Daftar isi kumpulan mahfudzot kelas 1-5 KMI lengkap dengan arti dan penjelasan
التحذير من هــوى النفس
مَحَضْتَنِي النُصْحَ لَكِنْ لَسْتُ أَسْمَعُهُ # إِنَّ المُحِبَّ عَنِ
العُذَّالِ فيِ صَمَمٍ
إِنيِّ اِتَّهَمْتُ نَصِيْحَ الشَيْبِ فيِ عُذَلٍ # وَالشَّيْبُ أَبْعَدُ فِي نُصْحٍ عَنِ التُّهَمِ
فَإِنَّ أَمَّارَتِي باِلسُّــوْءِ مَااتَّعَظَتْ # مِنْ جَهْلِهَا بِنَذِيْرِ الشَّيْبِ وَالهَرَمِ
وَلاَ أَعَدَّتْ مِنَ الفِعْلِ الجَمِيْلِ قِرَى # ضَيْفٍ أَلَمَّ بِرَأْسِي
غَيْرَ مُخْتَشِمٍ
لَـوْ كُنْتُ أَعْلَمُ أَنيِّ مَــاأُوَقِّرُهُ # كَتَمْتُ سِرًّا بِدَا لِي
مِنْهُ بِالكَتَمِ
مَنْ لِي بِرَدِّ جِمَاحٍ مِنْ غَوَايَتِهـَا #
كَمَا يُرَدُّ جِمَاحُ الخَيْلِ بِاللُّجَمِ
فَلاَ تَرُمْ بِالمَعَاصِي كَسْرَ شَهْوَتِهـَا # إِنَّ الطَّعَامَ يُقَوِّي
شَهْوَةَ النَّهِمِ
النَّفْسُ كاَلطِّفْلِ إِنْ تهُمِلْهُ شَبَّ عَلىَ # حُبِّ الرَّضَاعِ وَإِنْ
تَفْطِمْهُ يَنْفَطِمُ
فَاصْرِفْ هَـوَاهَا وَحاَذِرْ أَنْ تُوَلِّيَهُ # إِنَّ الهَوَى مَا تَوَليَّ
يُصْمِ أَوْ يَصِمِ
وَرَاعِهَـا وَهِيَ فيِ الأَعْمَالِ سَائِمَةٌ # وَإِنْ هِيَ اسْتَحْلَتِ
المَرْعَى فَلاَ تَسِمِ
كَمْ حَسَّنَتْ لَذَّةً لِلْمَرْءِ قَاتِــلَةً # مِنْ حَيْثُ لَمْ يَدْرِ
أَنَّ السًُّمَّ فيِ الدَّسَمِ
وَاخْشَ الدَّسَائِسِ مِنْ جُوْعٍ وَمِنْ شِبَعٍ # فَرُبَّ مَخْمَصَةٍ شَرٌّ
مِنَ التُّخَمِ
وَاسْتَفْرِغِ الدَّمْعَ مِنْ عَيْنٍ قَدِ امْتَلأَتْ # مِنَ المَحَارِمِ
وَالْزَمْ حِمْيَةَ النِّدَمِ
وَخَالِفِ النَّفْسَ وَالشَّيْطَانَ وَاعْصِهِمَا # وَإِنْ هُمَا مَحَضَاكَ
النُّصْحَ فَاتَّهِمْ
وَلاَ تُطِعْ مِنْهَا خَصْمًا وَلاَ حَكمَاً # وَأْنَت تَعْرِفُ كَيْدَ
الخَصْمِ واَلْحَكَمِ
أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنْ قَوْلٍ بِلاَ عَمَــلٍ # لَقَدْ نَسَبْتُ بِهِ
َنسْلاً لِذِي عُقَمْ
أَمَرْتُكَ الخَيْرَ لَكِـنْ مَائْتَمَرْتُ بِهِ # وَمَااسْتَقَمْتُ
فَمَاقَوْليِ لَكَ اِسْتَقِمْ
وَلاَ تَزَوَّدْتُ قَبْلَ المـَوْتِ نَافِلَةً # وَلَمْ أُصَلِّ سِوَى فَرْضٍ وَلَمْ أَصُمْ
المفردات
محض = أخلص
شب على = نشط
النصح = النصيحة
تفطم = تفصل
العذل = المعصية اللوم
تولى = تجعله وليا لك
صمم = فقد السمع
السائمة = الماشية ولإبل الراعية
أمارة = الكثير الأمر
يصمم = يجعله في صمم
اتعظت = أطاعت
حمية = محافظة على المحرم
تحذير = تخويف
خصم = تنازع
أعددت = هيأت
نسل = نسب
قرى = مايجهز للضيف: مأدبة
ألم = أصاب
عقم = Mandul
مختشم = مستحي
نافلة = سنة
أوقر = أعظم
راع = لاحظ
غواية = ضلالة
مخمصة = خلا البطن من الطعام
جماع = عنيد
الدسائس
=
ألم ب = أتى ونزل فيه
التحم = مرض البطن لكثرة الأكل
الشرح
محضتني النصح لكن لست أسمعهُ
إن المحب عن العذال في صممِ
Begitu tulus nasihatmu, akan tetapi
aku tak kan pernah mendengarnya.
