Terjemah Kitab Hikam
Judul kitab asal: متن الحكم العطائية
Penulis: Ibnu Athaillah Al Sakandari (ﺍﺑﻦ ﻋﻄﺎﺀ ﺍﷲ ﺍﻟﺴﻜﻨﺪﺭﻱ)
Nama lengkap: تاج الدين أبو الفضل أحمد بن محمد بن عبد الكريم بن عبد الرحمن بن عبد الله بن أحمد بن عيسى بن الحسين بن عطاء الله الجذامي
Lahir: 1260 M / 658 H
Asal: Iskandariyah, Mesir
Wafat di Kairo, Mesir, 1309 M / 709 Hijriah
Daftar Isi
- Muqaddimah
- Jangan Menunda Amal Baik
- Menjauhi Maksiat
- Cahaya Hati
- Tanda Amal yang Diterima
- Waktu Terbaik
- Manfaat Sholat
- Malulah Saat Dipuji
- Cara Mengenal Allah
- Tutur kata yang Bijak
- Tujuan Dzikir
- Tujuan Syariat
- Ilmu Manfaat
Cahaya Hati
51. لا عَمَلَ أَرْجى لِلْقُلوبِ مِنْ عَمَلٍ
يَغيبُ عَنْكَ شُهودُهُ ويُحْتَقَرُ عِنْدَك وُجودُهُ.
Tidak ada amal yang lebih bisa diharapkan
untuk diterima daripada amal yang tidak engkau sadari (perhitungkan) dan engkau
pandang tidak berarti
52. إنَّما أَوْرَدَ عَلَيْكَ الوارِدَ
لِتَكونَ بِهِ عَلَيْهِ وارِداً.
Seseungguhnya Allah memberimu Warid, agar
kepada-Nya engkau mendekat
53. أَوْرَدَ عَلَيْكَ الوارِدَ
لِيَتَسَلَّمَكَ مِنْ يَدِ الأَغْيارِ. وَلِيُحَرِّرَكَ مِنْ رِقِّ الآثارِ.
Allah memberimu Warid untuk
menyelamatkanmu dari cengkraman dunia dan membebaskanmu dari diperbudak oleh
makhluk apapun
54. أَوْرَدَ عَلَيْكَ الوارِدَ لِيُخْرِجَكَ
مِنْ سِجْنِ وُجودِكَ إلى فَضاءِ شُهودِكَ.
Allah memberimu Warid untuk melepasmu
dari penjara wujudmu ke alam syuhud (penyaksian)
55. الأنْوارُ مَطايا القُلوبِ وَالأَسْرارِ.
Cahaya adalah kendaraan hati dan rahasia
hati (asrar)
56. النّورُ جُنْدُ القَلْبِ، كَما أَنَّ
الظُلْمَةَ جُنْدُ النَفْسِ. فإذا أرادَ اللهُ أنْ يَنْصُرَ عَبْدَهُ أَمَدَّهُ
بِجُنودِ الأَنْوارِ وَقَطَعَ عَنْهُ مَدَدَ الظُلَمِ وَالأَغْيارِ.
Cahaya adalah tentara qalbu sebagaimana
kegelapan adalah tentara nafsu. Ketika Allah hendak menolong hamba-Nya, maka
Dia membantunya dengan pasukan cahaya (anwar) dan memutus bantuan kegelapan
serta kepalsuan
57. النّورُ لَهُ الكَشْفُ. وَالبَصيرَةُ لَها
الحُكْمُ. وَالقَلْبُ لَهُ الإقْبالُ وَالإدْبارُ.
Tugas cahaya menyingkap tabir, tugas mata
batin (bashirah) menetapkan hukum, sedangkan tugas qalbu menghadapi atau
membelakangi
58. لا تُفْرِحْكَ الطّاعَةُ لأَنَّها بَرَزتْ
مِنَكَ، وَافْرَحْ بِها لأَنَّها بَرَزتْ مِنَ اللهِ إلَيْكَ. {قُلْ بِفَضْلِ
اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ{
Janganlah ketaatanmu kepada Allah
membuatmu gembira lantaran engkau merasa mampu melaksanakannya. Akan tetapi,
bergembiralah kepada-Nya lantaran ketaatan itu terjadi karena karuni Allah
kepadamu. Katakanlah: Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu
mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa
yang mereka kumpulkan (yunus :58)
59. قَطَعَ السّائِرينَ لَهُ وَالواصِلينَ
إلَيْهِ عَنْ رُؤْيةِ أَعْمالِهِمْ وَشُهودِ أحْوالِهِمْ. أمّا السّائِرونَ
فَلِأنَّهُمْ لَمْ يَتَحَقَّقوا الصِّدْقَ مَعَ اللهِ فيها، وَأمّا الواصِلونَ
فَلِأنَّهُ غَيَّبَهُمْ بِشُهودِهِ عَنْها.
