أنواع الإعراب
MACAM-MACAM
I'RAB
الأمثلة: Contoh-contoh: |
|
يُوْقِدُ
عَلِيٌّ الْمِصْبَاحَ. Ali
menyalakan lampu |
الطَّائِرُ
يَحُوْمُ. Burung
itu melayang-layang |
تَزْحَفُ
الْـجُنُوْدُ. Para
prajurit merangkak |
اْلـمَاءُ
عَذْبٌ. Airnya
segar |
تُوْرِقُ
اْلأَشْجَارُ. Pepohonan meninggalkan
daun |
الْحِصَانُ
جَامِحٌ. Kuda
itu liar |
*** |
|
لَنْ
يُوْقِدَ عَلِيٌ اْلـمِصْبَاحَ. Ali
tidak akan menyalakan lampu |
رَأَيْتُ
الطَّاِئرَ يَحُوْمُ. Saya
melihat burung itu melayang-layang |
لَنْ
تَزْحَفَ الْـجُنُوْدُ. Para
prajurit tidak akan merangkak |
شَرِبْتُ
اْلـمَاءَ عَذْبًا. Saya
minum air tawar |
لَنْ
تُوْرِقَ اْلأَشْجَارُ. Pohon
tidak akan bertunas |
ذَلَّلَ
اْلفَارِسُ الْحِصَانَ. Ksatria
mempermalukan kuda |
*** |
|
لـَمْ
يُوْقِدْ عَلِيٌّ الْمِصْبَاحَ. Ali
tidak menyalakan lampu |
نَظَرْتُ
إِلَى الطَّائِرِ يَحُوْمُ. Saya
melihat burung yang melayang |
لـَمْ
يَزْحَفْ جُنْدِيٌّ. Tidak
ada tentara yang merangkak |
يَعِيْشُ
السَّمَكُ فِي اْلـمَاءِ. Ikan
hidup di air |
لـَمْ
تُوْرِقْ شَجَرَةٌ. Sebuah
pohon tidak meninggalkan daun |
نَزَلَ
اْلفَارِسُ عَنِ الْحِصَانِ. Ksatria
turun dari kuda |
البحث:
الطائر، والماء، والْحِصَانُ في أمثلة القسم الأول
كلها أسماء، وهي في الأمثلة الثلاثة الأولى منه مرفوعة لأنها مبتدآت، والذي يدل
على رفعها وجود الضمة في آخر كل منها، وفي الأمثلة الثلاثة الثانية منصوبة لأن كلا
منها مفعول به، والذي يدل على نصبها وجود الفتحة في آخر كل منها، وفي الأمثلة
الثلاثة الثالثة مجرورة لأن كلا منها مسبوق بحرف جر، والذي يدل
على جرها وجود الكسرة في آخر كل منها، وبذا نرى هذه
الأسماء قد تغيرت أواخرها من الرفع إلى النصب ثم إلى الجر، وإذًا فلا بد أن تكون
معربة.
والكلمات: يوقد، تزحف، وتورق في أمثلة القسم الثاني
أفعال مضارعة، وهي في الأمثلة الثلاثة الأولى من هذا القسم مرفوعة، لخلوها من
النواصب والجوازم، والذي يدل على رفعها وجود الضمة في آخر كل منها؛ وفي الأمثلة
الثلاثة الثانية منها منصوبة لدخول "لن" عليها والذي يدل على نصبها وجود
الفتحة في آخر كل منها؛ وفي الأمثلة الثلاثة الأخيرة مجزومة لدخول أداة الجزم
عليها، والذي يدل على جزمها وجود السكون في أواخرها؛ وبذا نرى أن هذه الأفعال قد
تغيرت أواخرها من الرفع إلى النصب ثم إلى الجزم، وإذا لا بد أن تكون معربة.
PEMBAHASAN:
Kata الطَّائِرُ
- اْلـمَاءُ - الْحِصَانُ
pada contoh
yang pertama, semuanya adalah isim.