karena telinga sang pecinta tuli bagi para pencaci.
(شرح)
قد نصحتني أيها الناصح نصيحة خالصة لكن من عظم محبتي
لست أسمع نصح ناصح فإن العاشق أصم عن استماع نصح العذال كما قيل حبك الشيء يعمي
ويصم
Penjelasan:
“Telah engkau nasehati aku dengan ikhlas. Akan tetapi karena begitu besarnya
cintaku, aku tak kan pernah mendengar nasehat siapapun. Sesungguhnya telinga
sang pecinta tuli dan tidak dapat mendengar nasehat para pemfitnah yang akan
merusak cintaku. Sebagaimana kata pepatah: ‘Cintamu pada sesuatu telah membuat
dirimu buta serta tuli’”.
إنى اتهمت نصيح الشيب في عذلي
والشيب أبعد في نصح عن التهمِ
Akupun menuduh ubanku turut serta
mencercaku.
Padahal ubanku pastilah tulus dalam memperingatkanku.
(شرح)
إني اتهمت كل ناصح حتى اتهمت الشيب في نصحه لي
والحال أن الشيب أبعد النصحاء من مواقع التهم اي بعيد جدا أن يتهم. فإن العاذل غير
الشائب قد يتهم بالحسد والطمع والغيرة وغيرها والشيب بعيد عن ذالك. وإنما كان
الشيب ناصحا لأنه يدل على قرب الأجل وحصول الموت الموجب لاشتغال العبد مما يقربه
الى الله زلفى فهو ناصح بلسان الحال
Penjelasan:
“Aku telah menuduh semua penasehat yang ada, sampai pun pada ubanku sendiri.
Walau sesungguhnya ubanku itu adalah sesutu yang paling jauh dari loba, cemburu
dan kedengkian, tidak sebagaimana pencerca yang lain yang mungkin saja
dihinggapi penyakit semacam ini.”
Uban disebutkan sebagai penasehat karena uban menunjukkan dekatnya kematian.
Sehingga mengharuskan seseorang untuk banyak berbuat sesuatu yang dapat
mendekatkan dirinya kepada Allah SWT. Dengan demikian, uban adalah penasehat
dalam bentuk perilaku (tidak dalam bentuk ucapan).
فإن أمارتي بالسوءِ ما اتعظت
من جهلها بنذير الشيب والهـرم
Sungguh hawa nafsuku tetap bebal tak
tersadarkan.
Sebab tak mau tahu peringatan uban dan kerentaan.
(شرح)
إن نفسي الأمارة بالسوء لم تتعظ من فرط الجهالة
بنذير الشيب نذير الموت والهرم دليل الفوت
Penjelasan:
“Sesungguhnyalah hawa nafsuku telah menyuruhku untuk berbuat jelek dan tidak
mau mendengarkan nasehat-nasehat yang ada. Sampaipun nasehat uban yang
merupakan pertanda dekatnya kematian. Sedangkan kerentaan/ketuaan (tua renta)
adalah tanda-tanda kematian.
ولا أعدت من الفعل الجميل قرى
ضيف ألم برأسي غير محتشم
Nafsuku itu tidak pula mempersiapkan
diri dengan amal baik untuk menjamu tamu
yang bersemayam di kepalaku tanpa rasa malu.
