Terjemah Kitab Akhlaq Lil Banin Juz 2 (6-10)
Judul asal dalam teks Arab: الأﺧﻼﻕ ï»Ÿï» ïº’ï»¨ï»´ï»¦ الجزء الأول لطلاب المدارس الإسلامية بإندونيسيا
Makna: Pelajaran Budi Pekerti Islam untuk Anak Laki-laki Bagian 2
Penulis: Umar bin Ahmad Baraja
Daftar Isi:
- Kata sambutan
- Akhlak
- Kewajiban Anak Terhadap Allah Ta’ala
- Murid Yang Dicintai
- Kewajiban Anak Terhadap Nabinya Saw
- Sekelumit Dari Akhlak Nabi Saw (1)
- Sekelumit Dari Akhlak Nabi Saw (2)
- Mencintai Kedua Orang Tua
- Apa Kewajibanmu Terhadap Ibu Bapakmu?
- Kisah-kisah Nyata Ketaatan Anak pada Orang Tua
- Apa kewajibanmu terhadap Saudara-saudaramu laki-laki Dan perempuan?
- Persatuan menimbulkan kekuatan
- Apa kewajiabanmu terhadap Para kerabatmu?
- Abu Talhah al-Anshary dan para Kerabatnya
- Apa kewajibanmu terhadap pelayanmu?
- Demikian cara memaafkan pelayan
- Apa kewajibanmu terhadap tetanggamu?
- Kisah-kisah nyata antara Tetangga
- Apa kewajiban terhadap gurumu?
- Kisah-kisah nyata antara Murid dan Guru
- Apa kewajibanmu Terhadap teman-temanmu?
6 SEKELUMIT DARI AKHLAK NABI SAW (2)
1. Adalah Nabi SAW berlaku baik kepada
para sahabatnya. Beliau tersenyum dan bersikap ramah terhadap mereka dan
memulai salam serta berjabat tangan dengan mereka. Beliau mengutamakan mereka
daripada dirinya sendiri sehingga mereka mencintainya daripada diri dan
anak-anak mereka beliau menghormati tetangga dan menyuruh berbuat baik
kepadnya, pada suatu hari beliau berkata pada salah seorang sahabatnya,
“apabila engkau memasak kuah maka perbanyaklah airnya dan bagikanlah kepada
tetangga-tetanggamu”. Beliau menghormati tamu dan berbuat baik kepada para
kerabatnya. Ketika dating kepadanya wanita yang menyusui syayidah halimah
as-sa’diah ra, di saat beliau sedang duduk, maka beliau menggelar kain
serbannya dan memenuhi keperluannya. Nabi SAW menghormati pamannya al-abbas
seperti penghormatan terhadap ayah dan ibu.
2. Nabi SAW mengingat masa
persahabatannya yang lama dan beliau bersabda: “sesungguhnya memelihara
persahabatan termasuk pengamalan iman”. Sesudah wafat syayidah khadijhah ra,
apabila beliau menyembelih seekor kambing, maka dibagikannya daging kepada
teman-teman. Apabila beliau diberi hadiah maka beliau berkata “ bawalah ia
kerumah si fulan” ia adalah teman khadijhah” bilamana tidak menjumpai salah
seorang sahabatnya selama 3 hari, beliau menanyakannya, jika ia telah pergi
jauh, maka beliau mendoakannya, jika ia berada dirumah, beliau mengujunginya
dan jika ia sakit maka beliau menjenguknya. Apabila menjanjikan sesuatu beliau
menepatinya. Beliau melarang keras pelanggaran janji. Beliau suka mengatur
pekerjaan-pekerjaanya dan menyempurnakannya. Nabi SAW bersabda “ sesungguhnya
allah memerintahkan kebaikan atas segala sesuatu”. Beliau menyukai pua
kebersihan dalam segala sesuatu : makanan, pakaian, tempat tinggal serta
menyuruh memelihara kebersihan. Beliau bersabda dalam hadistnya “ kebersihan
itu termasuk pengamalan iman”.
3. Adalah Nabi SAW pada waktu berjalan
tidak menoleh kekanan ke kiri, apabila makan, beliau tidak makan sampai
kenyang. Allah ta’la berfirman : “makan dan minumlah dan janganlah
berlebih-lebihan, sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebihan” (al-a’raf : 31). Pada waktu bicara beliau hanya bicara seperlunya,
beliau bersabda “ siapa yang diam dia selamat”. Beliau memelihara
waktu-waktunya dan menghabiskan seluruhnya dalam mentaati allah SWT. Dalam
hadits “ adalah Nabi SAW menyebut nama allah dalam seluruh waktunya dan shalat
ditengah malam hingga pecah-pecah kedua telapak kakinya.
