Terjemah Kitab Akhlaq Lil Banin Juz 2 (6-10)

 

Terjemah Kitab Akhlaq Lil Banin Juz 2 (6-10)

 

Judul asal dalam teks Arab: الأﺧﻼﻕ ﻟﻠﺒﻨﻴﻦ الجزء الأول لطلاب المدارس الإسلامية بإندونيسيا
Makna: Pelajaran Budi Pekerti Islam untuk Anak Laki-laki Bagian 2
Penulis: Umar bin Ahmad Baraja

Daftar Isi:

 Akhlaq lil Banin Juz 1

 

 

6 SEKELUMIT DARI AKHLAK NABI SAW (2)

 

1. Adalah Nabi SAW berlaku baik kepada para sahabatnya. Beliau tersenyum dan bersikap ramah terhadap mereka dan memulai salam serta berjabat tangan dengan mereka. Beliau mengutamakan mereka daripada dirinya sendiri sehingga mereka mencintainya daripada diri dan anak-anak mereka beliau menghormati tetangga dan menyuruh berbuat baik kepadnya, pada suatu hari beliau berkata pada salah seorang sahabatnya, “apabila engkau memasak kuah maka perbanyaklah airnya dan bagikanlah kepada tetangga-tetanggamu”. Beliau menghormati tamu dan berbuat baik kepada para kerabatnya. Ketika dating kepadanya wanita yang menyusui syayidah halimah as-sa’diah ra, di saat beliau sedang duduk, maka beliau menggelar kain serbannya dan memenuhi keperluannya. Nabi SAW menghormati pamannya al-abbas seperti penghormatan terhadap ayah dan ibu.

 

2. Nabi SAW mengingat masa persahabatannya yang lama dan beliau bersabda: “sesungguhnya memelihara persahabatan termasuk pengamalan iman”. Sesudah wafat syayidah khadijhah ra, apabila beliau menyembelih seekor kambing, maka dibagikannya daging kepada teman-teman. Apabila beliau diberi hadiah maka beliau berkata “ bawalah ia kerumah si fulan” ia adalah teman khadijhah” bilamana tidak menjumpai salah seorang sahabatnya selama 3 hari, beliau menanyakannya, jika ia telah pergi jauh, maka beliau mendoakannya, jika ia berada dirumah, beliau mengujunginya dan jika ia sakit maka beliau menjenguknya. Apabila menjanjikan sesuatu beliau menepatinya. Beliau melarang keras pelanggaran janji. Beliau suka mengatur pekerjaan-pekerjaanya dan menyempurnakannya. Nabi SAW bersabda “ sesungguhnya allah memerintahkan kebaikan atas segala sesuatu”. Beliau menyukai pua kebersihan dalam segala sesuatu : makanan, pakaian, tempat tinggal serta menyuruh memelihara kebersihan. Beliau bersabda dalam hadistnya “ kebersihan itu termasuk pengamalan iman”.

 

3. Adalah Nabi SAW pada waktu berjalan tidak menoleh kekanan ke kiri, apabila makan, beliau tidak makan sampai kenyang. Allah ta’la berfirman : “makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan, sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan” (al-a’raf : 31). Pada waktu bicara beliau hanya bicara seperlunya, beliau bersabda “ siapa yang diam dia selamat”. Beliau memelihara waktu-waktunya dan menghabiskan seluruhnya dalam mentaati allah SWT. Dalam hadits “ adalah Nabi SAW menyebut nama allah dalam seluruh waktunya dan shalat ditengah malam hingga pecah-pecah kedua telapak kakinya.

 

 

7 MENCINTAI KEDUA ORANG TUA

 

1. Kedua orang tuamu sangat mencintaimu dan menyebabkan keberadaanmu. Keduanya amat payah memeliharamu. Akan tetapi keduanya gembira atas hal itu. Ibumu mengandungmu dalam perutnya 9 bulan, kemudian menyusuimu. Ia memperhatikan kebersihan badan dan bajumu dan membuat pakaian yang halus serta mengantar ke tempat tidurmu yang bersih. Ia mengusir nyamuk darimu agar engkau bisa tidur dengan tenang dan memeliharamu dalam setiap waktu dari segala sesuatu yang mengganggumu pada waktu engkau berjalan atau duduk, bermain dan tidur. Dialah yang menyiapkan makananmu dan mengajarimu berjalan dan bebicara. Alangkah sangat gembiranya bilamana engkau mulai berjalan atau berbicara.