(شرح)
ولا أعدت من ثمرات الأعمال ومحاسن الخصال ضيافة اي
إحسانا وإكراما لقدوم ضيف نزل برأسي فلم أكرمه عند إلمامه ولا أحتشمه
Penjelasan:
“Sedang diriku belum mempersiapkan diri dengan berbagai amal kebaikan guna
menjamu tamu-tamu yang datang di kepalaku yakni ubanku. Dan tak pernah lagi aku
menaruh hormat terhadap tamu itu dan tak pula aku punya rasa malu terhadapnya.”
Yang dimaksud dengan kata ‘Tamu’ di
sini adalah uban yang mulai tumbuh di kepala sang penyair.
لو كنت أعلم أني ما أوقره
كتمت سراً بدا لي منه بالكتمِ
Jika saja aku tahu ku tak
menghormati uban yang bertamu.
Kan kusembunyikan dengan semir rahasia ketuaanku itu.
(شرح)
فلو كنت قبل نزوله عالما بأني لا أراعي حرمة الشيب
لكتمت أول ما بدا لي من سر الشيب بخضاب يستر تحته البياض
Penjelasan:
“Kalau saja aku tahu sebelum uban ini tumbuh dan aku tidak akan menghormatinya,
maka, sudah barang tentu akan kusemir dengan semir hitam, agar rahasia selalu
tersembunyi dan tidak pernah diketahui.”
من لي برِّد جماحٍ من غوايتها
كما يردُّ جماح الخيلِ باللُّجم
Siapakah yang dapat mengembalikan
nafsuku dari kesesatan?
Sebagaimana kuda liar dikendalikan dengan tali kekang.
(شرح)
من يرد نفسي الأمارة بالسوء عما هو عليه من الضلالة
والغواية بالمواعظ السنية كما يرد الفرس الجموح باللجوم
Penjelasan:
Agaknya, siapakah yang dapat mengekang pemberontakan nafsuku yang tinggi?
sebagaimana orang yang mengekang kuda dengan kendali.
فلا ترم بالمعاصي كسر شهوتها
إن الطعام يقوي شهوة النَّهم
Jangan kau patahkan nafsumu dengan
maksiat.
Sebab makanan justru memperkuat nafsu si rakus pelahap.
(شرح)
فلا تطلب أيها المخاطب انكسار شهوة النفس وزوالها
بشيء من المعاصي فإن تناول الأطعمة اللذيذة يقوي شهوة النهم
Penjelasan:
“Wahai orang yang kuajak bicara, jangan mengharap dapat mematahkan hawa nafsumu
dengan jalan maksiat, karena segala kelezatan dan kenikmatan justru akan makin
membangkitkan keserakahan.”
والنفس كالطفل إن تهملهُ شبَّ على
حب الرضاعِ وإن تفطمهُ ينفطم
Nafsu bagai bayi, bila kau biarkan
ia akan tetap menyusu.
Namun apabila engkau sapih, maka ia akan tinggalkan kebiasaan menyusu itu.
(شرح)
ولو منع نفسه عن الحرص في الأكل والشرب وهو كناية عن
ارتكاب المعاصي والتلذذ بالملذات الشهواتية لامتنعت ووقفت لأن النفس شبه الطفل
الرضيع إذا ترك على الرضاع ولم يفطم بلغ الى أوان الشباب وهو مستمر فإن فطم وفصل
وقف ولم يتضرر من الفطم
Penjelasan:
“Jika saja kau dapat mengendalikan nafsu dari makan dan minum, hal ini sebagai
bentuk kinayah dari perbuatan maksiat dan menikmati berbagai bentuk
kelezatan/kenikmatan syahwati, maka niscaya engkau akan terhalang dari
perbuatan maksiat itu, karena nafsu itu bagaikan bayi yang masih menyusu pada
ibunya. Kalau dibiarkan ia akan tetap menyusu sampai dewasa, sebaliknya kalau
dilepas, ia tidak akan mengalami bahaya apapun.”
فاصرف هواها وحاذر أن توليه
إن الهوى ما تولى يصم أو يصم
Maka jauhkan nafsumu dari kenikmatan
syahwati. Jangan biarkan ia berkuasa.
Karena jika ia berkuasa ia akan membunuhmu atau paling tidak ia akan
mencercamu.