7 MENCINTAI KEDUA ORANG TUA
1. Kedua orang tuamu sangat mencintaimu
dan menyebabkan keberadaanmu. Keduanya amat payah memeliharamu. Akan tetapi
keduanya gembira atas hal itu. Ibumu mengandungmu dalam perutnya 9 bulan,
kemudian menyusuimu. Ia memperhatikan kebersihan badan dan bajumu dan membuat
pakaian yang halus serta mengantar ke tempat tidurmu yang bersih. Ia mengusir
nyamuk darimu agar engkau bisa tidur dengan tenang dan memeliharamu dalam
setiap waktu dari segala sesuatu yang mengganggumu pada waktu engkau berjalan
atau duduk, bermain dan tidur. Dialah yang menyiapkan makananmu dan mengajarimu
berjalan dan bebicara. Alangkah sangat gembiranya bilamana engkau mulai
berjalan atau berbicara.
2. Setiap hari ayahmu keluar dari rumah.
Ia bersabar atas kepayahan, panas dan dingin untuk memperoleh harta yang akan
di belanjakan untuk kepentinganmu, ibumu dan seluruh keluargamu. Maka ia
membelikan bagimu pakaian dan makanan serta segala sesuatu yang engkau perlukan
seperti alat-alat sekolah dan lain-lainnya. Apabila engkau meminta sesuatu yang
bermanfaat bagimu iapun tidak menghalangimu darinya dan memberi apa yang engkau
inginkan dengan amat gembira.
3. Ayahmu juga ingin agar engkau hidup
sehat jasmani, selamat dari gangguan dan penyakit. Oleh karena itu iamencegah
darimu segala sesuatu yang membahayakan dan menyuruhmu untuk memelihara
kesehatan. Ia ingin agar engkau tumbuh dalam akhlak yang luhur dan adab yang
sempurna. Oleh karena itu ia melarangmu bergaul dengan orang-orang jahat dan
ingin agar masa mendatang engkau menjadi seorang laki-laki sempurna dalam ilmu,
terdidik dalam akhlak berpegang pada agama, di hargai diantara orang-orang dan
bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat. Oleh karena itu ia
maemasukkan dalam sekolah dan membiyai pendidikanmu
4. Sesungguhnya orang tuamu sangat
mengasihimu. Oleh karena itu, jika engkau sakit, keduanya sangat sedih atas
dirimu dan mencurahkan tenaga mereka bagi keselamatanmu. Keduanya berdoa kepada
allah siang dan malam agar engkau cepat sembuh. Ibumu tidak tidur semalaman
untuk menjagamu. Ia menangis dengan air matanya yang deras, karena kasihan
kepadamu. Ayahmu memanggil dokter dan membeli obat-obatan untukmu. Ia tidaklah
peduli mengeluarkan banyak uang demi kesehatanmu yang mahal.
8. APA KEWAJIBANMU TERHADAP IBU BAPAKMU?
Wahai anak tercinta! engkau telah
mengetahui kadar kecintaan ibu bapakmu terhadapmu dan apa yang dilakukannya
demi pemeliharaanmu. Maka wajiblah engkau membalas kebaikan ini dengan kebaikan
serta berbakti kepada keduanya.
Walaupun begitu dapat engkau saksikan
keutamaan dan jasa dari keduanya. Engkau akui bahwa engkau tidak bisa memenuhi
hak-hak mereka dengan sempurna. Maka kerjakanlah nasehat-nasehat ini :
1. Engkau cintai kedua orang tuamu dari
lubuk hatimu dan hormati mereka dengan penuh penghormtan. Engkau perlakukan
mereka berdua dengan segala sesuatu yang mengembirakan hatinya dan engkau
hidarkan sesuatu apapun yang menyusahkan kedua orang tua. Engkau dengarkan
nasehat-nasehat kedua orang tua dan segera mematuhi perintah-perintahnya dan
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Engkau jabat tangan kedua orang tuamu setiap
pagi dan sore dan menghadapi mereka dengan wajah yang berseri-seri serta doakan
meraka agar diberi panjang umur dalam kebaikan dan kesehatan, dan tercapai
cita-cita mereka. Engkau doakan agar allah membalas kedua orang tuamu dengan
sebaik-baiknya atas pemeliharaan mereka yang baik.
