Di dalam setiap kalimat untuk percakapan, biasanya terdapat kata benda, kata kerja, kata sambung, dan kata sifat. Dalam Bahasa Arab, kata benda dalam Bahasa Arab disebut Isim, kata sambung disebut harf, dan kata kerja disebut fi’il yang terdiri dari fi’il madhi, mudhari dan amar. Dan untuk menyatakan sifat suatu benda kita bisa mengungkapkannya dalam materi seperti berikut:
اْلأَوْصَافُ
اْلمـُفْرَدَاتُ
طَوِيْلٌ |
panjang |
قَصِيْرٌ |
pendek |
ثَخِيْنٌ |
tebal |
رَقِيْقٌ |
tipis |
نَظِيْفٌ |
bersih |
وَسِخٌ |
kotor |
صَافٍ |
jernih |
كَدِرٌ |
keruh |
جَمِيْلٌ |
indah |
قَبِيْحٌ |
buruk |
كَثِيْرٌ |
banyak |
قَلِيْلٌ |
sedikit |
قَوِىٌّ |
kuat |
ضَعِيْفٌ |
lemah |
وَاسِعٌ |
luas |
ضَيِّقٌ |
sempit |
كَبِيْرٌ |
besar |
صَغِيْرٌ |
kecil |
عَمِيْقٌ |
dalam |
ضَحْلٌ |
dangkal |
سَهْلٌ |
mudah |
صَعْبٌ |
sulit |
اْلبِئْرُ |
sumur |
دَرَّاجَةٌ |
sepeda |
سَيَّارَةٌ |
mobil |
اْلقِرْطَاسُ |
kertas |
جَوَّالَةٌ |
sepeda motor |
الْمِسْطَرَةُ |
penggaris |
اْلبِرْكَةُ |
bak/kolam |
الْوَلَدُ |
anak laki-laki |
فِنَاءٌ |
halaman |
الرَّجُلُ |
orang-laki-laki |
Baca juga: Belajar Ilmu Nahwu dari Kitab An Nahwul Wadhih tentang mubtada khobar
الْمُحَادَثَةُ
مَا هذَا ؟ ذلِكَ كِتَابٌ |
Apa ini? Itu buku |
هَلْ الْكِتَابُ ثَخِيْنٌ ؟ نَعَمْ، الْكِتَابُ ثَخِيْنٌ وَ اْلقِرْطَاسُ رَقِيْقٌ |
Apakah buku tebal? Ya, buku
tebal dan kertas tipis |
هَلِ الْمِسْطَرَةُ طَوِيْلَةٌ ؟ نَعَمْ، الْمِسْطَرَةُ طَوِيْلَةٌ |
Apakah penggaris panjang? Ya,
penggaris panjang |
أَيْنَ الْمَاءُ ؟ الْمَاءُ فِى اْلكُوْبِ |
Dimana air? Air di dalam gelas |
هَلِ الْمَاءُ فِى اْلكُوْبِ كَدِرٌ ؟ لا، الْمَاءُ فِى اْلكُوْبِ صَافٍ |
Apakah air di dalam gelas keruh? Tidak, air di dalam gelas jernih |
هَلِ الْوَلَدُ قَوِىٌّ ؟ لا، الْوَلَدُ ضَعِيْفٌ وَ الرَّجُلُ قَوِىٌّ |
Apakah anak laki-laki kuat? Tidak, anak laki-laki lemah dan orang dewasa (laki-laki) kuat |
اْلقِرَاءَةُ
أنَا تِلْمِيْذَةٌ ، لِى قَامُوْسٌ كَبِيْرٌ وَ ثَخِيْنٌ
، وَ لِى أَيْضًا قِرْطَاسٌ رَقِيْقٌ،
فِى مَدْرَسَتِى فَصْلٌ نَظِيْفٌ وَ جَمِيْلٌ، فِى فَصْلِى
سَبُّوْرَةٌ وَسِخَةٌ بِاْلكِتَابَةِ، أَمَامَ فَصْلِى فِنَاءٌ وَاسِعٌ.
لِى بَيْتٌ، وَرَاءَ بَيْتِى بِئْرٌ وَ جَانِبُهُ بِرْكَةٌ
، اْلبِئْرُ عَمِيْقٌ وَ اْلبِرْكَةُ ضَحْلَةٌ.
أَمَامَ بَيْتِى طَرِيْقٌ، فِى الطَّرِيْقِ سَيَّارَةٌ وَ
جَوَّالَةٌ وَ دَرَّاجَةٌ، السَّيَّارَة وَ الْجَوَّالَةُ كَثِيْرَةٌ وَ الدَّرَّاجَةُ
قَلِيْلَةٌ
Saya murid perempuan, saya mempunyai kamus
yang besar dan tebal.
Di sekolahku ada kelas yang bersih dan
bagus, di kelasku ada papan tulis yang kotor dengan tulisan, di depan kelasku
ada halaman yang luas.
Saya mempunyai rumah, di belakang rumahku
ada sumur dan disampingnya ada bak (kulah), sumur itu dalam dan bak (kulah)
dangkal.
Di depan rumahku ada jalan, di jalan ada
mobil, sepeda motor dan sepeda, mobil dan sepeda motor banyak dan sepeda
sedikit.
اْلقَاعِدَةُ
Penyebutan kosakata untuk menyatakan ‘sifat’ dalam
Bahasa Arab, tidak terlepas dari materi mubtada’ khobar dan na’at man’ut.
Seperti contoh untuk menyatakan ‘sifat’ dalam
penggunaan mubtada’ dan khobar adalah:
الْوَلَدُ
قَوِىٌّ, yang artinya anak (itu) kuat, dan
الْمَاءُ فِى اْلكُوْبِ yang memiliki arti air (itu) di dalam gelas
الْوَلَدُ sebagai mubtada’ dan قَوِىٌّ sebagai khobar.
الْمَاءُ sebagai mubtada’ dan فِى اْلكُوْبِ sebagai khobar
Sedangkan contoh penyebutan ‘sifat’ dalam bentuk na’at
man’ut adalah
الْوَلَدُ اْلقَوِىُّ, yang artinya: anak laki-laki yang kuat, dan
الْوَلَدُ sebagai man’ut (yang diikuti)
اْلقَوِىُّ sebagai na’at
(yang mengikuti)
Atau pada contoh:
اْلبِرْكَةُ الضَّحْلَةُ, yang
artinya:bak/kulah yang dangkal
اْلبِرْكَةُ sebagai man’ut
(yang diikuti)
الضَّحْلَةُ sebagai na’at
(yang mengikuti)
Sifat untuk mudzakkar; tidak menggunakan ta’ marbuthoh di belakang kata sifat tersebut dan sifat untuk muannats; menggunakan ta’ marbuthoh di belakangnya.
Demikian pembahasan tentang bagaimana jika kita ingin
menyatakan ‘sifat’ suatu benda dalam Bahasa Arab beserta kaidah tata bahasanya.
Semoga bermanfaat dan terima kasih…