(شرح)
امسك إرادة نفسك واصرفها عما عليه من طلب الملذات
والانهماك على الشهوات وتحذر استيلاءها عليك لأن سلطان الهوى إذا تولى على الإنسان
إما يقتله وإما يعيبه
Penjelasan:
“Tahanlah kehendak hatimu serta jauhkan ia dari kenikmatan syahwati. Waspadalah
atas cengkeramannya, karena sekali ia berkuasa, ia akan membunuhmu atau paling
tidak ia akan mencercamu.”
وراعها وهي في الأعمالِ سائمةٌ
وإن هي استحلت المرعى فلا تسم
Gembalakanlah nafsumu dengan baik di
dalam lapangan amal, karena jika ia tidak terkendali, maka engkau tidak akan
bisa lagi menggembalakannya.
(شرح)
وأحسن رعي النفس في كونها سائمة في رياض الأعمال
لئلا تتباعد في رعيها فتستحلي المرعى وان استحلت فلا ترعها فتتمرد عليك ولا تطيعك
بعد ذالك
Penjelasan:
“Jagalah nafsumu dengan baik di lapangan amal, jagalah ia jangan sampai jauh
dari pengawasanmu, hingga ia merasakan nikmatnya padang rumput. Karena jika ia
semakin jauh merasakan nikmatnya rumput, ia akan membangkang terhadap
perintahmu serta tidak akan mematuhimu lagi selamanya.”
Dalam hal ini nafsu dalam kebaikan
disamakan dengan binatang yang digembala di padang rumput, karena masing-masing
tidak diketahui arahnya. Nafsu terkadang berbaur dengan takabbur, demikian pun
binatang yang kadang-kadang merusak tanaman sehingga keduanya perlu mendapat
perhatian.
كم حسنت لذةً للمرءِ قاتلة
من حيث لم يدرِ أن السم فى الدسم
Kerap ia goda manusia dengan
kelezatan yang mematikan.
Tanpa ia sadar akan racun yang terdapat dalam lezatnya makanan.
(شرح)
كثيرا من المرات زينت وحسنت النفس لذة وراحة للمرء
وهي في الحقيقة غير حسنة بل قاتلة مهلكة كالإنسان الذي يستريح ويستلن بشرب الخمر
وإن كان في أوله راحة ونعمة ولكن آخره سكر ومرض وذلة فكان الذي يتناوله لم يدر أن
ما يلتذ به من الطعام الدسم سم قاتل
Penjelasan:
“Memang, seringkali nafsu menghiasi dengan kelezatan serta ketenangan, padahal
sejatinya ia tidak baik bahkan ia adalah pembunuh dan perusak bagaikan manusia
yang merasa tenang dengan meminum tuak yang pada mulanya merasakan kenikmatan,
namun akhirnya ia akan mabuk serta akan merasakan sakit juga kehinaan. Demikian
pula bagi mereka yang suka akan nikmat dan lezatnya makanan lemak, tidak akan
tahu bahwa makanan tersebut mengandung racun yang mematikan.”
واخش الدسائس من جوعٍ ومن شبع
فرب مخمصةٍ شر من التخم
Takutlah akan malapetaka yang
tersembunyi karena lapar dan kenyang. Terkadang kelaparan lebih berbahaya dari
pada kekenyangan.
(شرح)
واخش المهالك الخفية الحاصل بعضها من الجوع كسوء
الخلق والحدة والذبول وضعف البدن وبعضها من الشبع كالكسل وغلبة الشهوة وإظلام
القلب. كل من هذه الأمور موسوس للعبادة. وقد تحصل العبادة مع الشبع دون الجوع
فيكون الجميع شرا سواء كان من الشبع والجوع
Penjelasan:
“Takutlah akan malapetaka yang tersembunyi yang sebagian diakibatkan rasa
lapar, seperti perilaku buruk, marah, lesu dan lemahnya badan, dan sebagian
yang lain disebabkan oleh rasa kenyang, karena kekenyangan memungkinkan
tumbuhnya rasa malas dan gelap hati. Semuanya ini sering menjadi penghalang
ibadah. Terkadang ibadah masih bisa dilakukan pada saat seseorang merasa
kenyang bukan sebaliknya. Namun bagaimanapun juga keduanya adalah hal yang
buruk.
