Bahasa Arab merupakan bagian dari rumpun bahasa Semitik Tengah, yang mencakup bahasa Ibrani, Aram, dan Fenisia.Hingga kini, sekitar 23 negara di Asia dan Afrika Utara penduduknya menggunakan Bahasa Arab dan beberapa negara diantaranya memasukkan Bahasa Arab termasuk salah satu bahasa resmi atau setidaknya diakui sebagai salah satu bahasa di negara tersebut. Selain itu masih banyak penduduk di bumi ini yang menggunakan Bahasa Arab sebagai bahasa sehari-hari mereka.
BAHASA ARAB ITU UNIK
'Grammar' untuk Bahasa Arab terdiri dari
Ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf dengan tatanan yang demikian tertib dan mudah
dipahami; Ilmu Nahwu terfokus mempelajari seputar struktur (susunan
kalimat serta harokat) dalam Bahasa Arab yang baik dan
benar. Ilmu Shorof mempelajari berbagai perubahan bentuk kata ke
bentuk kata yang lainnya.
Ilmu Nahwu
Sebagai contoh dalam Ilmu Nahwu adalah kata
Muhammad yang bisa dibaca menjadi Muhammadun, Muhammadan atau Muhammadin.
Ù‚َرَØ£َ Ù…ُØَمدٌّ Ùƒِتَاباً (Muhammad
membaca buku)
رَØ£َÙŠْتُ Ù…ُØَÙ…َّدًا Ø£َÙ…َامَ اْلبَÙŠْتِ (Saya
melihat Muhammad di depan rumah)
Ù…َرَرْتُ بِÙ…ُØَÙ…َّدٍ (Saya berjalan bersama Muhammad)
Selain contoh tersebut, Ilmu Nahwu juga
membahas tentang struktur kalimat, sebagai contoh:
Ùƒَانَ Ù…ُØَمدٌّ Ù…َاشِÙŠًا (Muhammad
berjalan)
Dari beberapa contoh di atas kita
mengetahui bahwa yang menjadi fokus di dalam Ilmu Nahwu adalah susunan kalimat
dan harokat dalam Bahasa Arab.
Baca juga:
Belajar Ilmu Nahwu dari Kitab An Nahwul Wadhih tentang bagian-bagian kalimatdalam Bahasa Arab
Ilmu Shorof
Sebagai contoh dalam Ilmu Shorof
adalah:
Asal kalimat adalah Fi’il
Madhi menjadi: Ùƒَتَبَ dibaca: Kataba, bermakna: sudah menulis. Kita
perhatikan bahwa kata tersebut terdiri dari 3 huruf, yaitu: Ùƒ
(kaf), ت (ta’) dan ب
(ba’), sebut saja ini adalah kata dasar.
Dari kata dasar tersebut bisa berubah
menjadi Fi’il Mudhari’ menjadi: ÙŠَÙƒْتُبُ dibaca: Yaktubu
yang artinya sedang menulis atau akan menulis. Kita perhatikan bahwa di
dalam kata tersebut masih ada 3 huruf yang menjadi huruf pada kata dasar
seperti tersebut di atas, yaitu: Ùƒ
(kaf), ت (ta’) dan ب
(ba’).
Bisa juga berubah menjadi Ùƒِتَابٌ ,
dibaca: kitaabun yang artinya buku. Pada kata ini, kita masih mendapati 3 huruf
yang menjadi huruf pada kata dasar Ùƒَتَبَ yaitu:
yaitu: Ùƒ
(kaf), ت (ta’) dan ب
(ba’).
Dari kata Ùƒَتَبَ bisa
menjadi Ù…َÙƒْتَبٌ, dibaca: maktabun yang artinya meja.
Lagi-lagi masih kita dapati 3 huruf yang menjadi huruf pada kata dasar Ùƒَتَبَ yaitu:
yaitu: Ùƒ
(kaf), ت (ta’) dan ب
(ba’).