 

2. Setiap hari ayahmu keluar dari rumah. Ia bersabar atas kepayahan, panas dan dingin untuk memperoleh harta yang akan di belanjakan untuk kepentinganmu, ibumu dan seluruh keluargamu. Maka ia membelikan bagimu pakaian dan makanan serta segala sesuatu yang engkau perlukan seperti alat-alat sekolah dan lain-lainnya. Apabila engkau meminta sesuatu yang bermanfaat bagimu iapun tidak menghalangimu darinya dan memberi apa yang engkau inginkan dengan amat gembira.

 

3. Ayahmu juga ingin agar engkau hidup sehat jasmani, selamat dari gangguan dan penyakit. Oleh karena itu iamencegah darimu segala sesuatu yang membahayakan dan menyuruhmu untuk memelihara kesehatan. Ia ingin agar engkau tumbuh dalam akhlak yang luhur dan adab yang sempurna. Oleh karena itu ia melarangmu bergaul dengan orang-orang jahat dan ingin agar masa mendatang engkau menjadi seorang laki-laki sempurna dalam ilmu, terdidik dalam akhlak berpegang pada agama, di hargai diantara orang-orang dan bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat. Oleh karena itu ia maemasukkan dalam sekolah dan membiyai pendidikanmu

 

4. Sesungguhnya orang tuamu sangat mengasihimu. Oleh karena itu, jika engkau sakit, keduanya sangat sedih atas dirimu dan mencurahkan tenaga mereka bagi keselamatanmu. Keduanya berdoa kepada allah siang dan malam agar engkau cepat sembuh. Ibumu tidak tidur semalaman untuk menjagamu. Ia menangis dengan air matanya yang deras, karena kasihan kepadamu. Ayahmu memanggil dokter dan membeli obat-obatan untukmu. Ia tidaklah peduli mengeluarkan banyak uang demi kesehatanmu yang mahal.

 

 

 

 

8. APA KEWAJIBANMU TERHADAP IBU BAPAKMU?

 

Wahai anak tercinta! engkau telah mengetahui kadar kecintaan ibu bapakmu terhadapmu dan apa yang dilakukannya demi pemeliharaanmu. Maka wajiblah engkau membalas kebaikan ini dengan kebaikan serta berbakti kepada keduanya.

Walaupun begitu dapat engkau saksikan keutamaan dan jasa dari keduanya. Engkau akui bahwa engkau tidak bisa memenuhi hak-hak mereka dengan sempurna. Maka kerjakanlah nasehat-nasehat ini :

 

1. Engkau cintai kedua orang tuamu dari lubuk hatimu dan hormati mereka dengan penuh penghormtan. Engkau perlakukan mereka berdua dengan segala sesuatu yang mengembirakan hatinya dan engkau hidarkan sesuatu apapun yang menyusahkan kedua orang tua. Engkau dengarkan nasehat-nasehat kedua orang tua dan segera mematuhi perintah-perintahnya dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Engkau jabat tangan kedua orang tuamu setiap pagi dan sore dan menghadapi mereka dengan wajah yang berseri-seri serta doakan meraka agar diberi panjang umur dalam kebaikan dan kesehatan, dan tercapai cita-cita mereka. Engkau doakan agar allah membalas kedua orang tuamu dengan sebaik-baiknya atas pemeliharaan mereka yang baik.