واستفرغ الدمع من عين قد امتلأت
من المحارم والزم حمية الندمِ
Deraikanlah airmata, dari pelupuk
mata yang penuh noda dosa.
Peliharalah rasa sesal dan kecewa karena dosa.
(شرح)
وأكثر البكاء على خطيئتك وأفرغ الدموع من العين قد
امتلأت من الإلتذاذ بالحرم والتزم الورع والإحتذار عما يجب أن يحتمي منه التائب
النادم على ما فرط لعل تقبل توبتك ويجعل البكاء كفارة لذنبك
Penjelasan:
“Perbanyak menangis atas kesalahan-kesalahanmu. Dan deraikanlah air matamu yang
pernah penuh kenikmatan haram. Dan pertahankanlah wara’ serta jauhilah segala
dosa. Mudah-mudahan taubatmu diterima oleh Allah SWT dan semoga tangismu
menjadi tebusan dari dosa-dosa yang telah kau lakukan.”
وخالف النفس والشيطان واعصهما
وإن هما محضاك النصح فاتَّهِم
Lawanlah hawa nafsu dan setan
durhaka, dan awasilah keduanya.
Jika mereka tulus menasehati, maka engkau harus mencurigainya.
(شرح)
النفس والشيطان عدوان مبينان فخالفهما فيما يأمرانك
به أو ينهيانك عنه واعصهما في ذالك وإن أخلصا لك النصح, فاتهمهما
Penjelasan:
“Nafsu dan setan adalah dua musuh yang nyata. Maka lawanlah keduanya tentang
apa saja yang mereka suruh maupun mereka larang serta awasi secara seksama.
Kalaupun mereka menasehatimu dengan ketulusan, maka curigailah mereka berdua.”
ولا تطع منهما خصماً ولا حكماً
فأنت تعرف كيد الخصم والحكم
Janganlah engkau taat kepada nafsu
dan setan, baik selaku musuh atau selaku hakim.
Sebab engkau sudah tahu dengan nyata, bagaimana tipu dayanya seorang musuh
maupun seorang hakim.
(شرح)
لا تعتقد نصحهما فإن أحدهما خصمك والآخر حاكم عليك
ومثلك لا يخفى عليك مكر الخصم وجور الحاكم المتعصب
Penjelasan:
“Jangan sekali-kali kau mempercayai nasehat nafsu dan setan. Karena ia
merupakan musuh dan sekaligus hakim bagimu. Dan kau tentu tahu, bagaimana tipu
daya setan serta bagaimana kedhzaliman hakim yang fanatik.”
أستغفر الله من قولٍ بلا عملٍ
لقد نسبتُ به نسلاً لذي عُقم
Kumohon pengampunan kepada Allah,
atas ucapan yang tanpa pengamalan.
Sungguh … Hal itu laksana orang mandul tak berketurunan.
(شرح)
إني أستغفر الله من قولي هذا لأني لم أعقب قولي عملا
يناسب مقالي فإن نتيجة القول العمل. فلما لم ينتج قولي عملا فهو كالرقيم العقيمة
التي لم تنتج ولدا والله لقد عزوت بهذا القول الخالي عن العمل ولدا لعقيم
Penjelasan:
“Aku memohon ampunan kepada Allah atas kata-kataku ini karena aku merasa tidak
menyertainya dengan perbuatan. Padahal setiap ucapan seharusnya berbuah amal.
Jika tidak demikian, maka perkataan itu bagaikan perempuan mandul yang tak
berketurunan. Demi Allah SWT aku samakan hal ini dengan anak bagi perempuan
mandul.”
أمْرتُك الخير لكن ما ائتمرت به
وما استقمت فما قولى لك استقمِ
Engkau ku perintah lakukan amal
kebaikan,
namun aku sendiri enggan mengerjakannya. Maka tiada guna ucapanku agar kau
berlaku benar.
(شرح)
قد أمرتك بالعمل الصالح وما فعلت ما أمرتك به وما
استقمت بامتثال الأوامر وترك النواهي فما فائدة قولي اعتدل أنت إذا لم أعتدل أنا وقد
قال الله تعالى في كتابه الكريم: يا أيها الذين آمنوا لم تقولون مالا تفعلون كبر
مقتا عند الله أن تقولوا مالاتفعلون.