2. Hendaklah engaku ketahui bahwa
hidupibu bapakmu merupakan kenikmatan besar dari allah bagimu dan berkah serta
rahmat bagimu yang engkau nikmati dengan memandang kepada mereka. Dalam hal itu
terdapat pada pahala yang besar. Dalam hadits dikatakan : “tidaklah seorang
melihat kepada wajah kedua orang tuanya dengan pandangan kasih sayang, melaikan
allah menetapkan baginya akibat pandangan itu adalah haji yang diterima dan
mabrur”. Hendaklah engkau jabat tangan mereka setiap hari dan engkau
bermusyawarah dengan mereka tentang urusan-urusanmu. Engkau masukkan
kegembiraan pada mereka dan engkau penuhi kebutuhan mereka. Mereka mendoakanmu
dengan segala kebaikan. Betapa besarnya kenikmatan-kenikmatan ini ! dan betapa
banyaknya pahala ini ! seorang anak tidak mengetahui besarnya kenikmatan yang
sebenarnya atas keberadaan ibu bapaknya, kecuali ia kehilangan mereka. Pada
waktu itu ia merasakan kerugian yang besar dan kesedihan yang sangat atas
perpisahannya dengan mereka.
3. Hedaklah engkau bersikap sopan santun
terhadap mereka setiap waktu. Maka jangan membelakangi mereka seraya memanggil
namanya, jangan tertawa dihadapannya tanpa keperluan atau bersuara keras.
Janganlah enkau memandang mereka dengan pandangan yang tajam, jangan berdusta
terhadap mereka atau memaki mereka atau berbicara dengan perkataan yang buruk
ataupun mengeraskan suaramu di atas suara mereka alllah SWT berfirman : “dan
tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang diantara keduanya atau kedua-keduanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali jangan kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan jangan kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia.* dan rndahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan
penuh kasih sayang dan ucapkanlah : wahai rabb, kasihanilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidikku di waktu kecil” (al-israa’ : 23-24).
4. Berusahalah selalu untuk memperoleh
ridha ibu bapakmu, dengan bersungguh-sungguh dalam mempelajari
pelajaran-pelajaranmu dan pergi setiap hari ke sekolah, memelihara buku-buku
dan pakaian serta seluruh alatmu. Hendaklah engkau mengaturnya pada tempatnya
masing-masing dan tidak merusakkan atau menghilangkan sesuatu darinya.
Hendaklah engka kerjakan segala sesuatu yang mengembirakan mereka didalam dan
diluar rumah. Janganlah engkau menganggu salah seorang dari saudaramu dan
pelayan dan jangan pula bertengkar dengan anak-anak –anak tetangga atau
teman-temanmu disekolah.
5. Apabila engkau meminta sesuatu dari
ibu bapakmu, maka janganlah meminta dihadapan orang banyak. Apabila kedua orang
tuamu tidak memberikan apa yang engkau minta maka diamlah. Karena mereka ebih
tahu tentang maslahatmu (kebaikanmu). Waspadalah jangan sampai marah dan
mengerutu serta bermuka cembrut. Apabila engkau duduk didepan mereka, maka
duduklah dengan cara yang baik, jangan meletakkan kaki di atas kaki, jangan
duduk diatas mereka berdiri dan jangan pula berjalan didepan mereka. Apabila
salah seorang dari mereka memanggilmu, maka segelah menjawabnya jangan
berlambat-lambat atau berpura-pura tidak mendengar atau jemu karena panggilan
yang berulang-uang. Waspadalah dengan sangat agar engkau tidak memaki ayah
seseorang atau ibunya agar ia tidak memaki ibu bapakmu. Dalam hadits :”termasuk
dosa besar adalah orang yang memaki ibu bapaknya.” Orang-orang berkata , “ya
rasuullah, apakah ada orang memaki ibu bapaknya ?”, “beliau menjawab ya, jika
ia memaki ayah seseorang, lalu orang itu memaki ayahnya. Dan jika ia memaki ibu
orang itu, lau orang itu memaki ibunya”.
6. Apabila engkau sudah besar dan mulai
berkerja, maka engkau harus membantu kedua orangtuamu. Berilah nafkah menurut
kemampuanmu dan berbaktilah kepada ibumu lebih banyak daripada ayahmu, karena
ia lebih sayang kepadamu dan lebih banyak payah dalam memeliharamu. Datang
seorang laki-laki kepada Nabi SAW. Lalu berkata,” ya rasulullah, siapakah orang
yang paling patut mendapat perlakuan baik dariku?” beliau menjawab “ibumu”.
