Seorang muslim hendaknya memiliki kemuliaan prilaku sebagai bukti dari keimanan dan ketakwaan dirinya kepada Allah SWT. Bukti konkrit dari pemahaman Islam yang baik akan tercermin dari prilaku. Sebagai tugas utama Rasulullah SAW diutus kepada ummat manusia tak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Seorang yang baik pemahaman dan pelaksanaan
ilmu agamanya akan bisa melakukan berbagai amalan muamalah dan ibadah yang
baik. Hal ini akan memberikan pengaruh kebaikan bagi diri sendiri dan juga
orang lain.
Ibadah fardhi dan ibadah sosial masing-masing
akan memberikan pengaruh tersendiri bagi kemuliaan akhlak seseorang.
Di dalam Islam, kemuliaan prilaku lebih sering
disebut dengan akhlak mahmudah, yakni akhlak yang baik. Akhlak sendiri
didefinisikan sebagai prilaku spontan atau reaksi natural serta kebiasaan dari
seseorang dalam menghadapi sesuatu yang dialaminya.
Akhlak secara umum dibagi dua jenis, yakni
sebagai berikut:
1. Akhlak mahmudah merupakan prilaku kebiasaan
atau reaksi spontan dari seseorang yang dilakukan dalam bentuk hal-hal yang
positif, atau bisa dikatakan sebagai kebiasaan-kebiasaan hidup yang baik dari
seseorang, atau bisa dikatakan sebagai akhlak terpuji.
Contoh dari akhlak ini seperti tersenyum saat
bertemu orang, berkata lembut dan tidak kasar, meminta maaf dengan segera dan
lain sebagainya.
2. Akhlak mazmumah merupakan kebalikan dari
akhlak mahmudah, yakni segala bentuk kebiasaan dan tingkah laku seseorang yang
bersifat tidak baik atau bisa dikatakan sebagai akhlak tercela. Sementara
akhlak mazmumah bisa dicontohkan seperti hal-hal berikut, berkata kasar,
memaki, pemarah dan sebagainya, segala hal yangg tidak baik untuk dilakukan bisa
dikatakan sebagai akhlak tercela.
Dari mana kemualiaan perilaku itu muncul?
Kehadiran Islam dengan segala bentuk hukum-hukumnya memberikan kebaikan hidup
kepada semua manusia.
Dengan demikian, orang yang mempelajari dan
menjalankan ajaran Islam dengan baik akan merasakan keindahan dan kebaikan dari
ajaran Islam. Salah satunya akan dirasakan dalam hal akhlak prilaku.
Seorang yang memahami Islam dengan benar serta
menjalankan segala aturan agama tersebut, akan tercermin melalui kemuliaan
prilaku yang ditunjukkan dalam bentuk akhlak sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita masih sering
melihat seseorang yang melakukan tindakan akhlak yang buruk meskipun kita lihat
sehari-harinya ia adalah sosok yang tekun menjalankan ibadah. Dimana
permasalahannya?
Menjalankan saja sebuah ibadah tanpa dibarengi
dengan pemahaman dan upaya yang keras untuk bisa berazzam merubah diri ke arah
yang lebih baik akan menyebabkan seseorang hanya menjalankan ibadah secara
fisik, namun hati dan pikirannya jauh meninggalkan rutinitas ibadah tersebut.
Sehingga akhirnya, ibadah hanya tinggal ibadah secara fisik.
Ruh dan pikiran tidak merasakan efek dari
ibadah tersebut. Dengan demikian seseorang yang rutin menjalankan ibadah secara
fisik tetap akan bisa menjalankan dosa, karena ia tak pernah menghadirkan
ibadah tersebut dalam hati dan pikirannya.
Dengan begini, kemuliaan prilaku tak akan
muncul, bahkan kadang sebaliknya, yang ada hanya rasa sombong karena sudah
melakukan banyak ibadah, namun tidak menunjukkan bukti nyata dari ibadah tersebut.
Jadi yang salah bukan pada ajaran agamanya,
namun terletak pada sejauh mana pemahaman seseorang terhadap ajaran agama
tersebut.
Islam secara sempurna telah memberikan
berbagai ketentuan hukum-hukum agamanya yang mengatur seluruh masalah kehidupan
ummat manusia. Semua urusan hidup diatur dalam Islam. Inilah salah satu bukti
kesempurnaan ajaran agama yang dibawa oleh Rasulullah, Muhammad SAW.