Penjelasan:
“Telah aku anjurkan kebaikan, namun aku sendiri tidak mengerjakannya dan tidak
pula istiqamah. Maka apalah gunanya ucapanku jika aku sendiri tidak adil dalam
nasehatku. Padahal Allah SWT telah berfirman dalam AI-Qur’an, yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kau menyampaikan kata-kata yang tidak
pernah kau lakukan. Maka, adalah kemarahan besar dari Allah SWT bagi mereka
yang mengucapkan kata-kata yang tidak pernah mereka lakukan”.”
ولا تزودت قبل الموت نافلةً
ولم أصل سوى فرض ولم اصم
Dan diriku tiada menambah bekal amal
ibadah kesunahan, sebelum kematian datang.
Dan tidak pula aku shalat dan puasa, kecuali hanya ibadah yang wajib saja.
(شرح)
ولا تزودت قبل نزول الموت زادا من النوافل واقتصرت
من الصلاة والصيام على الفرض منهما
Penjelasan:
“Belum aku persiapkan bekal amal-amal sunnah sebelum kematian menjemputku,
kecuali hanya dengan shalat dan puasa yang wajib saja.”
التحذير من هــوى النفس
Menghindari Hawa Nafsu
مَحَضْتَنِي النُصْحَ لَكِنْ لَسْتُ أَسْمَعُهُ # إِنَّ الـمُحِبَّ عَنِ
العُذَّالِ فيِ صَمَمٍ
Begitu
tulus nasihatmu, akan tetapi aku tak kan pernah mendengarnya.
karena telinga sang pecinta tuli bagi para pencaci.
إِنيِّ اِتَّهَمْتُ نَصِيْحَ الشَيْبِ فيِ عُذَلٍ # وَالشَّيْبُ أَبْعَدُ فِي نُصْحٍ عَنِ التُّهَمِ
Akupun
menuduh ubanku turut serta mencercaku.
Padahal ubanku pastilah tulus dalam memperingatkanku.
فَإِنَّ أَمَّارَتِي باِلسُّــوْءِ مَااتَّعَظَتْ # مِنْ جَهْلِهَا بِنَذِيْرِ الشَّيْبِ وَالهَرَمِ
Sungguh
hawa nafsuku tetap bebal tak tersadarkan.
Sebab tak mau tahu peringatan uban dan kerentaan.
وَلاَ أَعَدَّتْ مِنَ الفِعْلِ الجَمِيْلِ قِرَى # ضَيْفٍ أَلَمَّ بِرَأْسِي
غَيْرَ مُخْتَشِمٍ
Nafsuku
itu tidak pula mempersiapkan diri dengan amal baik untuk menjamu tamu
yang bersemayam di kepalaku tanpa rasa malu.
لَـوْ كُنْتُ أَعْلَمُ أَنيِّ مَــاأُوَقِّرُهُ # كَتَمْتُ سِرًّا بِدَا لِي
مِنْهُ بِالكَتَمِ
Jika
saja aku tahu ku tak menghormati uban yang bertamu.
Kan kusembunyikan dengan semir rahasia ketuaanku itu.
مَنْ لِي بِرَدِّ جِمَاحٍ مِنْ غَوَايَتِهـَا #
كَمَا يُرَدُّ جِمَاحُ الخَيْلِ بِاللُّجَمِ
Siapakah
yang dapat mengembalikan nafsuku dari kesesatan?
Sebagaimana kuda liar dikendalikan dengan tali kekang.
فَلاَ تَرُمْ بِالـمـَعَاصِي كَسْرَ شَهْوَتِهـَا # إِنَّ الطَّعَامَ يُقَوِّي
شَهْوَةَ النَّهِمِ
Jangan
kau patahkan nafsumu dengan maksiat.
Sebab makanan justru memperkuat nafsu si rakus pelahap.
النَّفْسُ كاَلطِّفْلِ إِنْ تهُمِلْهُ شَبَّ عَلىَ # حُبِّ الرَّضَاعِ وَإِنْ
تَفْطِمْهُ يَنْفَطِمُ
Nafsu
bagai bayi, bila kau biarkan ia akan tetap menyusu.
Namun apabila engkau sapih, maka ia akan tinggalkan kebiasaan menyusu itu.
فَاصْرِفْ هَـوَاهَا وَحاَذِرْ أَنْ تُوَلِّيَهُ # إِنَّ الهَوَى مَا تَوَليَّ
يُصْمِ أَوْ يَصِمِ
Maka
jauhkan nafsumu dari kenikmatan syahwati. Jangan biarkan ia berkuasa.
Karena jika ia berkuasa ia akan membunuhmu atau paling tidak ia akan
mencercamu.
وَرَاعِهَـا وَهِيَ فيِ الأَعْمَالِ سَائِمَةٌ # وَإِنْ هِيَ اسْتَحْلَتِ
المَرْعَى فَلاَ تَسِمِ
Gembalakanlah
nafsumu dengan baik di dalam lapangan amal, karena jika ia tidak terkendali,
maka engkau tidak akan bisa lagi menggembalakannya.
كَمْ حَسَّنَتْ لَذَّةً لِلْمَرْءِ قَاتِــلَةً # مِنْ حَيْثُ لَمْ يَدْرِ
أَنَّ السُّمَّ فيِ الدَّسَمِ
Kerap
ia goda manusia dengan kelezatan yang mematikan.
Tanpa ia sadar akan racun yang terdapat dalam lezatnya makanan.
وَاخْشَ الدَّسَائِسِ مِنْ جُوْعٍ وَمِنْ شِبَعٍ # فَرُبَّ مَخْمَصَةٍ شَرٌّ
مِنَ التُّخَمِ
Takutlah
akan malapetaka yang tersembunyi karena lapar dan kenyang. Terkadang kelaparan
lebih berbahaya dari pada kekenyangan.
وَاسْتَفْرِغِ الدَّمْعَ مِنْ عَيْنٍ قَدِ امْتَلأَتْ # مِنَ الـمَحَارِمِ
وَالْزَمْ حِمْيَةَ النِّدَمِ
Deraikanlah
airmata, dari pelupuk mata yang penuh noda dosa.
Peliharalah rasa sesal dan kecewa karena dosa.
وَخَالِفِ النَّفْسَ وَالشَّيْطَانَ وَاعْصِهِمَا # وَإِنْ هُمَا مَحَضَاكَ
النُّصْحَ فَاتَّهِمْ
Lawanlah
hawa nafsu dan setan durhaka, dan awasilah keduanya.
Jika mereka tulus menasehati, maka engkau harus mencurigainya.
وَلاَ تُطِعْ مِنْهَا خَصْمًا وَلاَ حَكمَاً # وَأْنَت تَعْرِفُ كَيْدَ
الخَصْمِ واَلْحَكَمِ
Janganlah
engkau taat kepada nafsu dan setan, baik selaku musuh atau selaku hakim.
Sebab engkau sudah tahu dengan nyata, bagaimana tipu dayanya seorang musuh maupun
seorang hakim.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنْ قَوْلٍ بِلاَ عَمَــلٍ # لَقَدْ نَسَبْتُ بِهِ
َنسْلاً لِذِي عُقَمْ
Kumohon
pengampunan kepada Allah, atas ucapan yang tanpa pengamalan.
Sungguh … Hal itu laksana orang mandul tak berketurunan.
أَمَرْتُكَ الخَيْرَ لَكِـنْ مَائْتَمَرْتُ بِهِ # وَمَااسْتَقَمْتُ
فَمَاقَوْليِ لَكَ اِسْتَقِمْ
Engkau
ku perintah lakukan amal kebaikan,
namun aku sendiri enggan mengerjakannya. Maka tiada guna ucapanku agar kau
berlaku benar.
وَلاَ تَزَوَّدْتُ قَبْلَ المـَوْتِ نَافِلَةً # وَلَمْ أُصَلِّ سِوَى فَرْضٍ وَلَمْ أَصُمْ
Dan
diriku tiada menambah bekal amal ibadah kesunahan, sebelum kematian datang.
Dan tidak pula aku shalat dan puasa, kecuali hanya ibadah yang wajib saja.
Baca Juga: Ringkasan Kitab Minhajul Muslim ((Panduan Hidup Seorang Muslim); Karya Syekh Abu Bakar Al Jazairy