Orang itu berkata lagi, “kemudian siapa?” beliau menjawab “ibumu”. Orang itu
berkata lagi, “kemudian siapa?” beliau menjawab “ibumu” Orang itu berkata lagi,
“kemudian siapa?” beliau menjawab “ayahmu”. Apabila salah seorang dari mereka
atau kedua-duanya meninggal dunia, maka anakpun wajib berbakti kepada mereka
dengan berdoa dan memohonkan ampun serta bersedekah untuk kedua orang tuanya.
Dalam hadits : :ya rasulullah, apakah saya masih bisa berbakti kepada ibu bapakku
sesudah mereka wafat?” beliau menjawab “ya”, menshalatkan janazahnya,
memohonkan ampun bagi keduany, melaksanakan wasiat mereka, dan menghormati
teman-teman mereka serta menyambung hubungan kekeluargaan yang hanya bisa
disambung melalui mereka”.
7. Apabila engkau berbakti kepada kedua
orang tuamu, maka engkau mendapat ridha allah SWT dan pahalanya yang besar.
Dalam hadits : “ridha allah diperoleh karena rdha orang tua, dan murka allah
diperoleh karena murka kedua orang tua. Dalam hadits lain : “ berbakti kepada
kedua orang tua lebih utama daripada shalat (sunnah), sedekah, puasa, haji,
umrah, dan jihad di jalan allah.”. dan anak-anakmu akan berbakti kepadamu
dimasa mendatang sebagaimana dikatakan dalam hadits : “berkatilah kepada
ayahmu, tentu anakmu akan berbakti kepadamu.” Adapun durhaka kepada orang tua
adalah termasuk dosa-dosa terbesar. Nabi SAW bersabda : “ dosa – dosa terbesar
adalah mempersekutukan allah dan durhaka kepada orang tua”. Nabi SAW bersabda
pula : “ janganlah kamu durhaka kepada kedua orang tua, karena bau syurga itu
tercium dari jarak 1000 tahun. Demi alah seorang yang durhaka maupun yang
memutuskan hubungan kekeluargaan tidaklah merasakannya”. Nabi SAW bersabda : “
terkutuklah bagi siapa yang mendurhakai kedua orang tuanya”.
8. Apabila engkau melakukan kesalahan
terhadap kedua orang tuamu, maka segeralah meminta maaf kepada mereka selama
mereka masih hidup . berjanjilah kepada dirimu untuk tidak mengulangi lagi
kesalahan seperti itu, karena hukuman orang yang durhaka itu disegerakan didunia,
terutama setelah wafat kedua orang tuanya. Dalam hadits : “semua dosa
ditangguhkan allah hukumannya sekehendaknya hingga hari kiamat, kecuali durhaka
kepada orang tua. Karena allah menyegerakan bagi pelakunya dimasa hidup sebelum
matinya”. Datanglah seorang laki-laki kepada Nabi SAW. Seraya meminta bai’at
untuk hijrah. Ia berkata “ aku tidak dating kepadamu sebelum membuat kedua
orang tuaku menangis.” Maka Nabi SAW bersabda : “kembalilah kepada mereka dan
buatlah mereka tertawa sebagaimana engkau telah membuat mereka menangis.”
9. Tiada sesuatu yang lebih mengembirakan
kedua orang tua daripada melihat anak yang menyenangkan hati mereka, beebakti,
taat, bersopan santun dan mintalah doa dari mereka hingga tercapai cita-citamu.
Dalam hadits : “ doa ayah bagi anaknya seperti doa nabi bagi ummatnya.”
9 KISAH-KISAH NYATA
1. Sayyidina ismail putra nabi Ibrahim as
adalah seorang yang berbakti kepada ibu bapaknya. Ketika umur mencapai 3 tahun,
ayahnya berkata kepadanya, “ hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi
bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu.” Ia menjawab, “ hai
bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya allah kamu akan
mendapati aku termasuk orang-orang yang sabar”. (ash-shaffaat : 102). Nabi
Ibrahim mematui perintah allah dan ingin menyembelih putranya. Disaat yang
menakutkan ini sayyidina ismail teringat akan ibunya. Maka ia berkata pada
ayahnya, “ hai ayahku ikatlah aku erat-erat agar aku tidak goyah dan tanggalkan
bajuku agar tidak terkena darahku. Karena jika ibuku melihatnya, semakin
bertambah kesedihannya. Sampaikan salam kepada ibuku. Jika ayah ingin
mengembalikan bajuku kepadanya, maka lakukanlah. Karena hal itu akan menghibur
hatinya dan menimbulkan kenangan terhadap anaknya.” Kemudian nabi Ibrahim
menelungkupkan ismai dan meletakkan pisau pada tenggorokan, tetapi tidak
berpengaruh padanya dengan kekuasaan allah SWT. Maka allah menebus dengan
seekor domba dari syurga. Kemudian nabi Ibrahim menyembelihnya. Lihatlah wahai
anak tercinta bagaimana sayyidan ismail berbakti dan bersabar dan bagaimana
nabi Ibrahim mematuhi perintah allah serta tabah salam menerima cobaan yang
nyata ini.
2. Sayyidina ali zainal abidin ra adalah
seorang yang banyak berbakti kepada ibunya, hingga seorang sahabatnya berkata,
“anda adalah orang yang paling berbakti kepada ibumu. Mengapa kami tidak
melihatmu makan bersamanya?” ia menjawab “ ya, karena saya khawatir tanganku
mendahuluinya mengambil suatu makanan yang telah dipandangnya dan ingin
dimakannya, jika demikian, maka aku pun telah mendurhakainya.”
3. Datanglah seorang laki-laki berkata
kepada rasulullah saw “ ya rasulullah, disana ada seorang pemuda yang hampir
meninggal, ia disuruh mengucapkan : “laailaha illallah” namun tidak dapat
mengucapkannya” Nabi SAW berkata “ bukankah ia telah mengucapkannya dimasa
hidupnya ?”, orang – orang pun berkata “ya” Nabi SAW berkata “ apa yang
menghalangi mengucapkan itu emnjelang wafatnya ?” kemudian rasulullah saw
bangkit dan kami bangkit bersamanya hingga kami datangi pemuda itu. Nabi SAW
berkata “ hai anak ucapkanlah : laa ilaha illallah,” pemuda itu menjawab “aku
tidak bisa mengucapkannya” Nabi SAW “mengapa?” pemuda itu menjawab “karena
mendurhakai ibuku” Nabi SAW bertanya “ apakah ia masih hidup?” pemuda itu
menjawab “ya” Nabi SAW berkata “datangkan dia” kemudian ibu pemuda itu datang.
Nabi SAW berkata “ bagaimana seandainya di nyalakan api, lalu dikatakan
kepadamu jika engkau tidak memberi syafaat (pertolongan/meaafkan) baginya maka
kami lemparkan dia kedalam api?” kalau begitu saya beri maaf baginya” Nabi SAW
berkata “maka jadilah kami sebagai saksi bahwa engkau meridhainya”perempuan itu
berkata “ ya allah, jadikan engkau dan rasulmu sebagai saksi bahwa aku telah
ridha kepada pytraku” kemudian Nabi SAW berkata “ hai anak ucapkanlah “laa
ilaha illallah” maka anak itu mengucapkan “laa ilaha illallah” maka rasulullah
saw berkata “ segala pui bagi allah yang telah menyelamatkannya dati api
neraka.” Hai anak tercinta renungkanlah kisah ini agar engkau tahu bahwa
durhaka kepada orang tua menyebabkan kesudahan yang buruk. Semoga allah
melindungi kita darinya. Dalam hadits : “tiga macam perbuatan dosa yang tidak
berguna amalan lain di sampingnya yakni: menyekutukan allah , mendurhakai ibu
bapak dan lari darp peperangan.”
4. Ada seorang anak yahudi yang melayani
Nabi SAW. Pada suatu sakit Nabi SAW datang menjenguknya, beliau duduk di dekat
kepalanya. Kemudian Nabi SAW berkata: “masuklah agama dedalam islam.” Anak itu
memandang kepada bapaknya yang berada disitu. Bapaknya berkata : “taatilah abal
qasyim ( Nabi SAW).” Kemudian anak itu masuk islam kemudian Nabi SAW keluar
dari rumah itu seraya berkata “ segala puji bagi allah yang telah menyelamatkan
dari api neraka.” Lihatlah bagaimana anak itu berbakti kepada ayahnya hingga
menjelang wafatnya. Dengan itu allah memberinya taufiq untuk masuk islam disaat
terakhir dari umurnya. Maka iapun menjadi penghuni syurga. Dari kisah ini
engkau dapat mengetahui bahwa berbakti kepada ibu bapak menyebabkan kesudahan
yang baik.