 

 

2. Hendaklah engaku ketahui bahwa hidupibu bapakmu merupakan kenikmatan besar dari allah bagimu dan berkah serta rahmat bagimu yang engkau nikmati dengan memandang kepada mereka. Dalam hal itu terdapat pada pahala yang besar. Dalam hadits dikatakan : “tidaklah seorang melihat kepada wajah kedua orang tuanya dengan pandangan kasih sayang, melaikan allah menetapkan baginya akibat pandangan itu adalah haji yang diterima dan mabrur”. Hendaklah engkau jabat tangan mereka setiap hari dan engkau bermusyawarah dengan mereka tentang urusan-urusanmu. Engkau masukkan kegembiraan pada mereka dan engkau penuhi kebutuhan mereka. Mereka mendoakanmu dengan segala kebaikan. Betapa besarnya kenikmatan-kenikmatan ini ! dan betapa banyaknya pahala ini ! seorang anak tidak mengetahui besarnya kenikmatan yang sebenarnya atas keberadaan ibu bapaknya, kecuali ia kehilangan mereka. Pada waktu itu ia merasakan kerugian yang besar dan kesedihan yang sangat atas perpisahannya dengan mereka.

 

3. Hedaklah engkau bersikap sopan santun terhadap mereka setiap waktu. Maka jangan membelakangi mereka seraya memanggil namanya, jangan tertawa dihadapannya tanpa keperluan atau bersuara keras. Janganlah enkau memandang mereka dengan pandangan yang tajam, jangan berdusta terhadap mereka atau memaki mereka atau berbicara dengan perkataan yang buruk ataupun mengeraskan suaramu di atas suara mereka alllah SWT berfirman : “dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali jangan kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan jangan kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.* dan rndahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah : wahai rabb, kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku di waktu kecil” (al-israa’ : 23-24).

 

4. Berusahalah selalu untuk memperoleh ridha ibu bapakmu, dengan bersungguh-sungguh dalam mempelajari pelajaran-pelajaranmu dan pergi setiap hari ke sekolah, memelihara buku-buku dan pakaian serta seluruh alatmu. Hendaklah engkau mengaturnya pada tempatnya masing-masing dan tidak merusakkan atau menghilangkan sesuatu darinya. Hendaklah engka kerjakan segala sesuatu yang mengembirakan mereka didalam dan diluar rumah. Janganlah engkau menganggu salah seorang dari saudaramu dan pelayan dan jangan pula bertengkar dengan anak-anak –anak tetangga atau teman-temanmu disekolah.

 

5. Apabila engkau meminta sesuatu dari ibu bapakmu, maka janganlah meminta dihadapan orang banyak. Apabila kedua orang tuamu tidak memberikan apa yang engkau minta maka diamlah. Karena mereka ebih tahu tentang maslahatmu (kebaikanmu). Waspadalah jangan sampai marah dan mengerutu serta bermuka cembrut. Apabila engkau duduk didepan mereka, maka duduklah dengan cara yang baik, jangan meletakkan kaki di atas kaki, jangan duduk diatas mereka berdiri dan jangan pula berjalan didepan mereka. Apabila salah seorang dari mereka memanggilmu, maka segelah menjawabnya jangan berlambat-lambat atau berpura-pura tidak mendengar atau jemu karena panggilan yang berulang-uang. Waspadalah dengan sangat agar engkau tidak memaki ayah seseorang atau ibunya agar ia tidak memaki ibu bapakmu. Dalam hadits :”termasuk dosa besar adalah orang yang memaki ibu bapaknya.” Orang-orang berkata , “ya rasuullah, apakah ada orang memaki ibu bapaknya ?”, “beliau menjawab ya, jika ia memaki ayah seseorang, lalu orang itu memaki ayahnya. Dan jika ia memaki ibu orang itu, lau orang itu memaki ibunya”.

 

6. Apabila engkau sudah besar dan mulai berkerja, maka engkau harus membantu kedua orangtuamu. Berilah nafkah menurut kemampuanmu dan berbaktilah kepada ibumu lebih banyak daripada ayahmu, karena ia lebih sayang kepadamu dan lebih banyak payah dalam memeliharamu. Datang seorang laki-laki kepada Nabi SAW. Lalu berkata,” ya rasulullah, siapakah orang yang paling patut mendapat perlakuan baik dariku?” beliau menjawab “ibumu”. Orang itu berkata lagi, “kemudian siapa?” beliau menjawab “ibumu”. Orang itu berkata lagi, “kemudian siapa?” beliau menjawab “ibumu” Orang itu berkata lagi, “kemudian siapa?” beliau menjawab “ayahmu”. Apabila salah seorang dari mereka atau kedua-duanya meninggal dunia, maka anakpun wajib berbakti kepada mereka dengan berdoa dan memohonkan ampun serta bersedekah untuk kedua orang tuanya. Dalam hadits : :ya rasulullah, apakah saya masih bisa berbakti kepada ibu bapakku sesudah mereka wafat?” beliau menjawab “ya”, menshalatkan janazahnya, memohonkan ampun bagi keduany, melaksanakan wasiat mereka, dan menghormati teman-teman mereka serta menyambung hubungan kekeluargaan yang hanya bisa disambung melalui mereka”.

