لِئَلّا يَدُلَّكَ عَلى وُجودِ الأجرامِ.
Allah mengizinkanmu melihat apa saja yang
ada di alam semesta, namun Dia tidak mengizinkanmu untuk berhenti hanya pada
melihat benda-benda alam itu.Katakanlah: perhatikan apa yang ada di langit di
bumi? Yunus : 101 Dia membukakan pintu pengertian bagimu. Dia tidak mengatakan,
‘perhatikanlah langit itu!’ supaya tidak menunjukanmu pada adanya benda-benda
semata
الأكوانُ ثابِتَةٌ بإثباتِهِ وَمَمْحُوَّةٌ
بأحَديَّةِ ذاتِهِ.
Alam ini ada karena ketetapan Allah,
namun ia akan musnah oleh Keesaan Zat-Nya.
النّاسُ يَمْدَحونَكَ لِما يَظُنُّونَهُ
فيكَ، فَكُنْ أنْتَ ذاماً لنَفسِكَ لِما تَعْلَمُهُ مِنها.
Orang-orang memujimu karena apa yang
mereka sangka ada pada dirimu. Maka celalah dirimu karena apa yang engkau
ketahui ada pada dirimu
المؤمِنُ إذا مُدِحَ اسْتَحْيا مِنَ اللهِ
تَعالى أنْ يُثْنى عَلَيْهِ بِوَصْفٍ لا يَشْهَدُهُ مِنْ نَفْسِهِ.
Ketika seorang mukmin dipuji, maka
seharusnya ia merasa malu kepada Allah, karena ia dipuji dengan sifat yang
tidak ia dapati dalam dirinya
أجْهَلُ النّاسِ مَنْ تَرَكَ يَقينَ ما
عِنْدَهُ لِظَنِّ ما عِنْدَ النّاسِ.
Sebodoh-bodoh manusia adalah orang yang
meninggalkan keyakinannya sendiri, karena mengikuti dugaan orang lain
إذا أطْلَقَ الثَناءَ عَلَيْكَ وَلَسْتَ
بأَهْلٍ، فَأثْنِ عَلَيْهِ بِما هُوَ لَهُ أهْلٌ.
Apabila Allah membiarkan suatu pujian
diberikan kepadamu, padahal engkau tidak layak mendapatkannya, maka pujilah
Allah karena Dialah yang lebih berhak atas pujian tersebut
الزُّهّادُ إذا مُدِحوا انقَبَضوا
لِشُهودِهِمُ الثَّناءَ مِنَ الخَلْقِ. وَالعارِفونَ إذا مُدِحوا انْبَسَطوا
لِشُهودِهِمْ ذلِكَ مِنَ المَلِكِ الحَقِّ.
Apabila kaum yang zahid dipuji, maka
sesaklah hati mereka, karena menyadari bahwa pujian itu datang dari makhluk.
Sedang para ‘arif bila dipuji, maka bergembiralah hati mereka karena memandang
bahwa pujian itu datang dari Raja yang sebenarnya (Malik al-Hak)
مَتى كُنْتَ إذا أُعْطيتَ بَسَطَكَ
العَطاءُ، وإذا مُنِعْتَ قَبَضَكَ المَنْعُ، فاسْتَدِلَّ بِذلِكَ عَلى ثُبوتِ
طُفوليَّتِكَ وَعَدَمِ صِدْقِكَ في عُبوديَّتِكَ.
Pada saat diberi sesuatu engkau
bergembira, dan pada saat ditolak engkau kecewa. Yang demikian itu merupakan
bukti dari sifat kekanak-kanakanmu, serta ketidak tulusan penghambaanmu
إذا وَقَعَ مِنْكَ ذَنْبٌ فَلا يَكُنْ
سَبَباً لِيأسِكَ مِنْ حُصولِ الاسْتِقامَةِ مَعَ رَبِّكَ، فَقَدْ يَكونُ ذلِكَ
آخِرَ ذَنْبٍ قُدِّرَ عَلَيْكَ.
Apabila engkau terlanjur berbuat dosa,
maka itu jangan membuat engkau putus asa dalam menggapai istiqomah kepada
Rabbmu, karena bisa jadi, itulah dosa terakhir yang ditakdirkan bagimu
إذا أَرَدْتَ أنْ يَفْتَحَ لَكَ بابَ
الرَّجاءِ فاشْهَدْ ما مِنْهُ إلَيْكَ. وَإذا أَرَدْتَ أنْ يَفْتَحَ لَكَ بابَ
الخَوفِ فاشْهَدْ ما مِنْكَ إلَيْهِ.
Apabila engkau ingin Allah membukakan
pintu pengharapan untukmu, maka perhatikanlah apa yang Dia berikan kepadamu.
Namun, jika engkau ingin Allah membukakan pintu ketakutan untukmu, maka
perhatikanlah apa yang engkau berikan kepada-Nya
رُبَّما أفادَكَ في لَيْلِ القَبْضِ ما
لَمْ تَسْتَفِدْهُ في إشْراقِ نَهارِ البَسْطِ (لا تَدْرُونَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ
لَكُمْ نَفْعاً(
Boleh jadi Allah memberimu manfaat pada
saat malam yang sempit, apa yang belum engkau dapatkan pada saat siang yang
lapang. Dan kalian tidak mengetahui mana yang lebih dekat manfaatnya bagi
kalian.