Demikian juga pada kata Ù…َÙƒْتَبَØ©ٌ,
dibaca: maktabatun yang artinya perpustakaan. Dan masih kita dapati 3 huruf
yang mejadi kata dasar tersebut masih ada pada kata ini.
Kalau kita perhatikan lagi, kata-kata yang
menjadi contoh di atas, Ùƒَتَبَ (sudah menulis), ÙŠَÙƒْتُبُ (sedang
atau akan menulis), Ùƒِتَابٌ (buku), Ù…َÙƒْتَبٌ (meja), Ù…َÙƒْتَبَØ©ٌ (perpustakaan)
memiliki huruf yang sama seperti yang ada pada kata dasar dan semuanya
memiliki arti yang masih ada kaitannya dengan tulis menulis.
Di atas kita membahas tentang perubahan 1
kata dasar menjadi beberapa kata yang mempunyai arti yang mesih berkaitan.
Selanjutnya adalah bahwa 1 kata kerja dalam
Bahasa Arab, baik itu fi’il madhi (bentuk lampau), fi’il mudhari’ (bentuk
sekarang dan akan datang) dan fi’il amr (kata perintah) berubah sesuai dengan
pelaku pekerjaannya.
Seperti yang telah kita bahas bahwa ÙŠَÙƒْتُبُ memiliki
arti ‘sedang atau akan menulis’, dan Ø£َÙ†َا berarti
‘saya’. Tetapi ketika kita ingin mengartikan “saya menulis”, tidak bisa kita
ungkapkan dengan Ø£َÙ†َا ÙŠَÙƒْتُبُ, karena kata kerja dalam bahasa arab
mengikuti atau menyesuaikan dengan pelaku pekerjaan.
Perubahan tersebut bisa ada di awal kata,
dengan huruf يــ (ya’), نــ(nun), Ø£ (hamzah), تــ (ta’),
atau di akhir kata dengan tambahan alif dan nun ( ÙŠَÙƒْتُبَانِ
) atau ya’ dan nun ( تَÙƒْتُبِÙŠْÙ†َ ).
Ilmu sharaf disebut sebagai ilmu perubahan
kata karena fokus pembahasannya sendiri adalah tentang tashrif (perubahan) yang
terjadi pada suatu kata dalam bahasa arab.
KESESUAIAN ANTARA
BACAAN DAN TULISAN
Benar, antara tulisan dalam Bahasa Arab dan
bacaannya sama, tidak ada perbedaan kecuali ketika sudah terbiasa, biasanya
huruf akhirnya dibaca sukun (dimatikan). Termasuk dalam hal ini masih ada
penekanan pada beberapa kata yang di dalamnya ada ّ
(tasydid).
MUDAH DIPELAJARI
Semakin mendalam kita belajar Bahasa Arab
semakin banyak pula keasyikan di dalamnya karena ada beberapa ilmu lain
yang mendukung Bahasa Arab, diantaranya adalah Ilmu Balaghah dan Ilmu Mantiq.
SERING DILAFALKAN
Banyak kata yang sudah biasa dilafalkan dan
tidak asing di telinga, diantaranya adalah lafal-lafal bacaan sholat, doa-doa
harian, ayat-ayat Al Quran, kalimat di dalam adzan, bacaan tasbih, tahmid dan
lain-lain.
ADA JENIS KELAMIN
Kosakata khususnya kata benda dalam bahasa
Arab dikelompokkan menjadi 2 sesuai jenis kelaminnya, yaitu mudzakkar untuk
laki-laki dan muannats untuk perempuan. Bukan berarti benda
tersebut laki-laki atau perempuan seperti halnya jenis kelamin manusia, tetapi
sekedar pengelompokannya.
Meskipun demikian ada beberapa kata benda yang kalau dilihat dari
tanda-tandanya kata benda tersebut laki-laki, tetapi dianggap sebagai muannats atau
perempuan.
Baca juga:
Kata tunjuk (isim isyaroh) dalam Bahasa Arab untuk mudzakkar (laki-laki)