 

7. Apabila engkau berbakti kepada kedua orang tuamu, maka engkau mendapat ridha allah SWT dan pahalanya yang besar. Dalam hadits : “ridha allah diperoleh karena rdha orang tua, dan murka allah diperoleh karena murka kedua orang tua. Dalam hadits lain : “ berbakti kepada kedua orang tua lebih utama daripada shalat (sunnah), sedekah, puasa, haji, umrah, dan jihad di jalan allah.”. dan anak-anakmu akan berbakti kepadamu dimasa mendatang sebagaimana dikatakan dalam hadits : “berkatilah kepada ayahmu, tentu anakmu akan berbakti kepadamu.” Adapun durhaka kepada orang tua adalah termasuk dosa-dosa terbesar. Nabi SAW bersabda : “ dosa – dosa terbesar adalah mempersekutukan allah dan durhaka kepada orang tua”. Nabi SAW bersabda pula : “ janganlah kamu durhaka kepada kedua orang tua, karena bau syurga itu tercium dari jarak 1000 tahun. Demi alah seorang yang durhaka maupun yang memutuskan hubungan kekeluargaan tidaklah merasakannya”. Nabi SAW bersabda : “ terkutuklah bagi siapa yang mendurhakai kedua orang tuanya”.

 

8. Apabila engkau melakukan kesalahan terhadap kedua orang tuamu, maka segeralah meminta maaf kepada mereka selama mereka masih hidup . berjanjilah kepada dirimu untuk tidak mengulangi lagi kesalahan seperti itu, karena hukuman orang yang durhaka itu disegerakan didunia, terutama setelah wafat kedua orang tuanya. Dalam hadits : “semua dosa ditangguhkan allah hukumannya sekehendaknya hingga hari kiamat, kecuali durhaka kepada orang tua. Karena allah menyegerakan bagi pelakunya dimasa hidup sebelum matinya”. Datanglah seorang laki-laki kepada Nabi SAW. Seraya meminta bai’at untuk hijrah. Ia berkata “ aku tidak dating kepadamu sebelum membuat kedua orang tuaku menangis.” Maka Nabi SAW bersabda : “kembalilah kepada mereka dan buatlah mereka tertawa sebagaimana engkau telah membuat mereka menangis.”

 

9. Tiada sesuatu yang lebih mengembirakan kedua orang tua daripada melihat anak yang menyenangkan hati mereka, beebakti, taat, bersopan santun dan mintalah doa dari mereka hingga tercapai cita-citamu. Dalam hadits : “ doa ayah bagi anaknya seperti doa nabi bagi ummatnya.”

 

 

 

 

9 KISAH-KISAH NYATA

 

1. Sayyidina ismail putra nabi Ibrahim as adalah seorang yang berbakti kepada ibu bapaknya. Ketika umur mencapai 3 tahun, ayahnya berkata kepadanya, “ hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu.” Ia menjawab, “ hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya allah kamu akan mendapati aku termasuk orang-orang yang sabar”. (ash-shaffaat : 102). Nabi Ibrahim mematui perintah allah dan ingin menyembelih putranya. Disaat yang menakutkan ini sayyidina ismail teringat akan ibunya. Maka ia berkata pada ayahnya, “ hai ayahku ikatlah aku erat-erat agar aku tidak goyah dan tanggalkan bajuku agar tidak terkena darahku. Karena jika ibuku melihatnya, semakin bertambah kesedihannya. Sampaikan salam kepada ibuku. Jika ayah ingin mengembalikan bajuku kepadanya, maka lakukanlah. Karena hal itu akan menghibur hatinya dan menimbulkan kenangan terhadap anaknya.” Kemudian nabi Ibrahim menelungkupkan ismai dan meletakkan pisau pada tenggorokan, tetapi tidak berpengaruh padanya dengan kekuasaan allah SWT. Maka allah menebus dengan seekor domba dari syurga. Kemudian nabi Ibrahim menyembelihnya. Lihatlah wahai anak tercinta bagaimana sayyidan ismail berbakti dan bersabar dan bagaimana nabi Ibrahim mematuhi perintah allah serta tabah salam menerima cobaan yang nyata ini.