مَطالِعُ الأَنْوارِ: القُلوبُ وَالأسْرارُ.
Tempat terbitnya cahaya Ilahi adalah hati
dan rahasia-rahasianya
نُورٌ مُسْتَوْدَعٌ في القُلوبَ، مَدَدُهُ
مِنَ النّورِ الوارِدِ مِنْ خَزائِنِ الغُيوبِ.
Cahaya yang tersimpan dalam hati, datang
dari cahaya yang berasal dari khazanah kegaiban
نُورٌ يَكْشِفُ لَكَ بِهِ عَنْ آثارِهِ،
وَنُورٌ يَكْشِفُ لَكَ بِهِ عَنْ أوْصافِهِ.
Ada cahaya yang menyingkap tirai
ciptaan-Nya untukmu, dan ada pula cahaya yang menyingkapkan tirai sifat-sifat
Allah bagimu
رُبَّما وَقَفَتِ القُلوبُ مَعَ الأنْوارِ،
كَما حُجِبَتِ النُّفوسُ بِكَثائِفِ الأَغْيارِ.
Boleh jadi hati terhenti pada
cahaya-cahaya, sebagaimana terhentinya nafsu oleh gelapnya bayang-bayang
ciptaan (makhluk)
سَتَرَ أنْوارَ السَّرائِرِ بِكثائِفِ
الظَّواهِرِ إجْلالاً لَها أنْ تُبْتَذَلَ بِوجودِ الإظْهارِ، وَأنْ يُنادى
عَلَيْها بِلسانِ الاشْتِهارِ.
Allah menutupi cahaya rahasia batin
manusia dengan tebalnya perbuatan lahiriah yang tampak, untuk memuliakan cahaya
itu agar tidak bebas dipandang dan lisan tidak bebas menyebut kemasyhurannya
سُبْحانَ مَنْ لم يَجْعَلِ الدَليلَ عَلى
أوْلِيائِهِ إلّا مِنْ حَيْثُ الدَّليلُ عَلَيْهِ. وَلَمْ يُوْصِلْ إلَيْهِمْ إلّا
مَنْ أرادَ أنْ يُوصِلَهُ إلَيْهِ.
Mahasuci Allah yang tidak membuat tanda
khusus atas para wali-Nya, kecuali dengan tanda pengenalan kepada-Nya. Dan Dia
tidak mempertemukan dengan mereka kecuali orang yang Dia kehendaki untuk sampai
kepada-Nya
رُبَّما أطْلَعَكَ عَلى غَيْبِ مَلَكوتِهِ،
وَحَجَبَ عَنْكَ الاسْتِشْرافَ عَلى أسْرارِ العِبادِ.
Boleh jadi Allah memperlihatkan kepadamu
misteri alam malakut, namun Dia menutupimu dari rahasia para hamba-Nya
مَنْ اطَّلَعَ عَلى أسْرارِ العِبادِ
وَلَمْ يَتَخَلَّقْ بالرَّحْمَةِ الإلهِيَّةِ كانَ اطِّلاعُهُ فِتْنَةً عَلَيْهِ
وَسَبَباً لِجَرِّ الوَبال إليِهِ.
Barangsiapa mampu mengetahui rahasia para
hamba, namun tidak meniru sifat kasih sayang Rabbnya, maka pengetahuannya itu
akan menjadi bencana dan sebab bahaya bagi dirinya
حَظُّ النَّفْسِ في المَعْصِيَةِ ظاهِرٌ
جَليٌّ، وَحَظُّها في الطّاعَةِ باطِنٌ خَفيَ، وَمُداواةُ ما يَخْفى صَعْبٌ
عِلاجُهُ.
Andil nafsu dalam perbuatan maksiat itu
tampak jelas, sedangkan andilnya pada perbuatan taat itu samar dan tersembunyi.
Dan menyembuhkan yang tersembunyi itu amatlah sulit
رُبَّما دَخَلَ الرِّياءُ عَلَيْكَ مِنْ
حَيْثُ لا يَنْظُرُ الخَلْقُ إلَيْكَ.
Mungkin saja rasa riya’ itu masuk kedalam
dirimu dari arah yang tidak dilihat orang lain
اسْتِشْرافُكَ أنْ يَعْلَمَ الخَلْقُ
بِخُصوصِيَّتِكَ دَليلٌ عَلى عَدَمِ صِدْقِكَ في عُبودِيَتَّكَ.
Keinginan agar orang lain mengetahui
keistimewaan yang ada pada dirimu adalah bukti dari ketidaktulusan
penghambaanmu
غَيِّبْ نَظَرَ الخَلْقِ إلَيْكَ بِنَظَرِ
اللهِ إلَيْكَ، وَغِبْ عَنْ إقْبالِهِمْ عَلَيْكَ بِشُهودِ إقْبالِهِ إلَيْكَ.
Lenyapkan pandangan makhluk terhadap
dirimu dengan pandangan Allah kepadamu. Dan lupakan perhatian mereka
terhadapmu, karena engkau sadar bahwa Allah memperhatikanmu