Penjelasan
tentang isim-isim di atas adalah sbb:
1) Pada ketiga
contoh yang pertama:
Kata الطَّائِرُ
- اْلـمَاءُ - الْحِصَانُ
adalah dalam keadaan marfu' karena sebagai mubtada.
Yang
menunjukkan rofa'nya adalah adanya dhommah pada akhir setiap isim-isim tersebut.
2) Pada ketiga
contoh yang kedua:
Kata الطَّائِرُ
- اْلـمَاءُ - الْحِصَانُ
adalah dalam keadaan manshub karena sebagai maf'ul bih.
Yang
menunjukkan nashabnya adalah adanya fathah pada akhir setiap isim-isim
tersebut.
3) Pada ketiga
contoh yang ketiga:
Kata الطَّائِرُ
- اْلـمَاءُ - الْحِصَانُ adalah dalam keadaan majrur karena
masing-masingnya didahului oleh huruf jer.
Yang
menunjukkan jernya adalah adanya kasroh pada akhir setiap isim-isim tersebut.
Dari
penjelasan diatas, kita ketahui bahwa:
Karena ketiga
isim di atas berubah akhirnya dari rofa' ke nashob lalu ke jer, maka isim-isim
ini dinamakan mu'rab.
Dan kata-kata يُوْقِدُ
- تَزْحَفُ
- تُوْرِقُ
pada contoh
bagian yang kedua adalah fi’il mudhari'.
Penjelasan
tentang fi’il-fi’il mudhari' di atas adalah sbb:
1) Pada ketiga
contoh yang pertama:
Fi’il يُوْقِدُ
- تَزْحَفُ
- تُوْرِقُ
dalam keadaan marfu' karena tidak adanya (bebas dari) 'amil nashob dan jazm.
Dan yang menunjukkan rofa'nya fi’il-fi’il
tersebut adalah dengan adanya dhommah pada akhir setiap fi’il itu.
2) Pada ketiga
contoh yang kedua:
Fi’il يُوْقِدُ
- تَزْحَفُ
- تُوْرِقُ
dalam keadaan manshub karena masuknya "lan" (لَنْ)
pada fii-fi’il itu. Dan yang menunjukkan nashobnya fi’il-fi’il tersebut adalah
dengan adanya fathah pada akhir setiap fi’il itu.
3) Pada ketiga
contoh yang ketiga:
Fi’il يُوْقِدُ
- تَزْحَفُ
- تُوْرِقُ
dalam keadaan majzum karena masuknya 'amil jazm yaitu "lam" (لَمْ)
pada fii-fi’il itu. Dan yang menunjukkan jazmnya fi’il-fi’il tersebut adalah
dengan adanya sukun pada akhir setiap fi’il itu.
Dari
penjelasan diatas, kita ketahui bahwa:
Karena ketiga fi’il
di atas berubah akhirnya dari rofa' ke nashob lalu ke jazm maka fi’il-fi’il ini
dinamakan mu'rab.
القواعد:
الأحوال التي تعتري أواخر الكلمات المعربة أربع،
وهي الرفع والنصب، والجر، والجزم، وتسمى أنواع الإعراب.
علامات الإعراب الأصلية أربع وهي الضمة، والفتحة،
والكسرة والسكون، وينوب عنها علامات أخرى تذكر في مواضعها.
الرفع والنصب يشتركان في الأسماء والأفعال، والجر
يختص بالأسماء، كما يختص الجزم بالأفعال.
KAEDAH:
Keadaan-keadaan yang
terhitung pada kata-kata yang mu'rab ada empat, yaitu: rofa' - nashob - jer -
jazm. Dan (keempatnya) dinamakan macam-macam i'rab.
Tanda-tanda i'rab yang
asli ada empat, yaitu: dhommah - fathah - kasroh - sukun. Dan menggantikan
darinya tanda-tanda yang lain yang akan disebutkan pada babnya.
Rofa' dan nashob ada
pada isim-isim dan fi’il-fi’il. Jer khusus ada pada isim-isim sebagaimana jazm
khusus ada pada fi’il-fi’il.