 

2. Sayyidina ali zainal abidin ra adalah seorang yang banyak berbakti kepada ibunya, hingga seorang sahabatnya berkata, “anda adalah orang yang paling berbakti kepada ibumu. Mengapa kami tidak melihatmu makan bersamanya?” ia menjawab “ ya, karena saya khawatir tanganku mendahuluinya mengambil suatu makanan yang telah dipandangnya dan ingin dimakannya, jika demikian, maka aku pun telah mendurhakainya.”

 

3. Datanglah seorang laki-laki berkata kepada rasulullah saw “ ya rasulullah, disana ada seorang pemuda yang hampir meninggal, ia disuruh mengucapkan : “laailaha illallah” namun tidak dapat mengucapkannya” Nabi SAW berkata “ bukankah ia telah mengucapkannya dimasa hidupnya ?”, orang – orang pun berkata “ya” Nabi SAW berkata “ apa yang menghalangi mengucapkan itu emnjelang wafatnya ?” kemudian rasulullah saw bangkit dan kami bangkit bersamanya hingga kami datangi pemuda itu. Nabi SAW berkata “ hai anak ucapkanlah : laa ilaha illallah,” pemuda itu menjawab “aku tidak bisa mengucapkannya” Nabi SAW “mengapa?” pemuda itu menjawab “karena mendurhakai ibuku” Nabi SAW bertanya “ apakah ia masih hidup?” pemuda itu menjawab “ya” Nabi SAW berkata “datangkan dia” kemudian ibu pemuda itu datang. Nabi SAW berkata “ bagaimana seandainya di nyalakan api, lalu dikatakan kepadamu jika engkau tidak memberi syafaat (pertolongan/meaafkan) baginya maka kami lemparkan dia kedalam api?” kalau begitu saya beri maaf baginya” Nabi SAW berkata “maka jadilah kami sebagai saksi bahwa engkau meridhainya”perempuan itu berkata “ ya allah, jadikan engkau dan rasulmu sebagai saksi bahwa aku telah ridha kepada pytraku” kemudian Nabi SAW berkata “ hai anak ucapkanlah “laa ilaha illallah” maka anak itu mengucapkan “laa ilaha illallah” maka rasulullah saw berkata “ segala pui bagi allah yang telah menyelamatkannya dati api neraka.” Hai anak tercinta renungkanlah kisah ini agar engkau tahu bahwa durhaka kepada orang tua menyebabkan kesudahan yang buruk. Semoga allah melindungi kita darinya. Dalam hadits : “tiga macam perbuatan dosa yang tidak berguna amalan lain di sampingnya yakni: menyekutukan allah , mendurhakai ibu bapak dan lari darp peperangan.”

 

4. Ada seorang anak yahudi yang melayani Nabi SAW. Pada suatu sakit Nabi SAW datang menjenguknya, beliau duduk di dekat kepalanya. Kemudian Nabi SAW berkata: “masuklah agama dedalam islam.” Anak itu memandang kepada bapaknya yang berada disitu. Bapaknya berkata : “taatilah abal qasyim ( Nabi SAW).” Kemudian anak itu masuk islam kemudian Nabi SAW keluar dari rumah itu seraya berkata “ segala puji bagi allah yang telah menyelamatkan dari api neraka.” Lihatlah bagaimana anak itu berbakti kepada ayahnya hingga menjelang wafatnya. Dengan itu allah memberinya taufiq untuk masuk islam disaat terakhir dari umurnya. Maka iapun menjadi penghuni syurga. Dari kisah ini engkau dapat mengetahui bahwa berbakti kepada ibu bapak menyebabkan kesudahan yang baik.