Allah menghindarkan orang-orang yang
menuju-Nya dan juga orang-orang yang telah sampai kepada-Nya dari melihat amal
mereka dan menyaksikan (syuhud) hal ihwal mereka. Bagi orang-orang yang tengah
dalam perjalanan menuju kepada-Nya, itu adalah karena mereka belum benar-benar
ikhlas dalam amal mereka. Dan bagi orang-orang yang telah sampai kepada-Nya,
adalah karena mereka sibuk menyaksikan-Nya hingga tak ada waktu untuk menengok
ama-amal mereka.
60. ما بَسَقَتْ أَغْصانُ ذُلٍّ إلّا عَلى
بِذْرِ طَمَعٍ.
Tidak tumbuh dahan-dahan kehinaan,
kecuali dari benih ketamakan
61. ما قادَكَ شَيْءٌ مِثْلُ الوَهْمِ.
Tidak ada sesuatu yang menyeretmu seperti
angan-angan
62. أنْتَ حُرٌ مِمّا أنْتَ عَنْهُ آيِسٌ.
وَعَبْدٌ لِما أنْتَ لَهُ طامِعٌ.
Engkau merdeka dari segala yang engkau
berlepas diri darinya, dan engkau adalah budak dari segala sesuatu yang engkau
tamak terhadapnya
63. مَنْ لَمْ يُقْبِلْ عَلى اللهِ
بِمُلاطَفاتِ الإحْسانِ قِيْدَ إلَيْهِ بِسَلاسِلِ الامْتِحانِ.
Siapa yang tidak mendekat kepada Allah
dengan halusnya kebaikan yang Dia berikan, maka ia akan diseret (suapaya
mendekat) dengan rantai cobaab
64. مَنْ لَمْ يَشْكُرِ النِّعَمَ فَقَدْ
تَعَرَّضَ لِزَوالِها، وَمَنْ شَكَرَها فَقَدْ قَيَّدَها بِعِقالِها.
Siapa yang tidak mensyukuri nikmat,
berarti ia membuat jalan bagi hilangnya nikmat itu, dan siapa yang
mensyukurinya, maka berarti ia telah secara kuat mengikat nikmat tersebut
65. خَفْ مِنْ وُجودِ إحْسانِهِ إلَيْكَ
وَدَوامِ إساءَتِكَ مَعَهُ أنْ يَكونَ ذلِكَ اسْتِدْراجاً لَكَ
(سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لا يَعْلَمُونَ(
Takutlah akan karunia Allah yang selalu
engkau proleh sementara engkau tetap bermaksiat kepada-Nya, sebab bisa jadi itu
istidraj bagimu (lambat laun akan menghancurkanmu). Kami nanti akan menarik
mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah cara yang mereka
tidak ketahui (al-qalam :44)
66. مِنْ جَهْلِ المُريدِ أنْ يُسيءَ الأَدَبَ
فَتُؤَخَّرَ العُقوبةُ عَنْهُ، فَيَقولَ: لَوْ كَانَ هذا سُوءَ أدَبٍ لَقَطَعَ
الإِمْدادَ وَأَوْجَبَ الإِبْعادَ. فَقَدْ يَقْطَعُ المَدَدَ عَنْهُ مِنْ حَيْثُ
لا يَشْعُرُ، وَلَوْ لَمْ يَكُنْ إلّا مَنْعُ المَزيدِ. وَقَدْ يُقامُ مَقامَ
البُعْدَ وَهُوَ لا يَدْري، وَلَوْ لَمْ يَكُنْ إلّا أنْ يُخَلِّيَكَ وَما تُريدُ.
Di antara kejahilan para murid adalah,
apabila ia beradab buruk (kepada-Nya) dan hukuman atasnya ditangguhka oleh-Nya,
maka ia berkata: seandainya ini adalah keburukan, maka pasti diputuskan bantuan
(Allah) dan bahkan dijauhkan. Padahal, bantuan itu boleh jadi sudah dihentikan
tanpa ia sadari, sekalipun hanya berupa tidak adanya tambahan bantuan baru. Dan
boleh jadi ia juga sudah dijauhkan tanpa ia mengerti, sekalipun hanya
memberikan dirimu dan apa yang engkau inginkan (dari hawa nafsumu)
67. إذا رَأيْتَ عَبْداً أقامَهُ اللهُ تَعالى
بِوجودِ الأوْرادِ، وَأَدامَهُ عَلَيْها مَعَ طولِ الإمْدادِ، فَلا
تَسْتَحْقِرَنَّ ما مَنَحَهُ مَوْلاهُ لِأَنَّكَ لَمْ تَرَ عَلَيْهِ سِيما
العارِفينَ وَلا بَهْجَةَ المُحِبّينَ؛ فَلَوْلا وارِدٌ ما كانَ وِرْدٌ.
Jika engkau melihat seorang hamba yang
ditetapkan oleh Allah dalam menjaga Wiridnya, dan dilanggengkan-Nya dalam
keadaan demikian, namun lama ia tak mendapatkan pertolongan-Nya, maka jangan
engkau sampai meremehkan apa yang Allah telah berikan itu kepadanya, hanya
karena engkau belum melihat tanda-tanda orang ‘arif ataupun cahaya indah
seorang pencinta Allah pada diri hamba itu.
68. قَوْمٌ أَقامَهُمُ الحَقُّ لِخِدْمَتِهِ
وَقَوْمٌ اخْتَصَّهُمْ بِمَحَبَّتِهِ (كُلّاً نُمِدُّ هَؤُلاءِ وَهَؤُلاءِ مِنْ
عَطَاءِ رَبِّكَ وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُوراً(
Ada sebagian orang yang Allah jadikan
berkhidmat kepada-Nya, dan sebagian lainnya Allah istimewakan dengan
mencintai-Nya. Kepada masing-masing golongan, baik golongan ini maupun golongan
itu, kami berikan bantuan ari kemurahan Rabbmu. Dan kemurahan Rabbmu tidak
dapat dihalangi
69. قَلَّ ما تَكونُ الوارِداتُ الإلهيَّةُ
إلّا بَغْتَةً، صِيانَةً لَها أَنْ يَدَّعِيَها العِبادُ بِوُجودِ الاسْتِعْدادِ.
Seringkali Arid (karunia) ilahiyah itu
datang secara tiba-tiba, agar para hamba tidak mengklaim bahwa hal itu muncul
karena adanya persiapan oleh mereka
70. مَنْ رَأيْتَهُ مُجيباً عَنْ كُلِّ ما
سُئِلَ، وَمُعَبِّراً عَنْ كُلِّ ما شَهِدَ، وَذاكِراً كُلَّ ما عَلِمَ،
فاسْتَدِلَّ بِذلِكَ عَلى وُجودِ جَهْلِهِ.
jika engkau lihat seseorang selalu
menjawab segala apa yang ditanyakan kepadanya, mengungkapkan segala apa yang
disaksikannya, dan menyebut segala apa yang diketahuinya, maak ketahuilah bahwa
itu tanda-tanda kejahilan pada dirinya
71. إنَّما جَعَلَ الدّارَ الآخِرَةَ مَحَلّاً
لِجَزاءِ عِبادِهِ المُؤْمِنينَ؛ لأَنَّ هَذِهِ الدّارَ لا تَسَعُ ما يُريدُ أنْ
يُعْطِيَهُمْ. وَلِأَنَّهُ أَجَلَّ أَقْدارَهُمْ عَنْ أنْ يُجازِيَهُمْ في دارٍ لا
بَقاءَ لَها.
Sesungguhnya Allah menjadikan negeri
akhirat sebagai tempat untuk membalas para hamba-Nya yang beriman, karena
negeri ini (dunia) tidak mampu menampung apa yang hendak Dia berikan kepada
mereka, dan karena Allah hendak memuliakan mereka dengan tidak memberikan
balasan di dunia yang tidak kekal.