5. Haiwah bin syuraih adalah seorang yang
berbakti kepada ibunya. Ia tidak pernah menentang perkataanya. Ia termasuk
ulamak besar dan mempunyai murid yang banyak. Pada suatu hari ibunya datang
kepadanya ketika ia sedang mengajar , kemudian ibunya berkata “ berdirilah
wahai haiwah, berikan gandum kepada ayam-ayam.” Ia pun tidak merasa berat dan
tidak berlambat-lambat. Akan tetapi ia tinggalkan mengajar, dan segera mematuhi
perintahnya.
6. Di antara orang-orang yang berbakti
juga adalah dzar bin umar al-hamdani. Termasuk salah saru baktinya kepada
ayahnya adalah bahwa ia tidak pernah berjalan bersama ayahnya di siang hari,
kecuali ia berjalan di belakangnya. Dan tidaklah ia berjalan bersamanya di
malam hari, melainkan ia berjalan didepannya untuk menghadapi bahaya di
depannya. Dan tidaklah ia menaiki atap ketika ayahnya berada dibawahnya.
10 Apa kewajibanmu terhadap saudara-saudaramu
laki-laki dan perempuan?
1. Orang yang terdekat setelah ibu
bapakmu adalah saudara-saudaramu laki-laki dan perempuan. maka amalkan adab –
adab ini agar engkau hidup bahagia dan senang serta mendapat ridha ibu bapakmu.
2. Hendaklah engkau menghormati mereka
dalam keadaan bagaimana pun dan mencintai mereka dengan tulus. Engkau dan
mereka berasal dari satu keturunan. Mereka mencintaimu dan mengharapkan kebahagiaanmu.
Maka hiduplah dengan mereka dalam kerukunan dan persatuan. Hindarilah
penyebab-penyebab perselisihan dan pertentangan.
3. Hendaklah engkau mngkhususkan
saudaramu yang tua, baik laki-laki ataupun perempuan dengan lebih banyak
penghormatan dan mengangap mereka sebagai pegganti kedua orang tuamu. Maka
hendaklah engkau laksanakan nasehat-nasehat mereka dan tidak menentang
perintah-perintah mereka. Dalam hadits : “hak saudara yang lebih tua pada yang
lebih muda adalah seperti hak ayah pada anaknya.”
4. Hendaklah engkau menyayangi saudaramu
yang lebih muda, baik laki-laki maupun perempuan dan perlakukan mereka denga
baik seperti ayah ibu memperlakukan engkau. Dalam hadits : “ bukanlah dari
golongan kami barang siapa yang tidak menyayangi anak kecil dan tidak
menghormati orang tua.”
5. Bantulah saudara-saudaramu lak-laki
dan perempuan sekuat tenagamu. Bersabda rasulullah saw : “ perumpamaan dua
orang bersaudara adalah sepertti dua tangan, yang satu mencuci yang lain,”
hendaklah engkau selalu bersabar terhadap mereka. Apabila mereka bersalah, maka
ingatkan mereka atas kesalahan mereka secara halus dan lunak, karena perkataan
yang lembut bisa menyadarkan hati dengan sebaik-baiknya, sedangkan perkataan
yang keras menimbulkan kebencian dan pemutusan hubungan. Wasapadalah, jangan
saling memukul atau memaki dengan mereka ataupun mengadu domba diantara mereka
atau mengambil suatu dari mereka tanpa persetujuan mereka ataupun memutuskan
hubungan dengan salah seorang dari mereka. Dalam hadits :” haram seorang muslim
memutud hubungan dengan saudaranya lebih dari tiga hari. Maka barang siapa
memutuskan hubungan lebih dari tiga hari, lalu ia mati maka ia pun masuk
neraka.”
6. Saudaramu adalah tangan kananmu,
sebagaimana firman allah SWT kepada sayyidina musa mengenai saudaranya
sayyidina harun as : “ kami aka membantumu dengan saudaramu.” (al-qashash :
35). Ia adalah senjata bagimu untuk membela dari musuh-musuhmu dalam kancah
kehidupan. Sebagaimana kata syair :
Berbaiklah kepada saudaramu, karena siapa
Yang tak punya saudara Seperti orang yang pergi perang Tanpa senjata