 

5. Haiwah bin syuraih adalah seorang yang berbakti kepada ibunya. Ia tidak pernah menentang perkataanya. Ia termasuk ulamak besar dan mempunyai murid yang banyak. Pada suatu hari ibunya datang kepadanya ketika ia sedang mengajar , kemudian ibunya berkata “ berdirilah wahai haiwah, berikan gandum kepada ayam-ayam.” Ia pun tidak merasa berat dan tidak berlambat-lambat. Akan tetapi ia tinggalkan mengajar, dan segera mematuhi perintahnya.

 

6. Di antara orang-orang yang berbakti juga adalah dzar bin umar al-hamdani. Termasuk salah saru baktinya kepada ayahnya adalah bahwa ia tidak pernah berjalan bersama ayahnya di siang hari, kecuali ia berjalan di belakangnya. Dan tidaklah ia berjalan bersamanya di malam hari, melainkan ia berjalan didepannya untuk menghadapi bahaya di depannya. Dan tidaklah ia menaiki atap ketika ayahnya berada dibawahnya.

 

 

 

10 Apa kewajibanmu terhadap saudara-saudaramu laki-laki dan perempuan?

 

1. Orang yang terdekat setelah ibu bapakmu adalah saudara-saudaramu laki-laki dan perempuan. maka amalkan adab – adab ini agar engkau hidup bahagia dan senang serta mendapat ridha ibu bapakmu.

 

2. Hendaklah engkau menghormati mereka dalam keadaan bagaimana pun dan mencintai mereka dengan tulus. Engkau dan mereka berasal dari satu keturunan. Mereka mencintaimu dan mengharapkan kebahagiaanmu. Maka hiduplah dengan mereka dalam kerukunan dan persatuan. Hindarilah penyebab-penyebab perselisihan dan pertentangan.

 

3. Hendaklah engkau mngkhususkan saudaramu yang tua, baik laki-laki ataupun perempuan dengan lebih banyak penghormatan dan mengangap mereka sebagai pegganti kedua orang tuamu. Maka hendaklah engkau laksanakan nasehat-nasehat mereka dan tidak menentang perintah-perintah mereka. Dalam hadits : “hak saudara yang lebih tua pada yang lebih muda adalah seperti hak ayah pada anaknya.”

 

4. Hendaklah engkau menyayangi saudaramu yang lebih muda, baik laki-laki maupun perempuan dan perlakukan mereka denga baik seperti ayah ibu memperlakukan engkau. Dalam hadits : “ bukanlah dari golongan kami barang siapa yang tidak menyayangi anak kecil dan tidak menghormati orang tua.”

 

5. Bantulah saudara-saudaramu lak-laki dan perempuan sekuat tenagamu. Bersabda rasulullah saw : “ perumpamaan dua orang bersaudara adalah sepertti dua tangan, yang satu mencuci yang lain,” hendaklah engkau selalu bersabar terhadap mereka. Apabila mereka bersalah, maka ingatkan mereka atas kesalahan mereka secara halus dan lunak, karena perkataan yang lembut bisa menyadarkan hati dengan sebaik-baiknya, sedangkan perkataan yang keras menimbulkan kebencian dan pemutusan hubungan. Wasapadalah, jangan saling memukul atau memaki dengan mereka ataupun mengadu domba diantara mereka atau mengambil suatu dari mereka tanpa persetujuan mereka ataupun memutuskan hubungan dengan salah seorang dari mereka. Dalam hadits :” haram seorang muslim memutud hubungan dengan saudaranya lebih dari tiga hari. Maka barang siapa memutuskan hubungan lebih dari tiga hari, lalu ia mati maka ia pun masuk neraka.”

 

6. Saudaramu adalah tangan kananmu, sebagaimana firman allah SWT kepada sayyidina musa mengenai saudaranya sayyidina harun as : “ kami aka membantumu dengan saudaramu.” (al-qashash : 35). Ia adalah senjata bagimu untuk membela dari musuh-musuhmu dalam kancah kehidupan. Sebagaimana kata syair :

Berbaiklah kepada saudaramu, karena siapa Yang tak punya saudara Seperti orang yang pergi perang Tanpa senjata

 

 

Komentar atau pertanyaan, silakan tulis di sini

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama